Anda di halaman 1dari 18

Antalogi Puisi dan Pantun

Dirangkai setiap katanya dengan makna dan rasa


Dalam Rangka Memperingati Hari Ibu Tahun 2022 (22 Desember 2022)
TP PKK Se- Kecamatan Tulung
Klaten
1. Desa Pucang Miliran
a. Puisi :
BAKSO
Bupati Klaten menghimbau tentang jati diri
Agar tetap aktif produktif inovatif
Kemarin aku penjual bakso
Sekarang aku TP PKK desa tetap jualan bakso
Oleh karena itu seorang ibu harus berperan sebagai ibu rumah tangga
Sebagai ibu pendamping suami di ladang
Sebagai ibu yang berperan produktif inovatif

b. Pantun :
Pagar pring wulung melengkung lengkung
Ketan kalung Kecamatan Tulung
Tomat di petik tomat bergelantung
Bu camat cantik pak camat beruntung

2. Desa Bono
a. Puisi :
Teruntuk ibu di seluruh penjuru negeri
Pengorbananmu ibu tidak pernah tergantikan
Engkau bagaikan matahari dan bulan ibu
Bersinar Ketika siang, terang benderang Ketika malam

Orang yang begitu penuh dengan kasih sayang


Orang yang rela mempertaruhkan nyawanya agar kita bisa melihat dunia
Orang yang mengedapankan kebahagiaan keluarga dari pada diri sendiri
Sosok yang tangguh dan rela berkorban demi masa depan

Kami ucapkan terimakasih untuk mu


Terimakasih untuk harapan yang telah ibu tanam
Terimakasih untuk kebesaran hati saat pikiran kita tidak sejalan
Terimakasih untuk segala hal yang engkau lakukan untuk kita

b. Pantun :
Ke rumah paman di Kalimantan Utara
Memetik buah, buah nya jambu
Kasih sayang yang tiada tara
Tidak lain tidak bukan dari ibu

Puisi Karya Ibu Sumiyem (PKK Desa Bono)


Untuk Ibu
Ibu
Kaulah Wanita hebat dalam hidupku
Semua orang ingin seperti dirimu
Karena pengorbanan dan jasa-jasamu

Kau mengandung, melahirkan dan menyusuiku


Tanpa kenal Lelah kau merawatku
Dengan tulus ikhlas kau membimbingku
Tanpa mengharap imbalan apapun dariku

Ibu….
Terimakasih ku ucapkan padamu
Doaku akan selalu menyertaimu
Karna… surga berada di telapak kaki ibu..

Pantun :
Mlaku-mlaku tekan kulon ndeso
Ojo lali mampir tuku tahu
Kagem ibu-ibu PKK Bono
Selamat hari Ibuuu….

Puisi : Pokja 1 Desa Bono


Ibuuu….
Engkaulah pahlawan dalam hidupku
Madrasah utama bagi anak-anakmu
Kau dudukkan aku di pangkuanmu
Kau bombing aku dengan kasih sayangmu.

Ibuuu….
Berkat bimbinganmu aku bisa mengaji
Berkat didikanmu aku bisa mengerti
Satu demi satu huruf yang engkau mengajari
Agar hidupku kelak tidak merugi
Ibuuu
Terimakasih atas segala nasihat
Engkau berikan ilmu yang bermanfaat
Agar hidupku tidak tersesat
Dan di akhirat bisa Selamat
Terimakasih Ibu..

3. Sorogaten
a. Puisi :
SYURGAKU
Selalu tersenyum meski dalam kepahitan
Lelah getirnya hidup kau lalui
Demi prajurit - prajurit kecilmu yang kau sayang

Saat tubuh semakin lemah


Satu persatu mereka meninggalkanmu
Mengikut jalan takdir dari-Nya
Tinggallah sendiri…

Rasa sakit raga yang renta


Kadang tertawa dan pandangan kosong
Tidak mengenali lagi prajurit - prajurit mu dulu

Ya Allah ya tuhanku
Lindungilah Intan Permataku
Pembuka pintu syurga kami
Sampai akhir nanti

(Teruntuk Ibuku yang terhebat di dunia ini)

b. Pantun
Bunga melati tumbuh di taman
Harum semerbak, indah menawan
Bunda Nunik menjadi idaman
Selalu semangat dalam setiap kegiatan

4. Sudimoro
a. Puisi :
UNTUKMU, IBUKU
Hatimu bagaikan rembulan penuh cahaya
Teduh, tenang, hangat kasihmu
Selalu tegar dan kuat
Berjuang mendidik dengan penuh cinta

Sosokmu penuh perjuangan yang tulus


Tak ada kasih sayang yg menandingi
Untukmu sehat dan berbahagia
Ibu.. Terimakasih sudah berjuang

Ibu..
Kaulah anugerah terindah
Segala cinta dan kasih yang tak hingga
Ibu..
Semoga Tuhan selalu memberkahimu

b. Pantun :
Pergi ke Solo membeli secangkir kopi
Pulangnya membawa duku
Siapa orang yang paling kucintai?
Dia tidak lain ialah ibuku

5. Tulung
a. Puisi :
Oh ibuku
Kau adalah pelita di hidupku
Kau korbankan nyawamu untukku
Lelah letih tak kau rasa kala mengandungku

Oh ibuku
Maafkan anakmu ini
yang belum bisa berbalas budi
Atas cinta kasih suci

Oh ibuku
Aku selalu berdoa
Di setiap sujud aku meminta
Agar engkau sehat Sentosa

b. Pantun
Bapak camat makan duku
Selamat hari ibu
Ibu camat pergi ke Jakarta
Sehat selalu selamanya

6. Beji
a. Puisi :
- Ibu...
Sembilan bulan aku dalam rahim mu
Perjuanganmu begitu mulia
Rela bertaruh nyawa...

Terimakasih ibu
Atas semua pengorbananmu
Deraian peluh dan air mata mu
Serta doa dan bimbinganmu

Tiada dapat aku membalasnya


Semoga Allah yang selalu
Menjagamu
Wahai ibuku

- IBU
Sakjroning sangang sasi sepuluh dino
Panjenengan nggarbini putro
Anggoning nglairake jabang bayi ing ndonya
Ugo direwangi toh nyawa

Sanadyan hangroso sayah


Kang dikatonake mung bungah
Rekoso ora diroso
Tansah kuat tanpo sambat

Welase ibu marang putro


Bebasan sorote suryo ing wanci wengi
Tansah paring pitedah, menowo putrane salah
Tansah paring pepemut, menowo putrane luput

Ibu..
Katresnan ibu ora bisa digambarake
Katresnan ibu ugo ora bisa kagentekake
Pengorbanan kang tanpo wates
Putro durung tamtu biso atur piwales

Ibu tansah sabar ngadhepi putrane


Ibu tansah paring pangapuro kabeh kaluputane
Ibu tansah paring donga rino lan wengine
Mugo putrane biso mulyo donya lan akherate

Sakwise putro tumekaning dewoso


Ganti ngopeni putu sakwise ngopeni putro
Ora wani nyentak, ora wani paring duko
Jiwane ibu jiwo ten keno kiniro

- Ibu
Ibu kang tansah tataki lan teteki
Nggulowentah putro supoyo biso tulus
Ibu direwangi gemi setiti lan ngati-ati
Supoyo putrane biso mulyo lan mukti

Dhatan kendhat ibu anggone nyenyuwun


Supoyo putrane biso tansah rukun
Dhatan kendhat ibu anggone makaryo
Supoyo putrane ora kurang sandhang lan bogo

Ibu katresnan kang sejati


Tansah rereh, ririh, ruruh ing wewarah
Supoyo putro nora katulo tulo katali
Bebasan swargo ono sak handhaping samparane ibu

- KINERJA IBU IBU PKK


Senja kala sang surya dibalik gunung
Sayup sayup terdengar suara burung berkicau
Angin sumilir bertiup terasa segar dibadan
Membangkitkan semangat tugas dan kerja

Kuambil alat yang telah tersedia


Pergi ke kebun sayur yang tercinta
Kupetik dan ku ikat sayur yang muda
Itulah hasil karya para anggota PKK

Tuhan lah Pengasih nyata benar


Hasil kerja ibu ibu tetap berguna
Merasa bangga kinerja anggota PKK
Pantas jadi suri tauladan para remaja

- Tuladhane Ibu
Wis Wancine kito gumgregah
Datan wedi panasing surya
Ngelingi tugas para Wanita
Nggula wentah nata keluarga

Wis jamane saya maju


Akeh pejabat diasta ibu – ibu
Nanging kudu sing luwih prayitna
Ngabdi mring nusa bangsa satuhu

Aja keburu undhake bandha


Luwih becik urip sing prasaja
Dimen nyang ati tentrem lan mulya
Rinasa guyup rukun karo warga.
(Sri Padiyarsi- Pokja 2 Desa Beji)

- Surga untuk Ibu

Ibu, engkau yang pertama mencintaiku.


Merawatku,mendidikku dan juga menegur ku.
Kau dorong aku ketika aku lambat.
Kau pegang aku ketika aku terlalu cepat.

Kau peluk aku ketika aku merasa lelah.


Tapi, semua aku mengerti.
Agar anakmu kuat dan tegar di terpa badai.
Tetapi hati lembut bagaikan sutra.

Ibu, pengorbanan mu tak dapat ku balas.


Walau hanya senafas panjang mu.
Hanya do'a yang selalu ku panjatkan.
Surga untuk ibu ku.

b. Pantun
Pak Omas bawa labu
Baru dipetik dari Malibu
Walau emas beribu-ribu
Tak sebanding kasihmu ibu

Tindak nggerdhu ngeteri kopi


Mundhut setut menyang Sala
Marang ibu kudu bekti
Yen luput enggal nyuwun ngapuro

Momot pari liwat wetan ndeso


Mampir warung tuku tempe
Atine ibu ati segoro
Mulo ojo disepelekake
Wedang bubuk gulane pasir
Godhong kecipir mrambat kawat
Nadyan ibu kakehan mikir
Penggalihe tansah kuwat

Cuaca dingin enaknya minum serbat.


Yang di beli dari pasar di kota barat.
Mari kita jadi ibu yang hebat
Sebagai teladan yang bermartabat.

Jalan - jalan ke pasar minggu


Jangan lupa membeli tahu
Selamat hari ibu
Semoga sehat dan bahagia selalu.

7. Kiringan
a. Puisi :
TERIMAKASIH IBU
Ibu...
Dengan lembut engkau mengangkatku saat aku jatuh,
Mengikatkan tali sepatu untukku,
Mengantarku ke tempat tidur,
Menempatkanku terlebih dahulu di atas semua
Terima kasih..
Untuk semua yang kita bagikan,
Mimpi, tawa, dan air mata,
Aku mencintaimu dengan caraku,
Dan itu semakin dalam setiap tahun.

Selamat hari Ibu untuk ibuku tersayang

b. Pantun
PERGI KEPASAR MEMBELI MANGGA
TAK LUPA JUGA BELI SANDAL
WAHAI KAWAN INI HARI APA
HARI INI HARI IBU NASIONAL

NAIK KAPAL DARI DERMAGA


BERSAMA ROMBONGAN PARA WANITA
HAI PARA IBU SEMUA
SELAMAT HARI IBU UNTUK KITA

8. Dalangan
a. Puisi :
Aku merindumu Bu,, sangat,,,
Perhatianmu, bimbinganmu,
telah menjadikanku siapa aku,,
Cintamu,,, selalu jadi kekuatanku

Jikaku dulu tersesat,


Berkeliaran tanpa arah,,,
Kau akan selalu hadir,, dekapku erat,,,
Tunjukkan jalan,,,

Ibuu,,,, sungguh aku merindumu


"Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā."

b. Pantun :
Jalan - jalan beli Matoa
Dijemput pakai kereta kuda
Bukan cinta sembarang cinta
Cinta ibu luar biasa
9. Malangan
a. Puisi :
Ibu
Engkaulah pelita hidupku
Jasamu tak lekang oleh waktu
Senandungmu sangatlah merdu
Oh ibu aku sangat merindumu

Kau selalu sabar ibu,sejak didalam kandunganmu


9bulan engkau membawaku kemanapun langkahmu..
Merawatku,mendidikku serta mnemaniku dstiap langkahku
Dengan kesabaranmu kini ku tumbuh dewasa,Terimakasih ibu..

Meski ku tak pandai merangkai kata


Aku hanya bisa berdoa
Semoga engkau selalu bahagia
Bersama kluarga kita selamanya

b. Pantun :
Jalan-jalan ke pasar dihari minggu
Jangan lupa membeli kue bolu
Meskipun kita terpisah ruang & waktu
Tetapi aku tetap selalu I love you

10. Kiringan
a. Puisi :
Ibu adalah pelangi dihidupku

Sehabis hujan turun pasti dilangit ada pelangi


Langit biru indah dipandang mata dipagi hari
Setulus hati seorang ibu selalu akan dikenang
Hanya pelukan ibu bagaikan pelangi yang ku sayang

Engkau selalu memberikan kenyamanan hidupku


Walaupun sedih engkau tetap menjadi pelangiku
Kesetiaanmu akan ada untuk selamanya
Sampai akhir hayat yang dapat memisahkan kita

- Terimakasih Ibu
Ibu, dengan lembut engkau mengangkatku saat jatuh
Mengikatkan tali sepatu untukku
Mengantarku ke tempat tidur
Menempatkan ku terlebih dahulu diatas semua

Terimakasih
Untuk semua yang kita bagikan
Mimpi, tawa, dan air mata
Aku mencintaimu dengan caraku
Dan itu semakin dalam setiap tahun
Selamat hari ibu untuk ibuku tersayang .

b. Pantun
Daun salam daun jeruk
Buat masak nasi uduk
Dua-dua Desember hari ibu
Bu PKK kiringan ayo Bersatu

Pergi ke pasar membeli mangga


Tak lupa juga membeli sandal
Wahai kawan ini hari apa
Hari ini hari ibu nasional

Naik kapal dari dermaga


Bersama rombongan para Wanita
Hai para ibu semua
Selamat hari ibu untuk kita S

11. Kemiri
a. Puisi :
- Ibu
Mentap wajahmu membuatku kuat
Mendengar suaramu membuatku hebat
Engkau ajarkan aku kata cinta dalam hidup
Kekuatan kasihmu menegarkanku

Saat bersamamu aku bisa menjadi diriku


Engkau terima segala baik burukku
Saat aku hancur, aku tetap kau sayang
Saat aku juara kau jugalah yang paling sayang

Semoga lama engkau disni


Sehat kuat menemaniku disini
Semoga lama engkau bersamaku
Terimakasih ibuku

- Doa Si Bungsu

Goresan pena si-bungsu di usia senjamu


Ketika teringat kasih dan sayangmu
Dari kandungan sampai ke pelaminan
Tiada pernah putus sedetik
Pun

Lelahmu tiada kaurasakan


Sedihmu tak pernah kauhiraukan
Air mata dukamu selalu kausimpan
Semua kaulakukan demi anakmu tersayang

Perjuangan panjangmu hanya untuk kami


Anak-anakmu yang kadang tak berbakti
Maafkan kami buah hatimu, ibu
Semoga surga abadi menantimu

b. Pantun :
Pergi ke pasar beli duku
Duku dimakan bersama nisa
Yang paling sabar itu ibuku
Cintanya abadi sepanjang masa

Tongkat usang berlapis baja


Tongkat galah senapan panjang
Ibuku sayang yang bersahaja
Tak pernah menyerah gigih berjuang

Di atas mega ada pralayang


Dibawa ke bumi menggebu - gebu
Selamat berbahagia ibuku tersayang
Ini hari istimewa buatmu ibu

12. Bono
a. Puisi :
- Ibu
Kaulah wanita hebat dalam hidupku
Semua orang ingin seperti dirimu
Karena pengorbanan dan jasa-jasa mu

Kau mengandung melahirkan dan menyusuiku


Tanpa kenal lelah kau merawatku
Dengan tulus ikhlas kau membimbingku
Tanpa mengharap imbalan apapun dariku

Ibu
Terimakasih ku ucapkan padamu
Doaku akan selalu menyertaimu
Karena... Surgaku berada di telapak kaki ibu

- Ibu...

Engkaulah pahlawan dalam hidupku


Madrasah utama bagi anak anak mu
Kau dudukkan aku di pangkuanmu
Kau bimbing aku dengan kasih sayangmu

Ibu...
Berkat bimbinganmu aku bisa mengaji
Berkat didikanmu aku bisa mengerti
Satu demi satu huruf engkau mengajari
Agar hidupku kelak tidak merugi

Ibu...
Terimakasih atas segala nasehat
Engkau berikan ilmu yang bermanfaat
Agar hidupku tidak tersesat
Dan di akhirat bisa selamat
Terimakasih ibu

b. Pantun :
Mlaku-mlaku tekan kulon ndeso
Ojo lali mampir tuku tahu
Kagem ibu ibu PKK Bono
Selamat hari ibu

13. Pomah
a. Puisi :
Ibu
Panjenengan ingkung nglairno aku
Ngramut aku, tresno asihmu marang aku
Ora bakal puput, pandongaku ibu
Mugi gusti tansah nyembadani

b. Pantun
Ke sawah mencari tebu
Tebu iku manis rasanya
Sungguh besar jasa ibu
Tak mampu aku tuk membalasnya

14. Majegan
a. Puisi :
IBU
Ibu...
Engkau adalah malaikat tuhan dalam versi nyata
Kasih sayangmu kepadaku tiada tara
Lelahmu dalam mendidikku tiada duanya
Sabarmu melebihi laut samudra

Ibu.....
Aku bukanlah anak yang sempurna
Selalu ada salah dalam sikap maupun kata
Tapi engkau selalu berlapang dada

Ibu.....
Ketika aku sudah beranjak dewasa
Tanpa kusadari kaupun ikut menua
Aku selalu berdoa kepada sang pencipta
Semoga engkau diberikan bahagia

Selamat hari ibu,untuk para ibu diseluruh dunia.


Kalian hebat,kalian kuat. Mari kita tetap semangat dan jaga kewarasan demi buah hati kita.

b. Pantun :
Jalan jalan ke negeri bambu
Jangan lupa memakai topi
Terimakasih untuk jasamu ibu
Kau tak akan pernah tergant

Beli mengkudu dipasar minggu


Perginya naik kereta
Selamat hari ibu
Untuk seluruh ibu di dunia
Aduhai indahnya bunga sepatu
Sedap dipandang mata
Selamanya aku sayang ibu
Karena kasih ibu sepanjang masa

15. Wunut
a. Puisi ;
Bundaku, kau tak tahu malu, kau tak pernah malu dengan segala kekuranganku
Bundaku, kau juga cengeng, kau selalu menangis jika menyebut namaku dalam doamu
Bundaku, kau super galak, tapi itulah bahasa kasih sayang dan perlindunganmu untukku
Ah... Bundaku memang bukan malaikat

Yang sempurna tutur kata dan perilakunya


Ia memang bukan malaikat
Ia hanya seorang manusia
Ia hanya seorang wanita

Tapi sungguh....
Dalamnya samudra, tak sedalam cintanya
Luasnya dunia, tak seluas kasih sayangnya
Engkau bahkan lebih dari malaikat bagiku...

b. Pantun :
Pergi wisata ke umbul pelem
Naik kereta hatiku suka
Memanglah benar bundaku kalem
Membuat ayahku jatuh cinta

Beli jajanan ke cokro kembang


Banyak roti berlapis mentega
Jangan cemberut bundaku sayang
Ananda ingin hanyalah bercanda

Desaku wunut desa wisata


Pergi kesana janganlah ragu
Baktiku padamu wahai bunda
Tak putus doa dalam sujudku

16. Gedongjetis
a. Puisi :
Ibuk, ibuk, ibuk
Rindu, membisikkan rasa yang terselip cinta
Menuai rona yang tersirat dari binar matamu
Mengayunkan kisah yang tertinggal lama
Yang memberikan arti setiap detik nafas ini

Jari, menggenggam segenap jiwa penuh arti


Tanpa peduli duri setelah atau sebelum mentari
Jalan ini semoga diberkahi ilahi
Semoga menjagamu dari pudarnya hitam
Semoga menyertaimu dari lenyapnya masa lalu

Ibuk, ibuk, ibuk,


Secangkir teh setiap pagi
Membenamkan mimpi yang teramat perih
Selamat tidur buk, semoga esok bertemu lagi

b. Pantun :
Godong jati di Gedongjetis
Kotanya tulung di tugu lilin
Ibu itu bak bidadari
Mari kita selalu berbakti
Tuku tahu nho angkringan
Ojo lali wedang jahene
Karo ibu ra keno nglawan
Mundak mengko keno karmane

17. Mundu
a. Puisi :
Ibu
Karena mu aku ada
Karena mu aku bisa
Karena mu aku berkarya
Karena mu aku menggapai asa

Ibu
Di pelukanmu aku mengadu
Di pangkuanmu aku merindu
Di dekapanmu tentram hatiku
Di telapak kakimu ada surgaku

Ibu
Bersamamu aku bahagia
Bersamamu aku bermanja
Bersamamu ku genggam dunia
Sampai hayat tak kan ku lupa

b. Pantun :
Pergi belanja ke pasar mundu
Tidak lupa membeli susu
Jangan lupa tanggal jitu
Dua puluh dua desember hari ibu

Desa mundu dekat sedayu


Belok ke kiri ketemu tugu
Hari ibu sangat kutunggu
Pasti istimewa buat ibu
18. Cokro
a. Puisi :
Sentuhan tangan lembut menyapa rambut yang terurai
Kurasakan begitu tenang dan damai
Merengkuh raga saat pilu
Membuatmu selalu terjaga di sisiku

Bu…maafkan anakmu
Yang sering menggores luka dan kecewa di hatimu
Yang belum bisa menghadirkan bahagia dalam senyummu
Dan belum bisa membuatmu bangga akanku

Bu…ingin ku isi bait-bait puisiku dengan aksara kisahmu


Selalu dan selalu menderas namamu dalam setiap sajakku
Menghadirkan kembali wajah layumu dalam rangkaian munajadku
Berharap engkau selalu menjadi puisi abadiku

b. Pantun :
Burung gagak hinggap di pohon jambu
Pohonnya tumbang gagakpun berlalu,
Jadi ibu harus berakhlak dan berilmu
Agar menjadi tauladan dalam keluargamu

Anda mungkin juga menyukai