BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Kerugian :
Bila terjadi kebakaran pada saat tidak beroperasi maka air untuk pemadam kebakaran tidak dapat
disediakan.
Setiap rumah perlu menyediakan tempat penyimpanan air yang cukup agar kebutuhan air sehari-
hari dapat terpenuhi
Dimensi pipa yang digunakan akan lebih besar karena kebutuhan air yang disuplay dan
didistribusikan dalam sehari hanya ditempuh dalam jangka waktu yang pendek
Dari kedua sistem hidrolika distribusi diatas dapat diketahui bahwa sistem berkelanjutan (Continous
System) merupakan sistem distribusi air yang baik dan ideal.
3
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Kerugian :
Sistem perpipaan yang rumit
Perlengkapan pipa yang digunakan sangat banyak
4
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
5
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
6
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Leakage (bocor), berarti kehilangan air percuma pada komponen fasilitas yang tidak dikendalikan
dengan baik oleh pengelola
Wastage (terbuang), berarti kehilangan air percuma pada proses pemakaian fasilitas oleh konsumen
c. Kehilangan air insidentil
Adalah kehilangan air diluar kekuasaan manusia misalnya bencana alam.
Dalam perhitungan perencanaan penyediaan air bersih digunakan istilah kehilangan air rencana,
dengan anggapan bahwa kehilangan air percuma dan insidentil telah termasuk di dalamnya. Besarnya
kehilangan air ini direncanakan sebanyak 15 % s.d 25 % dari kebutuhan total air domestik dan non domestik.
…persamaan 2.1
dimana :
Qrh = kebutuhan air rata-rata harian (L/hari)
Qn = kebutuhan air selama satu tahun (L/tahun)
Besarnya kebutuhan air rata-rata harian ini digunakan untuk perencanaan pada pembangunan
instalasi pengolahan air minum. Kebutuhan air rata-rata ini mencakup kebutuhan air domestik dan kebocoran.
Total kebutuhan air non domestik direncanakan sebesar 20 % dari kebutuhan domestik. Kebocoran
diperkirakan sebesar 20 % dari total kebutuhan domestik dan non domestik.
Sehingga :
Qrh = Q total + Q kebocoran …persamaan 2.2
7
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
b=
9
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Macam-macam perlengkapan pipa yang mendukung sistem distribusi air minum antara lain :
a. Gate valve
Berfungsi untuk mengontrol aliran dalam pipa assesoris ini dapat menutup suplay air jika diinginkan dan
membagi aliran ke bagian lain.
b. Air release valve
Berfungsi untuk melepaskan udara yang ada di dalam aliran air. Dipasang pada setiap jalur pipa tinggi
dan mempunyai tekanan lebih dari 1 atm.
c. Blow off valve
Adalah gate valve yang dipasang pada setiap dead end atau titik terendah dari setiap jalur pipa
d. Check valve
Valve ini dipasang bila pengaliran di dalam pipa diinginkan satu arah. Alat ini dipasang pada pipa tekan
antara pompa dan gate valve. Tujuannya, bila pompa mati maka pukulan akibat aliran balik tidak
merusak pompa.
e. Fire hydrant
Berfungsi untuk memberikan air bila terjadi kebakaran. Alat ini dipasang pada area yang frekuensi
kebakarannya cenderung tinggi dan tergantung pada :
Kepadatan penduduk dan aktivitasnya
Luas daerah pelayanan
Setiap persimpangan jalan yang cukup padat sehingga memudahkan tugas pemadam kebakaran
f. Manhole/valve chamber
Sebagai tempat pemeriksaan atau perbaikan bila terjadi gangguan pada valve. Penempatannya pada
tempat assesoris yang penting dan pada jalur pipa setiap jarak 300-600 meter, terutama pada pipa
berdiameter besar. Ukuran manhole ini biasanya 60 cm x 60 cm.
g. Bangunan perlintasan pipa
Diperlukan bila pipa harus memotong sungai, rel kereta api dan jalan agar keamanan pipa dapat
terjamin.
h. Thrust block
Diperlukan pada pipa yang mengalami beban hidrolik yang tidak seimbang, misalnya pada pergantian
diameter pipa, akhir pipa dan belokan. Gaya ini harus ditahan oleh thrust block untuk menjaga agar
fitting tidak bergerak. Umumnya lebih praktis memasang thrust block ini setelah saluran ditimbun tanah
dan dipadatkan, sehingga menjamin mampu menahan getaran/gaya hidrolik atau bebam lain. Thrust
block hendaknya dipasang pada sisi parit, maka dari itu perlu untuk meratakan sisi parit atau menggali
sebuah lobang masuk ke dalam dinding parit untuk menahan gaya geser.
i. Meter tekanan
Dipasang pada pompa agar dapat diketahui besarnya tekanan kerja pompa. Kontrol perlu dilakukan
untuk menjaga keamanan distribusi dari tekanan kerja pompa dan menjaga kontinuitas aliran.
j. Meter air
Berfungsi untuk mengetahui besarnya jumlah pemakaian air dan juga sebagai alat pendeteksi kebocoran.
Meter air terpasang pada setiap sambungan yang dipasang secara kontinyu.
k. Sambungan pipa dan perlengkapannya
Sambungan pipa dan perlengkapannya yang sering digunakan meliputi :
10
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Elevasi
Panjang pipa
Gambar 2.1. Profil Pipa
11
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Pada suatu sistem perpipaan tidak jarang terjadi kebocoran. Maka dari itu, dilakukan pengetesan
untuk mengetahui lokasi titik kebocoran itu. Tes yang biasa dilakukan adalah :
12
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Q(m/s)
s.a I
s.a II
Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa lokasi titik kebocoran ada pada step area II. Maka pendeteksian dengan
alat dilakukan pada step area II.
…persamaan 2.11
…persamaan 2.12
13
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
14
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
…persamaan 2.14
dimana :
Q = debit aliran (m3/detik)
V = kecepatan aliran (m/detik)
D = diameter pipa (m)
15
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
…persamaan 2.15
dimana :
Z1 = elevasi pipa 1 dari datum
Z2 = elevasi pipa 2 dari datum
P1 = tekanan di titik 1
P2 = tekanan di titik 2
V1 = kecepatan aliran di titik 1
V2 = kecepatan aliran di titik 2
g = gaya gravitasi
= massa jenis air
hf = headloss
…persamaan 2.16
dimana :
Hf = mayor losses sepanjang pipa lurus (m)
L = panjang pipa (m)
Q = debit fluida (L/dtk)
C = konstanta Hazen Williams
D = diameter (cm)
Perhitungan koreksi debit (Q)dengan rumus :
…persamaan 2.17
b. Minor Losses
Yaitu kehilangan tekanan yang terjadi pada tempat-tempat yang memungkinkan adanya perubahan
karakteristik aliran, misalnya belokan, valve dan lain-lain. Rumus perhitungan :
16
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
…persamaan 2.18
dimana :
k = konstanta kontraksi untuk setiap jenis pipa berdasarkan diameternya
v = kecepatan aliran (m/dtk)
g = percepatan gravitasi (m/dtk2)
Untuk mengetahui tekanan dan kecepatan aliran yang ada dalam pipa, selain memerlukan data
besarnya debit, panjang pipa maka diperlukan juga penentuan elevasi tanah pada titik tertentu (node). Cara
mengetahui elevasi node ada 2 macam yaitu dengan interpolasi kontur dan dengan pengukuran langsung di
lapangan dengan altimeter dan theodolit. Akan lebih akurat jika diambil dari lapangan daripada dengan
interpolasi kontur yang ada.
Cara interpolasi kontur yaitu :
…persamaan 2.19
dimana :
ET = tinggi elevasi muka tanah 1 (m)
ER = tinggi elevasi muka tanah 2 (m)
Dxn = jarak (pada peta) antara elevasi muka tanah (m)
Trn = tinggi elevasi muka tanah yang rendah (m)
Ttn = tinggi elevasi muka tanah yang tinggi (m)
Dpn = jarak (pada peta) antara tinggi elevasi muka tanah yang rendah dengan tinggi elevasi muka tanah
yang tinggi mengapit titik n (cm)
Perhitungan slope medan :
…persamaan 2.20
dimana :
P1.2 = jarak antara tinggi titik 1 dan 2 (cm)
S = slope medan
2.11. RESERVOIR
Dalam perencanaan reservoir ada 2 metode penentuan volume reservoir, yaitu cara analitis dan
grafik. Dipilih cara analitis sebagai metode perencanaan karena cara 2 lebih tepat perhitungannya dibanding
cara grafis. Perhitungan kapasitas reservoir memerlukan data-data supply kebutuhan air bersih.
Prosen pemakaian diperoleh dari data di daerah lain atau berdasarkan pemakaian air pada
umumnya. Prosen suply diperoleh dari :
100 % …persamaan 2.21
jumlah jam pemakaian pompa
Prosen selisih debit : prosen supply – prosen pemakaian …persamaan 2.22
Prosen volume reservoir : prosen selisih debit kumulatif …persamaan 2.23
17
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
s …persamaan 2.31
d …persamaan 2.32
…persamaan 2.34
2.12.1. Umum
Dalam pengembangan dan pengelolaan sistem distribusi harus ada model jaringan yang dibantu dengan
perangkat lunak atau softwer komputer untuk mengoperasikannya. Pembuatan model jaringan sistem
distribusi, dimana existing sistem telah ada, diperlukan data yang akurat agar model yang dibuat betul-betul
sesuai dengan kenyataan di lapangan. Dengan menggunakan model yang akurat sangat mudah untuk
18
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
mengembangkan sistem distribusi untuk tahun-tahun mendatang. Apabila dalam sistem distribusi terdapat
gangguan misalnya tekanannya rendah, air mengalirnya sangat kecil dan sebagainya, dengan melalui model
dapat diperkirakan penyebabnya. Dengan model pula dapat diperoleh informasi diameter pipa yang paling
ekonomis untuk dipasang. Dengan demikian pergantian dan penambahan pipa dapat diatur seminim mungkin
dengan biaya yang paling ekonomis. Softwer yang digunakan adalah EPANET 2, karena dengan perangkat
lunak ini, perencanaan dapat disimulasikan sehingga mempunyai beberapa keuntungan dalam memodelkan
sistem distribusi, antara lain:
Sistematik dalam proses editing maupun mengecek kesalahan pada data input.
Output dapat berupa gambar, misalakan: map yang berwarna dan berkode, histogram, time-series plot,
dan lainya.
Dapat dihubungkan dengan softwer aplikasi yang lain, seperti databases, spreadsheets, program design
CAD ataupun GIS (Geographic Information System).
Mampu menampilkan analisis jaringan, seperti optmialisasi besar pipa, optimalisasi jadwal pemompaan,
kalibrasi secara automatis dan modeling kualitas air dalam pipa bertekanan. Tampilan dari lembaran
kerja EPANET 2 dapat dilihat pada gambar 2.3 dan 2.4.
19
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
20
M. Fahrizal 2010815210002 Sistem Penyediaan Air Minum Banda Aceh
Disamping mayor losses, minor losses (kehilangan tekanan di bend, elbow, fitting dll) dapat dihitung.
Model konstanta atau variable kecepatan pompa.
Perhitungan energi dan harga pompa.
Berbagai tipe model valve yang dilengkapi dengan shut off, check, presurre regulating dan valve
yang dilengkapi dengan kontrol kecepatan.
Reservoir yang berbagai bentuk dan ukuran.
Faktor fluktuasi pemakaian air.
Sebagai dasar operating sistem untuk mengontrol level air di reservoir dan waktu.
Epanet juga mamberikan analisis water quality:
Model pergerakan unsur matrial non reaktif yang melalui jaringan pada setiap saat.
Model perubahan matrial reaktif dalam proses desinfektan dan sisa khlor.
Model umur air yang mengalir dalam jaringan.
Model reaksi kimia sebagai akibat pergerakan air dan dinding pipa.
21