Anda di halaman 1dari 1

PUISI RA KARTINI KARTINIKU PAHLAWANKU

Karya : Bunda Nuni by : Rifky Nur Ahdini

 Namamu abadi di tangan masa  Tak henti – hentinya aku mengucap syukur
Atas jasa dan impian serta asa karena telah memiliki sosok ibu sepertimu
Membawa kaum hawa pada kemerdekaan Kau rela memperjuangkan hidup dan
Itulah engkau wahai sang putri bangsa matimu untuk melahirkanku kedunia ini
Rela menjagaku selama 9bln meski masih
Tak peduli jiwa yang rapuh dalam kandungan
Tetap mengayuh tanpa mengaduh Dan rela menyitakan waktumu hanya untuk
Hingga kehendak menjadi cita membesarkan dan mendidikku
Agar Perpempuang tetap menjadi manusia
Ibu.. Kasih sayangmu tak kan bertepi
Qodrat tetaplah kodrat Kepedulianmu selalu di hati
Namun jiwa tak bisa dikekang Kau pelipur lara yang kan abadi
Begitulah cinta di balik karya tuhan Jiwaku hilang jika tanpamu
Takan berhenti maju meski terus berperang Baktiku hanya untukmu
Ketulusan hatiku kan ku lakukan hanya
Kau adalah pahlawan bangsa untuk membuatmu tersenyum
Yang percaya pada kekuatan Tuhan Meski lakuku selalu membuatmu sedih
Habis Gelap Terbitlah Terang Namun kau selalu mendoakan ku dalam
Takan tenggelam sebuah harapan setiap doa yang kau panjatkan
Kasih sayangmu tak kan bisa di bayar
Jasamu indah tertulis dengan tinta emas sang dengan uang
sejarah Kehadiranmu tak kan bisa di gantikan
Namamu dikenang setiap manusia nusantara Kebahagiaanmu adalah obat untuk langkah
hidupku

PUISI HARI KARTINI Ibu.. kau selalu mengajarkan kebaikan


Karya : Bunda Nuni untukku
Kau selalu mengingatkan ku jika ku berlaku
dan berucap salah
 21 April 1964,
Belaian kasihmu mampu mendamaikan
Engkau lahir menatap dunia
hatiku
Menjadi perempuan nan ayu
Terima kasih atas semua yang telah kau
Keindahan diantara parasmu
berikan pada malaikat kecilmu ini
Tetap menjadikanmu luas berpengetahuan
Selamat hari ibu
Akal budimu menjelajah dunia
Semoga Tuhan selalu menjaga ibu
Membawa dunia di tangan hawa
Agar sejajar diantara kaum adam

Hari kartini,
Hari lahirmu,
Hari dimana Tuhan mengutusmu
Untuk perempuang yang terkungkung
Terkekang oleh jiwa jiwa yang terpenjara

Wahai Kartini
Selamat ulang tahun
Disana saksikanlah kami para perempuan
Tak tinggal berpangku tangan
Kamipun bisa,
Menjadi tunas bangsa kebanggaan agama

Anda mungkin juga menyukai