Anda di halaman 1dari 10

Judul: Puisi Bangkit Judul: Puisi Bangkitlah

Karya: Erfan Taresnah Oleh: Riami

Kisah yang lalu biarlah berlalu Wahai jiwa lara yang bermukim di rasaku
Segala perih yang menghunus dada Bangkitlah, meski terseok berjalanlah
Akan ku kubur dalam doa Di atas titian rindu yang disediakan untukmu
Semoga tuhan tunjukkan hikmahnya Meski berkelok, bertangga laluilah dengan senyum

Hari ini kan ku lanjutkan jalan Jalan setapak itu akan menuntunmu menuju
Menempuh hidup di lembar berbeda persemedian
Serangkai cita sudah ku bungkus dalam rencana Yang bisa menghajar rasa sunyimu
Semangat ku nyanyikan, doa ku sujudkan Membunuh kecewamu
Membasuh lembut lukamu yang perih
Bangkit
Bergegas bangun dari keadaan Menemani jiwa yang lara tergores luka
Terjang setiap hambatan Dan hati yang mendera
Berjalan menuju terang Berbisik aku pada jiwa laraku
Tersenyumlah di serak rasamu sampai kau jabat bahagia
Se kepal mimpi tidak ingin ku lepas dalam sebutir debu
Sebelum nanti waktunya tuntas
Langkah tetap ku pacu Ria, 29 Nov 2017
Semoga tuhan memberi restu.

Sumenep, 23 jan 2017


Judul: Puisi Aku Harus Bangkit Lagi Puisi Bangkit Semangat
Karya: Muhammad Fajar Andi Berikut ini adalah kumpulan bait-bait puisi bangkit agar
kita dapat semangat lagi, silakan disimak saja puisinya di
Aku sering terjebak cinta buta bawah ini.
Dalam ikatan cinta segitiga
Aku bingung menentukan pilihan hatiku Judul: Aku Belum Mati
Antara cinta atau karirku Karya: Sun Dari

Aku harus bangkit lagi Tanpa kurencanakan


Dari masa lalu yang kelam Kau datang bak Pangeran
Aku pilih yang terbaik untukku Menawarkan sejuta angan
Hati yang tulus cinta Tentang cinta yang tak termakan zaman

Aku sesuatu hari nanti pasti kan datang padaku Bahkan kau ibaratkan aku laksana bulan
Wanita yang buatku bahagia Menghiasi malam dengan dian
Aku yakin bisa temukan cinta Kau bujuk semua teman
Yang buatku semangat Untuk sekadar meyakinkan
Cintamu layak kulabuhkan
Kupasrahkan pada Allah Jemarimu pantas untuk ku genggam
Semoga jalan yang kupilih jalan indah Sayangmu bisa untuk kusulam
Aku percaya diri jalani hidupku
Aku sandarkan padaMu takdirku Di saat aku telah memutuskan
Menutup mata, hati dan pikiran
Pandaan, Pasuruan-jawa timur, 8 Maret 2019 Dari datangnya cinta Sang Pangeran

Kini….
Setelah kasihku terpatri
Setelah hatiku kembali berseri
Setelah setiaku teruji Judul: BANGKIT!!
Kau membuatku hampir mati Karya: U.L.F
Tepat pada dini hari
Kau pergi sambil melukai Terpuruk dalam kegagalan,
Merobek sisi hati impian tak kunjung terwujud,
asa kian pupus,
Jikalau kau mengira aku menangis
Sungguh sangkamu terlalu bengis kesabaran mulai berkurang,
Akan kubuat kau meringis diri sendiri pun disalahkan,
Kupastikan aku semakin manis keimanan mulai terkecoh,
tak berpikir solusi untuk bangkit,
Aku tak mati sudah terbutakan oleh emosi
Aku masih berdiri dan keputusasaan,
Sekalipun terlukai
Aku masih percaya diri kegagalan tak dijadikan pembelajaran,
kegagalan dianggap ketidakadilan.
Inilah aku di hari ini bangkit!!
Kupastikan senyum merekah lagi
Kan ku sambut hari kegagalan bukan untuk ditangisi,
Esok lebih indah dari ini airmata bukan senjata ampuh,
menuju mimpi yang didambakan.
23 Juni 2019 jadikan kegagalan sebagai pembelajaran menuju
kesuksesan.
Judul: Puisi Air Mata Judul: Luka Dan Luka
Karya: NN Karya: Lanie Lukman

Airmata bukanlah tanda kegagalan Semenjak dapat merangkak


Airmata adalah kejujuran Berkal jatuh bangun dan sakit
Di saat kita merasa letih Namun akhirnya bisa merayap
Di saat kita merasa kehilangan Setelah bisa berjalan
Bahkan berlari
Menangislah,,, Berulang terjatuh dan luka dikulit
Karena airmata menghapus kesedihan
Karena airmata teman sejati di kala sedih Berjalan dilandasan asmara ,
Berkali jatuh dan bangkit sakit sekali
Dia membawa kita menyelami kenangan Luk nya dibalik:kulit
Melihatnya sekali lagi sebelum berpisah Daging dan darah merah ini
Mencoba mengajarkan kita untuk memperbaiki diri Seakan direcah karena kegagalan

Bangkit dari kegagalan Salahkah aku dalam melangkah


Jangan menganggap airmata sebagai sifat kekanakan Atau nasibkah yang tak berbaik
Jangan menuduh airmata orangnya pengecut Mungkin kah hati yang bersalah
Karena selalu dimanjakan inginnya
Airmata milik semua insan
Airmata di ciptakan sebagai pelipur lara Hidup adalah perjuangan
Penyejuk hati dari kekosongan rasa Seperti mereguk secangkir kopi tiap pagi
Langit selamatkan kita dari bencana
Menangislah,bila harus menangis Andai tangan selalu Tengadah
Jangan pernah pendam dalam hati
Dan bangkitlah sesudahnya
Menyongsong terbitnya mentari di hati
Judul: Cinta Hakiki Selamanya Judul: Lupakan Masa Lalu Semu
Karya: Nazer Hasim Karya : Eli Arita, S. Pd

Jangan diratapi dari kedukaan semalam Teruslah berlari raih mimpi


Biarkanlah ianya berlalu melangkah pergi Kejar impian cinta abadi
Dari airmata itu terbasuhkah luka-luka Yang terukir di hati
Amat pedih menikam cukup memilukan Sanubari selama ini

Jangan disandar pada sebuah kepalsuan Tempiskan kekecewaan menerpa


Kasih diharap sedang cinta dipermainkan Jangan biarkan rasa sakit meraja
Biarkanlah berlalu dalam lipatan kenangan Campakkan kenangan pilu menyesak dada
Bangkit dan binalah kembali harapan Bangkit dan berpijak atas kegagalan yang pernah ada

Bahagia itu menantimu dihadapan Kuburkan pisau yang membuat luka


Binalah bahagia itu dari kegagalan Bangun kembali mahligai bahtera bahagia
Pujuklah hatimu yang sedang rajuk Di atas fondasi cinta
Hentikan derita belengu jiwa Kokohkan kendali hasrat berdua

Engkau berhak mendapatkan cinta Lupakan masa lalu


Kerana cinta Yang Esa tiada nokhtahnya Yang slalu menghantu
Cinta kepada pencipta Dalam pikiran semu
Cinta hakiki selamanya Gairahkan hidupmu

Kapar Klang Gapailah gita cinta


5 Ogos 2019 7.15 am Yang bersemayam di dada
Hiduplah bahagia
Bagai Rama dan Shinta
Judul: Puisi Bangkit Dari Patah Hati Aku mencoba sesuatu yang baru, gagal tanpa tujuan.
Karya : NN Setiap langkah dari satu harapan, tidak akan mulus
tanpa rintangan.
Bangkitlah sayang dari keterpurukan Gagal bermula, sebab kurang kecermatan.
Karna waktu tidak pernah berpihak Ketika aku gagal, di situlah saatnya aku meraih
Pada mereka yang tak bangkit dari patah hati kesuksesan….
Malah waktu akan berubah geram
Menyiksa kamu lebih kejam Melbourne, 180807

Dunia tak melihat jiwamu Judul: Puisi Bangkit


Tak pernah peduli mimpi dan harapan tersembunyi Oleh: Bhanu Arsyadisyo
Hanya diri sendiri perlu menyadari
Setegar mana kekuatan jiwa nuranimu Duduk merenung
Penuh tatapan kosong
Judul: Puisi Kegagalan Sambil menikmati indahnya bintang
Oleh: Mallicha Elyzabeth Sesekali menghitung kunang-kunang

Hanya butuh satu materi dalam hidupku, ialah kegagalan Walau sendiri ditepian telaga
Mau melakukan sesuatu tanpa peduli jatuhnya Terhibur dengan alunan suara
kegagalan Meskipun tak semerdu gesekan biola
Gagal bukan sebuah kesalahan Indah bagai alunan sebuah nada

Setiap kegagalan adalah pembelajaran Teringat saat berdiri di atas puing-puing


Ketika aku gagal, aku tidak menyerah oleh keadaan Mencoba menatap dengan lapang
Aku bangkit dari kejatuhan, semua butuh proses di setiap Berharap tuk dapat suatu harapan
perjuangan. Meskipun harus dengan tetesan
Bangkit dan mudahkan Protes nurani pada kehidupan
Tak mau ada lagi kegagalan Kenaifan
Kelemahan
Judul: Puisi Mencoba Bangkit Ketidakberdayaan
Oleh: Ariz Hidayat
Akumulasi kekecewaan
Disetiap lapis masa lalu Kehampaan
di mana angin membatu Kegagalan menata impian
Dan musim tak lagi bergerak Meraung pedih dalam kesedihan

Pusaran waktu membuatku terhempas Marah ini telah lama dipendam


Lalu lepas dari serpihan detik yang terus mengalun Diabaikan
melaju kehampaan Tak mampu lagi ditahan
Kalbu dan hasrat menjelma menjadi noktah noktah pucat Tak sanggup ditelan
dirangka langit
Marah ini harus dilepaskan
Kini kucoba untuk tegak Dimuntahkan
Berpancang tubuh menantang badai Ditumpahkan
Dituntaskan

Puisi Bangkit Dari Keterpurukan Marah ini tak boleh berkepanjangan


Karya: Muliasyarif Harus bisa temukan jalan
Menyingkirkan keapatisan
Marah ini bak dentuman meriam Bangkit dari keterpurukan
Menelan malam
Menggilas alam
Memporak-porandakan keadaan Puisi Bangkit Dari Masa Lalu
Berikut ini adalah kumpulan bait-bait puisi bangkit agar Judul: Waktunya Menutup Masa Lalu
kita dapat move on dari masa lalu, silakan disimak saja Karya: Muhammad Fajar Andi
puisinya di bawah ini.
Judul: Melarung Masa Lalu Sungguh indah cintaku di masa lalu
Oleh: Asrori Buatku semangat untukku
Kini aku selalu berusaha lebih baik lagi
Cukup aku merasa sakit Dalam perjalanan hidupku ini
Cukup semua tak perlu diungkit
Cukup aku terlilit Ini saatnya aku mencari cinta sejati
Rasa itu buatku menjerit Karena cinta ridho Ilahi robbi
Waktunya menutup masa lalu
Lama aku simpan duri Untuk cinta aku bisa padaMu
Lama ku genggam belati
Kini ku ingin lepas semua ini Takdir Allah yang terindah
Menyepi tuk perbaiki diri Begitu hidup indah buat bangkit dari jatuh
Yang terbaik untukku bahagia
Melarung masa lalu di atas langit Cahaya yang terang dari Allah
Kini saatnya aku pamit
Aku ingin bangkit Mentari pagi hari selalu ada
Berdiri tegak di atas bukit Buatku yakin pasti bahagia
Rasa cinta yang suci
Untuk wanita yang solehah

Pandaan Pasuruan-jawa timur, 31 Agustus 2019

Judul: Bangkit Dari Masa Lalu


Karya: Arini Eka
Hujan itu kembali
Membisikkan kembali syair-syair sepi Aku mulai lelah dengan alunan memilu
Tentang patah hati Yang kau suguhkan berbalut derai sendu
Juga tentang rindu sendiri Nada luka terlantunkan bersama bias bias lara
Dan, aku jengah dengan rintihan tak pun reda
Lelah sebenarnya raga
Lunglai seolah tanpa tenaga Lihat aku !!
Tapi hati ini yang lebih lara Benteng berlapis baja berlinangan nanah menatapku
Karena luka itu kembali bicara Apalagi hujan mengerang kesakitan tertikam petir yang
tak henti menampar
Kuayun langkah satu-satu Tubuh penuh luka ini tak mau dibelas kasih
Meski sakit menghujam selalu Jadi, bungkam saja keluh kesah pecundangmu
Tertatih ku lalui beribu pilu
Agar ku mampu bangkit dari masa lalu Kau jantan bernyali kekar
Jangan patah arang hanya karena tersengat setitik bara
Hatiku,,, kehidupan
Bantu aku kuatkan rasa Bangun dari khayalan !!
Agar perih ini tak mengundang air mata Yang melelapkankanmu dalam angan menghanyutkan
Dan tentang dia biarkan sirna
Terbawa waktu pada angin senja Sekali lagi lihat wajahku !!
Basah darah ini mengguyur persendian jalanku
Sayatan tapak menerjal berliku
Tapi, apa kau lihat aku berteriak pada langit
Dan bertanya kenapa harus aku ??

Dewi nestapa ini adalah senyum gairahmu


Puisi Kebangkitan Diri Memapahmu tanpa ragu, tak henti menopang rapuhmu
Jalan jalan ini masih rindu pada langkah tegapmu
Judul: Pantang Tumbang
Lalu, tunggu apa lagi sayang ??
Oleh: Putri Aulia
Kau, pemuda juang tak pantang terkalahkan
Jadi bangkit !!
Bangkit dan tunjukkan
Kau mampu genggam dan memahat mimpi mimpimu
Meski tanganmu penuh kerak luka
Rajut dan rangkaikan menjadi tekat bulat menyongsong
mentari masa depan

Karena kau, batu karang yang pantang tumbang

==

Anda mungkin juga menyukai