Di sepertiga malam,
Rintik hujan membangunkan aku dari lelap
Mataku terbuka
Tiba-tiba, aku rindu bercerita kepada Tuhan
Tuhan,
Lelahku hari ini kembali menghasilkan tangis
Aku ingin bangkit,
Tetapi, realita yang tak sesuai harap kembali menjatuhkanku
Tuhan,
Aku selalu ingin menutup hari dengan tawa
Tetapi, selalu ada kecewa yang mendera
Haruskah aku berpura-pura bahagia?
Asa,
Setiap kali aku terbangun,
Ada jutaan rencana di kepala
Ya, aku bukanlah si putus asa,
Aku adalah asa yang tak berjeda
Asa,
Bisakah sebuah harap menjadi nyata?
Tuhanku memintaku untuk berdoa
Aku ingin asa tak hanya sebatas harap
Aku ingin asa yang berubah menjadi nyata
Di sebuah masjid,
Kakek renta itu seperti penghuni utama masjid
Di usia senjanya,
Aku selalu melihat Kakek duduk di saf pertama
Ia selalu khusuk berdoa
Aku tersesat
Tak pernah terbayang bahwa dunia begitu gemerlap
Aku tak sadar bahwa aku memilih jalan yang salah
Hingga akhirnya aku tersesat
Ibu,
Dari semua hal yang ada di dunia, aku paling menghormatimu
Cinta kasihmu selalu tulus
Kau selalu memberikan kehangatan dalam setiap hadirmu
Ibu,
Dari semua hal yang ada di dunia, aku paling menyayangimu
Mungkin, sebesar apa pun rasa cintaku kepadamu,
Cinta darimu untukku pasti lebih besar
Aku akan terus merawat cinta itu, hingga nanti
Ia sulit ditebak
Tak seperti Ibu, Ia jarang membelaiku dengan hangat
Tak seperti Ibu, Ia jarang menemaniku bermain
Meski begitu, aku mencintainya
Ayah
Waktu yang kuhabiskan bersamamu tak sebanyak ibu
Aku sempat mengira Ayah tak menyayangiku
Ternyata, ayah punya cara yang berbeda untuk menunjukkan cinta
Terbawa suasana,
Aku merindukan ibu
Aku juga merindukan ayah
Tak seperti dulu, temu tak lagi menjadi rutinitas harian
Di lukisan itu,
Aku tak putus untuk mendoakannya
Semoga Tuhan menjaga ibu
Semoga Tuhan menjaga ayah
Sampai saatnya nanti aku bisa menjaga keduanya dengan usahaku sendiri
Rindu
Melalui sambungan telepon, aku mencoba melepas rindu
Tetapi, sayangnya rindu itu tak berkurang
Justru sebaliknya
Ibu,
Ayah,
Tunggu aku sebentar lagi
Selayaknya keluarga,
Hal yang terjadi di antara kita tak selalu tentang cerita bahagia
Aku yang membangkang,
Ibu yang sering marah-marah,
Atau Ayah yang jarang hadir di tengah kita
Selayaknya keluarga,
Kita mungkin bukan keluarga yang layak
Selayaknya keluarga,
Sekali lagi, kita mungkin bukan keluarga yang layak.
Namun, aku berharap ayah pulang dan ibu bahagia
Wahai Guru,
Pekerjaanmu sangat mulia
Engkau membimbing siswa menuju masa depan cemerlang
Engkau bunga bangsa yang berada di garda depan untuk memajukan
negara
Mari berjuang bersama demi masa depan yang cerah
Setelah berpisah,
Aku lebih banyak merindu
Padahal, saat masih bersama,
Aku mungkin sering membuat kecewa
Setelah berpisah,
Apa yang dikatakan Bapak dan Ibu Guru tentang dunia benar-benar nyata
“Ini tidak ada apa-apanya, pelajaran dunia lebih kejam.” katamu
Benar,
Di dunia nyata tak ada Bapak dan Ibu Guru yang membimbingku
Terkadang, aku takut tersesat
Tetapi, semua ucapan-ucapan Bapak dan Ibu guru masih terpatri di kepala
Setelah berpisah,
Aku semakin ingin berterima kasih kepada engkau
Terima kasih, Bapak dan Ibu Guru
Bekal pelajaran selama sekolah sangat membantuku untuk bertahan hidup
di dunia sebenarnya
Guru,
Engkau mengajari kami tanpa lelah
Meski kadang kami tak patuh
Meski kadang kami sering mengecewakan
Engkau selalu ada, mengajari kami
Guru,
Ucapan terima kasih saja mungkin tak cukup
Pengorbananmu sangat besar
Sementara tak banyak yang bisa kami beri untuk membalas
Guru,
Aku berjanji akan menjadi orang yang lebih baik
Maaf, aku belum menjadi murid yang berbakti
Tetapi, aku akan mencoba untuk terus berbakti kepadamu
Mari bersahabat,
Akan kurawat lukamu
Kita akan tertawa bersama
Sore itu,
Saat langit keemasan dan burung-burung beterbangan
Kita bersama
Asyik berdebat apakah bumi itu datar atau bulat
Di sebuah pantai
Ketika matahari mulai berada di ujung cakrawala
Orang-orang mulai berdatangan
Ya, pantai dan senja selalu mengundang kedatangan kita
Kali ini,
Aku memutuskan untuk bersamamu
Mari bercerita
Mari membuat cerita tentang kita
Sementara itu,
Kau pun sebenarnya telah bahagia
Bersamanya, kau buat ceritamu sendiri
Kau pun tertawa, menangis, dan bahagia bersamanya