Anda di halaman 1dari 19

kita lihat beberapa contoh puisi tentang Tuhan berikut ini.

1. Puisi Berjudul “Sepertiga Malam”


Sepertiga Malam

Di sepertiga malam,
Rintik hujan membangunkan aku dari lelap
Mataku terbuka
Tiba-tiba, aku rindu bercerita kepada Tuhan

Tuhan,
Lelahku hari ini kembali menghasilkan tangis
Aku ingin bangkit,
Tetapi, realita yang tak sesuai harap kembali menjatuhkanku

Tuhan,
Aku selalu ingin menutup hari dengan tawa
Tetapi, selalu ada kecewa yang mendera
Haruskah aku berpura-pura bahagia?

Di sepertiga malam, aku kembali mengaduh


Tuhanku Maha Mendengar
Aku akan terus berdoa sampai Tuhan memberiku Bahagia

2. Puisi Berjudul “Asa dan Pasrah”


Asa dan Pasrah

Asa,
Setiap kali aku terbangun,
Ada jutaan rencana di kepala
Ya, aku bukanlah si putus asa,
Aku adalah asa yang tak berjeda

Asa,
Bisakah sebuah harap menjadi nyata?
Tuhanku memintaku untuk berdoa
Aku ingin asa tak hanya sebatas harap
Aku ingin asa yang berubah menjadi nyata

Tetapi, setinggi apa pun sebuah asa


Aku wajib berpasrah
Tuhan Maha Tahu
Sementara manusia hanya ahli membuat rencana

Aku tidak akan berhenti berdoa


Tuhan yang murah hati,
Jadikan asaku menjadi nyata
Jika asaku bukan yang terbaik, ajarkan aku untuk pasrah

Tuhan yang Maha Adil,


Aku percaya ketetapanmu adalah yang terbaik

3. Puisi Berjudul “Doa Seorang Kakek”


Doa Seorang Kakek

Di sebuah masjid,
Kakek renta itu seperti penghuni utama masjid

Di usia senjanya,
Aku selalu melihat Kakek duduk di saf pertama
Ia selalu khusuk berdoa

Ketika tidak sedang waktu shalat, aku pun melihatnya di sana


Ia membersihkan masjid
Ia mengatur kembali mushaf yang berserakan

Suatu hari, aku duduk tepat di sebelahnya


Dalam doanya yang lirih, aku mendengar ia berucap
“Ya Tuhan, semoga masjid ini tidak hanya diisi oleh orang tua.
Bukakan hidayah pada anak muda untuk lebih dekat kepada-Mu.
Semoga mereka tidak menyesal karena melupakanmu”
Aku melihat keriput di tanganku,
Ya, aku baru sadar aku pun adalah seorang renta.

4. Puisi Berjudul “Kehangatan Doa”


Kehangatan Doa

Sebagai manusia yang lemah


Aku selalu berlindung dalam doa
Aku yakin, Tuhan akan selalu mengulurkan tangannya kepadaku

Hidupku tak selalu sesuai mauku


Berkali-kali aku tersakiti atas harap yang menguap
Aku tak bisa mencipta realita atas mauku
Tetapi, aku tak pernah berhenti berdoa

Dalam setiap kesuksesan yang aku raih, doa menyelamatkanku


Aku kembali bersyukur atas berkah Tuhan

Dalam setiap kegagalan yang kuterima, doa pun menyelamatkanku


Aku tidak terpuruk, Tuhan sedang mengujiku

Doa selalu menjadi penghangat di saat kehidupan perlahan membeku


Doa pun bisa menjadi pendingin ketika kehidupan memanas

Sebagai makhluk bertuhan,


Doa adalah bentuk kepercayaan utama kepada Sang Pencipta

5. Puisi Berjudul “Pertolongan Tuhan”


Pertolongan Tuhan

Aku tersesat
Tak pernah terbayang bahwa dunia begitu gemerlap
Aku tak sadar bahwa aku memilih jalan yang salah
Hingga akhirnya aku tersesat

Di ujung jalan yang sunyi,


Aku tak melihat celah
Aku hanya melihat senyap yang lebat
Aku tak bisa maju, tak bisa juga mundur

Aku hampir putus harap


Gemerlap membawaku ke dalam gelap
Aku menyesal, semuanya terasa sesak

Lalu, di ujung segala penyesalan dan putus asa


Cahaya datang di ujung yang tak terduga
Aku mengikutinya

Kali ini, Tuhan menolongku


Ia menuntunku kembali ke jalan-Nya
Aku mendapat berkah
Pertolongan Tuhan itu nyata

5 Contoh Puisi tentang Orang Tua


Untuk membuat puisi, Anda perlu memilih tema yang dekat dengan kita.
Setiap manusia pasti memiliki keluarga bukan? Membuat puisi tentang
keluarga, terutama orang tua, bisa menjadi tema menarik untuk Anda.

Anda bisa membuat puisi tentang orang tua berdasarkan pengalaman.


Susun kata-kata indah secara jujur dan tulus agar puisi Anda bisa
menyentuh hati. Berikut adalah beberapa contoh puisi untuk orang tua.

6. Puisi berjudul “Terima Kasih, Ibu”


Terima Kasih, Ibu

Ibu,
Dari semua hal yang ada di dunia, aku paling menghormatimu
Cinta kasihmu selalu tulus
Kau selalu memberikan kehangatan dalam setiap hadirmu

Ibu,
Dari semua hal yang ada di dunia, aku paling menyayangimu
Mungkin, sebesar apa pun rasa cintaku kepadamu,
Cinta darimu untukku pasti lebih besar
Aku akan terus merawat cinta itu, hingga nanti

Ibu, aku ingin mengucap terima kasih


Kasihmu membuatku hidup
Kasihmu membuatku bisa mencapai titik ini

Tunggu aku, Ibu


Aku akan segera membahagiakanmu

Terima kasih, Ibu


Sekali lagi, aku mencintaimu

7. Puisi Berjudul “Pengorbanan Sang Ayah”


Pengorbanan Sang Ayah

Ia sulit ditebak
Tak seperti Ibu, Ia jarang membelaiku dengan hangat
Tak seperti Ibu, Ia jarang menemaniku bermain
Meski begitu, aku mencintainya

Ayah
Waktu yang kuhabiskan bersamamu tak sebanyak ibu
Aku sempat mengira Ayah tak menyayangiku
Ternyata, ayah punya cara yang berbeda untuk menunjukkan cinta

Bentuk cinta dari Ayah adalah tanggung jawab


Ia memastikan aku dan ibu bisa makan
Ia memastikan aku dan ibu bisa hidup nyaman
Ia memastikan semuanya berjalan baik-baik saja

Dari kita bertiga,


Mungkin ayah yang paling tak bahagia
Mungkin ayah yang paling sering merasa kesepian

Terima kasih ayah,


Pengorbananmu sangat besar
Aku tak putus untuk mendoakanmu
Semoga kita selalu bertemu dalam keadaan bahagia

8. Puisi Berjudul “Melukis Ibu”


Melukis Ibu

Malam ini bulan purnama


Malam yang cerah menampilkan keindahan bulan yang sempurna
Tak seperti biasa, malam ini begitu hangat dan indah

Terbawa suasana,
Aku merindukan ibu
Aku juga merindukan ayah
Tak seperti dulu, temu tak lagi menjadi rutinitas harian

Aku melukis ibu,


Bukan di atas kanvas
Tetapi, dalam rindu yang segera berujung temu

Di lukisan itu,
Aku tak putus untuk mendoakannya
Semoga Tuhan menjaga ibu
Semoga Tuhan menjaga ayah
Sampai saatnya nanti aku bisa menjaga keduanya dengan usahaku sendiri

9. Puisi Berjudul “Senarai Rindu”


Senarai Rindu

Di ujung telepon, aku mendengar suaranya


Ibuku sudah mulai renta
Begitupun ayahku
Aku pun sudah cukup dewasa,
tetapi aku ingin selalu menjadi anak kecil di matanya

Rindu
Melalui sambungan telepon, aku mencoba melepas rindu
Tetapi, sayangnya rindu itu tak berkurang
Justru sebaliknya

Rindu itu sudah menjadi senarai


Senarai yang panjang
Aku ingin segera menghapuskan dengan temu

Ibu,
Ayah,
Tunggu aku sebentar lagi

10. Puisi Berjudul “Selayaknya Keluarga”


Selayaknya Keluarga

Selayaknya keluarga,
Hal yang terjadi di antara kita tak selalu tentang cerita bahagia
Aku yang membangkang,
Ibu yang sering marah-marah,
Atau Ayah yang jarang hadir di tengah kita

Selayaknya keluarga,
Kita mungkin bukan keluarga yang layak

Ada ayah, ada ibu, ada aku


Tetapi, kita bertiga jarang bersama

Selayaknya keluarga,
Sekali lagi, kita mungkin bukan keluarga yang layak.
Namun, aku berharap ayah pulang dan ibu bahagia

5 Contoh Puisi tentang Guru


Pepatah lama mengatakan bahwa guru adalah pahlawan tanpa tanda
jasa. Pengorbanan yang diberikan oleh guru mungkin tak bisa kita balas
sepenuhnya. Akan tetapi, bukan berarti kita tak bisa membalas kebaikan
guru sama sekali.
Kita bisa memberikan penghargaan lain untuk guru. Melalui puisi, Anda
bisa menunjukkan rasa hormat dan bangga Anda kepada Bapak dan Ibu
Guru.

11. Puisi Berjudul “Pahlawan Tanpa Tanda Jasa”


Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

Dalam duniaku, Aku tak mengenal Pattimura


Aku hanya mengetahuinya melalui buku sejarah
Aku juga mengetahuinya melalui gambar uang seribuan yang diberikan Ibu
kepadaku

Dalam duniaku, Aku tak mengenal Soekarno-Hatta


Aku menghormati keduanya atas perjuangan memerdekakan negara
Tetapi, aku tak mengenalnya secara pribadi

Dalam duniaku, pahlawan sebenarnya adalah Bapak dan Ibu Guru


Nama Bapak dan Ibu Guru mungkin tidak tercatat dalam buku sejarah
Akan tetapi, dalam sejarah hidupku,
Bapak dan Ibu adalah sebenar-benarnya pahlawan

Terima kasih, Bapak dan Ibu Guru


Engkau adalah pahlawan tanpa tanda jasa
Engkau adalah pahlawan sebenarnya
Teruslah semangat berjuang
Aku selalu menghormatimu

12. Contoh Puisi “Bunga Bangsa”


Bunga Bangsa

Jika bangsa diibaratkan sebagai alam


Engkau adalah bunga yang tak pernah layu
Engkau selalu mekar
Engkau selalu menebar harum untuk sekeliling
Wahai Guru,
Engkau ibarat Bunga Bangsa
Tugas besar untuk mendidik generasi ada di pundakmu
Semoga kekuatan tak terkira selalu datang
Sehingga beban berat itu tak lagi terasa berat

Wahai Guru,
Pekerjaanmu sangat mulia
Engkau membimbing siswa menuju masa depan cemerlang
Engkau bunga bangsa yang berada di garda depan untuk memajukan
negara
Mari berjuang bersama demi masa depan yang cerah

13. Contoh Puisi “Setelah Berpisah”


Setelah Berpisah

Gedung biru memanjang itu telah menemaniku selama ini


Di pagi hingga sore hari
Aku berada di sana
Menimba ilmu dan bermain bersama

Setelah berpisah,
Aku lebih banyak merindu
Padahal, saat masih bersama,
Aku mungkin sering membuat kecewa

Setelah berpisah,
Apa yang dikatakan Bapak dan Ibu Guru tentang dunia benar-benar nyata
“Ini tidak ada apa-apanya, pelajaran dunia lebih kejam.” katamu

Benar,
Di dunia nyata tak ada Bapak dan Ibu Guru yang membimbingku
Terkadang, aku takut tersesat
Tetapi, semua ucapan-ucapan Bapak dan Ibu guru masih terpatri di kepala

Setelah berpisah,
Aku semakin ingin berterima kasih kepada engkau
Terima kasih, Bapak dan Ibu Guru
Bekal pelajaran selama sekolah sangat membantuku untuk bertahan hidup
di dunia sebenarnya

14. Puisi Berjudul “Baktiku Pada Guru”


Baktiku pada Guru

Guru,
Engkau mengajari kami tanpa lelah
Meski kadang kami tak patuh
Meski kadang kami sering mengecewakan
Engkau selalu ada, mengajari kami

Guru,
Ucapan terima kasih saja mungkin tak cukup
Pengorbananmu sangat besar
Sementara tak banyak yang bisa kami beri untuk membalas

Guru,
Aku berjanji akan menjadi orang yang lebih baik
Maaf, aku belum menjadi murid yang berbakti
Tetapi, aku akan mencoba untuk terus berbakti kepadamu

Terima kasih, guru


Jasamu akan selalu kukenang sepanjang hidup

15. Puisi Berjudul “Meraih Cita dan Asa”


Meraih Cita dan Asa

Mimpi itu aku mulai dari sekolah


Pada mulanya, aku adalah anak kecil tanpa asa
Tetapi, di sekolah itu, guru mengajakku untuk bermimpi

Aku tak punya banyak pandangan tentang dunia


Aku berawal dari manusia tanpa ilmu
Tetapi, guru mengajariku banyak hal
Ia mengajakku untuk bermimpi, tentang masa depan yang indah
Kini, aku punya banyak mimpi
Ada banyak cita-cita yang ingin kuraih
Hidupku penuh tujuan
Semua itu, berkat engkau, Guru.

Kali ini, aku akan segera bangun dan bergegas


Tak ada hari untuk berdiam diri
Cita-cita itu harus segera kuraih
Untuk membuat Bapak dan Ibu Guru Bangga
Serta orang tua pun bahagia

5 Contoh Puisi tentang Sahabat


Dunia persahabatan juga menarik untuk menjadi inspirasi puisi. Anda bisa
mengucapkan terima kasih kepada sahabat lewat karya ini. Simak
beberapa contoh puisi untuk sabahat berikut ini.

16. Puisi Berjudul “Selamat Ulang Tahun, Sahabat.”


Selamat Ulang Tahun, Sahabat

Jam dinding berdetak.


Pukul 12 malam
Kalender mulai berpindah
Detik ini adalah hari baru

Aku meraih kotak cahaya di meja


Kurangkai kata-kata untuk memberimu selamat
Ya, ini hari penting untukmu
Sebagai sahabatmu, aku ingin menulis kata yang lebih hangat
Lebih hangat dari sekadar “Selamat ulang tahun”

“Terima kasih telah terlahir ke dunia


Terima kasih telah menjadi orang yang selalu hadir dalam suka dan duka
Aku berharap persahabatan kita tidak pernah berakhir
Selamat ulang tahun
Semoga, semua hal baik selalu datang kepadamu”
Kukirim pesan itu
Esok, kita akan merayakan hari jadimu
Terlelaplah malam ini dengan hati yang bahagia

17. Puisi Berjudul “Persahabatan Ara dan Ari”


Persahabatan Ara dan Ari

Ara dan Ari


Sepasang sahabat sejak dini
Ke mana pun selalu selalu bersama tak pernah sendiri
Mereka adalah sahabat sejati

Tapi, hari ini Ara tak menemui Ari


Kemarin, pertengkaran hebat terjadi
Ara pergi
Sementara Ari tetap menunggu di sini

Hari baru berganti


Ara masih tak juga datang
Sementara Ari masih menunggu
“Akankah persabatan mereka kembali?” Pikir ari

Ari tak lagi menunggu


Ia bergegas menemui Ara
Ya, persahabatannya harus diselematkan
Ari pergi, meminta maaf

Ari dan Ara adalah kita


Persahabatan tak hanya tentang hari-hari indah bersama
Ada kalanya pertengkaran terjadi
Jika ingin tetap bersama, ego harus ditekan
Ara dan Ari kembali bersahabat

18. Puisi Berjudul “Mari Bersahabat”


Mari bersahabat
Pada suatu sore
Kau duduk dengan wajah sendu
Ada bekas air mata di wajahmu
Seberapa besar luka di hatimu?

Saat itu, aku tak mengenalmu


Tetapi, aku menghampirimu
Aku menawarkan diri untuk menjadi sahabat

Mari bersahabat,
Akan kurawat lukamu
Kita akan tertawa bersama

19. Puisi Berjudul “Senja yang Bahagia”


Senja yang Bahagia

Sore itu,
Saat langit keemasan dan burung-burung beterbangan
Kita bersama
Asyik berdebat apakah bumi itu datar atau bulat

Pada senja itu,


Perdebatan itu bukan atas ego
Perdebatan itu adalah kita yang haus ilmu
Mari menjadi hebat ke depannya

Senja yang bahagia


Kita di dalamnya sibuk merajut asa
Semoga mimpi kita menjadi nyata

20. Puisi Berjudul “Sebuah Perjalanan”


Sebuah Perjalanan

Kita berputar di atas waktu yang berjalan


Terkadang sepi, terkadang ramai
Tetapi, aku selalu memilikimu
Dan kamu selalu memilikiku
Di perjalanan yang sangat panjang ini
Aku beruntung memilikimu
Saat dunia tak baik kepadaku, kau menghiburku
Saat dunia menjatuhkanku, kau mengulurkan tanganmu

Terima kasih sahabat,


Mari kita terus bergegas ke depan
Mari terus mendukung dalam perjalanan yang panjang

5 Contoh Puisi tentang Keindahan Alam


Jika Anda masih bingung menentukan tema puisi, tuliskanlah tentang
alam yang indah. Coba duduk di terah rumah Anda, lalu renungkanlah
keindahan dunia dan isinya. Berikut contoh puisi tentang keindahan alam.

21. Puisi Berjudul “Sketsa Semesta di Kepala”


Sketsa Sementa di Kepala

Kulukis senja di tepi pantai


Bersama angin,
Bersama burung-burung yang bertebangan,
Juga ombak yang bergulung-gulung

Kulukis senja di atas gunung


Sebentar lagi, gemerlap cahaya akan muncul dari dua sisi
Langit dengan gemintang
Serta perkotaan dengan jutaan lampu

Kuluki keindahan dunia dalam kepala


Kubuat sketsa yang tak bisa dibaca manusia
Duniaku yang indah,
Akankah ia akan tetap menjadi indah?

22. Puisi Berjudul “Malam yang Penuh Bintang”


Malam yang Penuh Bintang
Sama seperti malam-malam yang sebelumnya,
Malam ini harusnya penuh dengan bintang-bintang
Hari ini sangat cerah, tetapi bintang tak terlihat

Semakin hari, malam semakin temaram


Perkotaan dihiasi jutaan cahaya
Tetapi, langit malam semakin remang-remang
Bias cahaya bumi memancar, mengaburkan cahaya alam

Di suatu malam di desa


Ratusan bintang memenuhi cakrawala
Aku tak pernah lelah melihatnya
Bintang-bintang itu adalah keindahan yang paling nyata

23. Puisi Berjudul “Gemerlap Kota”


Gemerlap Kota

Semesta tak lagi sepi


Kota-kota beton bermunculan setiap hari
Setiap malam, kota itu memancarkan riuh cahaya

Dunia telah berkembang


Keindahan alam tak hanya pantai dengan senja
Atau gunung dengan pohon yang hijau
Keindahan dunia juga tentang gemerlap kota

Semoga keindahan ini tak membawa luka


Alam dan manusia harus tetap bersama
Saling merawat untuk hidup lebih lama

24. Puisi Berjudul “Senja dan Pantai yang Penuh


Cerita”
Senja dan Pantai yang Penuh Cerita

Di sebuah pantai
Ketika matahari mulai berada di ujung cakrawala
Orang-orang mulai berdatangan
Ya, pantai dan senja selalu mengundang kedatangan kita

Senja yang keemasan itu membawa indah yang nyata


Terkadang, ada burung-burung laut yang beterbangan
Kemudian, orang-orang sibuk mengambil gambar
Atau sekedar berpegang tangan dan berpandangan

Dalam kepala kita,


Senja itu selalu penuh dengan berbagai rasa
Ada kenangan bahagia
Ada sepi yang tida-tiba menyeruak
Atau sekadar bahagia yang singkat

Tuhan mencipta senja


Untuk menjadi bagian dari bahagia juga luka
Senja akan selalu menjadi bagian dunia yang paling bermakna

25. Puisi berjudul “Hutan yang Hijau”


Hutan yang Hijau

Pada hutan yang hijau


Ada ribuan makhluk yang berlindung di dalamnya

Pada hutan yang hijau,


Pohon-pohon menjulang tinggi
Menjadi sumber kehidupan bagi semua yang ada di bumi

Pada hutan yang hijau,


Hewan berlindung dari keganasan manusia
Menjaga kepunahan
Menjaga keseimbangan alam

Pada hutan yang hijau,


Ada manusia yang serakah
Ingin terus menguras dan menguasai manusia
Pada hutan yang hijau,
Mari kita terus jaga kelestariannya

Pada hutan yang hijau,


Di sanalah rumah kita semua

5 Contoh Puisi tentang Cinta Kasih


Saat kita sedang jatuh cinta, inspirasi bisa datang tanpa diminta. Ini
adalah saat yang tepat untuk membuat puisi. Berikut adalah puisi tentang
percintaan.

26. Puisi Berjudul “Sepasang Mata yang Indah”


Sepasang Mata yang Indah

Kali itu, kau menatapku dengan penuh rayu


Sepasang mata coklat yang indah
Sejak itu, aku tak pernah lupa akan dirimu

Pada sepasang mata itu,


Aku berusaha mencari banyak cerita tentangmu
Apakah kau sedang bahagia?
Apakah kau sedang penuh luka?
Aku mencari dirimu lewat sepasang mata

Kali ini,
Aku memutuskan untuk bersamamu
Mari bercerita
Mari membuat cerita tentang kita

27. Puisi Berjudul “Seberkas Senyum yang


Membekas”
Seberkas Senyum yang Membekas

Tak kusangka, aku jatuh cinta pada senyum itu


Kita telah lama bersama,
Tetapi, baru kali ini aku menatapmu dengan penuh rasa
Ya, senyummu kali ini membangkirkan rasa

Kau kembali tersenyum,


Sementara aku tersipu
Kau bertanya kepadaku,
“Kenapa wajahmu memerah?”
Aku semakin malu

28. Puisi Berjudul “Saat Jatuh Cinta”


Saat Jatuh Cinta

Ada merah yang merekah ketika kita bertemu


Kau menyapaku, tetapi aku sibuk menata jantung yang seperti ingin
meledak
Kau berbicara denganku, tetapi tiba-tiba aku menjadi bisu
Tahukah kau ada apa denganku?

Aku jatuh cinta,


Bersamamu membuatku bahagia
Tetapi, aku juga tak bisa mengendalikan rasa
Bagimu, aku mungkin terlihat tak seperti biasa

Aku jatuh cinta,


Kepadamu, aku memberikan rasa
Semoga, rasa yang sama tumbuh di hatimu
Lalu kau dan aku akan menjadi kita

29. Puisi Berjudul “Tentang Jarak dan Rindu”


Tentang Jarak dan Rindu

Rindu adalah candu


Sejak pertemuan itu, aku terus merindukan pertemuan lagi
Rindu itu semakin menjadi, bahkan setelah kita bertemu

Akan tetapi, semesta belum memihak kita


Bagi sebagian orang, jarak mungkin bukan penghalang
Tetapi, bagi kita, jarak adalah derita
Jarak yang membentang, membuat kita tak lekas bertemu

Malam ini, mari membuat cerita


Lewat rindu yang membuncah dalam dada
Aku akan kembali menulis kisah
Tentang betapa rindu menguasai semuanya

30. Puisi Berjudul “Tentang Aku, Ia, dan Dia”


Tentang Aku, Kamu, dan Dia

Setiap hari, aku menatapmu


Kau di sampingku, bercanda dan tertawa denganku
Kau menghampiriku, saat lelah dan risau mengganggu
Tapi, aku hanya tetap aku

Sementara itu,
Kau pun sebenarnya telah bahagia
Bersamanya, kau buat ceritamu sendiri
Kau pun tertawa, menangis, dan bahagia bersamanya

Aku masih tetap aku


Kau bercanda dan tertawa bersamaku
Tetapi aku hanya menangis sendirian

Rasa ini memang milikku


Kau tak perlu tanggung jawab
Hanya satu pintaku,
Tetaplah bahagia

Anda mungkin juga menyukai