Disusun oleh
Kelompok 6
Sepran Herdiansyah (19070047)
Bona Haruaya Harahap (19070007)
Farhan AL-Hamid (19070049)
Aldy Abdilah (19070009)
PENDAHULUAN
Indonesia sebagai suatu negara agraris dimana sebagian besar penduduknya memiliki mata
pencaharian pada sektor pertanian. Salah satu peluang usaha peningkatan produksi pangan
adalah pemanfaatan lahan kering. Pada lahan kering, irigasi dilakukan dengan memberikan air
langsung kebawah permukaan tanah (subsurface irrigation method) atau dengan cara
2008) menyebutkan irigasi pancar adalah sistem irigasi dimana air diberikan dengan cara
seperti hujan. Pancaran ini disemprotkan melalui aliran air yang bertekanan melalui lubang
yang dinamakan nozzle. Tekanan air berasal dari pompa atau tandon air. Hasil dari
perencanaan ini menunjukkan kebutuhan air gunan memenuhi keperluan irigasi adalah
sebesar 1,15 liter/detik. Dimensi pipa untuk jaringan distribusi menggunakan pipa PVC
berukuran Ø2” (panjang1000m) dari sumber air ke reservoir/tandon dan pipa berukuran Ø
1/2” ( panjang 8611,25m) dari tandon ke lahan perkebunan. Rencana anggaran biaya untuk
pengadaan jaringan irigasi pancar sebesar Rp 400.400.000,00 (Empat Ratus Juta Empat Ratus
Ribu Rupiah).
Desain sistem jaringan irigasi pancar adalah tipe solid set. Jenis sprinkler yang digunakan
yaitu metal impact sprinkler dengan tipe Naan 233B. Pipa yang digunakan yaitu pipa PVC
dengan diameter 1 inch untuk pipa riser, 4 inch untuk pipa lateral dan 6 inch untuk pipa
utama. Besar head pompa pada jaringan irigasi pancar adalah 30,6 meter dengan besar tenaga
yang diperlukan (BHP) sebesar 4,77 kW. Tipe pompa yang direncanakan adalah pompa
1
dengan motor tenggelam atau pompa celup (submersible pump) merk GRUNDFOS tipe SP
46-5 dan generator yang direncanakan adalah generator merk IWATA tipe IW10WS.
Pengoperasian pompa dengan satu kali periode selama lima (5) hari dan perharinya pompa
beroprasu selama 18 jam. Rencana anggaran biaya (RAB) dalam pembangunan jaringan
irigasi pancar pada sumur SBK - 115 adalah sebesar Rp. 344,367,100,- terbilang tiga ratus
empat puluh empat juta tiga ratus enam puluh ribu seratus rupiah.
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dibuat rumusan masalah yaitu :
1. Berapakah kebutuhan air irigasi pada perencanaan jaringan irigasi pancar (sprinkler
irrigaition) ?
2. Bagaimana tata letak dan desain perencanaan sistem jaringan irigasi pancar
3. Bagaimana tipe pompa yang sesuai dengan sistem jaringan irigasi pancar (sprinkler
irrigation) ?
1.3 Manfaat
Manfaat dari gambaran tentang perencanaan jaringan irigasi pancar (sprinkler irrigation)
2
BAB II
TEORI DASAR
Irigasi dapat didefinisikan sebagai usaha pemberian air kepada tanah agar didapat
kelembaban tanah yang baik bagi pertumbuhan tanaman, pemberian air kepada tanah dapat
dilakukan dengan berbagai cara, yaitu pemberian air di permukaan tanah (surface irrigation),
pemberian di bawah permukaan tanah (sub-surface irrigation), pemberian air secara tetes
(drip/ trinkler irrigation), dan pemberian air di atas tanaman secara pancar(sprinkler
iirigation).
Irigasi pancar (sprinkler irrigation) merupakan pemberian air pada permukaan tanah
dalam bentuk percikan air seperti pancar hujan (Hansen et al., 1979). Pemberian percikan air
dilakukan dengan cara mengalirkan air bertekanan melalui lubang kecil (sprinkler/nozzle).
Tekanan didapat dari pemompaan sumber air. Untuk mendapat aliran yang seragam
diperlukan pemilihan ukuran sprinkler, tekanan operasional, spacing atau jarak antar sprinkler
yang sesuai.
Sistem irigasi pancar adalah sistem irigasi yang dikerjakan secara mekanis dengan
menggunakan kompresor bertekanan tinggi untuk mengkompresi air melalui pipa – pipa yang
dipasang di ladang/ kebun yang akan diairi. (Hartono, 1983) Perencanaan jaringan irigasi
pancar dalam pengembanganya mempunyai syarat, yaitu air yang cukup baik kualitasnya dan
3
Apabila syarat tersebut dipenuhi maka kondisi yang spesifik adalah sebagai berikut:
1. Sangat sesuai diterapkan pada kondisi tanah dengan kemiringan yang sangat terjal dan
4. Debit yang tersedia kecil (terbatas), bila digunakan sistem irigasi permukaan.
Sesuai untuk daerah dengan topografi kurang teratur dan profil tanah relatif
dangkal.
Tidak memerlukan jaringan saluran sehingga secara tidak langsung akan menambah luas
lahan produktif serta terhindar dari masalah gulma air (aquatiq weed)
Pemanfaan air lebih mudah dan Efisiensi cukup tinggi, yaitu ± 75%
Sistem penpancaran disesuikan sesuai dengan kondisi tanaman (tinggi – pendek, rimbun
Faktor – faktor yang perlu diperhatikan dalam perencanaan sistem irigasi pancar
1. Sifat dan jenis tanah, yang meliputi kedalaman tanah, permeabilitas tanah dan
4
kapasitas tanah menyimpan air.
5. Masa tanam
2.3 Perencanaan Tata Letak Dan Desain Layout Jaringan Irigasi Pancar (Sprinkler
Irrigation)
Pompa Air
Pompa dapat berupa motor listrik atau motor bahan bakar sebagai tenaga
5
penggerak untuk memompa air dari sumur.
Pipa utama (main line) adalah pipa yang mengalirkan air dari pompa ke pipa
lateral. Pipa utama dapat dibuat permanen di atas atau di bawah permukaan tanah,
dapat pula berpindah (portable) dari satu lahan ke lahan yang lain. Pipa utama
yang berpindah, pipa biasanya terbuat dari almunium yang ringan dan dilengkapi
dengan quick coupling. Sedangkan untuk pipa utama yang ditanam, umumnya
Pipa lateral adalah pipa yang mengalirkan air dari pipa utama ke sprinkler.
Pipa lateral biasanya terbuat dari baja, beton, asbestos cement, PVC atau pipa
fleksibel. Pipa lateral berdiameter lebih kecil dari pipa utama, umumnya lateral
dan 180odalam pemancarannya. Bahan tipe ini juga ada yang dari logam dan juga dari
plastik, pada umumnya dipakai dari bahan plastik karena lebih terjangkau harganya.
6
Gambar 2.2. Tipe Impact Head Sprinkler
Sumber: www.naandanjain.com
Sumber: www.naandanjain.com
7
b. Gear – driven rotors (rotary heads)
Tipe ini pemutaran nozzle dari energi dalam turbin melalui roda gigi yang ada.
Sumber: www.naandanjain.com
Nozzle mengeluarkan air yang akan menembakkan ke plat. Air tersebut akan
membentur dan menyemprotkan air. (bisa menjadi butiran air yang halus atau
kasar). Tipe ini sering untuk tipe sprinkler berputar ditengah atau sistem
perpindah.
8
Gambar 2.5. Spray Pad Sprinkler
Sumber: www.naandanjain.com
d. Tipe spray head
Tipe ini umumnya digunakan untuk pembibitan diruang kaca (green house).
Nozzle tidak berputar dalam penggunaannya. Pop-up head dipasang sejajar
dengan tanah dan akan naik saat ada tekanan dari air. Bahannnya banyak yang
terbuat dari plastik.
Komponen – komponen lain yang dibutuhkan pada jaringan irigasi pancar meliputi:
a. Saringan
b. Pompa buster
9
c. Katup sadap
e. Katup pengaman
f. Tangki injeksi
a. Tipe Portable
leteral dan pompa dapat dipindah-pindahkan (Pillsbury dan Degan, 1968). Agar
dari aluminium atau plastik. Sistem ini dalam pemberian tambahan air yang
dibutuhkan oleh suatu lahan pertanian dengan cepat dapat dilaksanakan (Benami
10
Sumber: www.naandanjain.com
Pipa utama yang ditanam dalam tanah sehingga bersifat permanen, pipa
utama. Pipa lateral terbuat dari aluminium yang dilengkapi dengan “quick
Sumber: www.naandanjain.com
Pada sistem ini perpindahan pipa lateral dibatasi. Pipa lateral diletakkan pada
lahan tepat saat musim tanam dan hanya pada musim tersebut. Sistem ini banyak
digunakan pada lahan yang banyak membutuhkan waktu irigasi yang pendek dan
11
serta perusahaan perkebunan dengan terdapat kekurangan tenaga kerja (Binami
Sumber: www.naandanjain.com
2. Berdasarkan Kapasitas dan Luas Daerah yang Diairi (Benami dan Ofen : 1984)
a. Farm Sistem, dengan sistem irigasi pancar dirancang untuk luas lahan dan
b. Field Sistem, dengan sistem irigasi pancar dirancang untuk dipasang dibeberapa
c. Incomplete Farm Sistem, dengan sistem irigasi pancar dirancang untuk dapat
3. Berdasarkan Tekanannya
12
BAB III
PEMBAHASAN
Agar mencapai jarak pancar yang diinginkan, maka perlu dianalisa dahulu lintasan air
Sumber: www.naandanjain.com
Partikel air yang bergerak dengan kecepatan awal sebesar V, dan membentuk sudut
terhadap bidang horizontal sebesar , maka arah kecepatan partikel air tersebut sebagai
berikut:
13
1. Komponen kecepatan vertical = Vz
Dengan:
a. Vz = V sin
b. Vx = V cos
Dengan:
g = konstanta 9,81
= sudut 45o
Perhitungan kecepatan dan tinggi pancaran menggambarkan hubungan antara tekanan yang
diberikan pada suatu ukuran sprinkler tertentu dan dari kecepatan aliran tersebut bisa
dengan :
14
Rumus tinggi pancaran :
dengan :
Vz = Kecepatan vertikal
g = 9,81
dengan :
g = gravitasi (m/det)
Kehilangan tinggi tekan pada perencanaan irigasi pancar dimulai dari kehilangan
tinggi tekan dari sprinkler sampai pipa utama. Dalam perhitungan kehilangan tinggi tekan
terdiri dari kehilangan tinggi tekan karena gesekan dan karena faktor sambungan, belokan,
Perhitungan kehilangan head akibat mayor loses dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut
15
Untuk pipa besar (>125mm)
dengan :
F = koefisien reduksi
𝐻𝑒 + 𝐻𝑠
dengan :
Hf1 = kehilangan head akibat gesekan sepanjang pipa penyaluran dan distribusi (m)
16
Hv = Velocity head (m), besarnya 0,3 m
Hs = head untuk faktor keamanan (m), esarnya 20% dari total kehilangan head
3.4 Pompa
Kriteria pompa yang biasa digunakan pada suatu sistem irigasi pancar adalah
sentrifugal dan turbin. Pompa sentrifugal digunakan apabila debit dan tekanan yang
dibutuhkan relatif kecil, sedangkan pompa turbin digunakan apabila debit dan tekanan
yang dibutuhkan relatif besar (Keller dan Bliesner, 2000). Klasifikasi yang lebih detail
1. Pompa sentrifugal
Pompa sentrifugal adalah salah satu jenis pompa kerja dinamis karena prinsip
kerjanya merubah energi kinetik (kecepatan) menjadi energi potensial. Selain itu
pompa sentrifugal merupakan pompa kerja dinamis yang paling banyak digunakan
karena bentuk yang relatif sederhana dan harga yang relatif murah. Keuntungan dari
17
Gambar 3.2 : Pompa sentrifugal
Sumber: www.naandanjain.com
A. Stuffing Box
Stuffing Box berfungsi untuk menerima kebocoran pada daerah dimana poros
B. Packing
Digunakan untuk mencegah dan mengurangi bocoran cairan dari casing pompa
melalui poros.
C. Shaft
beroperasi dan tempat kedudukan impeller dan bagian – bagian berputar lainnya.
D. Shaft sleeve
Shaft sleeve berfungsi untuk melindungi poros dari erosi, korosi dan keausan
E. Vane
18
F. Casing
Merupakan bagian paling luar dari pompa yang berfungsi sebagai pelindung
elemen yang berputar, tempat kedudukan diffuser (guide vane), inlet dan outlet
nozzel serta tempat memberikan arah aliran dari impeller dan mengkonversikan
G. Eye of Impeller
H. Impeller
Impeller berfungsi untuk mengubah energi mekanis dari pompa menjadi energi
kecepatan pada cairan yang dipompakan secara kontinyu, sehingga cairan pada
sisi isap secara terus menerus akan masuk mengisi kekosongan akibat
melewati bagian depan impeller maupun bagian belakang impeller, dengan cara
J. Discharge Nozzle
nosel ini sebagian head kecepatan aliran diubah menjadi head tekanan.
19
BAB IV
Perhitungan besar nilai curah hujan efektif dengan metode Basic Year, dengan menghitung
curah hujan rancangan dengan probabilitas 80% Data curah hujan efektif diperoleh dari
perhitungan data curah hujan rerata pada tahun 2010 sampai tahun 2020 di stasiun hujan
PattimuraAmbon.
Sifat tanah dari hasil pengamatan yang dilakukan di pertanian Desa Waiheru adalah sebagai
berikut Struktur tanah : halus-lempung berliat, lempung liat berdebu dan lempung liat berpasir.
20
Kebutuhan air irigasi pancar selama pemberian pada interval irigasi dengan memperhitungkan
evapotranspirasi tanaman puncak (ETc) dan efisiensi irigasi (Ea) merupakan kebutuhan air
Debit sprinkler petak 1 dapat dihitung dengan rumus aliran pada orifice (Toricelli). Dari data
Kapasitas sistem sprinkler tergantung pada luas lahan yang akan diairi, kedalaman irigasi kotor
setiap pemberian air dan waktu operasional yang diijinkan, contoh perhitungan pada petak satu (1)
sebagai berikut:
21
Lama pemberian air
𝑇 = 𝐼𝑔/𝐼
= 73,13/4,85
= 15,078 jam
Penentuan tata letak jaringan irigasi pancar berdasarkan komponen-komponen yang dibutuhkan
sesuai dengan kebutuhan. Dimana komponenkomponen tersebut terdiri dari pompa, tampungan,
katup pengukur aliran, filter, pipa utama, pipa lateral, dan sprinkler. Pada perencanaan studi ini
yang digunakan sebagai contoh perencanaan adalah petak satu (1) seluas 1,33 hektar. Desain
jaringan irigasi pancar yang akan digunakan bersifat permanen, dimana pipa lateral dan pipa utama
akan ditanam didalam tanah agar tidak mudah rusak karena terkena sinar matahari, sehingga
1. Jarak pancar
Jarak pancar yang direncanakan adalah 18 meter dengan kecepatan pancar 10,9866 m/s.
2. Tinggi Pancar
maka tinggi pancar yang direncanakan adalah 18 meter dengan kecepatan pancar 3,764 m
22
Perencanaan tata letak dan desain sprinkler pada jaringan irigasi pancar meliputi jumlah tanaman per
petak, kebutuhan air tanaman bersih perpetak, perencanaan jarak sprinkler, jarak pipa lateral,
sehingga didapatkan debit nozzle per petak, selanjutnya direncanakan jumlah sprinkler dan
diketahui debit per sprinkler. setelah diketahui debit sprinkler maka dapat ditentukan jenis sprinkler
dan spesifikasinya. Tipe sprinkler dalam perencanaan irigasi pancar.Sprinkler yang akan digunakan
jenis rotary ace, karena memiliki 3 lubang pemancar air, dan fugsimya mengairi lahan pertanian yang
(Sumber : www.naandanjain.com)
23
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan dari pembahasan, maka didapatkan kesimpulan sebagai berikut, kebutuhan air
tanaman sayur (ETkoreksi) adalah sebesar 4,079 mm/hari, kedalaman maksimum air irigasi
58,6 mm, kedalaman kotor irigasi 73,2 mm, untuk interval irigasi yaitu 15,13 hari.Debit
sprinkler yang dihasilkan dari perencanaan sebesar 0,000437 m3/det. Dengan diameter
sprinkler 6 mm, sedangkan tekanannya sebesar 1 bar, dan untuk tinggi pancaran yang
dihasilkan 3,764 m.Jaringan irigasi pancar dengan desain jarak antar sprinkler sebesar 18 m,
jarak antar pipa lateral 18 m. Jenis sprinkler yang digunakan yaitu rotary ace sprinkler. Pipa
yangdigunakan yaitu pipa PVC dengan diameter 1 inch untuk pipa riser, 4 inch untuk pipa
lateral dan 6 inch untuk pipa utama.Besar head pompa pada jaringan irigasi pancar adalah
43,2807 meter dengan besar tenaga yang diperlukan (BHP) sebesar 0,308 kW. Tipe pompa
yang direncanakan adalah pompa dengan motor tenggelam atau pompa celup (submersible
5.2 Saran
angin di tempat sekitar karena angin berpengaruh pada proses sebaran air.
2. Perlu diperhatikan pemilihan tipe sprinkler yang akan digunakan agar mendapatkan
24
DAFTAR PUSTAKA
Bejarano, pedro gerardo prieto. (2013). DESAIN SISTEM IRIGASI ALUR PADA
Kurniati, E., Suharto, B., & Afrilia, T. 2007. Desain Jarinngan Irigasi Curah (Sprinkler
Sapei, A. 2006. Irigasi Curah (Sprinkler Irrigation). Bogor. Institut Pertanian Bogor.
25