OLEH :
ACCOUNTING 1A
Nadia Virginia Rambe (13201910024)
Angelina All Braith (13201910038)
Ayeshadira Aulya Zahradani (13201910009)
Clarissa Wanakantjana (13201910033)
Yvannia Nathalia (13201910019)
Merril Medelin Handrawan (13201910018)
Matematika merupakan mata pelajaran yang telah diberikan mulai dari tingkat
pendidikan dasar, menengah, bahkan hingga memasuki kuliah. Matematika merupakan
bidang studi yang amat berguna dan banyak memberi bantuan dalam mempelajari berbagai
disiplin ilmu yang lain. Pada perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini,
penerapan matematika tidak sebatas pada bidang pendidikan saja, tetapi sudah meluas ke
dalam berbagai aspek kehidupan. Salah satunya adalah bidang ekonomi.
PT. Trimedya Primatech merupakan perusahaan manufaktur yang salah satu hasil
produksinya merupakan botol air mineral dalam kemasan 1 liter dan telah berdiri sejak tahun
2011. Di sini kami akan membahas tentang penerapan ilmu matematika dalam menghitung
biaya produksi, pendapatan, keuntungan, dan Break-Even Point dari PT Trimedya Primatech
menggunakan informasi data yang telah kami kumpul melalui wawancara.
TC = FC + VC
TR = P.Q
Total Revenue dapat dinyatakan dalam suatu fungsi linear bila harga semua barang yang
terjual tetap sama. Artinya, perusahaan tersebut merupakan bagian dari pasar persaingan
sempurna, di mana semua perusahaan adalah price-taker.
2.1.3. Profit (Keuntungan)
Profit merupakan keuntungan yang diperoleh perusahaan dari penjualan barang yang
telah diproduksi. Total Profit (𝛑 ) merupakan hasil dari Total Revenue (TR) dikurang
dengan Total Cost (TC).
𝛑 = TR - TC
Ketika Total Revenue lebih besar dari Total Cost, perusahaan tersebut mendapat
keuntungan. Begitu pula sebaliknya, jika Total Cost lebih besar dari Total Revenue,
perusahaan tersebut mengalami kerugian.
2.2. Pembahasan
Sebagai contoh penerapan ilmu matematika dalam industri perdagangan, kami memperoleh
informasi dari PT Trimedya Primatech dalam wawancaranya, bahwa ketika PT Trimedya
Primatech memproduksi suatu botol air minum ukuran 1 liter, membutuhkan:
Bahan :
- Mesin : Rp.50.000.000
- Mould : Rp. 7.500.000
- Material : Rp. 525
- Ongkos Kerja : Rp. 203
- Packing : Rp.22
- Ongkos Kirim : Rp. 67
Dengan harga jual/ pcs : Rp. 2.450
Dengan informasi tersebut, kami menyimpulkan bahwa :
COST
1. Perusahaan membutuhkan biaya untuk membeli material, membayar ongkos kerja,
membayar packing, dan ongkos kirim sebesar Rp. 817. Hal ini memiliki keterkaitan
dalam ilmu matematika, yaitu Variable Cost (VC), karena kuantitas barang (Q) yang
diproduksi berpengaruh terhadap jumlah biaya tersebut. Dan, karena kuantitas barang
yang diproduksi berpengaruh terhadap jumlah biaya, maka setiap kuantitas barang (Q)
yang diproduksi bertambah satu, menyebabkan jumlah biaya tersebut dikalikan
dengan kuantitas barang yang diproduksi. Sehingga, dalam penerapannya, kita dapat
menemukan VC, yaitu = Rp. 525 + Rp. 203 + Rp. 22 + Rp. 67 = Rp. 817 → VC =
817Q
2. Perusahaan dalam memproduksi Botol air minum 1 liter membutuhkan mesin dan
pencetak (molding) untuk menghasilkan satu barang. Hal ini, memiliki keterkaitan
dengan ilmu matematika, yaitu Fixed Cost (FC), karena biaya tersebut akan tetap
sama nilainya meskipun terjadi perubahan pada kuantitas barang yang diproduksi.
Sehingga, kita dapat menemukan FC, yaitu = Rp. 50.000.000 + Rp. 7.500.000 = Rp.
57.500.000 → FC = 57.500.000
3. Dengan adanya informasi dari perusahaan mengenai Fixed Cost (FC) dan Variable
Cost (VC). Langkah selanjutnya dalam penerapan ilmu matematika dalam industri
adalah menentukan Total Cost (TC), yaitu total biaya untuk memproduksi satu barang.
Sehingga:
TC = FC + VC
TC = 57.500.000 + 817Q
REVENUE
Perusahaan akan menerima pendapatan / revenue jika dia berhasil menjual satu barang, dalam
kasus ini, menjual satu botol air minum 1 liter. Hal ini menghasilkan persamaan :
TR = P x Q
TR = 2450Q
PROFIT
Dalam penerapan matematika, untuk menghitung profit perusahaan, terdapat rumus :
�=�TR - TC
= 2450Q - (57.500.000 + 817Q)
= 1633Q - 57.500.000
0 0 TC = 57.500.000 ( 0, 57.500.000 )
Q TR = P x Q Point ( Q, TR ) ( x,y )
0 TR = 0 ( 0,0 )