Anda di halaman 1dari 57

MEMAKSIMUMKAN

LABA
PENGANTAR EKONOMI 1

1
PTA 2023/2024 © 4248, Universitas Gunadarma
Laba/Keuntungan: Nilai penerimaan total perusahaan
dikurangi biaya total yang dikeluarkan perusahaan.
MEMAKSIMUMKAN Rumus:
LABA 𝛑 = 𝐓𝐑 − 𝐓𝐂
Dimana:
π = Laba
 Maksimisasi laba: Proses perusahaan
dalam memilih tingkat output yang TR = Pendapatan total
dihasilkan untuk memaksimalkan laba. TC = Biaya total

 Pemilihan tingkat output laba


maksimum juga akan menentukan
kombinasi input-input yang akan
Tiga pendekatan penghitungan laba maksimum:
digunakan untuk produksi output.
 Dalam mencapai tujuannya, produsen  Pendekatan totalitas (totality approach)
selalu berdasarkan prinsip efisiensi,
 Pendekatan rata-rata (average approach)
yaitu:
1) Prinsip maksimisasi output  Pendekatan marjinal (marginal approach)
2) Prinsip minimisasi biaya
PENDEKATAN PENGHITUNGAN LABA
MAKSIMUM
Prinsip maksimisasi laba jangka pendek diterapkan oleh perusahaan dengan 3 cara,
antara lain:
1) Pendekatan total (totality approach): Membandingkan hasil penerimaan total
(TR) dengan biaya total (TC). Keuntungan maksimum akan dicapai
apabila perbedaan nilai antara hasil penjualan total dengan biaya total adalah
paling maksimum. Cara ini disebut
2) Pendekatan marginal (marginal approach): Menunjukkan keadaan di mana
hasil penerimaan marginal (MR) sama dengan biaya marginal (MC). Suatu
perusahaan akan menambah keuntungan apabila menambah produksinya
ketika MR > MC. Cara ini disebut.
3) Pendekatan rata-rata (average approach): Membandingkan biaya produksi
rata-rata (AC) dengan harga jual output (P). Perusahaan akan mencapai laba
bila harga jual output lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC).
1
PENDEKATAN PENGHITUNGAN LABA MAKSIMUM
PENDEKATAN TOTAL (TOTALITY APPROACH).
Membandingkan hasil penerimaan total (TR) dengan biaya total (TC).

• Pendapatan total (TR) adalah sama dengan


jumlah unit output yang terjual (Q) dikalikan
dengan harga output per unit. Jika harga jual Dengan demikian:
per unit output adalah P, maka:
𝛑 = 𝐓𝐑 − 𝐓𝐂
𝐓𝐑 = 𝐏 × 𝐐 atau
𝛑 = 𝐏 × 𝐐 − (𝐅𝐂 + 𝐯𝐐)
• Biaya total (TC) adalah sama dengan biaya
tetap (FC) ditambah biaya variabel (VC), maka:

𝐓𝐂 = 𝐅𝐂 + 𝐕𝐂
1
KURVA TR-TC
• Pada awalnya perusahaan mengalami kerugian, Kurva
PENDEKATAN TOTAL TR < TC. Tetapi jika output ditambah, kerugian makin
(TOTALITY APPROACH). kecil. Pada saat output mencapai Q∗ , TR = TC. Titik
perpotongan ini disebut titik impas (break event point –
BEP).
• Implikasi dari pendekatan ini adalah perusahaan
menempuh strategi penjualan maksimum (maximum
selling) sebab makin besar penjualan maka makin besar
pula laba yang diperoleh.
• Hanya saja sebelum mengambil keputusan, perusahaan
harus menghitung berapa unit output harus diproduksi
(Q*) untuk mencapai titik impas.
• Titik impas tercapai pada saat 𝜋 sama dengan nol.

0 = P × Q∗ − FC − v. Q∗
0 = P × Q∗ − v. Q∗ − FC
0 = (P − v)Q∗ − FC

FC
Q∗ Q =
(P − V)
2
PENDEKATAN PENGHITUNGAN LABA MAKSIMUM
PENDEKATAN RATA-RATA (AVERAGE APPROACH).
Membandingkan antara biaya produksi rata-rata (AC) dengan harga jual output (P).

Laba maksimum (atau kerugian


minimal) dicapai apabila:
∗ ∗
𝛑
𝛑 = (𝐏 − 𝐀𝐂) × 𝐐 𝐐 =
(𝐏 − 𝐀𝐂)

 Berdasar persamaan, perusahaan akan mencapai laba bila harga jual per unit ouput (P)
lebih tinggi dari biaya rata-rata (AC).
 Perusahaan hanya mencapai angka impas bila P sama dengan AC.

 Apabila P > AC artinya perusahaan akan memperoleh


tambahan keuntungan jika melakukan pertambahan Implikasi pendekatan rata-rata
produksi. adalah perusahaan harus menjual
 Apabila P < AC artinya perusahaan akan memperoleh sebanyak-banyaknya (maximum
tambahan keuntungan jika melakukan pengurangan selling) agar laba (𝛑) makin besar.
produksi.
3
PENDEKATAN PENGHITUNGAN LABA MAKSIMUM
PENDEKATAN MARJINAL (MARGINAL APPROACH).
Membandingkan biaya marjinal (MC) dengan pendapatan marjinal (MR).

Perusahaan akan memperoleh laba maksimum


(atau kerugian minimum) bila ia berproduksi pada 𝐌𝐑 = 𝐌𝐂
tingkat output dimana:

MR = ΔTR / ΔQ dan MC = ΔTC / ΔQ


Perusahaan akan memperoleh laba maksimum (atau kerugian minimal) bila ia
berproduksi pada tingkat output di mana MR = MC.
 Apabila MR > MC artinya perusahaan akan memperoleh tambahan keuntungan
jika melakukan pertambahan produksi.
 Apabila MR < MC artinya perusahaan akan memperoleh tambahan keuntungan
jika melakukan pengurangan produksi.
PERHITUNGAN LABA
Contoh Kasus:
Sebuah perusahaan diketahui memilih informasi biaya produksi di tabel di bawah ini.
Hitunglah perolehan laba perusahaan!

Harga (P) Kuantitas (Q) Biaya Total (TC)


30 0 50
30 10 400
30 20 600
30 30 825
30 40 1.100
30 50 1.300
30 60 1.500
30 70 2.000
30 80 2.500
PERHITUNGAN LABA
Jawab: Profit Pendekatan Total Profit Pendekatan
& Pendekatan Marjinal Rata-rata

Biaya AC = Profit = (P –
Harga Kuantitas TR = P x MR = MC =
Total Profit = TR – TC TC / Q AC) x Q
(P) (Q) Q ΔTR / ΔQ ΔTC / ΔQ
(TC)
30 0 0 50 0 0 -50 - 0
30 10 300 400 30 35 -100 40 -100
30 20 600 600 30 20 0 30 0
30 30 900 825 30 22,5 75 27,5 75
30 40 1.200 1.100 30 27,5 100 27,5 100
30 50 1.500 1.300 30 20 200 26 200
30 60 1.800 1.500 30 20 300 25 300
30 70 2.100 2.000 30 50 100 28,5 105
30 80 2.400 2.500 30 50 -100 31,25 -120
STRUKTUR PASAR:
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
PENGANTAR EKONOMI 1

10
PENGANTAR
STRUKTUR PASAR

‒ Pasar (market) terdiri atas seluruh pembeli dan penjual yang aktual dan
potensial dari suatu produk tertentu
‒ Struktur pasar (market structure) merujuk pada lingkungan yang
kompetitif di mana pembeli dan penjual suatu produk berinteraksi.
‒ Terdapat empat jenis struktur pasar yang umumnya teridentifikasi.
‒ Keempatnya adalah persaingan sempurna di satu kelompok, monopoli
murni di kelompok yang berlawanan, serta persaingan monopolistik dan
oligopoli di antara keduanya.
A

DEFINISI
Pasar Persaingan Sempurna, disebut juga dengan Pasar
Kompetitif Sempurna (Perfectly competitive market), adalah suatu
pasar dimana terdapat banyak penjual dan pembeli yang
memperdagangkan produk identik, sehingga masing-masing dari
mereka akan menjadi penerima harga. Dalam definisi lain
disebutkan bahwa: industri di mana terdapat banyak penjual dan
pembeli, dan setiap penjual dan pembeli tidak dapat mempengaruhi
keadaan di pasar.

Contoh: Pasar saham, komoditas pertanian, dan industri angkutan.


B
KARAKTERISTIK PASAR PERSAINGAN
SEMPURNA
Karakteristik agar sebuah pasar dapat dikatakan persaingan sempurna:

1. Perusahaan menerima harga yang ditentukan pasar (price taker)

2. Keleluasaan masuk dan keluar pasar (free entry and exit)

3. Homogenitas Produk (homogeneous product)

4. Output perusahaan relatif kecil (small relatively output)

5. Pengetahuan Sempurna (perfect know-ledge)


C
Permintaan dan Penerimaan dalam Pasar
Persaingan Sempurna

Di dalam menganalisis usaha suatu  Biaya Produksi yang dikeluarkan perusahaan


perusahaan untuk memaksimumkan  Hasil Penjualan dari barang yang dihasilkan
keuntungan dua hal harus diperhatikan: perusahaan itu.

a) Permintaan
• Tingkat harga dalam pasar persaingan sempurna ditentukan oleh permintaan
dan penawaran.
• Perusahaan merupakan price takers karena harga ditentukan pasar dan tidak
memilik kekuatan mempengaruhi.
• Perusahaan secara individu harus menerima harga tersebut sebagai harga
jual. Karena jumlah output perusahaan relatif sangat kecil dibanding output
pasar, maka berapa pun yang dijual perusahaan, harga relatif tidak berubah.
• Kurva permintaan yang dihadapi perusahaan secara individu berbentuk garis
lurus horizontal.
Kurva Permintaan Industri dan Perusahaan dalam
Pasar Persaingan Sempurna
KURVA 1

Kurva 1 (a)
Tingkat harga dalam pasar
persaingan sempurna ditentukan
oleh permintaan dan penawaran.
Kurva 1 (b)
Jumlah output perusahaan relatif
sangat kecil dibanding output pasar,
maka berapa pun yang dijual
perusahaan, harga relatif tidak
berubah.
C
Permintaan dan Penerimaan dalam Pasar
Persaingan Sempurna

b) Penerimaan (Hasil Jual)

• Penerimaan total (TR) perusahaan sama dengan jumlah output (Q)


dikali harga jual (P). Karena harga telah ditetapkan, penerimaan
rata-rata (AR) dan penerimaan marjinal (MR) adalah sama dengan
harga (P). Dengan demikian, kurva D = P = AR = MR.
• Kurva penerimaan total berbentuk garis lurus dengan sudut kemiringan
positif, bergerak mulai dari titik (0,0), seperti ditunjukkan oleh kurva b.

‒ Penerimaan rata-rata (AR): pendapatan per unit barang yang diperoleh dari menjual sejumlah barang tertentu.
Nilainya diperoleh dari membagi seluruh pendapatan dari penjualan dibagi dengan jumlah produk yang terjual.
‒ Penerimaan marjinal (MR): Nilai tambahan pendapatan yang diperoleh perusahaan dari menjual satu unit
tambahan produksinya.
Kurva Penerimaan: Marjinal, Rata-rata dan Total
dalam Pasar Persaingan Sempurna
KURVA 2

Kurva 2 (a)
Kurva permintaan (D) sama dengan kurva
penerimaan rata-rata (AR) sama dengan kurva
penerimaan marjinal (MR) dan sama dengan
harga (P).
Kurva 2 (b)
Kurva penerimaaan total berbentuk garis lurus
dengan sudut kemiringan positif, bergerak mulai
dari titik (0,0).

Kuantitas yang Harga


TR AR MR
ditawarkan Tomat/Kg
0 12000 0 0 0
5 12000 60000 12000 12000
10 12000 120000 12000 12000
12 12000 144000 12000 12000
15 12000 180000 12000 12000
D
Keseimbangan Perusahaan dalam
Jangka Pendek
 Tujuan perusahaan adalah memaksimumkan laba.
 Dalam jangka pendek beberapa input bersifat tetap dan menanggung
biaya tetap, terlepas perusahaan ber-produksi atau tidak.
 Meskipun dalam jangka pendek perusahaan mengalami kerugian,
perusahaan dapat beroperasi sepanjang kerugian lebih kecil daripada
biaya tetapnya.
 Tingkat output terbaik perusahaan dalam jangka pendek adalah tingkat
di mana pendapatan marginal (MR) perusahaan sama dengan biaya
marginal jangka pendeknya (MC).
Tingkat output
terbaik:
MR = MC
KURVA 3

• Keuntungan perusahaan
adalah titik APEB.

 Selama MR > MC, tidak masalah bagi


perusahaan untuk memperbanyak output
karena perusahaan akan menambah
pendapatan totalnya daripada biaya totalnya.
 Selama MC > MR, tidak masalah bagi
perusahaan untuk menurunkan output karena
perusahaan dapat mengurangi biaya total yang
lebih besar dari pendapatan totalnya.
KURVA 4
KURVA 5
E
Keseimbangan Perusahaan dalam
Jangka Panjang
KURVA 6
Agar dapat bertahan dalam pasar, maka dalam jangka
panjang perusahaan harus memenuhi empat persyaratan:
• Ketika pasar yang bersaing secara sempurna berada
dalam ekulibrium jangka panjang (E), perusahaan
mengalami titik impas dan menghasilkan Laba
Ekonomis Nol : Pendapatan total perusahaan tepat
menutupi seluruh biaya, baik implisit maupun eksplisit.
• Perusahaan harus bekerja sebaik mungkin (doing as
well as possible), agar perusahaan mencapai keadaan
yang paling optimal.
• Tidak mengalami kerugian (not suffering loss), agar
dapat mengganti barang modal yang digunakan dalam
produksi.
G
KEKUATAN DAN KELEMAHAN
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA

KEKUATAN
 Harga jual barang dan jasa adalah
yang termurah.
 Jumlah output banyak (kemakmuran
maksimal)
 Masyarakat merasa nyaman dalam
mengonsumsi karena tidak perlu KELEMAHAN
membuang waktu untuk memilih  Persaingan sempurna kurang mendorong
barang dan jasa (produk yang inovasi
homogen) dan tidak takut ditipu dalam  Membatasi Pilihan konsumen
kualitas dan harga (informasi
 Pengembangan teknologi
sempurna).
 Konflik efisiensi - keadilan
STRUKTUR PASAR:
PASAR MONOPOLI

24
PASAR MONOPOLI

Struktur pasar yang sangat bertentangan ciri-cirinya Ciri-ciri pasar monopoli:


dengan persaingan sempurna adalah pasar monopoli.
1. Pasar monopoli adalah industri satu
Monopoli adalah suatu bentuk pasar di mana hanya
terdapat satu perusahaan saja. Perusahaan ini perusahaan
menghasilkan barang yang tidak mempunyai barang 2. Tidak mempunyai barang pengganti
pengganti yang sangat dekat. Biasanya keuntungan serupa (close substitute)
yang dinikmati oleh perusahaan monopoli adalah 3. Perusahaan baru sulit memasuki
keuntungan melebihi normal dan hal ini diperoleh karena industri
terdapat hambatan yang sangat tangguh yang 4. Perusahaan memiliki kemampuan
dihadapi perusahaan-perusahaan lain untuk memasuki menentukan harga (price maker)
industri tersebut. 5. Promosi iklan kurang diperlukan.

Bagaimana caranya suatu perusahaan Pendekatan biaya total dan hasil penjualan total
monopoli menentukan tingkat produksi yang Pendekatan biaya marjinal dan hasil penjualan
akan memaksimuman keuntungannya? marjinal
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERBENTUKNYA MONOPOLI

Hambatan teknis (technical barriers to entry)

Perusahaan tidak memiliki pesaing  Perusahaan memiliki kemampuan dan atau


karena adanya hambatan (barriers to pengetahuan khusus (special knowledge) yang
memungkinkan berproduksi sangat efisien.
entry) bagi perusahaan lain untuk
memasuki industri yang bersangkutan.  Tingginya tingkat efisiensi. Makin besar skala produksi,
biaya marjinal makin menurun, sehingga biaya produksi
Dilihat dari penyebabnya, hambatan per unit (AC) makin rendah (decreasing MC and AC).
masuk dikelompokkan menjadi  Perusahaan memiliki kemampuan kontrol sumber faktor
hambatan teknis (technical barriers to produksi, baik berupa sumber daya alam, sumber daya
manusia maupun lokasi produksi.
entry) dan hambatan legalitas (legal
barriers to entry).
Hambatan legalitas (legal barriers to entry)
 Undang-undang dan Hak Khusus
 Hak Paten (Patent Right) atau Hak Cipta
FAKTOR-FAKTOR YANG
MENIMBULKAN MONOPOLI

sumber daya tertentu yang unik dan tidak dimiliki oleh


perusahaan lain

Terdapat skala ekonomis

Kekuasaan Monopoli yang Diperoleh Melalui Peraturan


Pemerintah

Peraturan Paten dan Hak Cipta Hak Usaha Ekslusif


PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN Produksi, Harga, dan Hasil Penjualan (ribu rupiah)

DALAM MONOPOLI Produksi Harga


Hasil Penjualan Hasil Penjualan
Total Marjinal

(1) (2) (3) (4)

Hubungan di antara harga dan jumlah barang yang ditawarkan/ 0 20 0 -

diproduksikan, dan implikasi dari sifat hubungan tersebut 1 18 18 18

kepada hasil penjualan total. 2 16 32 14

3 14 42 10

PRODUKSI, HARGA DAN PENJUALAN 4 12 48 6

5 10 50 2
 Dalam pasar monopoli, permintaan terhadap output perusahaan (firm’s
6 8 48 -2
demand) merupakan permintaan industri. Karena itu perusahaan
mempunyai kemampuan untuk memengaruhi harga pasar dengan 7 6 42 -6
mengatur jumlah output. Posisi perusahaan monopolis adalah penentu 8 4 32 -10
harga (price maker). Dengan demikian, kurva permintaan yang
9 2 18 -14
dihadapi monopolis adalah juga kurva permintaan pasar/industri.
10 0 0 -18
 Pada pasar persaingan sempurna penerimaan marjinal perusahaan
sama dgn harga jual (MR = AR = D = P). Tidak demikian halnya Kesimpulan: Apabila harga barang menjadi semakin menurun pada waktu jumlah produksi
dengan perusahaan yang berada dalam pasar monopoli. Penerimaan semakin meningkat, maka:
 Hasil penjualan total akan mengalami pertambahan, tetapi pertambahan itu semakin
marjinal perusahaan monopoli lebih kecil dari harga jual (MR < P). berkurang apabila produksi bertambah banyak. Setelah mencapai satu tingkat produksi
tertentu pertambahannya akan menjadi negatif.
 Pada umumnya hasil penjualan marjinal nilainya adalah lebih rendah daripada barga.
Hanya pada waktu produksi mencapai satu unit hasil penjualan manjinal = harga.
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN: CONTOH ANGKA

PENDEKATAN HASIL PENJUALAN TOTAL - BIAYA TOTAL


Hasil Penjualan, Biaya Produksi, dan Keuntungan (ribu rupiah)
Data dalam tabel dibuat dengan menggunakan pemisalan
Hasil berikut:
Biaya
Produksi Harga Penjualan Keuntungan
Total
Total  Biaya tetap total adalah Rp 4000, maka apabila perusahaan
tidak beroperasi (Q=0), biaya total adalah Rp 4000.
(1) (2) (3) (4) (5)  Sehingga produksi 4 unit hukum hasil lebih yang semakin
0 20 0 4 - berkurang belum berlaku. Berarti biaya marjinal semakin
rendah, apabila produksi ditambah. Keadaan ini digambarkan
1 18 18 16 2
oleh kenaikan biaya total yang semakin sedikit. Data dalam
2 16 32 26 6 Tabel jelas menunjukkan keadaan tersebut apabila produksi
3 14 42 34 8
dinaikkan dari 0 ke-1, dari 1 ke-2, dari 2 ke-3, dan dari 3 ke-4.
 Sesudah produksi mencapai 4 unit, hukum hasil lebih yang
4 12 48 40 8 semakin berkurang berlaku. Sebagai akibatnya biaya marjinal
5 10 50 46 4 meningkat dan ini dapat dilihat dari pertambahan biaya total
yang semakin meningkat pada setiap penambahan satu unit
6 8 48 54 -6
produksi.
7 6 42 64 -22

8 4 32 76 -44 Kesimpulan:
Keuntungan maksimum dicapai pada produksi sebanyak 3 atau 4 unit dan jumlah keuntungan adalah Rp 8000.
9 2 18 90 -72 Walaupun demikian, dalam analisis yang bersifat umum, akan selalu dikatakan bahwa perusahaan monopoli akan
memproduksikan 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan. Sebab dari kesimpulan ini telah diterangkan dalam
10 0 0 106 -106 bab yang lalu dan akan dilihat kembali dalam pendekatan penentuan keuntungan dengan menggunakan
pendekatan: MC = MR
PEMAKSIMUMAN KEUNTUNGAN: CONTOH ANGKA

Menentukan Keuntungan Dengan Pendekatan MC=MR (ribu rupiah) PENDEKATAN HASIL PENJUALAN MARJINAL -
Hasil Jumlah BIAYA MARJINAL
Biaya Tambahan
Produksi Penjualan keuntungan
Marjinal Keuntungan  Berdasarkan kepada data dalam kolom (2), (3) dan (4) dapat
Marjinal /kerugian
ditunjukkan tambahan keuntungan pada setiap tingkat produksi.
(1) (2) (3) (4) (5)
Apabila perusahaan tidak memproduksikan barang, biaya yang
0 0 4 - -4 ditanggung perusahaan adalah Rp.4000 dan ini meliputi biaya
1 18 12 6 2 tetap yang mempengaruhi keuntungan. Oleh sebab itu dalam
kolom (3) data tersebut dihitung sebagai "biaya marjinal“.
2 14 10 4 6
3 10 8 2 8
 Berdasarkan data dalam kolom (4) dalam (5) ditentukan jumlah
4 6 6 0 8 keuntungan pada berbagai tingkat produksi.
5 2 6 -4 4  Data dalam kolom (3) jelas menunjukkan bahwa keuntungan
6 -2 8 -10 -6
maksimum tercapai pada tingkat produksi 3 atau 4 unit. Namun
demikian dalam analisis dikatakan perusahaan itu akan
7 -6 12 -16 -22
memproduksi 4 unit untuk memaksimumkan keuntungan karena
8 -10 12 -22 -44 pada tingkat produksi tersebut MC=MR, yaitu masing-masing
9 -14 14 -28 -72 bernilai Rp 6000.
10 -18 16 -34 -106
KURVA PERMINTAAN, PENJUALAN TOTAL, DAN PENJUALAN
MARJINAL

Perkaitan di antara kurva permintaan (D), kurva hasil penjualan total (TR), dan
kurva hasil penjualan marinal (MR)
Menentukan Keuntungan Maksimum: Grafik
Keuntungan maksimum firma ditentukan dengan menggunakan bantuan kurva hasil penjualan total dan biaya
total serta ditentukan dengan menggunakan pertolongan kurva biaya marjinal dan hasil penjualan marjinal.

TR
Keseimbangan Monopoli dalam Jangka Panjang

• Perusahaan monopoli tidak mempunyai masalah besar dengan


keseimbangan jangka panjang, selama dalam jangka pendek
memperoleh laba maksimum.
• Dalam pasar persaingan sempurna, laba super normal akan menarik
perusahaan lain untuk masuk ke dalam industri sehingga dalam jangka
panjang perusahaan hanya menikmati laba normal saja. Hal tersebut
tidak berlaku dalam pasar monopoli.
• Hambatan untuk masuk menyebabkan perusahaan monopoli mampu
menikmati laba super normal, baik dalam jangka pendek maupun
jangka panjang.
• Perusahaan monopoli hanya akan kehilangan laba super normal jangka
panjang, bila tidak mampu mempertahankan daya monopolinya.
1
Daya Monopoli (Monopoly Power)
Daya monopoli (monopoly power): Kemampuan perusahaan melakukan eksploitasi pasar
dalam rangka mencapai laba maksimum hanyalah sebatas kemampuan mengatur jumlah
output dan harga. Daya monopoli dikatakan makin besar bila keputusan harga dan output
perusahaan makin sulit dilawan oleh pasar.

Lerner mengukur kemampuan perusahaan


berlandaskan permintaan yang dihadapi perusahaan (P − MC) di mana, L = indeks Lerner
dengan menghitung angka indeks, yang dikenal L= P = harga output
sebagai indeks Lerner (Lerner Index). P MC = biaya marjinal

1. Elastisitas Harga Permintaan


(Elastisitas Harga)
Daya monopoli makin besar bila nilai L makin besar. Indeks Lerner
mempunyai nilai antara 0 dan 1. Dalam pasar persaingan sempurna, daya
monopolinya adalah nol (L = 0), karena dalam keseimbangan harga sama 2. Jumlah Perusahaan dalam Pasar
dengan biaya marjinal (P = MC). Besarnya nilai indeks Lerner dipengaruhi
oleh beberapa faktor:
3. Interaksi antar Perusahaan
Monopoli Alamiah (Natural Monopoly)

Perusahaan yang memiliki daya monopoli alamiah (natural monopoly) disebut monopolis alamiah.
Perusahaan ini mempunyai kurva AC jangka panjang yang menurun (negative slope). Makin besar
output yang dihasilkan makin rendah biaya rata-rata. Perusahaan memiliki tingkat efisiensi yang
makin tinggi, bila skala produksi diperbesar. Perusahaan seperti ini mampu melakukan eksploitasi
pasar.

 Di Indonesia, salah satu perusahaan yang sangat kuat dalam bidang industri pengolahan makanan adalah Group
Salim. Misalnya saja, perusahaan ini menguasai lebih dari 90% produk makanan berbahan baku terigu (mi instan).
 Kemampuan monopoli natural Salim Goup pada awalnya bukanlah kemampuan teknis. Sebab pemilik perusahaan
(Sudono Salim) memulai usahanya sebagai pedagang, yang sekitar 30 tahun lalu memperoleh hak monopoli
pengolahan terigu untuk seluruh wilayah Indonesia (melalui perusahaan pengolah tepung terigu, Bogasari). Hak
monopoli tersebut adalah monopoli legalistis (legal monopoly).

Laba yang diperoleh dari hak monopoli tersebut digunakan


untuk membeli teknologi modern, membayar manajer dan
SDM yang tangguh, sehingga akhirnya perusahaan
memiliki kemampuan monopoli alamiah.
• Kebijakan diskriminasi harga adalah kebijakan menjual
output yang sama dengan harga berbeda-beda.
Diskriminasi harga adalah strategi penjualan yang
menetapkan harga berbeda untuk produk atau layanan
yang sama berdasarkan apa yang penjual pikir bisa
disepakati oleh pembeli.
DISKRIMINASI
• Sebagai contoh, perusahaan telepon biasanya
HARGA (PRICE membebankan harga tertentu per panggilan telepon selama
DISCRIMINATION) jam bisnis dibandingkan waktu malam dan saat liburan,
serta membebankan harga yang lebih tinggi bagi bisnis
dibandingkan rumah tangga.
• Latar belakang penerapan hal ini adalah agar perusahaan
dapat meningkatkan pendapatan total dan laba untuk suatu
tingkat penjualan.
Pengaturan Monopoli (Monopoly Regulation)

 Praktik monopoli menuntut upaya pengaturan atau pembatasan bagi


perusahaan monopoli (monopoly regulation).
 Ada banyak cara yang dapat ditempuh pemerintah dalam pengaturan
monopoli. Misalnya dengan membuat undang-undang anti monopoli
(anti-trust law), yang membatasi dan mengatur kemampuan perusahaan
untuk memiliki daya monopoli yang besar.
 Di Indonesia, dilakukan penyertaan saham pemerintah untuk beberapa
industri strategis dan menyangkut hajat hidup orang banyak (pasal 33
UU Dasar 1945).
Pengaturan Monopoli (Monopoly Regulation)

• Pengaturan harga (price regulation) yaitu dilakukan dengan cara pemerintah


menetapkan harga tertinggi (ceiling price) yang tidak boleh dilanggar
perusahaan. Jika perusahaan monopoli menjual di bawah harga maksimum,
tidak dikenakan sanksi, dan berlaku sebaliknya.
• Tujuan yang ingin dicapai dari pengaturan harga adalah membatasi perilaku
eksploitasi keuntungan yang cenderung memproduksi dengan jumlah lebih
sedikit dan menjual dengan harga yang lebih tinggi dibanding jika
perusahaan beroperasi dalam pasar persaingan sempurna.

• Pajak (taxation), yaitu dengan menerapkan pajak pada produk perusahaan


monopoli. Pengenaan pajak memang akan menaikan harga tetapi diharapkan
akan membuat perusahaan menggunakan sumberdaya lebih efisien.
 Memacu pertumbuhan ekonomi,
karena monopoli mendapatkan laba
supernormal sehingga inovatif dan
efisien. Dengan input yang sama dapat
dihasilkan output yang lebih banyak.
Aspek Positif  Pengadaan barang publik. Hanya
perusahaan besar yang sanggup
Monopoli (Monopoly menyediakan barang publik dan untuk
Benefits) menjadi besar sebuah perusahaan
perlu diberi hak monopoli.
 Meningkatkan kesejahteraan
masyarakat melalui diskriminasi harga.
Masyarakat berpenghasilan rendah
bisa memperoleh produk dengan harga
lebih murah.
STRUKTUR PASAR:
PASAR MONOPOLISTIK
PENGANTAR EKONOMI 1

40
PASAR MONOPOLISTIK

Secara umum, pasar persaingan monopolistik dapat didefinisikan sebagai


suatu pasar di mana terdapat banyak produsen/penjual yang
menghasilkan dan menjual produk yang berbeda coraknya ( differentiated
product). Dalam pasar monopolistik, penjualan dengan menggunakan iklan
adalah suatu kegiatan yang sangat penting artinya untuk menjamin
kelangsungan hidup perusahaan-perusahaan dalam pasar persaingan
monopolistis.
Monopolistik = Persaingan non-harga

Contohnya adalah : sampo, pasta gigi, dll. Meskipun fungsi semua sampo sama
yakni untuk membersihkan rambut, tetapi setiap produk yang dihasilkan
produsen yang berbeda memiliki ciri khusus, misalnya perbedaan aroma,
perbedaan warna, kemasan, dan lain-lain.
 Jumlah perusahaan banyak dalam industri
(large number of firms)
 Barangnya bersifat berbeda corak
(differentiated product)
KARAKTERISTIK  Perusahaan baru relatif mudah memasuki
industri (free entry and exit)
MONOPOLISTIK  Perusahaan mempunyai sedikit kekuasaan
mempengaruhi harga
 Persaingan mempromosikan penjualan sangat
aktif.
ASUMSI PASAR PERSAINGAN MONOPOLISTIK

a. Produk dari setiap penjual agak berbeda (diferensiasi produk) sehingga


konsumen dapat lebih menyukai suatu produk daripada yang lain
b. Terdapat informasi yang sempurna tentang harga dan kuantitas
c. Terdapat banyak pembeli dan penjual. Keputusan seorang penjual tidak
mempengaruhi penjual yang lain.
d. Mudah bagi perusahaan untuk keluar masuk industri
e. Perusahaan akan berusaha memaksimumkan laba dan konsumen
memaksimumkan kepuasan
f. Tidak ada biaya atau manfaat eksternal
g. Persaingan promosi sangat ketat
KESEIMBANGAN JANGKA PENDEK MONOPOLISTIK

• Keseimbangan yang dicapai suatu perusahaan dalam


pasar persaingan monopolistis adalah sama dengan di
dalam monopoli. Bedanya, di dalam monopoli yang
dihadapi adalah permintaan dari seluruh pasar, sedangkan
dalam persaingan monopolistis, permintaan yang dihadapi
perusahaan adalah sebagian dari keseluruhan permintaan
pasar.
• Gambar (i), Keuntungan maksimum apabila perusahaan
memproduksi pada tingkat MC=MR tercapai. Keuntungan
maksimum tercapai apabila jumlah produksi adalah Q dan
pada tingkat harga adalah P. Segi empat PABC
menunjukkan jumlah keuntungan maksimum.
• Gambar (ii) menunjukkan kerugian. Walaupun mengalami
kerugian perusahaan akan terus beroperasi selama hasil
penjualannya melebihi jumlah biaya berubah (P>AVC).
KESEIMBANGAN JANGKA PANJANG MONOPOLISTIK

• Seperti halnya dengan perusahaan


dalam pasar persaingan sempurna,
dalam persaingan monopolistis
setiap perusahaan hanya mendapat
keuntungan normal di dalam jangka
panjang.
• Jika perusahaan dalam persaingan
monopolistik memperoleh laba dalam
jangka pendek, akan lebih banyak
perusahaan yang akan masuk ke pasar
dalam jangka panjang.
KELEBIHAN DARI PASAR MONOPOLISTIK

• Banyaknya produsen di pasar memberikan keuntungan bagi konsumen


untuk dapat memilih produk yang terbaik baginya.
• Perusahaan terdorong untuk selalu melakukan inovasi.
• Diferensiasi produk mendorong konsumen untuk selektif dalam
menentukan produk yang akan dibelinya, dan dapat membuat konsumen
loyal terhadap produk yang dipilihnya.
• Pelayanan terhadap masyarakat akan semakin baik untuk meningkatkan
image perusahaan di mata masyarakat.
• Pasar ini relatif mudah dijumpai oleh konsumen, karena sebagian besar
kebutuhan sehari-hari tersedia dalam pasar monopolistik.
KEKURANGAN DARI PASAR MONOPOLISTIK

• Pasar monopolistik memiliki tingkat persaingan yang tinggi, baik dari segi
harga, kualitas maupun pelayanan. Sehingga produsen yang tidak memiliki
modal dan pengalaman yang cukup akan cepat keluar dari pasar.
• Dibutuhkan modal yang cukup besar untuk masuk ke dalam pasar
monopolistik, karena pemain pasar di dalamnya memiliki skala ekonomis
yang cukup tinggi.
• Biaya promosi mahal sehingga perusahaan harus merogoh koceknya lebih
dalam.
• Pasar ini mendorong produsen untuk selalu berinovasi, sehingga akan
meningkatkan biaya produksi yang akan berimbas pada harga produk yang
harus dibayar oleh konsumen.
STRUKTUR PASAR:
PASAR OLIGOPOLI

48
PASAR OLIGOPOLI

Struktur pasar atau industri oligopoli (oligopoly) adalah pasar yang


terdiri dari hanya sedikit perusahaan (beberapa produsen).
Adakalanya pasar oligopoli terdiri dari dua perusahaan saja dan pasar
seperti itu dinamakan duopoli. Produk dapat homogen atau
terdiferensiasi. Sebagai akibat dari jumlah perusahaan yang sangat
sedikit, kegiatan setiap perusahaan adalah sangat dipengaruhi oleh
kegiatan perusahaan lainnya di dalam industri yang sama. Di dalam
bertindak setiap perusahaan harus terlebih dahulu mempertimbangkan
dan menduga reaksi perusahaan lain atas tindakan yang akan
dijalankannya.
KARAKTERISTIK PASAR OLIGOPOLI

Hanya terdapat beberapa perusahaan dalam industri (few number of firms).

Produknya homogen atau terdiferensiasi (homogen or diferentiated product).

Kekuasaan menentukan harga adakalanya lemah dan adalalanya tangguh.

Keputusan harga yang diambil oleh satu perusahaan harus di pertimbangkan oleh
perusahaan yang lain dalam industri.

Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi secara iklan


Barang standar, banyak dijumpai
pada industri oligopoli yang
menghasilkan bahan mentah (misal
aluminium) dan bahan baku (misal
semen).
Barang yang
dihasilkan:
Barang berbeda corak
(differentiated product), pada
umumnya dijumpai pada industri yang
menghasilkan barang akhir (rokok)
1. Efisiensi skala besar (hanya perusahaan
yang berskala besar yang dapat mencapai
efisiensi) sehingga dalam industri hanya
terdapat sejumlah kecil perusahaan
FAKTOR (semen, mobil dll).
PENYEBAB 2. Kompleksitas manajemen. Keunggulan
TERBENTUKNYA perusahaan bukan hanya menetapkan
OLIGOPOLI harga dan output tetapi juga ketepatan
memprediksi reaksi pesaing, dan inilah
yang membuat manajemen disebut
semakin kompleks.
HAMBATAN MASUK INDUSTRI OLIGOPOLI

Terjadinya perbedaan
Perusahaan yang lama biaya produksi
telah menikmati skala (pengalaman,
ekonomis. keterampilan, akses
finansial dll).

Karakteristik produk
perusahaan lama lebih baik
(lebih terkenal, lebih canggih,
atau produknya lebih
beragam).
JENIS OLIGOPOLI

1. Oligopoli dengan kerja sama yaitu apabila perusahaan yang ada


dalam industri bersepakat untuk melakukan kerja sama, misalnya
dalam hal penentuan harga maupun jumlah produksi.
2. Oligopoli tanpa kerja sama yaitu apabila perusahaan yang ada
dalam industri tidak melakukan kesepakatan atau kerja sama.

Kemampuan menentukan harga:


Lemah, jika para oligopolis tidak
Kuat, jika para oligopolis
bekerja sama. Jika seorang
bekerjasama sehingga harga dapat
oligopolis menurunkan harga maka
distabilkan pada harga yang mereka
penjualannya meningkat tetapi
kehendaki.
segera dibalas oleh pesaingnya
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN PASAR OLIGOPOLI

Kelebihan pasar oligopoli: Kekurangan pasar oligopoly:


 Menciptakan ketimpangan distribusi
 Memberi kebebasan memilih bagi pendapatan
pembeli.  Bisa timbul pemborosan biaya produksi
 Mampu melakukan penelitian dan apabila ada kerjasama antar oligopolis
pengembangan produk. karena semangat bersaing kurang
 Lebih memperhatikan kepuasan  Bisa timbul eksploitasi terhadap pembeli
konsumen karena adanya persaingan dan pemilik faktor produksi
antar penjual.  Sulit ditembus/dimasuki perusahaan baru
 Adanya penerapan teknologi baru.  Bisa berkembang ke arah monopoli
PERBEDAAN ANTAR STRUKTUR PASAR

Kemampuan
Hambatan Perbedaan
Struktur Jumlah untuk
Untuk Masuk Produk yang Contoh
Pasar Penjual Menentukan
dan Keluar Dihasilkan
Harga
Persaingan Produk
Banyak Tidak ada Price taker Tidak ada
Sempurna pertanian
Barang-
Monopolistik Banyak Tidak ada Price maker Sedikit barang
eceran
Industri mobil,
Oligopoli Sedikit Sedikit Price maker Jarang
baja
Perusahaan
Monopoli Satu Ada Price maker Produknya unik
listrik
PUSTAKA:
 Rahardja, Pratama dan Manurung, Mandala. 2014. Pengantar Ilmu
Ekonomi (Mikroekonomi & Makroekonomi). Jakarta: LPFE UI.
 Sukirno, Sadono. 2022. Mikroekonomi Teori Pengantar, Edisi Ketiga.
Depok: Rajawali Pers.

END OF SESSION

Anda mungkin juga menyukai