Anda di halaman 1dari 6

PUISI PAHLAWAN

Di Balik Seruan Pahlawan

Kabut...
Dalam kenangan pergolakan pertiwi
Mendung...
Bertandakah hujan deras
Membanjiri rasa yang haus kemerdekaan
Dia yang semua yang ada menunggu keputusan Sakral

Serbu...
Merdeka atau mati Allahu Akbar
Titahmu terdengar kian merasuk dalam jiwa
Dalam serbuan bambu runcing menyatu
Engkau teruskan Menyebut Ayat-ayat suci
Engkau teriakkan semangat juang demi negri
Engkau relakan terkasih menahan tepaan belati
Untuk ibu pertiwi

Kini kau lihat...


Merah hitam tanah kelahiranmu
Pertumpahan darah para penjajah keji
Gemelutmu tak kunjung sia
Lindunganya selalu di hatimu
Untuk kemerdekaan Indonesia Abadi
(Puisi Karya Zshara Aurora)
PANTUN JENAKA

Anjing bermain dengan tali


Kera duduk membaca koran
Bagaimana hati tak geli
Kepala botak suka sisiran

Berenang jauh para ikan


Mereka bebas hatinya senang
Badan kurus kurang makan
Kalau ditiup goyang-goyang

Nemu gelang di pekarangan


Tapi gelang sudah karatan
Siapa nyampah sembarangan
Pasti pacarnya orang utan

Jalan-jalan ke pinggir empang


Nemu katak di pinggir empang
Hati siapa tak bimbang
Kamu botak minta dikepang

Pak Tegus pergi ke Bali


Melihat bule sedang menari
Aduh pantas kau bau sekali
Kau belum mandi enam hari

Burung Glatik
Lagi hinggap di batu. . .
Kamu memang cantik
Tapi kok badannya bau

Good morning
Selamat pagi
Gigi kuning
Ga pernah gosok gigi

Ada soimah
Megang kayu
Terus masalah
buat you?

Meler-meler ingus keteter


Sampai sakit di kepala
Hati-hati sering teler
Bikin kamu meninggal dunia
PANTUN UNTUK GURU

Pensil baru penghapus baru


Untuk sambut hari sekolah baru
Bapak guru dan ibu guru
Terima kasih atas semua ilmu

Sejambak bunga dari taman


Untuk guru kuhadiahkan
Pesananmu akan tetap jadi pedoman
Mendorong aku mencapai kejayaan

Australia negeri kangguru


Indonesia alamnya permai
Sungguh mulia jasamu guru
Mendidik kami menjadi pandai

Dari Surabaya ke pasar baru


Kita bertemu di rumah makan
Terimakasih untukmu guru
Budi jasamu tidak akan terlupakan

Bunga mawar bunga melati


Harum wangi di ruang tamu
Usahamu gigih setiap hari
Mendidik kami tanpa jemu

Pakai baju warna biru


Pergi ke sekolah pukul satu
Murid sentiasa menghormati guru
Kerana guru pembekal ilmu

Pohon Mangga tegak berdiri


Ditanam ditepi bangunan
Ilmu di dunia terus dicari
Jasamu guru tidak akan terlupakan
Puisi Terima Kasih Ibu

Ibu ....
Engkaulah wanita yang terindah yang pernah ku punya
Engkaulah jiwa dan ragaku
Engkaulah sosok wanita idola yang datang untuku
Kata-katamu sungguh lembut dibandingkan ayah
Tak pantas aku menyakiti hatimu yang begitu tulus menyayangiku
Setiap hari kau selalu mendoakn anak-anakmu
Engkau tak pernah marah jika anakmu nakal
Engkau selalu sabar dalam mendidik kami

Kasih ibu sepanjang masa


Hanya memberi tak hanya kembali
Aku berjanji tak akan membuatmu menangis
Aku ingin membuatmu selalu Tersenyum
Terima kasih ibu atas segalanya
Aku sangat menyayangimu.
PUISI

JASA TAK TERLUPAKAN

Ibu...
kau membingbingku selama satu tahun
kau begitu baik padakuwaluapun aku sukamarah-marah

Ibu....
kau begitu ceria dan rajin dari pada guru yang lain
ibu...
kau yang pintar,baik,ramah,cantik,dan sopan

Ibu...
kalau aku membuat salah tolong maafkan aku
karena aku cuma kesal karna aku selalu diejek

Ibu...
kalau aku lagi sedih kau menghibur aku
kalau aku lagi kesal kau menghiburku

Ibu...
terimakasih atas jasa-jasamu jika aku
masih sempat bertemu dengan ibu
aku sangat ingin memeluk ibu
PANTUN JENAKA

Di sana kosong di sini kosong


Tidak ada batang tembakau
Bukan aku berkata bohong
Ada kata memikul kerbau

Kenek bis masuk gua


Pulangnya naik kereta
Biar nenek sudah tua
Kakek akan tetap cinta

Burung pipit turun ke rawa


Kakinya panas kena belerang
Nenek sedih jadi tertawa
Melihat kakek main kelerang

Sisa kue sudah basi


Piring kaca susun berangkap
Sejak ayam jadi polisi
Banyak elang yang tertangkap

Kalau ketam pergi ke rawa


Lintah turun ke dalam kali
Kalau monyet sedang tertawa
Mukanya lucu sekali

Anda mungkin juga menyukai