Anda di halaman 1dari 3

Nama : Agung Bagas Zayadi

NPM : 4220215012

Judul Buku : Memanen Air Hujan Sumber Baru Air Minum


Penulis : FG Winarno
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit : 2016 ( cetakan pertama )

Pengalaman Singapura

Manusia hakikatnya 70% terdiri dari air. Di dalam tubuh manusia memiliki jumlah sel sebanyak
60 triluin, masing-masing sel memiliki kandungan air sekitar 70%. Sehingga air sangatlah
penting untuk tubuh manusia. Jika terjadi tanpa atau kekurangan air dalam sel akan
mempengaruhi kecepatan reaksi biologis dan ada kemungkinan akan berhenti. Kalau sel-sel
dalam tubuh berhenti bereaksi tentu ini bukanlah kondisi yang baik akan ada kemungkinan
timbul masalah seperti, sakit sampai akhirnya mati.
Para ahli pangan dan gizi sepakat air menjadi kelompok senyawa gizi yang dibutuhkan dan
sangat penting bagi tubuh manusia. Dimana secara umum gizi dapat dikelompokkan menjadi 6
grup, yaitu karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin, dan air. Air mesuk ke dalam kategore
gizi penting.
Air menjadi komoditas utama yang mendasar bagi umat manusia. Karena semua orang
membutuhkan air tidak jarang air menjadi alat dalam berpolitik antarNegara diseluruh dunia.
Seperti negera tetangga kita, Malaysia dan Singapra sering melaukan pertengkaran gara-gara air.
Awal mula Negara Singapura bisa menjadi bangkit dan tidak bergantung lagi dengan Negara
Malaysia dalam hal air bermula dari pertengkaran ini.
Singapura yang dengan luas wilayah 721.5 km2 dan jumlah penduduk yang tidak kurang lebih
5,61 juta jiwa dan tidak memiliki sungai ataupun danau, sehingga harus mengandalkan Negara
tentangga yaitu Malaysia untuk memasok kebutuhan air bersih di dalam Negaranya.
Pada tahun 1961 jauh sebelum Singapura merdeka, Negara tersebut terpaksa menandatangani
perjanjian pengadaan atau suplai air bersih. Didalam perjanjian tersebut Negara Malaysia
menyewakan lahan dari tiga kawasan tangkapan air, yaitu di Johor sebagai kawasan pemasok air
ke Singapura. The Straits Times melaporkan harga yang keluarka untuk membayar setiap
1.000galon/4.500 liter air adalah 3 sen ringgit. Dalam perjanjian ini berlaku sampai 2011.
Malaysia sepakat untuk memasok sumber air dari Sungai Johor ke Singapura dengan batas
maksimal 250 juta galon per hari dengan imbalannya, Johor mendapatkan air bersih dari olahan
Singapura sebanyak 2% dari total air yang dialirkan. Perjanjian ini menjadi perjanjian kedua
yang dimulai pada tahun 1962 hingga 2061 mendatang.
Sebesar 66% dari total kebutuhan air Singapura diimpor dari Malaysia. Hal ini menjadikan
betapa bergantugnnya Negara Singapura terhadap Malaysia. Keadaan ini menjadi perhatian
Perdana Menteri Singapura pada saat itu, Lee Kuan Yew. Hal yang sangat dikhawatirkan adalah
persoalan air ini dijadikan alat oleh Pemerintah Malaysia untuk menekan, bahkan menggencat
Singapura.
Hal yang dikhawatirkan pun terjadi, Malaysia pada tahun 2003 mendesak menaikan tarif menjadi
20 kali lipat, menjadi 6.4 ringgit Malaysia per 1.000 galon. Namn, Singapura yang pandai
berdagang tidak menyetujui pembaruan perjanjian tersebut. Sampai saat ini hanya tersisa
pasokan impor air 250 juta galon per hari dari Malaysia.
Berangkat dari rasa khawatir ini, Singapura membentuk suatu sistem peneliti yang hebat, untuk
diam-diam melakukan riset mendalam tentang pengolahan air dari selokan atau comberan.
Negara Singapura yang memiliki sungai ataupun danau. Satu-satunya air yang tersedia adalah air
selokan atau comberan. Hal pertama yang dilakukan Singapura adalah membangun waduk
buatan, salah satunya di kawasan Marina Bay, yang sudah mulai beroperasi sejak 2010, dengan
kawasan seluas 240 hektar.
Hasil penelitian ini Singapura memiliki pusat air terbarukan yang disebut NEWater (air
terbarukan hasil dari air selokan atau comberan). Dengan hadirnya NEWater Singapura dapat
mencukupi kebutuhan air sendiri. Singapura mendirikan dua pabrik pada tahun 2003 di Kranji
dan Bedok. Menyusul pada tahun 2007 dan 2009 mendirikan pabrik di Ulu Pandan dan Changi.
Hingga saat ini keseluruhan pabrik air tersebut mampu mensuplai 117 juta galon liter atau setara
dengan 30% total kebutuhan air bersih Singapura yang hampir mencapai 400 juta galon liter per
hari.
Saat ini air tersebut lebih banyak digunakan untuk keperluan mensuplai kebutuhan air murni ke
sektor industri. 2 – 3% sisanya dialirkan kembali ke waaduk untuk diolah lebih lanjut sehingga
menjadi air minum. Dari sebagian air tersebut mengalir kembali ke rumah keluarga atau ke keran
air umum untuk publik. Pemerintah Singapura juga sudah mempersiapkan dan mematangkan
program risetnya untuk mengolah air laut menjadi air bersih, yang disebut proses desalinasi air
laut.
Apa yang dilakukan Singapura sungguh suatu hal yang patut dicontoh oleh negara kita sendiri.
Berangkat dari keterpurakn dan kekurangan Singapura yang tidak memiliki sumber daya air yang
melimpah. Secara mengejutkan, kini mulai berjaya dalam memenuhi kebuthan air bersihnya.
Hotel-hotel berbintang mengalirkan air secara deras sekali, seolah-olah negeranya tidak memiliki
kendala dengan kecukupan air.
Berkat kesulitan air dalam negeri serta ketergantungan dengan tetangganya yang sering
menggunakan air untuk menggertak. Singapura negera yang kecil itu menangkap kesampatan
dalam kesempitan dan menjadikan tekanan tersebut menjadi motivasi dalam berinovasi.
Sedangkan negara kita yang jauh lebih luas, lebih kaya akan sumber daya alam, lebih melimpah
sumber airnya masih bisa merasakan kekurangan air, terutama air bersih yang layak minum. Hal
ini menjadi introspeksi diri saya sebagai anak muda untuk lebih berpikir keras bagaimana saya
bisa ambil andil dalam membangun Indonesia saya dalam mendapatkan air minum yang layak.
Sehingga harapan saya dari air minum yang layak ini dapat menumbuhkan generasi yang lebih
berkualitas dengan memberikan apa yang paling banyak dibutuhkan dari tubuh manusia yaitu air.

Anda mungkin juga menyukai