Anda di halaman 1dari 29

IBUKU

Sang pejuang sampai akhir hayat

Perjuangan dimulai ketika kau mengandung

Kemanapun dimanapun bersama siapapun

Kau membawa kami selama 9 bulan

Bahkan setelah kau melahirkan perjuanganmu belum usai

Ketika bayimu nangis

Ketika bayimu haus

Ketika bayimu bangun ditengah malam

Kau rela tidak tidur

Karena kau tidak tega mendengar jerit tangis bayi kecilmu itu

Ibu ...

Maafkan kami ibu, maaf

Maaf kami tidak tumbuh dengan apa yang kau harapkan

Kenakalan merajalela dikehidupan anakmu

Kami sering tidak memikirkan perasaanmu

Kami egois , kami bodoh

Kami tidak ingat perjuanganmu

Kami tidak ingat jerit payah tangismu

Seribu kata maaf untukmu ibu

Tidak bisa terbayang ibu...

Ketika kami pulang dan turun dari mobil

Bendera putih terpasang di depan rumah

Diatas meja kau terbaring

Kain putih menyelimuti tubuhmu

1
Surat yasin mengiringimu

Suara tangisan memecahkan suasana

Tidak ibu, tidak!

Kami masih butuh sosok ibu

Jangan tinggalkan kami ibu

Hanya doa yang bisa kami hadiahkan

Semoga kau selalu dilindungi Tuhan

Doakan anakmu ini bu, agar menjadi orang sukses

Agar bisa menjunjung tinggi martabat ayah dan ibu

Terima kasih atas perjuanganmu ibu

Atas pengorbanan waktu, tenaga dan pikiranmu

Kau bidadari tanpa sayap

Doaku selalu menyertaimu

I love you ibu

Karya:

Ami Kulyana

2
Pahlawan

Tak ada yang lebih hebat

Dari seorang ibu

Dirahasiakan rasa lelahnya

Kerja keras demi membesarkan kita

Tak ada yang lebih sabar

Dari seorang pahlawan ibu

Dihapusnya air mata

Demi membohongi anaknya

Tak ada pahlawan seperti bu

Terik matahari yang memanasimu

Begini begitu kau relakan untukku

Terima kasih kau tak lelah merawatku

Terima kasih atas didikanmu

Terima kasih pahlawan tanpa tanda jasa

Karya:

Amyllaty

3
Tengadah ke Bintang-Bintang

Berilah hamba kearifan

O , Tuhan!

Seperti sebuah teropong bintang

Tinggi mengatas galaksi

Rendah hati diatas bumi

Bukanlah manfaat pengetahuan

Penggali hakikat kehidupan

Lewat microskop

Lewat teleskop

Bimbinglah si goblok dalam menemukan

Sebuah wujud maknawi

Dalam kenisbian sekarang

Karya:

Choirun Nisa

4
Asaku

Berlari

Ku tembus duri

Bersama ceritaku yang tak bertanduk

Kemarin...

Ku gapai kau

Dalam redup senja

Bersama resahku yang tak berarah

Kini...

Ku peluk kau

Dalam rangkaian matahari, bintang, dan bulanku

Bersama nyanyian rinduku

Esok

Ku sematkan kau

Dalam degup jantungku...

Dalam degup nadiku...lalu...

Ku ajak kau terbang

Menuju indah dunia kita

Selamanya ...

Karya: Imroatun

5
Ayah

Kaulah yang menjadi kepala keluarga

Kaulah yang mencari nafkah untuk keluarga

Dan engkau bekerja tak kenal lelah

Entah itu siang malam kau tetap bekerja

Bahkan sampai panas-panasan dan hujan-hujanan

Kau tetap bekerja demi menafkahi keluarga

Ayah ...

Kau lah pahlawan keluarga

Engkau tak pernah menampakkan kelelahanmu

Kepada keluargamu

Aku sangat bangga denganmu ayah

Ayah ...

Maafkan anakmu ini

Yang selalu membantahmu

Dan tidak pernah mengikuti perintahmu

Maafkan aku ayah...

I love you father

Karya :

Istikomah

6
Ibu
Terima kasih atas pengorbananmu

Selama Sembilan bulan mengandungku

Waktu Sembilan bulan adalah bukan waktu yang singkat

Betapa hebatnya kau mengandungku

Ibu ...

Terima kasih atas perjuanganmu

Betapa hebatnya kau memperjuangkanku

Hingga aku lahir sampai saat ini

Begitu banyak waktu yang luang untukku

Ibu ...

Terima kasih atas kerja kerasmu

Sehingga aku bisa seperti ini

Terima kasih atas pendidikan yang kau berikan kepadaku

Sehingga aku bisa mengetahui yang benar dan yang salah

Ibu ...

Maafkanlah anakmu ini

Yang selalu merepotkanmu

Yang selalu meminta ini itu

Kadang tidak mendengarkan nasihatmu

Maafkan aku ibu ...

Karya :

Aqilla Syahnas Nabila

7
Doa

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh

Mengingat kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci

Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Di pintuMu akan mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

Karya:

Amelia Deva febrianti

8
Ayah ku
Oh ayah ...

Ayah adalah orang yang hebat

Seorang yang tegas

Yang patut kita hormati

Demi keluarga kau rela

banting tulang

Bercucuran keringat dan

lelah yang kau rasakan

tak kau hiraukan

Terima kasih ayah ...

Terimakasih

Semoga aku bisa membalasnya ...

9
Rumahku
Hai, si gempar alam

Gegap gempita

Jarum besi akan rumahku

Jarum tembaga akan rumahku

Ular bisa akan janggutku

Buaya akan tongkat mulutku

Harimau menderam dipengriku

Gajah meandering bunyi suaraku

Suara seperti bunyi halilintar

Bibit terkatup, gigi terkunci

Jikalau bergerak bumi dengan langit

Bergeraklah hati engkau

Hendak marah atau hendak membinasakan aku

Karya :

Imas Saniyah

10
Doa
Dengan apakah ku bandingkan pertemuan kita,

Kekasihku ?

Dengan senja samar sepoi,

pada masa purnama meningkat naik,

setelah menghalaukan panas payah terik.

Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan,

melambung rasa menayang pikir, membawa angan ke bawah kursimu

Hatiku terang menerima katamu

bagai bintang memasang lilinnya

Kalbuku terbuka menunggu kasihmu,

bagai sedap malam menyirak kelopak

Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu,

Penuhi dadakudengan cayamu, biar bersinar mataku sendu,

biar berbinar gelakku rayu!

Karya:

Atik Farikhatun Nabila

11
Ibuku ...
Oh ibu ...

Kau adalah pelita hidupku

Engkaulah pembimbingku dalam setiap rasa cemasku

Yang merawatku dengan ketulusan hatimu

Engkau yang menerangi di setiap langkahku

Merawatku, menjagaku tanpa kenal waktu

Yang menemani di setiap keluh kesahku

Dengan tangan tangan halusmu itu

Surgaku ditelapak kakimu

Lelahmu, keringatmu, pengorbananmu, dan doamu

Akan ku kenang selalu dibenakku

Terima kasih atas semua perjuanganmu untukku

Akan kuingat selalu namamu

Oh ibuku ...

Karya :

Ulvia Juliana

12
Ibuku

Oh ibu ...

Betapa besar jasamu

Kau selalu ada untukku

Selalu sabar menghadapiku

Disaat dirimu rapuh

Kau selalu tetap tegar dihadapku

Disaat dirimu lelah

Kau tetap bekertrja demi diriku

Kau selalu merawatku

Kau selalu menjagaku

Kau hanya ingin aku bahagia

Kau tak ingin aku sengsara

Kaulah pelita hatiku

Kaulah malaikat tak bersayap itu

Terima kasihku hanya untukmu

Malaikatku ... ibu ...

Karya:

Aji Mata’ul Khoir

13
Pantang Menyerah

Seperti sebuah teropong galaksi

Rendah hati diatas bumi

Dunia telah mengajariku mempertahankan diri

Agar selalu tegar untuk segala hal

Namun ... semua tak mudah

Cobaan terus datang hingga tak kunjung usai

Bukanlah manfaat kehidupan

Bersama ceritaku yang mencoba tegar

Karya:

Atika Setya Restuning Tyas

14
Tidak Ada DuniaTanpa Ibu

Ibu kau telah melahirkanku

Ketika aku bayi,

Kau selalu memberi asi padaku

Aku sangat sayang pada ibu

Aku sangat cinta pada ibu

Kau selalu menuruti apa yang aku minta

Aku janji,

Jika aku sudah besar nanti

Aku akan menuruti apa yang ibu minta

Tidak ada dunia tanpa engkau ibu

Surga ada di telapak kaki ibu

Karya:

Arina Farikhati

15
Guruku

Wahai guruku,

Engkau selalu mendidikku

Yang sabar terhadap murid-muridmu

Guruku ...

Bagiku, engkau cahaya ilmu

Guruku, maafkan murid-muridmu

Oh guruku ...

Terima kasih atas jasamu untukku

I love you guruku

Karya:

Afika Setya

16
Terima Kasih kakak

Aku ingin sedikit menyampaikan kesan dan pesan

Kepada kakakku yang hebat dan selalu berusaha kuat

Kepada kakakku yang mati-matian berjuang

Untuk melindungi adik kesayangannya

Kakak ...

Terima kasih atas perhatian yang kau berikan

Terima kasih atas segala pengorbanan

Terima kasih atas segenap pertolongan

Semoga Tuhan membalas semua kebaikan

Kak ... aku sayang kakak

Wanita kecilmu ini sudah dewasa kak!

Dan tidak mau menyusahkan dirimu lagi

Jika kakak rindu aku ...

Aku lebih rindu padamu kak,

Kakakku adalah pembangun semangat disetiap nafasku ...

Karya :

Ajeng Mega Safitri

17
Ayah

Ayah

Kaulah pahlawanku

Kau berjuang dan membanting tulang

Demi keluargamu yang tersayang

Dengan ikhlas kau melakukannya

Hatiku terang menerima kasihmu

Bagai bintang memasang lilinnya

Kalbuku terbuka menunggu kasihmu

Bagai sedap malam menyirak kelopak

Wahai ayahku kau penuhi dadaku

Dengan kata-katamu dan motivasimu

Terima kasih ayah

Atas semua perjuangan yang kau lakukan

Karya:

Sufi Raya Rahmadhani

18
Mengejar Mimpi

Bilamana mentari bangun pagi

Ku telah berlari memulai hari

Mentari tersenyum menyemangati

Diiringi syahdunya merpati bernyanyi

Walau kerikil tajam kutemui

Walau angin pagi menusuk tulang ini

Walau air hujan memandikan diri ini

Walau ransel membebani diri ini

Semakin kilat lari ini

Namun tak menyerah diri ini

Tuk menuju sekolah yang menanti

Karya :

Dian Alia

19
My Self

Wahai diriku

Aku tahu engkau mampu

Engkau harus melewatinya

Apapun rintangannya

Semangat wahai my self

Karya:

Aulia Rahayu N.

20
Ibu
Ibu ...

Kau adalah matahari dalam hidupku

Kau selalu menghibur dikala sedihku

Kau selalu bersyukur atas kebahagiaanku

Ibu ...

Betapa mulianya dirimu

Selalu menemani hari-hariku

Namau akan selalu ku kenang dalam hidupku

Terima kasih ibu

Aku sangat sayang padamu

surga ada di telapak kaki ibu

I Love ibu

Karya:

Lutviana Khoirotun Nisa

21
Ayah ...Pahlawanku
Ayah ...

Perjuanganmu tiada tara

Kau selalu ada saat ku butuhkan

Engkau selalu bekerja keras demi masa depanku

Kau selalu bekerja, bekerja, dan bekerja

Tanpa kenal waktu

Kau sangat hebat ayah

Ayah ...

Kau selalu menguatkanku

Di saat ku bersedih...

Dan disaat ibu tak ada

Kau siap untuk menggantikan posisinya

Ayah ...

Engkaulah pahlawanku

Engkaulah yang selalu mendukungku

Engkaulah yang memberikanku jalan

Ketika ku kehilangan arah

Ayah ...

Engkaulah seorang yang ku cinta

Engkau pria pertama yang ku cinta

Terima kasih ayah

Terima kasih perjuanganmu selama ini

Untuk kami sekeluarga

Karya: Lifia Ramadhani

22
Kupu- Kupu
Dari hama engkau berasal

Banyak rintangan yang kau hadapi

Tidur dan menyendiri dalam kepompong

Hingga saatnya engkau keluar

Perlahan dan hati-hati engkau keluar

Berubah kau dengan sayap yang indah

Perlahan kau mengepakkan sayapmu

Dari bunga satu ke bunga lain

Dengan tugas yang begitu mulia

Kau kerjakan dengan jerih payahmu

Walau dulu disebut hama

Kini kau berarti bagi kehidupan

Karya:

Fiki Azizatul Ilmi

23
Ibuku Tercinta

Ibu ...

Kau adalah matahari dalam hidupku

Kau selalu menghibur dikala sedihku

Kau selalu bersyukur atas kebahagiaanku

Ibu ...

Betapa mulianya dirimu

Selalu menemani hari hariku

Namamu selalu kukenang dalam hidupku

Karya:

Awwalina Rahma

24
Ibu
Oh ibu ...

Kaulah penyemangatku

Kau lah syurgaku

Maafkan aku

Karena telah menyusahkanmu

Oh ibu ...

Kasih sayangmu tiada tara

Terima kasih ubu karena

Kau telah merawatku

Sampai sebesar ini

Dan terima kasih ibu

Atas doamu selama ini

Aku tak tahu

Bagamana cara membalasnya

Karya:

Himatul Khoiriyah

25
Ayah
Demi sesuap nasi

Kau banting tulang

Dan kau mandi keringat

Hanya untuk apa

Hanya untuk melihat keluarganya bahagia

Dan mengapa kau tinggalkan kami?

Tinggalkan kami begitu saja ...

Ya Alloh , mengapa Kau ambil ayahku secepatnya?

Dan mengapa kau tega jika ibuku bekerja sendiri

Mungkin inikah yang dimaksud dengantakdir

Dan inilah takdirku ...

Jika ayah meninggalkanku

Dan aku harap semoga kau tenang

Dan berdoa pada Alloh Ta’ala

Semoga engkau tenang di alam sana

Ayah, aku sangat merindukanmu ...

Karya :

Aulia Ni’mah

26
Ibu
Dari lahir kau mengurusku

Kau memberiku makan dan minum

Merawatku dengan penuh kasih sayang

Tapi setelah kita sudah besar

Kita malah selalu memarahinya, membantahnya

Sakit hati ibu

Ibu rela banting tulang

Ibu rela tidak makan

Tapi ketika ibumu sakit kau malah selalu memarahinya

Waktu ibumu memerintahmu

Dan kau malah membantahnya

Kau milih pergi bersama temanmu

Kau bersenang-senang,

tapi ibumu sedang meneteskan air mata

Mengangkat kedua tangan dan mengelus dadanya

Dan jangan kau menyesal

Saat kau pulang nanti ibumu sudah berbaring diatas meja

dipakaikan kainkafan di tubuhnya

Karya :

Jennie Asti M.

27
Asaku

Berlari

Ku tembus duri

Bersama ceritaku yang tak bertanduk

Kemarin...

Ku gapai kau

Dalam redup senja

Bersama resahku yang tak berarah

Kini...

Ku peluk kau

Dalam rangkaian matahari, bintang, dan bulanku

Bersama nyanyian rinduku

Esok

Ku sematkan kau

Dalam degup jantungku...

Dalam degup nadiku...lalu...

Ku ajak kau terbang

Menuju indah dunia kita

Selamanya ...

Karya:

Assifa Nuril Mala

28
Doa

Tuhanku

Dalam termangu

Aku masih menyebut namaMu

Biar susah sungguh

Mengingat kau penuh seluruh

Caya-Mu panas suci

Tinggal kerlip lilin di kelam sunyi

Tuhanku

Aku hilang bentuk

Remuk

Tuhanku

Di pintuMu akan mengetuk

Aku tidak bisa berpaling

Karya:

Belqis Sholihah

29

Anda mungkin juga menyukai