Anda di halaman 1dari 5

EKONOMI TEKNIK

No Soal
1. Seorang pengusaha ingin menanamkan modalnya. Ia mempunyai dua alternatif yang harus dipilih
yaitu mendirikan pabrik makanan ringan (MR) atau pabrik coklat (C). Dari hasil perhitungan
dilakukan diperoleh data sebagai berikut.

Komponen MR C
Investasi dimulai tahun 1 (juta Rp) 160 150
Biaya produksi per tahun (juta Rp) 60 100
Penerimaan per tahun (juta Rp) 100 145
Umur proyek (tahun) 10 10
Nilai sisa (juta Rp) 0 0

a. Bila nilai discount rate 15% susunlah table arus kas dan nilai present value!
MR C
penerimaan- penerimaan-
Tahun biaya produksi r Total Tahun biaya produksi r Total
1 40 15% 34,78 1 45 15% 39,13
2 40 15% 30,25 2 45 15% 34,03
3 40 15% 26,30 3 45 15% 29,59
4 40 15% 22,87 4 45 15% 25,73
5 40 15% 19,89 5 45 15% 22,37
6 40 15% 17,29 6 45 15% 19,45
7 40 15% 15,04 7 45 15% 16,92
8 40 15% 13,08 8 45 15% 14,71
9 40 15% 11,37 9 45 15% 12,79
10 40 15% 9,89 10 45 15% 11,12
Penerimaan selama 10 tahun 200,75 Penerimaan selama 10 tahun 225,84
investasi di tahun 1 160,00 investasi di tahun 1 150,00
NPV 40,75 NPV 75,84
Rumus NPV = Σ Ct/(1+r)t – C0

b. Hitunglah masing-masing nilai IRRnya!


Menghitung IRR diperlukan nilai NPV positif dan NPV negative
Asumsikan nilai NPV positif dengan discount rate 15% dan nilai NPV negative dengan discount rate
28%
NPV (15%) : MR = 40,75 ; C = 75,84
NPV (28%) : MR = - 29,24 ; C = - 2,90
Rumus IRR = i1 + (NPV1/(NPV1-NPV2)) * (i2-i1)

Keterangan :
i1 = discount rate yang menghasilkan NPV +
i2 = discount rate yang menghasilkan NPV –
NPV1 = nilai NPV +
NPV2 = nilai NPV –
>> perhitungan
i/PV MR C
15% 40,75 75,84
28% - 29,24 - 2,90
IRR 22,57% 27,52%

c. Hitunglah masing-masing nilai B/C rationya!


B/C ratio = benefit/cost MR C
benefit per tahun 100 145
cost per tahun 60 100
B/C ratio 1,67 1,45

Maka B/C ratio makanan ringan 1,67 per tahun


Dan B/C ratio untuk cokelat 1,45 per tahun

d. Tentukan mana yang lebih baik untuk dijalankan?


Dilihat dari perhitungan B/C keduanya proyek feasible atau dapat dilakukan. Dan perhitungan NPV
keduanya menunjukkan positif pada discount rate 15%. Namun jika kita bandingkan proyek Cokelat
lebih menguntungkan dari segi biaya dan laba. Nilai NPV cokelat lebih besar dari pada NPV
makanan ringan. Jadi lebih baik untuk menjalankan pabrik Cokelat.
2.

Sebuah pabrik susu tiap tahun mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp. 6.000.000. sedangkan biaya
tidak tetap untuk memproduksi 1 kg susu bubuk sebesar Rp. 8.000. Gambarkan grafik hubungan
antara jumlah produksi dengan biaya total pada tingkat produksi 100 kg, 200 kg, 300 kg, 400 kg, dan
500 kg? Apabila harga jual per kg susu bubuk adalah Rp. 25.000. Gambarkanlah titik impas dari
pabrik tersebut dan tentukan nilainya? Apabila manajer dari pabrik tsb menginginkan titik impas
tercapai pada produksi 500 kg/tahun. Maka berapa harga jual per kg?

Diketahui :
Biaya tetap : Rp 6.000.000
Biaya variable : Rp 8.000/kg
Q1 = 100kg
Q2 = 200kg
Q3 = 300kg
Q4 = 400kg
Q5 = 500kg
P = Rp 25.000,00

Ditanya :
Gambarlah titik impas dan tentukan nilainya!
Jika titik impas berada di produksi 500kg, maka berapa harga jual nya?

Jawab :
Q FC VC TC P TR L BEP

100 6.000.000 8.000 6.800.000 25.000 2.500.000 - 4.300.000

200 6.000.000 8.000 7.600.000 25.000 5.000.000 - 2.600.000


352,9412
300 6.000.000 8.000 8.400.000 25.000 7.500.000 - 900.000

400 6.000.000 8.000 9.200.000 25.000 10.000.000 800.000

500 6.000.000 8.000 10.000.000 25.000 12.500.000 2.500.000

Perhitungan menunjukkan pada produksi 100,200,300 mengalami kerugian. Pada produksi 400 dan
500 sudah mengalami keuntungan. Dengan rumus BEP based unit = FC/(P-VC) didapatkan titik
impas pada jumlah produksi (Q) 353, mendekati produksi 400.
Apabila manajer menginginkan titik impas unit 500kg/tahun maka dengan perhitungan rumus BEP
yang sama untuk mencari P, yaitu :
BEP = FC/(P-VC)
500 = 6.000.000/(P-8.000)
500 (P-8.000) = 6.000.000
500P – 4.000.000 = 6.000.000
500P = 10.000.000
P = 20.000

Anda mungkin juga menyukai