R
KELAS Xl BKP 1 / 9
APA ITU LAPORAN HARIAN
PROYEK?
Laporan harian proyek adalah sebuah laporan kegiatan pada proyek konstruksi, yang mana
berguna sebagai bentuk pertanggungjawaban dari seorang kontraktor dalam rentan waktu
satu hari. Direkap menjadi laporan mingguan, lalu dibuat menjadi laporan bulanan.
Sebuah laporan ini nantinya harus dibuat oleh kontraktor. Dan harus mendapatkan
persetujuan dari konsultan pengawas yang mana nantinya akan diserahkan kepada pemilik
proyek.
Menurut berbagai pemilik proyek, suatu laporan proyek konstruksi yang baik akan
membuat sebuah perusahaan akan terlihat profesional dan tentunya akan menambah nilai
pada perusahaan tersebut. Dengan adanya laporan proyek dapat membuat pemilik
mengetahui telah sejauh mana proyek tersebut berjalan.
MANFAAT LAPORAN HARIAN
PROYEK
Dengan menciptakan atau membuat sebuah laporan yang dibuat dengan sangat rapi dan teratur, maka
dapat memperlihatkan bagaimana keahlian kontraktor yang mengerjakan suatu proyek tersebut.
Pembuatan laporan yang detail dapat menghindari terjadinya kesalahpahaman pada kondisi di
lapangan dengan sebuah laporan. Berikut manfaat dari adanya laporan proyek, yakni :
1. Menjadikan sebuah indikator penting untuk mengawasi aktivitas serta biaya yang sedang atau akan
dikeluarkan,
2. Sebagai evaluasi bagi tim kontraktor terhadap suatu progress yang telah dicapainya,
3. Dapat digunakan sebagai laporan kepada pemilik proyek atas kemajuan konstruksi dari waktu ke
waktu,
4. Memudahkan monitoring atau pemantauan pekerjaan oleh kontraktor
5. Menjadi salah satu syarat dalam pengajuan sebuah termin (penarikan dana) proyek
PEMBAGIAN DAN PERBEDAAN
LAPORAN PROYEK
Berguna untuk melaporkan kemajuan atau bobot pekerjaan yang telah direalisasikan dalam satu
minggu. Umumnya laporan ini berisi tentang volume RAB pada item kerja, volume kumulatif
yang telah diselesaikan dalam seminggu dan kendala yang dialami dalam proyek mingguan. Serta
bobot dalam bentuk persen pada masing-masing item pekerjaan.
3. Laporan Bulanan (monthly report)
Laporan proyek satu ini berisi mengenai pelaporan suatu progress atau kemajuan pada proyek
kerja selama satu bulan. Jenis laporan ini paling lengkap dibandingkan jenis laporan lainnya.
Biasanya berisi beberapa informasi penting dan detail serta dirangkum dalam satu buku.
Umumnya memuat tentang progres akhir tahun, daftar alat dan jumlah yang dipakai dalam
proyek, sebuah foto dokumentasi proyek konstruksi, kendala apa yang terjadi selama pengerjaan,
menjelaskan staff yang ada di proyek dan volume yang telah diselesaikan.
CARA MEMBUAT LAPORAN
HARIAN PROYEK
Setiap laporan proyek tentunya memiliki fungsi dan tujuannya masing-masing. Pada laporan
harian proyek memuat dengan nilai indeks yang lebih detail dan berfungsi sebagai format
untuk memantau progres konstruksi. Sehingga pemilik proyek dapat melihat sesuatu apa saja
yang menjadi kendala dalam proyek pekerjaannya
DALAM PEMBUATAN SEBUAH LAPORAN PROYEK. TERDAPAT BEBERAPA
HAL YANG PERLU ANDA SIAPKAN TERLEBIH DAHULU DALAM PEMBUATAN
LAPORAN PROYEK, ANTARA LAIN :
Laporan proyek harus disusun dengan baik supaya mudah dibaca dan dipahami oleh
owner. Selain itu, laporan proyek yang baik menjadi bukti bahwa perusahaan
kontraktor tersebut mempunyai manajemen yang bagus sehingga owner akan
memberikan proyek lagi ke depannya.
PEMBUATAN LAPORAN OLEH : DHEVA A.R
Laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh pelaksana lapangan yang berisi tentang uraian kegiatan yang
dilakukan dalam satuan hari.
Berikut ini informasi penting yang harus ditulis dalam laporan harian proyek:
Rincian pekerjaan yang sedang dikerjakan termasuk lokasi pekerjaan.
Penjelasan cuaca pada hari tersebut.
Jumlah dan jenis alat-alat yang digunakan (alat berat, alat pendukung, dan alat bantu)
Bahan material konstruksi yang digunakan
Tanda tangan dari pelaksana dan konsultan pengawas.
Format laporan yang telah tersedia diisi dengan tulisan tangan, bukan diketik.
2. Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan mingguan adalah laporan yang berisi tentang pelaporan Progress atau bobot pekerjaan
(realisasi pekerjaan) secara mingguan.
Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi tentang pelaporan progress atau bobot pekerjaan
(realisasi pekerjaan) secara Bulanan.
Jenis laporan proyek yang paling lengkap adalah laporan bulanan karena terdiri dari beberapa
informasi penting yang dirangkum dalam satu buku. Berikut ini isi dari laporan bulanan pada
proyek:
• Volume yang telah diselesaikan
• Laporan proggress akhir bulan
• Daftar staf di proyek tersebut
• Daftar alat dan jumlah yang digunakan.
• Foto dokumentasi pekerjaan
• Kendala selama pelaksanaan pekerjaan
Setiap laporan proyek pekerjaan mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing.
Pada laporan mingguan dibuat dengan nilai indeks lebih detail yang berfungsi sebagai format pantau bagi
seluruh unsur yang terlibat dalam proyek konstruksi tersebut. Sehingga kontraktor dan owner dapat melihat
suatu deviasi yang menjadi kendala atau hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan
Sedangkan pada Laporan Bulanan mempunyai fungsi untuk melaporkan setiap indeks progress pekerjaan secara
global dengan rincian bulanan, yang dipakai sebagai bahan dasar dalam menghitung pencapaian realisasi kerja
terhadap biaya. Sehingga Kontraktor melakukan penarikan termin progress menggunakan Realisasi Pekerjaan
Bulanan Atau berdasar Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan.
Salah satu perbedaan antara proyek swakelola dan proyek kontraktor baik swasta maupun pemerintah adalah
laporan keuangan. Pada proyek kontraktor milik swasta atau pemerintah tidak ada laporan keuangan kepada
owner karena merupakan privasi dari kontraktor. Sedangkan untuk pekerjaan dengan sistem swakelola yang
dilaporkan adalah laporan progres dan penggunaan dananya.
TIME SCHEDULE DALAM
LAPORAN PROYEK
Pembuatan time schedule atau jadwal pelaksanaan pada sebuah proyek mempunyai manfaat untuk
keberlangsungan dan kesuksesan proyek, yaitu sebagai berikut:
1. Menjadi pedoman waktu bagi kontraktor untuk melaksanakan pengadaan sumber daya manusia
(SDM) yang dibutuhkan.
2. Memberikan arahan kapan waktu pendatangan material dan alat kerja ke lokasi sesuai dengan item
pekerjaan yang akan dilaksanakan.
3. Sebagai tolok ukur pencapaian progress dan pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan.
4. Sebagai acuan bagi kedua belah pihak yang berkontrak untuk memulai dan mengakhiri sebuah
kontrak kerja proyek konstruksi.
5. Menjadi penentuan batas kapan waktu denda atas keterlambatan proyek bisa dikenakan.
Dalam penyusunan time schedule dibutuhkan file pendukung lain sebagai bahan
pertimbangan bagi kontraktor dan owner (pemilik proyek), yaitu sebagai
berikut: