Anda di halaman 1dari 2

LAPORAN BULANAN (Monthly Report)

A. PENGERTIAN LAPORAN BULANAN

Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi tentang pelaporan progress atau bobot
pekerjaan (realisasi pekerjaan) secara Bulanan.

Jenis laporan proyek yang paling lengkap adalah laporan bulanan karena terdiri dari
beberapa informasi penting yang dirangkum dalam satu buku. Berikut ini isi dari laporan
bulanan pada proyek: 

 Volume yang telah diselesaikan


 Laporan proggress akhir bulan 
 Daftar staf di proyek tersebut 
 Daftar alat dan jumlah yang digunakan. 
 Foto dokumentasi pekerjaan 
 Kendala selama pelaksanaan pekerjaan

Mengapa perlu dibuat laporan bulanan? sedangkan cukup dengan laporan mingguan sudah
menunjukan detail nilai indeks bobot realisasinya? Berikut ini alasannya:

Setiap laporan proyek pekerjaan mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing.

Pada laporan mingguan dibuat dengan nilai indeks lebih detail yang berfungsi sebagai format
pantau bagi seluruh unsur yang terlibat dalam proyek konstruksi tersebut. Sehingga
kontraktor dan owner dapat melihat suatu deviasi yang menjadi kendala atau hambatan dalam
pelaksanaan pekerjaan

Sedangkan pada Laporan Bulanan mempunyai fungsi untuk melaporkan setiap indeks
progress pekerjaan secara global dengan rincian bulanan, yang dipakai sebagai bahan dasar
dalam menghitung pencapaian realisasi kerja terhadap biaya. Sehingga Kontraktor melakukan
penarikan termin progress menggunakan Realisasi Pekerjaan Bulanan Atau berdasar Laporan
Kemajuan Pekerjaan Bulanan.

Salah satu perbedaan antara proyek swakelola dan proyek kontraktor baik swasta maupun
pemerintah adalah laporan keuangan. Pada proyek kontraktor milik swasta atau pemerintah
tidak ada laporan keuangan kepada owner karena merupakan privasi dari kontraktor.
Sedangkan untuk pekerjaan dengan sistem swakelola yang dilaporkan adalah laporan progres
dan penggunaan dananya. 

B. TIME SCHEDULE DALAM LAPORAN


Pembuatan time schedule atau jadwal pelaksanaan pada sebuah proyek mempunyai
manfaat untuk keberlangsungan dan kesuksesan proyek, yaitu sebagai berikut:
1. Menjadi pedoman waktu bagi kontraktor untuk melaksanakan pengadaan sumber
daya manusia (SDM) yang dibutuhkan. 
2. Memberikan arahan kapan waktu pendatangan material dan alat kerja ke lokasi
sesuai dengan item pekerjaan yang akan dilaksanakan. 
3. Sebagai tolok ukur pencapaian progress dan pengendalian waktu pelaksanaan
pekerjaan. 
4. Sebagai acuan bagi kedua belah pihak yang berkontrak untuk memulai dan
mengakhiri sebuah kontrak kerja proyek konstruksi. 
5. Menjadi penentuan batas kapan waktu denda atas keterlambatan proyek bisa
dikenakan.

Dalam penyusunan time schedule dibutuhkan file pendukung lain sebagai bahan


pertimbangan, yaitu sebagai berikut:

1. Gambar kerja proyek;


2. Rencana anggaran biaya (RAB) pelaksanaan proyek yang di dalamnya memuat data
lokasi proyek, material, peralatan, dan tenaga kerja
3. Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek selama setahun terakhir.
4. Data ketersediaan alat transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek.
5. Metode pelaksanaan kerja.
6. Data kapasitas produksi yang bisa dihasilkan oleh alat kerja, tenaga kerja, sub
kontraktor, dan material.
7. Data keuangan proyek yang meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan, tenggang
waktu pembayaran progress dan lain-lain.

Anda mungkin juga menyukai