SPI adalah seperangkat metode, prosedur, dan teknik yang digunakan oleh organisasi untuk memastikan
efektivitas dan efisiensi operasional dalam mencapai tujuan organisasi. Implementasi SPI dalam
pengendalian belanja proyek dapat membantu mengidentifikasi risiko kelebihan biaya dan meningkatkan
ketaatan terhadap anggaran
Penerapan SPI dalam pengendalian belanja proyek dapat dilakukan dengan beberapa cara, di antaranya:
1. Penetapan Anggaran
Pengendalian belanja proyek dimulai dengan penetapan anggaran yang realistis dan terukur. Anggaran
harus disusun dengan mempertimbangkan semua biaya yang diperlukan dalam proyek, termasuk biaya
bahan, tenaga kerja, dan perlengkapan. Anggaran harus disetujui oleh manajemen proyek dan dijelaskan
dengan jelas kepada seluruh tim proyek.
Penerapan SPI dalam pengendalian belanja proyek melibatkan monitoring dan kontrol biaya secara
teratur. Pemantauan biaya harus dilakukan untuk memastikan bahwa proyek tetap dalam anggaran dan
mengidentifikasi ketidakcocokan biaya pada waktu yang tepat. Kontrol biaya melibatkan penggunaan alat
seperti analisis varian dan teknik Earned Value Management (EVM) untuk memperkirakan biaya yang
tersisa dan memproyeksikan biaya hingga akhir proyek.
3. Pengendalian Pengeluaran
Penerapan SPI dalam pengendalian belanja proyek juga melibatkan pengendalian pengeluaran. Hal ini
dapat dilakukan dengan memastikan bahwa pembelian hanya dilakukan atas persetujuan manajemen
proyek dan sesuai dengan anggaran proyek. Pemilihan vendor harus dilakukan dengan hati-hati untuk
memastikan bahwa vendor yang dipilih dapat memberikan produk dan layanan yang sesuai dengan
anggaran proyek.
4. Pelaporan dan Evaluasi
Penerapan SPI dalam pengendalian belanja proyek melibatkan pelaporan dan evaluasi. Laporan berkala
harus disiapkan untuk memperlihatkan biaya aktual, biaya yang dianggarkan, dan perbedaan antara
keduanya. Evaluasi harus dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa penerapan SPI berjalan
dengan baik dan memenuhi tu