Anda di halaman 1dari 15

STRUKTUR BETON

Beton adalah suatu elemen dalam konstrusi yang merupakan struktur sederhana yang
dibentuk oleh campuran semen, air, agregat halus, agregat kasar yang berupa batu pecah
atau kerikil, udara serta bahan campuran lainnya.

Struktur beton ini dapat diketahui lewat karakteristik beton yang itu sendiri. Berikut ini
adalah standarisasi karakteristik beton yang baik adalah sebagai berikut :

 Kepadatan => Beton yang memiliki struktur yang baik juga memiliki kepadatan
yang baik sehingga mampu menopang beban bangunan konstruksi sehingga tidak
mudah retak.
 Kekuatan => Kekuatan adalah salah satu standarisasi yang harus dipenuhi pada
penggunaan beton untuk bangunan-bangunan konstruksi.
 Faktor Air Semen => Selain kekuatan dan ketebalan, yang menentukan kualitas
struktur beton adalah penggunaan faktor air semen yang digunakan.
 Tekstur => Tekstur yang dimiliki beton juga menentukan kualitasnya.
 Parameter => Parameter adalah salah satu hal yang perlu diperhatikan yang juga
dapat mempengaruhi kualitas beton.

Pada struktur beton, terdapat beberapa komponen di antaranya adalah slab atau plat,
balok, kolom, dinding, serta pondasi untuk pembangunan gedung.

Beban Pada Struktur Beton

Selain mengetahui apa itu struktur beton, dalam konstruksi ada yang dinamankan beban
yang bekerja pada struktur beton. Terdapat berbagai macam beban yang bekerja serta
dapat memengaruhi pada struktur beton itu sendiri, beban tersebut di  antaranya:

 Beban berupa beban gravitasi (berarah vertikal)


 Beban angin (berarah horizontal)
 Beban karena susut
 Beban karena perubahan temperatur (menyebabkan adanya lentur dan deformasi
pada elemen struktur).

Keruntuhan dapat terjadi pada beton secara mendadak. Hal tersebut dikarenakan
material yang satu ini merupakan material yang getas. Oleh sebab itu, nyaris semua
peraturan perencanaan merekomendasikan perencanaan balok dengan tulangan untuk
memberikan peringatan yang cukup. Misalnya, seperti defleksi yang berlebihan
sebelum terjadinya keruntuhan.

Sementara itu, untuk balok sendiri terdapat peraturan ACI yang membatasi tulangan
maksimum baja sampai 75% dari yang diperlukan. Terdapat 3 jenis bentuk penampang
balok, di antaranya:

 Balok Tulangan Tunggal => yang hanya mempunyai tulangan tarik saja.
 Balok Tulangan Ganda => mempunyai tulangan tarik dan tulangan ganda. Cara
perhitungan kapasitas momen/lentur balok dari berbagai kondisi dapat dihitung
beberapa cara yaitu, tulangan tarik dan tekan leleh, tulangan tarik leleh, tulangan
tekan tidak, tulangan tarik tidak leleh, tulangan tekan leleh, serta tulangan tarik
dan tekan tidak leleh.
 Balok T => Jenis balok ini memiliki bentuk penampang balok yang tidak
berbentuk segiempat. Balok ini yang paling sering digunakan,karena slab pada
umumnya dicor secara monolith dengan baloknya.

Manajemen Proyek

 Manajemen secara umum adalah suatu upaya untuk mencapai suatu tujuan
dengan sumber daya seminimal mungkin (efisien). Sementara itu, proyek adalah
rencana pekerjaan dengan suatu target pencapaian tertentu yang diselesaikan
dalam rentang waktu tertentu.
 Secara kolektif, manajemen proyek adalah suatu pendekatan/metode untuk
mengelola suatu proyek dengan efektif dan efisien. Sistem ini hadir sebagai
perangkat untuk membantu mengelola kegiatan-kegiatan berbentuk proyek,
misalnya proyek konstruksi. Tanpanya, suatu proyek akan sulit dieksekusi baik
dari segi biaya, waktu, atau bahkan kualitasnya.

Tujuan Manajemen Proyek

Manajemen proyek memiliki sejumlah tujuan, di antaranya:

Menyelesaikan tepat waktu


Pada manajemen waktu, ditentukan linimasa yang berisi kapan suatu kegiatan harus
dimulai dan kapan harus selesai. Dengan adanya hal tersebut, proyek akan selalu
dimonitor supaya dapat selesai dalam waktu yang telah ditentukan. Pengawasan seperti
ini melancarkan pengerjaan proyek.

Menjaga anggaran
Anggaran merupakan salah satu aspek yang dikaji dalam manajemen ini. Dengan
pengkajian tersebut, akan dicari jumlah anggaran seminimal mungkin, tetapi masih
dapat menunjang tercapainya kriteria proyek yang telah ditentukan di awal (efektif dan
efisien).

Menjaga kualitas
Sebagaimana telah disinggung pada poin sebelumnya, kriteria proyek yang ditentukan
di awal harus tercapai. Artinya, manajemen proyek juga membuat standar kualitas dari
suatu proyek sehingga ia tidak dikerjakan secara seenaknya saja.

Melancarkan proyek
Pada akhirnya, proyek yang ideal adalah proyek yang selesai sesuai dengan
perencanaan awal, baik dari segi waktu, anggaran, maupun kualitas. Manajemen ini
membantu pengerjaan proyek supaya selesai dengan lancar sesuai dengan rencana awal.

Sasaran Manajemen Proyek

Sasaran manajemen proyek adalah sebagai berikut:

1. Menyelesaikan dan mengembangkan proyek sesuai dengan anggaran biaya dan


tenggat waktu yang telah ditentukan sekaligus dalam kualitas/spesifikasi sesuai
dengan yang telah disepakati di awal.
2. Meningkatkan nama baik pelaksana proyek berdasarkan kualitas hasil proyek.
3. Menciptakan suasana kerja kondusif untuk mendukung kelancaran aktivitas
proyek. Hal ini meliputi ketersediaan keadaan, sarana-prasarana, dan
keselamatan kerja.
4. Menjaga keharmonisan antar pihak dalam proyek sehingga seluruh pihak terlibat
akan memberikan yang terbaik untuk proyek yang sedang dijalankan.

Ruang Lingkup Manajemen Proyek

Hal-hal yang termasuk ke dalam domain ruang lingkup manajemen proyek adalah
sebagai berikut:

1. Waktu proyek dimulai


2. Perencanaan lingkup proyek
3. Pendefinisian ruang lingkup proyek
4. Verifikasi proyek dan kontrol ketika proyek sedang dijalankan

Contoh Manajemen Proyek

Sebenarnya ada banyak sekali contohnya. Beberapa di antaranya adalah sebagai berikut.

1. Proyek Konstruksi
Proyek konstruksi adalah proyek yang berhubungan dengan pembangunan sarana
publik, seperti pembangunan bendungan, gedung, kawasan pembangkit listrik,
jembatan, pabrik, jalan raya, jalan tol, dan sebagainya.

2. Proyek Penelitian
Proyek penelitian pada dasarnya adalah suatu proyek yang dilakukan untuk kepentingan
penelitian dan pengembangan. Hasil dari penelitian tersebut nanti digunakan untuk
meningkatkan kualitas dari suatu barang atau jasa, atau hanya untuk pengembangan
ilmu pengetahuan saja.

3. Proyek Padat Modal


Proyek padat modal adalah proyek produksi besar dengan bantuan mekanik (robot).
Proyek ini disebut “padat” karena pada eksekusinya membutuhkan modal yang banyak.
Banyaknya modal yang diperlukan membuatnya hanya bisa dilakukan oleh perusahaan
besar.

4. Proyek Manufaktur
Proyek manufaktur adalah proyek yang melakukan rancangan untuk memproduksi
suatu produk secara menyeluruh.
SAND CONE

(Kerucut Pasir)

A. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah malaksanakan praktikum pengujian sand cone diharapkan
mahasiswa dapat menentukan kepadatan tanah dan menentukan derajat
kepadatan tanah.
b. Tujuan Khusus
1. Menggunakan peralatan pengujian dengan baik dan benar
2. Menentukan berat isi tanah kering maxsimim (γdmax) dilapangan
3. Mendapatkan nilai kepadatan tanah dilapangan
4. Memahami prosedur pengujian kepadatan tanah dengan “Sand Cone
(metode kerucut pasir)”.

K3LH
1. Kesehatan

Pengertian sehat senantiasa digambarkan sebagai suatu kondisi fisik, mental, dan sosial
seseorang yang tidak saja bebas dari penyakit atau gangguan kesehatan melainkan juga
menunjukkan kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan dan pekerjaannya.

2. Keselamatan Kerja

Keselamatan kerja diartikan sebagai suatu pemikiran dan upaya untuk menjamin
keutuhan dan kesempurnaan baik jasmaniah maupun rohaniah tenaga kerja pada
khususnya dan manusia pada umumnya serta hasil budaya dan karyanya. Dari segi
keilmuan diartikan sebagai suatu pengetahuan dan penerapannya dalam usaha
mencegah kemungkinan terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja.

3. Indikator penyebab keselamatan kerja

Keadaan tempat lingkungan kerja, yang meliputi :

1. Penyusunan dan penyimpanan barang-barang yang berbahaya yang kurang


diperhitungkan keamanannya.

2. Ruang kerja yang terlalu padat dan sesak


3. Pembuangan kotoran dan limbah yang tidak pada tempatnya

• Pemakaian peralatan kerja, yang meliputi :

1. Pengaman peralatan kerja yang sudah using atau rusak

2. Penggunaan mesin, alat elektronik tanpa pengaman yang baik pengaturan


penerangan.

APD (Alat Pelindung Diri)

APD adalah peralatan yang akan melindungi pengguna terhadap risiko kesehatan atau
keselamatan di tempat kerja. Hal ini mencakup item seperti helm pengaman, sarung
tangan, pelindung mata, pakaian visibilitas tinggi, sepatu pengaman dan perlengkapan
lainnya.

Deskripsi Kecelakaan Kerja

Pengertian kecelakaan kerja adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
yang merugikan terhadap manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

Deskripsi hampir celaka

Pengertian hampir celaka, adalah suatu kejadian atau peristiwa yang tidak diinginkan
dimana dengan keadaan yang sedikit berbeda akan mengakibatkan bahaya terhadap
manusia, merusak harta benda atau kerugian terhadap proses.

Faktor-faktor kecelakaan kerja;


1. Sembrono dan tidak hati-hati

2. Tidak mematuhi peraturan

3. Tidak mengikuti standar prosedur kerja

4. Tidak memakai alat pelindung diri

5. Kondisi badan yang lemah

Alat Berat Konstruksi

Bukan hanya canggih tapi  alat berat yang memiliki ukuran super besar sengaja
diciptakan agar pekerjaan yang berat bisa selesai lebih cepat, banyak sekali jenisnya
mulai untuk penggalian, memindahkan barang sampai membawa benda berat lainnya,
antara lain:

1.     Alat Berat Dozer (Loader) atau Bulldozer

Salah satu alat berat yang umum dipakai menangani material proyek, terutama material
hasil penggalian atau timbunan material, seperti pasir, tanah ataupun bebatuan.

Terdapat bucket pada alat berat dozer sehingga alat ini memiliki nama lain front end
dozer, dimana ada dua jenis dozer yang sering digunakan dalam konstruksi yaitu
crawler tractor dozer (roda kelabang) dan wheel tractor dozer (bulldozer dengan roda
karet).

Alat berat bulldozer ini memiliki kekurangan yaitu jarak tempuh yang terlalu
pendek/tidak jauh, namun mampu menahan beban yang sangat berat.
2.     Alat Berat Excavator

Alat berat yang sering dipergunakan dalam proyek konstruksi menyesuaikan lapangan
atau daerah kerja, umumnya terbagi beberapa jenis sesuai penggali yang ada di bagian
depan. Semua jenis excavator itu memiliki kesamaan yaitu alat penggerak berupa ban
atau crawler memungkinkan beroperasi di permukaan kasar atau kurang padat dan tidak
memerlukan banyak pemindahan tempat.

Excavator adalah alat penggali tanah yang juga dapat dipergunakan sebagai alat
pemindah dan pengangkut material ke dalam truk, namun sayangnya tidak dapat
dipergunakan dalam jarak jauh.

3. Alat Berat Crane


Alat berat proyek bengunan yang keberadaannya dapat dilihat dari jauh, memiliki
ketinggian dan ukuran besar untuk mengangkat material yang akan dipindahkan, baik
secara vertikal maupun horizontal dalam jarak tertentu yang sangat dibutuhkan dalam
konstruksi dan mampu menggali lubang hingga kedalaman 140 kaki.

Crane memiliki berbagai tipe dalam pengoperasiannya dan harrus memilih yang benar-
benar sesuai dengan kondisi proyek yang dikerjakan, karena akan berdampak besar
dalam proyek dan mempengaruhi waktu serta keuntungan dan kerugian dalam proyek.

4. Alat Berat Wheel Loader dan Track Loader

Alat yang memiliki fungsi sama dengan dozer, dipergunakan untuk pemindahan
material dari satu alat ke alat lain dalam jarak dekat.

Alat pemindah wheel loader dan track loader memiliki jarak tempuh sangat pendek
karena sifatnya hanya memindahkan material saja, sedang alat angkut bisa menempuh
jarak yang jauh seperti truk.
Wheel loader sangat cocok dan efisien dipergunakan di daerah kerja yang rata, kering
dan kokoh karena menggunakan roda karet dan memiliki mobilitas tinggi, dengan roda
yang dapat digerakkan leluasa ke arah tertentu seperti mobil membuat ruang gerak
fleksibel.

5.     Alat Berat Truk Derek Fuso

Sebuah truk derek yang masuk dalam kategpri alat berat tercanggih di dunia, karena
bentuk menyerupai laba-laba yang mampu mengangkat segala jenis benda dengan
tangan-tangan robot layaknya film transformer, mampu mencengkeram semua benda
yang ada di depannya dengan mudah.

6. Alat Berat Motor Scrapper

Sebuah alat berat dipergunakan untuk memotong lereng tanggul atau lereng bendungan,
menggali tanah diantara bangunan beton dan meratakan jalan raya.

Proses kerja alat ini mampu menggali permukaan tanah sampai setebal 2,5 mm dan
menimbun sampai tebal minimum 2,5 mm, namun hanya bisa mengangkut dalam jarak
dekat saja.

7. Alat Berat Motor Grader


Alat berat yang berfungsi meratakan pembukaan tanah secara mekanis dan penggusuran
tanah, meratakan tanggul, pencampuran tanah, pengurugan kembali galian tanah dan
sebagainya.

Sebuah mesin sortir sebagai sarana (angkut) rancang bangun dengan pemotong besar
untuk menciptakan permukaan datar, mempunyai tiga poros sumbu dengan taxi dan
mesin/motor diletakkan di atas poros belakang dari kendaraan dan mata pisau di
tengahnya. Dipergunakan sebagai proses akhir (pemerataan) permukaan keras/kasar
seperti traktor dan pengikis.

8. Alat Berat Asphalt Finisher

Jenis alat berat untuk mengahamparkan campuran aspal aspal hot mix yang dihasilkan
dari alat produksi aspal yaitu Asphalt Mixing Plant (AMP) pada permukaan jalan yang
akan dikerjakan.

Kekurangan alat berat jenis ini adalah perputaran roda kelabang manuver lebih lama,
dikarenakan roda karet daya ambangnya lebih kasar.

Asphalt finisher memiliki dua jenis crawler dipergunakan menggunakan track dan jenis
roda karet (wheeled). Asphalt finisher dengan jenis track penghamparannya lebih halus
dan datas, dibandingkan asphalt finisher menggunakan roda karet dengan ukuran yang
sama. Peran kerja asphalt finisher ini sangat besar terutama pekerjaan pengerasan dan
pelapisan ulang, juga dapat mengantisipasi segala macam jenis aspal.

9. Alat Berat Mobile Crane

Alat berat mobile crane dipergunakan sebagai pengangkut material, penggunaannya


lebih mudah karena dapat berpindah tempat dengan mudah.

Kekurangannya alat berat ini tidak bisa dipergunakan di permukaan air.

10. Alat Berat Pneumatic Tire Roller

Jenis alat berat yang dipergunakan pada pekerjaan penggilasan bahan granular juga
penggilasan lapisan hot mix dengan roda karet bertekanan angin. Makin besar tekanan
ban, makin besar pula tekanan yang terjadi pada tanah, jadi besarnya tekanan dapat
dilakukan dengan merubah tekanan roda tersebut, tidak dipergunakan pada tanah
berbatu dan tajam karena mempercepat kerusakan roda.

Jumlah roda tired roller berkisar 9-19 roda, misal mesin menggunakan 9 roda, as depan
dipasang 4 roda, tekanan roda mencapai 6-109 bar, berat mesin 15-200 ton, dimana
tekanan pada ban angin dapat berubah-ubah menyesuaikan kondisi tanah dan tahap
pemadatan.

11. Alat Berat Concrete Batching Plant

Jenis alat berat yang memiliki fungsi mencampur atau memproduksi beton dalam
produksi besar.

Alat berat ini dipergunakan agar produksi beton ready mix tetap dalam kualitas terjaga
dengan baik, sesuai standar, nilai slump test dan trength stabil.

Kekurangan alat berat ini hanya untuk menimbang beton saja.

12. Alat Berat Tower Crane

Jenis alat berat sering dipakai untuk membangun jembatan, gedung bertingkat dan
apartemen.
Alat tower crane memiliki fungsi mengangkut material atau bahan konstruksi bangunan
dari atas menuju bagian yang ada di atas.

Mesin pengangkat beban untuk memudahkan proses konstruksi terutama pada gedung
tinggi, dimana ukurannya bisa mencapai ketinggian 100 meter di atas tanah.

APILL

Lampu lalu lintas (menurut UU no. 22/2009 tentang Lalu lintas dan Angkutan
Jalan: alat pemberi isyarat lalu lintas atau APILL) adalah lampu yang mengendalikan
arus lalu lintas yang terpasang di persimpangan jalan, tempat penyeberangan pejalan
kaki (zebra cross), dan tempat arus lalu lintas lainnya. Lampu ini yang menandakan
kapan kendaraan harus berjalan dan berhenti secara bergantian dari berbagai arah.
Pengaturan lalu lintas di persimpangan jalan dimaksudkan untuk mengatur pergerakan
kendaraan pada masing-masing kelompok pergerakan kendaraan agar dapat bergerak
secara bergantian sehingga tidak saling mengganggu antar-arus yang ada.

Jenis lampu lalu lintas


Berdasarkan cakupannya

 Lampu lalu lintas terpisah — pengoperasian lampu lalu lintas yang


pemasangannya didasarkan pada suatu tempat persimpangan saja tanpa
mempertimbangkan persimpangan lain.
 Lampu lalu lintas terkoordinasi — pengoperasian lampu lalu lintas yang
pemasangannya mempertimbangakan beberapa persimpangan yang terdapat pada
arah tertentu.
 Lampu lalu lintas jaringan — pengoperasian lampu lalu lintas yang
pemasangannya mempertimbangkan beberapa persimpangan yang terdapat dalam
suatu jaringan yang masih dalam satu kawasan.
Berdasarkan cara pengoperasiannya

 Fixed time traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya


menggunakan waktu yang tepat dan tidak mengalami perubahan.
 Actuated traffic signal — lampu lalu lintas yang pengoperasiaannya dengan
pengaturan waktu tertentu dan mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai
dengan kedatangan kendaraan dari berbagai persimpangan.

Tujuan adanya lampu lalu lintas

 Menghindari hambatan karena adanya perbedaan arus jalan bagi pergerakan


kendaraan.
 Memfasilitasi persimpangan antara jalan utama untuk kendaraan dan pejalan kaki
dengan jalan sekunder sehingga kelancaran arus lalu lintas dapat terjamin.
 Mengurangi tingkat kecelakaan yang diakibatkan oleh tabrakan karena perbedaan
arus jalan.

Variasi lampu lalu lintas


Lampu lalu lintas memiliki banyak variasi, tergantung dari budaya negara yang
menggunakannya dan kebutuhan khusus di perempatan tertentu. Contoh variasinya
adalah lampu lalu lintas khusus pejalan kaki, lampu lalu lintas untuk
pengguna sepeda, bus, kereta, dan lain-lain. Urutan lampu yang terpasang juga dapat
berbeda-beda. Selain itu, ada banyak aturan dalam pengaturan lampu lalu lintas. Semua
variasi lampu lalu lintas ini bisa saja dioperasikan bersamaan pada perempatan yang
kompleks. Misalnya saja pada perempatan yang kompleks yang ramai dilewati para
pejalan kaki dan kendaraan roda empat. Di sisi lain, jika lampu pejalan kaki berwarna
hijau menyala, maka mobil harus berhenti, karena secara otomatis lampu lalu lintas
untuk kendaraan akan berwarna merah jika lampu pejalan kaki berwarna hijau.

Perkembangan lampu lalu lintas

 Pada 10 Desember 1868, lampu lalu lintas pertama dipasang di bagian luar Gedung
Parlemen di Inggris oleh sarjana lalu lintas, J.P Knight. Lampu ini menyerupai
penunjuk waktu (jam) dengan bentuk seperti semapur dan lampu merah dan hijau
untuk malam hari. Lampu-lampu tersebut berasal dari tenaga gas.
 Pada 2 Januari 1869, tiba-tiba lampu tersebut meledak dan melukai seorang polisi
sehingga harus dioperasi.
 Pada awal 1912 Lampu lalu lintas modern ditemukan di Amerika Serikat. Di Salt
Lake City, seorang polisi, Utah, menemukan lampu lintas pertama yang dijalankan
dengan tenaga listrik.
 Pada 5 Agustus 1914, American Traffic Signal Company memasang sistem
lampu sinyal di dua sudut jalan di Ohio. Lampu sinyal ini terdiri dari dua warna,
merah dan hijau, dan sebuah bel listrik. Lampu ini di desain oleh James Hoge.
Keberadaan bel di sini untuk memberi peringatan jika adanya perubahan nyala
lampu. Lampu rancangan Hoge ini dapat dikontrol oleh polisi dan pemadam
kebakaran jika ada dalam keadaan darurat.
 Pada awal tahun 1920, lampu lalu lintas dengan tiga warna pertama dibuat oleh
seorang petugas polisi, William Potts, di Detroit, Michigan.
 Pada tahun 1923, Garrett Morgan mematenkan alat sinyal lampu lalu lintas.
 Tahun 1917, lampu lalu lintas pertama dijalankan saling berhubungan satu dengan
yang lain. Interkoneksi antarlampu ini dijalankan pada enam persimpangan yang
dikontrol secara bersamaan dengan tombol manual.
 Lampu lalu lintas pertama yang dioperasikan secara otomatis diperkenalkan pada
Maret 1922 di Houston, Texas.
 Di Inggris, lampu lalu litas pertama dioperasikan di Wolverhampton pada tahun
1927.

Warna lampu lalu lintas


Warna yang paling umum digunakan untuk lampu lalu lintas adalah merah, kuning, dan
hijau. Merah menandakan berhenti atau sebuah tanda bahaya, kuning menandakan hati-
hati, dan hijau menandakan boleh memulai berjalan dengan hati-hati. Biasanya, lampu
warna merah mengandung beberapa corak berwarna jingga, dan lampu hijau
mengandung beberapa warna biru. Ini dimaksudkan agar orang-orang yang buta warna
merah dan hijau dapat mengerti sinyal lampu yang menyala. Di Amerika Serikat, lampu
lalu lintas memiliki pinggiran berwarna putih yang dapat menyala dalam kegelapan. Ini
bertujuan agar orang yang mengidap buta warna dapat membedakan mana lampu
kendaraan dan yang mana lampu lalu lintas dengan posisinya yang vertikal.

Sistem lampu lalu lintas


Sistem pengendalian lampu lalu lintas dikatakan baik jika lampu-lampu lalu lintas yang
terpasang dapat berjalan baik secara otomatis dan dapat menyesuaikan diri dengan
kepadatan lalu lintas pada tiap-tiap jalur. Sistem ini disebut sebagai actuated controller.
Namun, para akademisi Indonesia telah menemukan sistem baru untuk menjalankan
lampu lalu lintas. Sistem ini dikenal sebagai Logika fuzzy. Metode logika fuzzy
digunakan untuk menentukan lamanya waktu lampu lalu lintas menyala sesuai dengan
volume kendaraan yang sedang mengantre pada sebuah persimpangan. Hasil pengujian
sistem logika fuzzy ini menunjukkan bahwa sistem lampu dengan logika ini dapat
menurunkan keterlambatan kendaraan sebesar 48,44% dan panjang antrean kendaraan
sebesar 56,24%; jika dibandingkan dengan sistem lampu konvensional. Lampu lalu
lintas pada umumnya dioperasikan dengan menggunakan tenaga listrik. Namun, saat ini
sudah perkembangan teknologi lampu lalu lintas dengan tenaga matahari.
PENGADAAN BARANG DAN JASA
Pengadaan barang dan jasa adalah suatu kegiatan untuk
memperoleh barang atau jasa yang prosesnya dimulai dari perencanaan kebutuhan
sampai diselesaikannya seluruh kegiatan untuk memperoleh barang atau jasa.
MEKANISME PENGADAAN BARANG DAN JASA
Secara umum, pengadaan dimulai dari perencanaan, persiapan pengadaan,
melakukan pengadaan (melalui swakelola atau pemilihan penyedia), pelaksanaan
kontrak dan serah terima barang/jasa.

Jenis pengadaan barang/jasa pemerintah ada 4 (empat) yaitu :

1. Barang;
2. Pekerjaan Konstruksi;
3. Jasa Konsultansi; dan
4. Jasa Lainnya

Dimana:

1. Barang adalah setiap benda baik berwujud maupun tidak berwujud, bergerak
maupun tidak bergerak, yang dapat diperdagangkan, dipakai, dipergunakan atau
dimanfaatkan oleh Pengguna Barang,
2. Pekerjaan Konstruksi adalah keseluruhan atau sebagian kegiatan yang meliputi
pembangunan, pengoperasian, pemeliharaan, pembongkaran, dan pembangunan
kembali suatu bangunan.
3. Jasa Konsultansi adalah jasa layanan profesional yang membutuhkan keahlian
tertentu diberbagai bidang keilmuan yang mengutamakan adanya olah pikir.
4. Jasa Lainnya adalah jasa non-kon.sultansi atau jasa yang membutuhkan
peralatan, metodologi khusus, dan/ atau
keterampilan dalam suatu sistem tata kelola yang telah dikenal luas di dunia
usaha untuk menyelesaikan suatu pekerjaan.

Anda mungkin juga menyukai