Pengendalian hasil pekerjaan di lapangan dimaksudkan untuk mengetahui perkembangan dan permasalahan di proyek melalui laporan kemajuan dan koordinasi proyek. Laporan kemajuan proyek dikerjakan secara berkala untuk mengetahui sejauh mana kemajuan dari proyek itu. a. Laporan Harian Laporan harian dibuat setiap hari secara tertulis oleh pihak pelaksana proyek dalam melakukan tugasnya dan dalam mempertanggungjawabkan terhadap apa yang telah dilaksanakan serta untuk mengetahui hasil kemajuan pekerjaannya apakah sesuai dengan rencana atau tidak. Laporan ini dibuat untuk memberikan informasi bagi pengendali proyek dan pemberi tugas melalui direksi tentang perkembangan proyek. Dengan adanya laporan harian ini, maka segala kegiatan proyek yang dilakukan tiap hari dapat dipantau. Laporan harian berisikan data data antara lain : 1) Waktu dan jam kerja 2) Pekerjaan yang telah dilaksanakan maupun yang belum 3) Keadaan cuaca 4) Bahan bahan yang masuk ke lapangan 5) Peralatan yang tersedia di lapangan 6) Jumlah tenaga kerja di lapangan 7) Hal hal yang terjadi di lapangan b. Laporan Mingguan VI-1
Bab VI-Kemajuan dan Pengendalian Proyek
Laporan mingguan bertujuan untuk memperolah gambaran kemajuan pekerjaan
yang telah dicapai dalam satu minggu yang bersangkutan, disusun berdasarkan laporan harian selama satu minggu tersebut. Laporan mingguan berisikan antara lain : 1) Jenis pekerjaan yang telah diselesaikan. 2) Volume dan prosentase pekerjaan dalam satu minggu itu. 3) Catatan catatan lain yang diperlukan. Prosentase pekerjaan yang telah dicapai sampai dengan minggu tersebut dapat diketahui dengan memperhitungkan semua laporan mingguan yang telah dibuat, ditambah dengan bobot prestasi pekerjaan yang telah diselesaikan pada minggu itu. Dari prosentase pekerjaan yang telah dicapai pada minggu ini kemudian dibandingkan dengan prosentase pekerjaan yang telah dicapai pada minggu yang bersangkutan, maka akan diketahui prosentase keterlambatan atau kemajuan yang telah diperoleh. Laporan mingguan tidak dapat dipisahkan dengan time schedule pelaksanaan pekerjaan yang telah disusun oleh pihak Kontraktor Utama dengan persetujuan Project Manager. c. Laporan Bulanan Laporan bulanan pada prinsipnya sama dengan laporan mingguan, yaitu untuk memberikan gambaran tentang kemajuan proyek. Untuk tujuan itu dibuatlah rekapitulasi laporan mingguan maupun laporan harian dengan dilengkapi foto foto pelaksanaan pekerjaan selama bulan yang bersangkutan. Laporan bulanan dilaporkan kepada Pemilik Proyek ( Owner).
Gambar 6.1 Master Schedule (Kurva S)
VI-2
Bab VI-Kemajuan dan Pengendalian Proyek
Gambar 6.2 Bobot Prestasi pekerjaan periode September s/d November
1) Durasi rencana pekerjaan ground anchor
Zona A : 56 hari ( 11 Agustus 2014 s/d 5 Oktober 2014 ) Zona B : 60 hari ( 12 Desember 2014 s/d 9 Februari 2015 ) Pekerjaan ground anchor Zone A dapat selesai diperiode oktober (sesuai dengan time schedule) 2).Bobot Prestasi Pekerjaan (September s/d November) Bobot prestasi pekerjaan periode november mengalami deviasi -0,08 (bobot aktual lebih kecil dari bobot rencana). Adapun keterlambatan tesebut diakibatkan intesitas curah hujan sangat tinggi sehingga tidak memungkinkan adanya pekerjaan galian basement. Adapun tindakan yang diambil untuk mengantisipasinya yaitu dengan penambahan alat berat Backhoe dalam percepatan galian tanah basement. d. Rapat Koordinasi Mingguan dan Bulanan Rapat koordinasi mingguan dan bulanan diadakan dengan dihadiri oleh panitia pembangunan, Owner, Konsultan Perencana, Konsultan Pengawas dan Kontraktor Utama. Dalam rapat ini dibahas hal hal yang berhubungan dengan pelaksanaan serta masalah masalah teknis yang timbul di lokasi proyek dan VI-3
Bab VI-Kemajuan dan Pengendalian Proyek
perkembangan proyek yang sedang berjalan serta koordinasi masing masing
unsur proyek yang terlibat langsung.
Gambar 6.3 Jadwal rapat koordinasi
6.2. Pengendalian proyek
Pengendalian proyek adalah suatu sistem untuk mengawasi pelaksanaan proyek agar pihak-pihak yang terlibat dalam proyek dapat berfungsi dan bekerja secara optimal, efisiensi waktu dan tenaga kerja. Pengendalian proyek tidak hanya dilakukan pada satu aspek saja, melainkan pada semua aspek yang mempengaruhi jalannya pembangunan. Pengendalian dalam setiap aspek dituntut untuk memberikan hasil yang optimal dan sesuai standar dan spesifikasi yang ada. Dengan demikian efesiensi, efektifitas waktu, mutu dan biaya dapat tercapai. Suatu keadaan yang menyimpang dari standar dan spesifikasi yang ada yang harus diatasi. Pengendalian proyek meliputi : 1.
Pengendalian Biaya Proyek
Perlunya pengendalian biaya adalah untuk dapat mengetahui jumlah biaya dengan realisasi pekerjaan. Fungsi dari pengendalian biaya agar dari Rencana VI-4
Bab VI-Kemajuan dan Pengendalian Proyek
Anggaran Biaya (RAB) tidak membengkak dalam pelaksanaannya. Jikapun
adanya pembengkakan maka perlunya evaluasi biaya. Salah satu penyebab terjadinya pembengkakan biaya adalah adanya kesalahan dalam pelaksanaan dilapangan sehingga membutuhkan perbaikan yang tentu saja menambah biaya dari segi biaya material maupun tenaga kerja, maka untuk menghindari adanya pembengkakan biaya yaitu dengan cara melakukan pelaksanaan dilapangan dengan baik dan hati-hati. Pengendalian biaya ini biasanya dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang telah dikeluarkan. Setiap dilakukan pembelian material, bagian logistic mencatat jumlah material yang dibeli dan besarnya biaya yang dikeluarkan. Sedangkan pengendalian biaya tenaga kerja dilakukan dengan memeriksa daftar presensi pekerja selama satu minggu dan besarnya biaya yang dikeluarkan untuk membayar gaji pekerja. Besar total biaya ini yang akan selalu dikontrol dan dievaluasi sebagai pengendalian biaya. Selain itu, total biaya yang telah dikeluarkan ini juga dapat digunakan untuk menyusun kurva-S realisasi dan untuk mengestimasi prosentase pekerjaan proyek yang telah dicapai. 2.Pengendalian Mutu Proyek Pengendalian mutu dalam suatu proyek merupakan hal yang penting, sebab akan menentukan kualitas dari hasil pelaksanaan apakah telah sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Kualitas bahan dalam pekerjaan sangat menentukan untuk bisa mencapai ketentuan dalam spesifikasi yang telah direncanakan, sehingga pengendalian mutu bahan sangatlah penting akan keberhasilan pembangunan dalam suatu proyek. Standard yang ditetapkan oleh PT Davy Sukamta selaku konsultan perencana untuk standard mutu
VI-5
Bab VI-Kemajuan dan Pengendalian Proyek
bahan dalam pembangunan Apartemen Pakubuwono View, menggunakan dari
American Concrete Institute (ACI), American Standard for Testing and Material (ASTM), Standard Nasional Indonesia (SNI). Dalam pelaksanaan pembangunan proyek, terdapat penjaminan kualitas yang ingin dicapai sebagai bentuk pertanggungjawaban kontraktor kepada pihak owner. Berikut dipaparkan penerapan kontrol kualitas pekerjaan : a. Perencanaan Pembuatan ITP (Inspection and Test Plan) Setiap QC harus menguasai gambar kerja, RKS, dan peraturan-peraturan serta ketentuan-ketentuan yang ada di dalam RKS: SNI, SII, ASTM, AASHO, dan lain sebagainya. Disarankan setiap proyek QC memiliki buku-buku referensi terkait. Dalam perencanaan ITP, bersumber dari bukubuku referensi, gambar kerja, dan RKS, dilakukan breakdown item pekerjaan sebagai berikut: Tentukan Material dan Alat yang digunakan Tentukan Sequence Pekerjaan Tentukan Acceptance Kriteria Tentukan Referensi (RKS, SNI, SII, ASTM, dll) Tentukan Frekuensi Inspeksi Tentukan penanggung Jawab pekerjaan (Hal tersebut ditentukan berdasarkan BoQ, RKS, Construction Drawing, b.
Quality Target Mutu Kontraktor (jika tidak ditentukan di RKS).
Implementasi dan Operasi Inspection and Check List
Gambar 6.1 Implementasi dan Operasi Inspection and Check List
3.Pengendalian waktu proyek VI-6
Bab VI-Kemajuan dan Pengendalian Proyek
Dalam pelaksanaannya, jadwal kegiatan proyek seringkali tidak berjalan
sebagaimana yang telah direncanakan sebelumnya. Oleh karena itu, diperlukan beberapa cara untuk membuat berbagai kegiatan berjalan agar tetap sesuai dengan jadwal proyek yang telah ditentukan. Beberapa cara tersebut antara lain : Fast Tracking Fast tracking adalah pengerjaan pekerjaan secara bersamaan atau paralel Crashing Crashing merupakan pengerjaan dengan menambahkan waktu kerja serta sumber daya yang ada. Kurva S (Terlampir)