Anda di halaman 1dari 6

BAB VII

RANCANGAN SISTEM DISTRIBUSI AIR BERSIH

7.1. Rancangan Sistem Distribusi Air


Suatu sistem distribusi yang terdiri dari pipa-pipa (menurut hirarki pipa)
induk, cabang dan service. Penempatan pipa distribusi harus memperhatikan
kontur tanah daerah penyebaran penduduk serta kemungkinan pengakirannya.
Sistem distribusi dalam pendistribusiannya terdiri dari dua bagian yaitu :
1. Sistem Makro
Sistem ini disebut juga sebagai sistem jaringan pipa arteri atau feeder
yang terdiri dari :
a. Primary Feeder
b. Secondary Feeder
c. Sistem Makro
Sistem ini adalah system jaringan pipa pelayanan yang terdiri dari :
a. Small Distribution Main ( Pipa pelayanan utama)
b. Sercice Line dan Servce Pipe ( House connection)
Pengklasifikasian jaringan sistem distribusi menjadi sistem makro dan
mikro adalah dengan maksud untuk mengisolasi bagian jaringan menjadi suatu
sistem hidrolik tersendiri sehingga dengan demikian diperoleh keuntungan
seperti:
 Mudah dalam pengoperasian debit air yang mengalir
 Setiap daerah pelayanan memiliki sisa tekan yang relatif sama karena sisa
tekan dalam jarigan menjadi seimbang
 Mudah melakukan perbaikan jika ada kerusakan dalam jaringan pipa.
 Memungkinkan untuk pengembangan dimasa yang akan datang tanpa
harus mengganti sistem yang ada.

92
Menurut Hirarki pipa, maka pipa-pipa yang digunakan dalam sistem
distribusi ini adalah :
a. Pipa Induk
Pipa induk merupakan pipa distribusi pada jaringan terluar yang
menghubungkan blok-blok pelayanan dalam kota, dari reservoir ke
seluruh jaringan utama. Pipa ini tidak biasa dipakai untuk melayani
tapping kerumah-rumah. Pipa yang digunakan sebagai pipa induk haruslah
berjenis pipa yang mempunyai daya tahan tinggi terhadap tekanan.
b. Pipa cabang
Pipa ini dipakai untuk menyadap air langsung dari pipa induk untuk
dialirkan ke suatu blok pelayanan. Pipa yang digunakan sebagai pipa
cabang mutunya sebaik sama dengan pipa induk. Pipa ini berhubungan
dengan pipa service dan diameternya dapat ditentukan berdasarkan
banyaknya pipa service yang masuk kedalam pipa cabang tersebut.
c. Pipa service
Pipa service adalah pipa yang melayani langsung konsumen ke rumah-
rumah dengan diameter tertentu.

7.2. Jalur Perpipaan Distribusi


Perencanaan jalur perpipaan distribusi yang dibuat untuk melayani daerah
tertentu harus dirancang sedemikian rupa sehingga didapat kondisi yang optimum
mungkin dimana diharapkan :
 Pemakaian energi diusahakan seminimal mungkin dalam
pengoperasiannya
 Mudah dari segi pemasangan dan pengawasan
 Biaya yang digunakan seminimal mungkin dalam hal panjang pipa dan
diameter pipa yang dipakai.
 Memenuhi syarat-syarat hidrolik untuk mendapatkan keuntungan
Dalam pemasangan pipa, maka hal-hal teknis yang perlu diperhatikan adalah :
 Menghindari belokan-belokan tajam pada aliran air diatas garis hidrolik.

93
 Usahakan untuk menghindari melintasi sungai, rel kereta api, untuk
memudahkan dalam pengerjaan.
 Menghindari tempat-tempat yang memungkinkan dapat mengakibatkan
terjadinya kontaminasi pengaliran
 Jalur pipa sebaiknya diusahakan diletakkan pada tanah milik pemerintah
atau dipinggir-pinggir jalan umum.
 Menghindari tempat-tempat yang kurang stabil (mungkin sering longsor)
yang dapat mengakibatkan perubahan tekanan dari luar terhadap pipa, agar
pipa tidak cepat rusak atau kemungkinan pecah dapat dihindari.

7.3. Pola Layout Sistem Perpipaan Distribusi


Sistem perpipaan distribusi memiliki dua bentuk dasar yaitu :
 Sistem cabang (branch)
 Sistem lingkaran (loop)
Masing-masing bentuk mempunyai keuntungan dan kerugian tersendiri.
Dengan mengetahui keuntungan dan kerugian dari masing-masing bentuk tadi
sesuai dengan kondisi daerah pelayanan maka kita dapat merancang sistem
distribusi yang terbaik untuk daerah tersebut.

7.3.1. Sistem Cabang (Branch System)


Bentuk cabang merupakan sistem terbuka. Sistem ini memiliki ciri-ciri
seperti:
 Hanya memiliki satu aliran saja.
 Aliran berakhir pada titik mati.
Sistem cabang dapat diterapkan untuk daerah pegunungan dan daerah yang
sedang yang mengalami perkembangan. Keuntungan yang diperoleh jika
menggunakan sistem ini adalah :
 Merupakan sistem yang mudah dan simpel
 Sangat baik untuk daerah menurun (pegunungan)

94
 Cukup eknomis,karena jalurnya cukup pendek sehingga hanya
membutuhkan sedikit pipa.
 Perhitungannya mudah

Adapun kerugian sistem ini adalah:


 Jika sistem mengalami kerusakan pada satu bagian, maka seluruh sistem
dalam daerah pelayanan mengalami gangguan, terutama daerah dimana
kerusakan terjadi.
 Tidak bisa melayani kebutuhan karena tidak ada aliran di daerah lain
 Sering kali pengoperasiannya dipermainkan oleh pihak pengelolanya.
 Banyak memerlukan perlengkapan .

7.3.2. Sistem Lingkaran (loop)


Sistem loop merupakan sistem tertutup dengan ciri-ciri sebagai berikut :
 Aliran bolak balik
 Pada saat terjadi jam puncak di seluruh kecamatan (daerah pelayanan),
arah aliran dapat berubah
 Diameter pipa menunjukan ukuran yang hampir sama disetiap loop
Sistem loop sering digunakan dalam skala pelayanan yang relatif besar,
seperti kota-kota berkembang. Sistem loop ini memiliki beberapa keungulan
yakni:
 Mampu melayani peningkatan aktifitas disuatu sektor dengan cepat
 Jika terjadi gangguan pada satu bagian sistem loop, sistem yang lainmasih
dapat bekerja.
 Distribusi air minum merata karena tidak ada kotoran yang mengendap
 Pada saat terjadi kebakaran dapat dimanfaatkan sebagai pemadam
kebakaran.
Adapun kerugian sistem ini adalah

95
 Dari segi ekonomis akan lebih mahal, karena pipa yang digunakan
diameternya relatif besar dan dibutuhkan lebih panjang karena rutenya
melingkar.

Sistem distribusi air bersih adalah pendistribusian atau pembagian air


melalui sistem perpipaan dari bangunan pengolahan atau reservoir ke daerah
pelayanan. Dalam perencanaan sistem distribusi air bersih, beberapa faktor yang
harus diperhatikan antara lain :
1. Daerah layanan dan jumlah penduduk yang dilayani.
2. Kebutuhan air, yaitu debit air yang harus disediakan untuk distribusi
daerah pelayanan.
3. Letak topografi daerah pelayanan, yang akan menentukan sistem jaringan
dan pola aliran yang sesuai.
4. Jenis sambungan sistem.

Pipa distribusi adalah pipa yang membawa air ke konsumen yang terdiri dari :
1. Pipa induk, yaitu pipa utama yang membawa air yang akan dibagikan
kepada konsumen
2. Pipa cabang, yaitu pipa cabang dari pipa induk.
3. Pipa dinas, yaitu pipa yang membawa air langsung melayani konsumen.

Perpipaan induk disribusi sedapat mungkin akan dipasang di dalam tanah.


Kedalaman tanah penutup pipa minimum 80 cm dan 100 cm untuk pipa di bawah
jalan.Untuk kemudahan pemasangan dan pemeriksaan, pipa ini dipasang pada
sepanjang pinggir jalan.
Pola jaringan yang akan digunakan dalam sistem distribusi air bersih di
desa wenang adalah dengan menggunakan sistem loop. Sistem loop adalah sistem
perpipaan melingkar dimana ujung pipa yang satu bertemu kembali dengan ujung
pipa yang lain.

96
Sistem loop dipilih sebagai pola jaringan distribusi air bersih di desa
wenang karena memiliki beberapa keuntungan. Beberapa keuntungan dari sistem
loop ini adalah :
a. Debit terbagi merata karena perencanaan diameter berdasarkan pada
jumlah kebutuhan total.
b. Jika terjadi kebocoran, kerusakan, atau perbaikan, maka hanya daerah
tertentu yang tidak mendapat pengaliran, sedangkan untuk daerah yang
tidak mengalami kerusakan aliran air tetap berfungsi.
c. Pengoperasian jaringan lebih mudah.
Namun, seperti pada sistem lainya, sistem loop ini juga memiliki kerugian.
Kerugian dari sistem loop ini adalah memerlukan perhitungan dimensi yang
cermat agar debit yang masuk pada setiap pipa merata.

7.4 Perhitungan Jaringan Pipa Distribusi


Pada perencanaan sistem distribusi kali ini untuk mencari debit, sisa tekan
pada setiap titik, kecepatan aliran, serta perhitungan lain yang terdapat pada
sistem pipa dengan cara loop ini, akan dicari dengan bantuan program epanet.
Dengan program epanet perhitungan nilai-nilai pada sistem loop dengan mudah
dilakukan. Berikut merupakan hasil perhitungan yang diperoleh dengan bantuan
program epanet.

97

Anda mungkin juga menyukai