Anda di halaman 1dari 14

Pohon Tumbang, Jalur Busway Ditutup

Pada Hari Rabu, 12 Maret 2008, hujan deras yang disertai angin kencang telah
menumbangkan sebuah pohon yang cukup besar di depan sekolah Al-Azhar di Jl.
Sisingamangaraja, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Pohon itu telah menutup jalur busway
di sana, sehingga bus transjakarta terpaksa melewati jalanan umum.
Jalanan reguler yang awalnya sudah macet total karena hujan deras yang selalu
mengguyur Jakarta akhir-akhir ini bertambah ramai lagi oleh bus transjakarta dari arah CSW
yang menuju Bundaran Senayan. Menurut warga di sekitar kejadian, pohon itu tumbang pada
pukul 15.10 WIB (sore hari).
“Dinas Pertamanan yang bertanggung jawab atas pohon tumbang tersebut belum juga tiba
di lokasi setelah waktu yang cukup lama, sehingga bus transjakarta menambah ramai jalanan
reguler di sini” tutur petugas TMC (Traffic Management Centre) yang sedang menertibkan
jalanan di tempat tersebut.
Berita ini disampaikan kepada pengendara agar menghindari jalanan tersebut.

Liputan6.com, Jakarta Ade Sara Angelina Suroto ditemukan tewas di Tol Bintara, Bekasi,
Jawa Barat, Rabu 5 Maret. Mahasiswi berusia 19 tahun itu diduga dibunuh oleh mantan
pacarnya, Ahmad Imam Al Hafitd.

Polisi menangkap Hafitd (19) saat sedang melayat jenazah Sara di Rumah Duka RS Cipto
Mangunkusumo, Jakarta Pusat, Kamis (6/3/2014) pukul 16.00 WIB. Selang sejam kemudian,
polisi juga menciduk Assyifa Ramadhani (19) di kawasan Jakarta Pusat. Berdasar akun Twitter
keduanya, kemungkinan Hafitd dan Assyifa berpacaran.

Keduanya kini tengah menjalani pemeriksaan intensif di Mapolda Metro Jaya. Meski begitu,
sejauh ini belum ada peningkatan status tersangka terhadap Hafitd dan Assyifa.

Kematian Sara sangat mengagetkan pihak keluarga. Apalagi, sebelum jenazahnya ditemukan,
Sara diketahui sudah tidak ada kabar dan menghilang sejak Senin 3 Maret 2014.

Rasa kehilangan juga dirasakan oleh salah seorang sahabatnya, Ella. Melalui blognya, Ella
menuliskan 'Surat Cinta' untuk Sara.

Dalam surat itu, Ella menuliskan rasa terima kasih dan ucapa syukur bisa mengenal Sara. Ella
juga tak lupa mendoakan Sara semoga tenang di sisi-Nya.

Berikut petikan utuh surat cinta untuk Sara dari Ella yang dikutip Liputan6.com dari blognya
http://setengahlimasore.blogspot.com.

Surat Cinta Untuk Sara


Untuk yang dikasihi, Sara.
Ada terima kasih untukmu yang terkirim dari Bandung. Dia mengudara ke Jakarta sekarang,
bersama rindu dan susunan doa yang terlalu banyak jumlahnya.
Ada sesal untukku, dan segala waktu yang pernah aku punya. Denganmu, kurang lama rasanya
untuk terus menertawakan dunia dengan segala kemelutnya.

Ada bahagia untukmu sebab pernah mengenal. Maha agung Tuhan memberi ijin untukku sempat
berteman dengan malaikat yang masih Ia sembunyikan sayapnya.
Ada sepucuk surat dariku, kelak sesampainya nanti di Surga, mungkin akan kau baca. Maha
ajaib Tuhan, kau kini aman dalam pelukanNya. TanganNya yang penuh kemenangan sudah
menyelamatkan satu lagi Mahakarya.

Sebagai teman yang pernah mengisi bangku kosong di sebelahmu saat sekolah dulu, ini
kusampaikan pesanku untuk jiwamu yang sedang dalam perjalanan, serta untuk ragamu yang
sedang beristirahat dalam tidur lelap yang panjang.

Sara, selamat menikmati perjalananmu nanti, di dalam peti, mungkin agak sempit ya. Sudah
berapa kali aku bilang, kau terlalu tinggi, untung saja kau tidak gemuk, kalau iya pasti jadi jauh
lebih sempit.

Sara, kalau beberapa bulan lagi di pusaramu ditumbuhi rumput dan bunga liar, kau harus tau
itu tumbuh dan akan terus tumbuh meski di basmi, ada air mataku yang kiranya membuat
mereka tumbuh subur. Setidaknya ada bagian dariku, yang ada di rumah barumu.

Sebentar lagi Tuhan menggenapkan janjiNya, tidak lagi sayapmu Ia sembunyikan.


Terbang Sara, terbang yang jauh. Sampaikan salamku untuk Tuhan karena aku tahu kau pasti
bertemu.

Tuhan, terima kasih, syukur ada di lubuk hati ini meski masih nyeri dari ujung kepala hingga
ujung kaki, meski masih bergetar setiap hendak menyebutkan nama Sara dalam setiap bisikan.
Terima kasih karena aku boleh merasakan berkawan dengan malaikat, sekarang aku bisa bilang
kepada semua orang kalau aku tidak takut mati, aku punya teman malaikat di Surga sana.

Tuhan, aku titip Sara. Sara, terimakasih sudah pernah menoreh sejarah dalam hidupku. Ampuni
mereka yang menjadi sebab kepergianmu yang kadang aku pun masih sulit untuk terima.

Dalam cinta, aku bergeming.


Dalam doaku, namamu teriring,
Selamat jalan Ade Sara Angelina Suroto

Your ex-chairmate,
with love from deepest heart,
Ella (way you call me, Sar).

(Tanti Yulianingsih)
Updated: Tue, 22 Jan 2013 00:00:08 GMT | By Merdeka Jakarta News Feed

Pagi ini, macet masih menghantui


pengendara motor dan mobil

MERDEKA.COM,

Pagi ini lalu lintas di sebagian besar ruas jalan Jakarta masih macet. Di tambah, masih turun
hujan di beberapa wilayah Ibu Kota.

Seperti dilansir dari Traffic Management Center (TMC) Polda Metro Jaya, Rabu (16/1),
beberapa ruas jalan macet. Volume kendaraan baik motor dan mobil tumpah di jalan.
Kemacetan terjadi dari Duren Tiga arah arah Mampang, di depan ITC Cipulir, dari Cempaka
Putih arah ke Senen, Pasar Ciputat ke arah Pasar Jumat Jakarta Selatan, dan Jalan Bintaro Tegal
Rotan di kedua arah macet.

Kemacetan diakibatkan karena banyaknya volume kendaraan. Selain itu, kemacetan juga terjadi
karena ada beberapa ruas jalan yang masih ada genangan air.

Sementara di Jalan Bintaro, kemacetan terjadi karena jalan rusak parah akibat genangan air yang
menggenangi sejak kemarin. Sebagai catatan, kemarin malam kemacetan parah juga terjadi di
beberapa ruas jalan Ibu Kota.

Sumber: Merdeka.com

Kisah Bocah 13 Tahun Pencipta Reaktor


Nuklir
LANCASHIRE - Seorang kepala sekolah Priory Academy di Lancashire bertanya kepada salah
satu muridnya yang berbeda, "Apa ini akan meledakkan sekolah kita?". Dan sang murid
menjawab, "Jangan khawatir, Pak. Ini hanya reaktor nuklir."

Jamie Edwards, seorang bocah berusia 13 tahun yang bersekolah di Priory Academy, membuat
percobaan kimia di laboratorium sekolah; sebuah reaktor nuklir. Ia berhasil menciptakan reaksi
fusi yang merupakan proses di inti matahari ke dalam ruangan laboratorium sekolah.

Edwards menjadi manusia termuda yang bisa menciptakan helium melalui reaksi fusi nuklir.
Yang dapat menghantam dua atom hidrogen secara bersamaan. "Ini aman," ucapnya santai pada
kepala sekolahnya.

"Saya sedikit terkejut, dan saya akui saya merasa gugup ketika Jamie mempraktekkan ini, dan ia
meyakinkan pada saya bahwa ini aman," kata sang kepala sekolah Jim Hourigan, seperti dikutip
DailyMail, Jumat (7/3/2014).

Penelitian yang berhasil menciptakan reaktor nuklir ini menelan dana sumbangan hingga 3 ribu
poundsterling. Sejumlah ilmuwan lain di seluruh dunia melakukan apa yang diciptakan oleh
Edwards, namun dalam skala yang lebih besar, untuk menciptakan energi besar sebagai sumber
daya.

Awalnya, Edwards merasa tergugah rasa ingin tahunya dan tertantang oleh karena seorang bocah
berusia 14 tahun yang menciptakan reaktor nuklir. Dia adalah Taylor Wilson, remaja yang hanya
beda selisih satu tahun dengan Edwards di Nevada yang menciptakan reaktor nuklir.

Edwards berhasil memecahkan rekor baru, sebagai bocah termuda pembuat reaktor nuklir dalam
usia 13 tahun. Reaktor nuklir ini berhasil ia selesaikan seminggu sebelum ulang tahunnya yang
ke-14.

Mulanya Edwards mendatangi laboratorium perusahaan nuklir untuk meminta bantuan


melakukan penelitian. Tapi orang-orang dewasa itu mengira Edwards hanya bergurau.

Begitu pula nasib yang ia terima ketika mendatangi departemen pendidikan. Hingga akhirnya ia
mendapat dana dari kepala sekolah dan mengerjakan penelitiannya dengan diawasi para ahli.

"Ini adalah sebuah pencapaian, dan ini benar-benar nyata. Saya tak percaya, bahkan teman-teman
saya mengira saya gila," kisahnya. Pada 5 Maret 2014 kemarin, Edwards mendemonstrasikan
hasil karyanya kepada para ahli. Ia menciptakan reaksi fusi dan berhasil menciptakan bintang
dalam sebuah toples kaca.
Updated: Fri, 07 Mar 2014 15:04:04 GMT

214 Sekolah Rusak Akibat Erupsi Kelud

214 Sekolah Rusak Akibat Erupsi Kelud

REPUBLIKA.CO.ID,SURABAYA -- Dinas Pendidikan Propinsi Jawa Timur (Jatim)


menyatakan bahwa sedikitnya 214 sekolah yang terdiri dari berbagai jenjang pendidikan rusak
akibat erupsi Gunung Kelud, Jatim.

Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Jatim Harun mengakui letusan Gunung Kelud yang terjadi
Kamis (13/2) lalu telah membuat sekolah-sekolah yang terdiri dari berbagai jenjang, mulai
pendidikan anak usia dini (PAUD), taman kanak-kanak (TK), sekolah dasar (SD) sederajat,
sekolah menengah pertama (SMP) sederajat, sekolah menengah atas (SMK) sederajat mengalami
kerusakan. Akibatnya sedikitnya 16.141 siswa terpaksa mengungsi karena sekolahnya tak bisa
dipergunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM).

“Berdasarkan pemutakhiran data tanggal 21 Februari 2014 lalu, sebanyak 214 sekolah berbagai
jenjang mulai PAUD, TK,SD,SMP, dan SMA rusak. Perkiraan kerugian ditaksir mencapai Rp
15.710.337.000,” katanya kepada Republika di kantornya, Jumat (7/3).

Semua perkiraan nominal kerusakan maupun jumlah sekolah yang rusak telah dilaporkan dari
bupati atau wali kota masing-masing daerah yang terkena erupsi Gunung Kelud, seperti
Kabupaten Kediri, Kota Kediri, Kabupaten Malang, dan Kabupaten Blitar ke Gubernur Jatim
Soekarwo. Kemudian Soekarwo resmi menuliskan surat laporan ke Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan (Kemendikbud) Indonesia.

“Alhamdulilah kerusakan sekolah tingkat SD sudah diverifikasi. Untuk verifikasi kerusakan


sekolah tingkat SMP dan SMA ditargetkan selesai pekan ini supaya segera mendapat
penanganan,” uj

Sejumlah pekerja menyelesaikan pengerjaan proyek mass rapid transit (MRT) di Protokol
Sudirman, Jakarta (20/2). ANTARA/Wahyu Putro A

TEMPO.CO, Jakarta - Lalu lintas di Jalan


Jenderal Sudirman menuju Bundaran
Semanggi, Jakarta Selatan, tersendat dengan
kondisi padat merayap pada hari ini, Senin,
24 Februari 2014. Laju kendaraan harus
melambat akibat adanya lubang di depan
halte Polda Metro Jaya dengan diameter
sekitar 50 sentimeter.
Kondisi di jalanan tersebut sebelumnya
sudah mengalami hambatan akibat
penyempitan karena pembangunan proyek
MRT di pembatas jalur lambat dan jalur
cepat yang memakan badan jalan. Dengan
adanya konstruksi MRT, biasanya jalur
lambat dan jalur cepat mampu menampung
kendaraan hingga tiga lajur.

Hingga depan gerbang Gelora Bung Karno,


kendaraan masih tertampung hingga tiga
jalur. Melewati batas tersebut, kendaraan
melambat untuk terbagi menjadi dua jalur.
Akibatnya, jalur lambat dari Jalan Sudirman
menuju Gatot Subroto melalui Hotel The
Sultan terhambat karena kendaraan harus
menghindari sisi jalan berlubang tersebut.

Kondisi lubang terlihat hanya diberi


penanda berupa batu dan pecahan beton
serta dahan tanaman. Lubang terletak
sekitar setengah meter dari sisi jalan.
Kedalaman lubang terlihat sekitar 30
sentimeter dengan sisi-sisi lubang yang
menjorok ke dalam. (Baca: Penutupan Jalan,
Kontraktor MRT buat Rekayasa Jalan)

ISMI DAMAYANTI

Terjebak Macet, Mendikbud M Nuh Jalan


Kaki ke Kantor

 0
 
 0
Banjir di sejumlah wilayah Jakarta menyebabkan kemacetan parah di jalanan Ibukota. Salah satu
ruas yang mengalami kemacetan parah adalah Jalan Sudirman, dari arah Bundaran Senayan
menuju Semanggi maupun sebaliknya.

Karena kemacetan itu, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan M Nuh harus berjalan kaki menuju
kantornya yang terletak di kawasan Senayan. Tidak naik mobil dinas yang biasa digunakan.

Dari foto yang diunggah di akun Facebook, M Nuh yang mengenakan baju batik tampak berjalan
di jembatan penyeberangan. Di foto lain, mantan Rektor Institut Sepuluh Nopember Surabaya
(ITS) ini tampak berjalan menyusuri trotoar.

"Jalan kaki pagi tadi menuju kantor. Hari ini Jakarta macetnya luar biasa," tulis M Nuh dalam
akun Facebok yang dikutip Liputan6.com, Rabu (29/1/2014).

Tak jelas di daerah mana mobil dinas M Nuh terjebak kemacetan. Tak jelas pula dari daerah
mana dia turun dari mobil dinasnya. Yang jelas, status dan foto yang diunggah M Nuh mendapat
tanggapan banyak orang.

Kemacetan parah memang terjadi di Jalan Sudirman. Jalur Transjakarta dari arah Blok M menuju
Semanggi dibuka untuk kendaraan pribadi. Saking macetnya, pengendara motor sampai naik ke
trotoar. Berjubel.

Kemacetan parah terjadi di depan Ratu Plaza. Sebab, ruas jalan di depan Ratu Plaza dipersempit
untuk proyek pembangunan jalur MRT. Kemacetan di kawasan ini juga imbas dari banjir di
kawasan Jalan Kapten Tendean. Banjir di lokasi itu menggenang ke kawasan Bangka, Jakarta
Selatan. (Eks/Ism)

Contoh Teks Berita Singkat Tentang


Kebakaran
:

Pabrik Mayora kebakaran di Jalan Daan Mogot

Jakarta, 28 Februari 2014

Kebakaran melanda PT Mayora Indah di Jalan Daan Mogot KM 19, Kecamatan Batu Ceper,
Kota Tangerang. Menurut keterangan salah satu karyawan, Arief, peristiwa itu terjadi sekitar
pukul 17.30 WIB. Api berasal dari ruang spare part, langsung menyebar ke bangunan pabrik.
“Saya tidak tahu apa penyebabnya, tiba-tiba ada asap keluar dari ruangan,” kata Arief di lokasi
kejadian, Jumat (28/2).

Menurutnya, pada saat kejadian tersebut sebagian karyawan ada yang sedang beristirahat dan
pergantian shift. “Saat api membesar, semua karyawan langsung dievakuasi keluar,” tambahnya.

Kapolsek Batu Ceper Kompol Krismi Widodo mengatakan pihaknya belum mengetahui
penyebab kebakaran tersebut. Saat ini pihaknya bersama petugas pemadam kebakaran kota
masih berusaha memadamkan api. “Belum tahu kenapa, kita belum cari data. Masih padamkan
api,” ujarnya.

Hingga pukul 21.30 Wib api belum bisa dipadamkan. Petugas Pemadam masih berusaha
menjinakkan api yang telah membesar dan menghanguskan bangunan pabrik.

Contoh Teks Eksplanasi Meletusnya Gunung


Kelud
Setelah meletusnya Gunung Sinabung di Dataran Tinggi Karo, Kabupaten Karo, Sumatera Utara,
kini giliran Gunung Kelud di Kabupaten Kediri, Jawa Timur mengeluarkan laharnya. Gunung
Sinabung telah ‘mendahului’ sejak bulan September 2013 sedangkan Gunung Kelud baru
meletus Kamis (13/2) pukul 22:50 WIB.

Letusan Gunung Kelud diikuti dengan semburan lava dan kilatan petir. Salah satu warga Pare,
Kabupaten Kediri, Anita Erie, mengaku rumahnya sedang terkena hujan kerikil. Padahal, jarak
sumber letusan ke rumahnya sekitar 25 kilometer. Hal itu menandakan erupsi Gunung Kelud
sangat kuat memuntahkan segala isi dalam perut bumi.

Pihak berwenang telah membatasi jarak agar masyarakat tidak mendekati dan menjauhi zona
berbahaya namun dampak yang juga terasa adalah munculnya hujan abu vulkanik hingga
puluhan kilometer dari lokasi. Bagaimana sebenarnya sebuah gunung dapat meletus?

Kerak bumi adalah lapisan tipis batuan padat (10 hingga 70 Km) yang mengambang di lapisan
lebih tebal dari batuan cair, mantel, di mana batu berada pada suhu 1100-1200° C di lapisan
paling dangkal dan lebih panas dan semakin panas dengan meningkatnya kedalaman. Batuan cair
ini adalah cairan magma yang keluar dari gunung berapi pada permukaan kerak bumi dan
menjadi batu lava ketika membeku.

Kerak bumi memberikan sebuah tekanan besar pada mantel magma yang cenderung terhadap
keuntungan pada setiap titik lemah yang berada di atas kerak bumi, yang terbentuk oleh beberapa
patahan, untuk naik dan keluar di atas permukaan. Gunung berapi dengan bentuk kerucut yang
khas terbentuk menjadi banyak lapisan dari letusan lava terpadatkan selama ratusan ribu tahun.
Hal tersebut merupakan kehidupan normal gunung berapi.
Letusan magma mereda oleh gas-gas terlarut di dalamnya, terutama karena magma melintasi
lapisan kerak bumi dan mendekomposisi bagian dari batuan di sepanjang jalan. Jadi magma
jenuh di bawah tekanan besar dengan gas-gas seperti CO2, SO2, HCl, HF, H2O, H2 dan lainnya.
Ketika magma naik sepanjang lubang utama dari gunung berapi, tekanan berkurang dan gas
terpisah dari magma membentuk gelembung. Ini cenderung untuk naik ke atas dan meningkatkan
tekanan yang diberikan ke atas oleh lava.

Penting untuk diketahui bahwa magma meletus dari gunung berapi tidak datang langsung dari
mantel, tetapi dari ruang magmatik besar atau “kaldera” dan terletak di dalam kerak bumi.
Kaldera tersebut terletak pada beberapa kilometer di bawah gunung berapi, langsung
berhubungan dengan kawahnya.

Viskositas magma sangat penting untuk menjelaskan letusan gunung berapi karena sangat
bervariasi. Magma yang paling kental membentuk gunung berapi di mana batuan cair cenderung
memadat segera setelah letusan atau bahkan sebelum keluar dari kawah. Akibatnya, magma ini
cenderung menyumbat vulkanik menyumbat lubang dengan tutup dari magma padat pada akhir
setiap letusan.

Kesimpulan untuk setiap letusan eksplosif hanya merupakan langkah pertama menuju letusan
berikutnya, walaupun terjadi setelah beberapa abad, bahkan tekanan dari dasar magma dan gas,
cepat atau lambat cenderung membuat tutup tersebut meledak sehingga letusan dari gunung
berapi biasanya mendadak dan eksplosif, setelah periode waktu panjang yang tenang.

Kerasnya letusan di daerah sekitarnya dipicu oleh ledakan yang disebabkan oleh gas-gas yang
dilepaskan dengan keras oleh magma yang sangat kental, bergerak bersama sejumlah abu, bara,
dan puing-puing yang berasal dari bagian-bagian dari gunung yang hancur oleh ledakan. Ini
membentuk awan gas panas yang tinggi dan besar dan partikel padat yang dapat runtuh pada sisi-
sisi gunung berapi dan membentuk awan dari abu dan gas yang membakar segala sesuatu di
sepanjang jalan mereka.

Kemacetan di Jakarta Semakin Parah!


Jumat, 5 Agustus 2011 | 19:01 WIB

Baca juga
0

            

            

0
JAKARTA, KOMPAS.com - Kompleksnya permasalahan transportasi di Jakarta semakin
membuat problem kemacetan berlarut-larut. Polda Metro Jaya mendata titik kemacetan di Ibu
Kota saat ini mencapai 747 titik. Banyak penyebab kemacetan terjadi di seluruh titik itu.

Direktur Lalulintas Polda Metro Jaya, Komisaris Besar Royke Lumowa mengatakan persoalan
bottle neck, pintu pusat perbelanjaan, perempatan, hingga lampu merah menjadi faktor
pendukung kemacetan. "Ada berbagai masalah yang terjadi, dan semuanya menjadi titik-titik
kemacetan. Tetapi intinya, jalan-jalan di Jakarta ini sudah tidak mampu menampung," ungkap
Royke, Jumat (5/8/2011), di Polda Metro Jaya.

Royke menerangkan secara umum ada empat penyebab kemacetan di Jakarta. Pertama, daya
tampung jalan yang sudah tidak mencukupi. Kedua, sarana transportasi umum yang belum
sebanding dengan permintaan perjalanan setiap harinya. Ketiga, adanya hambatan samping mulai
dari pintu masuk pusat perbelanjaan dan parkir liar. Terakhir adalah lemahnya disiplin para
pengguna jalan dalam berlalu lintas.

"Ada juga persoalan yang lebih khusus kenapa suatu jalan bisa menimbulkan kemacetan," kata
Royke.

Ia mencontohkan seperti di traffic light RS Fatmawati, Jaksel. Penyebab kemacetan di sana


karena durasi lampu merah yang tidak sesuai dengan volume kendaraan yang melintas. "Semua
dibuat manual, padahal lebih banyak volume kendaraan yang dari arah Pasar Rebo. Kalau di luar
negeri, lampu merah itu sudah otomatis mendeteksi ruas mana yang sedang padat," ujar Royke.

Untuk mengatasi kemacetan dengan cepat, Royke menuturkan pihaknya sudah menempatkan
petugas lalu lintas. Namun, ia mengakui tidak seluruh titik kemacetan bisa diawasi petugas
lantaran keterbatasan personel. Dari 747 titik kemacetan di Jakarta, hanya 407 titik yang
ditempati polisi lalu lintas.

"Upaya jangka pendek lain yang dilakukan polisi adalah dengan melakukan rekayasa lalu lintas
seperti di Semanggi," imbuhnya.

Sedangkan upaya menangani kemacetan dalam jangka panjang adalah dengan menerapkan
sistem jalan berbayar atau electronic road pricing (ERP) di Jalan MH Thamrin dan Jalan Jenderal
Sudirman. Hingga kini, peraturan pemerintah terkait retribusi ERP masih digodok Kementerian
Keuangan.

Polda Metro Jaya sendiri mencatat jumlah kendaraan yang beredar di Jakarta saat ini ada
11.362.396 unit yang terdiri dari roda dua sebanyak 8.244.346 unit dan roda empat sebanyak
3.118.050 unit. Dari jumlah ini, 98 persen adalah kendaraan pribadi sisanya sebanyak 859.692
unit atau 2 persennya angkutan umum yang mengangkut 66 persen  total penduduk Jakarta.

Kondisi ini diperparah dengan tidak sinkronnya pertumbuhan jalan dan kendaraan. Panjang jalan
di Jakarta hanya 7.650 km dan luas jalan 40,1 km atau 0,26 persen dari luas wilayah DKI.
Sedangkan pertumbuhan panjang jalan hanya 0,01 persen per tahun. Belum lagi tingginya angka
perjalanan di Jakarta yang mencapai 21 juta perharinya.

"Kalau dilihat dari data ini, tidak sepadan angkutan umum yang ada dengan jumlah perjalanan.
Ini juga yang menjadikan penyebab lahirnya kendaraan pribadi tiap harinya," ujarnya.

Anda mungkin juga menyukai