Soal !
JAWABAN :
Laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh pelaksana lapangan yang berisi tentang
uraian kegiatan yang dilakukan dalam satuan hari.
Berikut ini informasi penting yang harus ditulis dalam laporan harian proyek:
1. Rincian pekerjaan yang sedang dikerjakan termasuk lokasi pekerjaan.
2. Penjelasan cuaca pada hari tersebut.
3. Jumlah dan jenis alat-alat yang digunakan (alat berat, alat pendukung, dan alat
bantu)
4. Bahan material konstruksi yang digunakan
5. Tanda tangan dari pelaksana dan konsultan pengawas. Format laporan yang telah
tersedia diisi dengan tulisan tangan, bukan diketik.
2. Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan mingguan adalah laporan yang berisi tentang pelaporan Progress atau bobot
pekerjaan (realisasi pekerjaan) secara mingguan. Berikut ini isi dari laporan
mingguan (weekly report):
1. Volume RAB dan bobot masing-masing item pekerjaan
2. Volume kumulatif progress yang sudah diselesaikan pada minggu sebelumnya,
minggu ini dan totalnya (dalam persen)
3. Bobot dalam persen di masing-masing item pekerjaan (minggu lalu, minggu ini dan
total)
4. Kendala apa saja yang dialami dalam pelaksanaan pekerjaan
Sedangkan pada Laporan Bulanan mempunyai fungsi untuk melaporkan setiap indeks
progress pekerjaan secara global dengan rincian bulanan, yang dipakai sebagai bahan
dasar dalam menghitung pencapaian realisasi kerja terhadap biaya. Sehingga Kontraktor
melakukan penarikan termin progress menggunakan Realisasi Pekerjaan Bulanan Atau
berdasar Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan.
Salah satu perbedaan antara proyek swakelola dan proyek kontraktor baik swasta
maupun pemerintah adalah laporan keuangan. Pada proyek kontraktor milik swasta atau
pemerintah tidak ada laporan keuangan kepada owner karena merupakan privasi dari
kontraktor. Sedangkan untuk pekerjaan dengan sistem swakelola yang dilaporkan adalah
laporan progres dan penggunaan dananya.
c. Jelaskan keterkaitan laporan-laporan itu dengan tujuan proyek (ketepatan
mutu, ketepatan anggaran dan ketepatan waktu pengelesaian proyek).
a. Ketepatan mutu
tujuan ketepatan mutu meliputi dua tahap, yaitu tujuan sementara dan tujuan
akhir. Tujuan sementara ketetapan mutu adalah agar dapat diketahui mutu,
barang, jasa, maupun pelayanan yang dihasilkan. Tujuan akhirnya adalah
untuk dapat meningkatkan mutu, barang, jasa, maupun pelayanan yang
dihasilkan.
Faktor faktor yang mempengaruhi mutu suatu pekerjaan konstruksi
Gaspersz (2001), adalah: 19 1. Yang bersifat software, yaitu: kualitas
perencanaan dan sistem dari proses yang digunakan 2. Yang bersifat
hardware, yaitu: kualitas tenaga kerja, alat konstruksi dan material yang
digunakan dalam proses produksi 3. Dalam proses pengendalian mutu
pekerjaan, maka faktor-faktor tersebut harus diperhatikan.
b. Ketetapan anggaran biaya
Untuk melihat seberapa besar biaya yang dihabiskan oleh suatu perusahaan
pada pembangunan proyek. Dapat dijadikan sebagai satu alat acuan bagi
otoritas keuangan. Sebagai alat ukur pencapaian target perusahaan.
1. Anggaran biaya dapat digunakan sebagai alat ukur untuk semua pihak
ketika melakukan perencanaan keuangan dalam pembelian barang maupun
sebuah proyek.
2. Untuk melihat seberapa besar biaya yang dihabiskan oleh suatu
perusahaan pada pembangunan proyek.
3. Dapat dijadikan sebagai satu alat acuan bagi otoritas keuangan.
4. Sebagai alat ukur pencapaian target perusahaan.
c. Ketepatan waktu penyelesaian proyek
Keberhasilan proyek konstruksi dapat diukur melalui dua hal yaitu
keuntungan yang didapat serta ketepatan waktu penyelesaian. Keberhasilan
tersebut tergantung pada perencanaan yang baik terhadap metode, peralatan
dan waktu pelaksanaan proyek. Pada pelaksanaan proyek konstruksi
pelaksanaan pembangunan mempunyai perbedaan tujuan proyek. Kontraktor
pelaksana lebih menekankan tujuan proyek dari pada manajemen proyek
sedangkan pemilik proyek lebih menekankan pada biaya proyek, kualitas
dan waktu pelaksanaan.
2 kemungkinan penyebab terlambat menyelesaikan proyek dari jadwal
yang ditentukan yaitu:
a. Adanya halangan atau kejadian diluar perhitungan dan
pertimbangan dalam pelaksanaan waktu proyek.
b. Program kerja dan pengendalian pelaksanaan proyek oleh
kontraktor tidak berjalan sebagai mna mestinya.