Anda di halaman 1dari 3

PEKERJAAN : Pembangunan Selasar BRSLU Budhi Dharma Bekasi Tahun 2021

Kementerian Sosial
SUMBER DANA : Departemen Keuangan
ANGGARAN : Tahun Anggaran 2021
LOKASI : Bekasi – Jawa Barat

Metode Pelaporan Pekerjaan


Dalam pelaksanaan proyek konstruksi ini, maka ada beberapa laporan yang harus disiapkan dan
dilaporkan terhadap progress pelaksanaan pekerjaan. Laporan tersebut meliputi laporan harian,
mingguan, dan bulanan.
Pembuatan laporan proyek secara spesifik dibuat oleh pelaksana lapangan atau diperiksa detil oleh
pelaksana lapangan, untuk menghindari terjadinya perbedaan kondisi lapangan dengan laporan yang
dibuat.
Laporan proyek harus disusun dengan baik supaya mudah dibaca dan dipahami oleh owner. Selain itu,
laporan proyek yang baik akan menjadi bukti bahwa perusahaan kami mempunyai manajemen yang
baik.

Fungsi Laporan Proyek (Harian, Mingguan, dan Bulanan)

Berikut ini adalah fungsi dibuatnya laporan proyek harian, mingguan dan bulanan:
• Melaporkan kepada owner kondisi dan kemajuan proyek dari waktu ke waktu sehingga pihak owner
dapat melakukan monitoring pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor.
• Menjadi salah satu syarat administrasi untuk pengajuan termin kepada owner sebagai bahan
evaluasi bagi internal kontraktor pelaksana terhadap progress yang telah dicapai tiap minggu atau
tiap bulannya.
• Menjadi ndicator penting untuk mengawasi setiap aktifitas dan biaya yang sedang dan telah
dikeluarkan sesuai dengan item pekerjaan yang telah dikerjakan.
Perbedaan Laporan Proyek Harian, Mingguan, dan Bulanan (Cara Menyusunnya)

Masing-masing laporan proyek harian, mingguan ataupun bulanan memiliki tujuan yang berbeda
mengapa perlu dibuat. Berikut ini pembahasan mengenai ketiganya.
1. Laporan Harian (Daily Report)
Laporan harian adalah laporan yang dibuat oleh pelaksana lapangan yang berisi tentang uraian kegiatan
yang dilakukan dalam satuan hari.
Berikut ini informasi penting yang harus ditulis dalam laporan harian proyek:
• Rincian pekerjaan yang sedang dikerjakan termasuk lokasi pekerjaan.
• Penjelasan cuaca pada hari tersebut.
• Jumlah dan jenis alat-alat yang digunakan (alat berat, alat pendukung, dan alat bantu)
• Bahan material konstruksi yang digunakan
• Tanda tangan dari pelaksana dan konsultan pengawas.
Format laporan yang telah tersedia diisi dengan tulisan tangan, bukan diketik.
2. Laporan Mingguan (Weekly Report)
Laporan mingguan adalah laporan yang berisi tentang pelaporan Progress atau bobot pekerjaan
(realisasi pekerjaan) secara mingguan.
Berikut ini isi dari laporan mingguan (weekly report):
• Volume RAB dan bobot masing-masing item pekerjaan
• Volume kumulatif progress yang sudah diselesaikan pada minggu sebelumnya, minggu ini dan
totalnya (dalam persen)
• Bobot dalam persen di masing-masing item pekerjaan (minggu lalu, minggu ini dan total)
• Kendala apa saja yang dialami dalam pelaksanaan pekerjaan

3. Laporan Bulanan (Monthly Report)


Laporan bulanan adalah laporan proyek yang berisi tentang pelaporan progress atau bobot
pekerjaan (realisasi pekerjaan) secara Bulanan.
Jenis laporan proyek yang paling lengkap adalah laporan bulanan karena terdiri dari beberapa informasi
penting yang dirangkum dalam satu buku.
Berikut ini isi dari laporan bulanan pada proyek:
• Volume yang telah diselesaikan
• Laporan proggress akhir bulan
• Daftar staf di proyek tersebut
• Daftar alat dan jumlah yang digunakan.
• Foto dokumentasi pekerjaan
• Kendala selama pelaksanaan pekerjaan
Mengapa perlu dibuat laporan bulanan, sedangkan cukup dengan laporan mingguan sudah
menunjukan detail nilai indeks bobot realisasinya? Berikut ini alasannya:
Setiap laporan proyek pekerjaan mempunyai tujuan dan fungsi masing-masing.
Pada laporan mingguan dibuat dengan nilai indeks lebih detail yang berfungsi sebagai format
pantau bagi seluruh unsur yang terlibat dalam proyek konstruksi tersebut. Sehingga kontraktor dan
owner dapat melihat suatu deviasi yang menjadi kendala atau hambatan dalam pelaksanaan pekerjaan
Sedangkan pada Laporan Bulanan mempunyai fungsi untuk melaporkan setiap indeks progress
pekerjaan secara global dengan rincian bulanan, yang dipakai sebagai bahan dasar dalam menghitung
pencapaian realisasi kerja terhadap biaya. Sehingga Kontraktor melakukan penarikan termin progress
menggunakan Realisasi Pekerjaan Bulanan Atau berdasar Laporan Kemajuan Pekerjaan Bulanan.

Time Schedule dalam Laporan Proyek

Pembuatan time schedule atau jadwal pelaksanaan pada sebuah proyek mempunyai manfaat untuk
keberlangsungan dan kesuksesan proyek, yaitu sebagai berikut:
• Menjadi pedoman waktu bagi kontraktor untuk melaksanakan pengadaan sumber daya manusia
(SDM) yang dibutuhkan.
• Memberikan arahan kapan waktu pendatangan material dan alat kerja ke lokasi sesuai dengan
item pekerjaan yang akan dilaksanakan.
• Sebagai tolok ukur pencapaian progress dan pengendalian waktu pelaksanaan pekerjaan.
• Sebagai acuan bagi kedua belah pihak yang berkontrak untuk memulai dan mengakhiri sebuah
kontrak kerja proyek konstruksi.
• Menjadi penentuan batas kapan waktu denda atas keterlambatan proyek bisa dikenakan.
Dalam penyusunan time schedule dibutuhkan file pendukung lain sebagai bahan pertimbangan bagi
kontraktor dan owner (pemilik proyek), yaitu sebagai berikut:
• Gambar kerja proyek;
• Rencana anggaran biaya (RAB) pelaksanaan proyek yang di dalamnya memuat data lokasi
proyek, material, peralatan, dan tenaga kerja;
• Data cuaca atau musim di lokasi pekerjaan proyek selama setahun terakhir;
• Data ketersediaan alat transportasi yang dapat digunakan disekitar lokasi proyek;
• Metode pelaksanaan kerja;
• Data kapasitas produksi yang bisa dihasilkan oleh alat kerja, tenaga kerja, sub kontraktor, dan
material;
• Data keuangan proyek yang meliputi arus kas, cara pembayaran pekerjaan, tenggang waktu
pembayaran progress dan lain-lain.

Demikianlah kami buatkan metode pelaporan ini dengan sebenarnya.

Hormat Kami
PT. ARDELIA SUKSES MANDIRI

JOHN POSMA LUMBANTOBING


DIREKTUR

Anda mungkin juga menyukai