Anda di halaman 1dari 7

REFERENSI

METODE PERHITUNGAN INDEKS


HARGA

KOMPETENSI DASAR
3.6.3 Mendeskripsikan metode perhitungan indeks harga.
3.6.4 Menghitung indeks harga dengan metode indeks harga tidak tertimbang dan metode indeks harga tertimbang.

TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah mengikuti proses pembelajaran, peserta didik dapat:
3.6.3 Mendeskripsikan metode perhitungan indeks harga.
3.6.4 Menghitung indeks harga dengan metode indeks harga tidak tertimbang dan metode indeks harga
tertimbang.
PETA
KONSEP

METODE PERHITUNGAN INDEKS HARGA

INDEKS HARGA TIDAK INDEKS HARGA


TERTIMBANG TERTIMBANG

METODE
AGREGATIF
SEDERHANA
INDEKS INDEKS

LASPEYRES PAASCHE

Kata Kunci : Agregatif sederhana, Indeks Harga, Indeks Laspeyres, Indeks Paasche, Tertimbang, Tidak Tertimbang,.
METODE PERHITUNGAN INDEKS HARGA
Penghitungan angka indeks dapat dilakukan dengan beberapa metode. Oleh karena
itu, perlu dilakukan pilihan yang tepat agar tujuan angka indeks yang telah ditetapkan dapat
tercapai. Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai
berikut.

1) Indeks Harga Tidak Tertimbang


Angka indeks harga tidak tertimbang dapat dihitung dengan menggunakan metode
agregatif sederhana. Rumus untuk menghitung indeks harga dengan metode agregatif
sederhana adalah sebagai berikut.

IA=
∑ Pn ×100
∑ Po
Keterangan:
IA = indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Contoh soal:
Harga tahun 2013 Harga tahun 2014
Nama Barang
(dalam Rp) (dalam Rp)
Mie instan 2.400 2.500
Tepung gandum (kg) 6.500 7.000
Gula merah (500 gram) 3.500 4.000
Sabun mandi 2.000 2.500
Tepung beras (500 gram) 3.800 4.000
∑ 18.200 20.000
Dari data diatas hitunglah indeks harga pada tahun 2014 dengan tahun dasarnya tahun
2013 dengan menggunakan metode agregatif sederhana!
Jawaban:

IA=
∑ Pn ×100
∑ Po
20.0 00
IA= ×100
18.200
I A =1 09 , 90

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa harga pada tahun 2014
mengalami kenaikan sebesar 9,90% dari tahun sebelumnya.
Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana mempunyai kebaikan
karena bersifat sederhana, sehingga mudah cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini
mempunyai kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka
angka indeksnya juga akan berubah.

2) Indeks Harga Tertimbang


Angka indeks harga tertimbang dapat dihitung dengan menggunakan dua metode
yaitu metode indeks Laspeyres dan metode indeks Paasche.
a) Metode Indeks Laspeyres
Rumus untuk menghitung indeks harga dengan metode indeks Laspeyres adalah
sebagai berikut.

IL =
∑ ( Pn ×Qo ) ×100
∑ ( Po ×Qo )
Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Contoh:
Harga dan jumlah beberapa barang di negara “Indonesia”

Harga Kuantitas
No. Jenis Barang 2013 2014 2013 2014
(Po) (Pn) (Qo) (Qn)
1. Mie instan 2.400 2.500 10 8
2. Tepung gandum (kg) 6.500 7.000 15 10
3. Gula merah (500 gram) 3.500 4.000 20 18
4. Sabun mandi 2.000 2.500 25 20
5. Tepung beras (500 gram) 3.800 4.000 30 25
∑ 18.200 20.000 100 81

Dari data diatas hitunglah indeks harga pada tahun 2014 dengan tahun dasarnya tahun
2013 dengan menggunakan metode indeks Laspeyres!
Jawaban:

Harga Kuantitas
No. Jenis Barang 2013 2014 2013 2014 Po x Qo Pn x Qo
(Po) (Pn) (Qo) (Qn)
1. Mie instan 2.400 2.500 10 8 24.000 25.000
2. Tepung gandum (kg) 6.500 7.000 15 10 97.500 105.000
3. Gula merah (500 gram) 3.500 4.000 20 18 70.000 80.000
4. Sabun mandi 2.000 2.500 25 20 50.000 62.500
5. Tepung beras (500 gram) 3.800 4.000 30 25 114.000 120.000
∑ 18.200 20.000 100 81 355.500 392.500

IL =
∑ ( Pn ×Qo ) ×100
∑ ( Po ×Qo )
392.500
IL = ×100
355.500

I L =1 10 , 41

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa harga pada tahun 2014
mengalami kenaikan sebesar 10,41% dari tahun sebelumnya.
Angka indeks Laspeyres mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih
besar (over estimate), karena pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga
kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo
akan lebih besar daripada Qn.
b) Metode Indeks Paasche
Rumus untuk menghitung indeks harga dengan metode indeks Paasche adalah sebagai
berikut.

IP =
∑ ( Pn ×Qn ) × 100
∑ ( Po ×Qn )
IP = angka indeks Paasche
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

Contoh:
Harga dan jumlah beberapa barang di negara “Indonesia”

Harga Kuantitas
No. Jenis Barang 2013 2014 2013 2014
(Po) (Pn) (Qo) (Qn)
1. Mie instan 2.400 2.500 10 8
2. Tepung gandum (kg) 6.500 7.000 15 10
3. Gula merah (500 gram) 3.500 4.000 20 18
4. Sabun mandi 2.000 2.500 25 20
5. Tepung beras (500 gram) 3.800 4.000 30 25
∑ 18.200 20.000 100 81
Dari data diatas hitunglah indeks harga pada tahun 2014 dengan tahun dasarnya tahun
2013 dengan menggunakan metode indeks Paasche!
Jawaban:

Harga Kuantitas
No. Jenis Barang 2013 2014 2013 2014 Po x Qn Pn x Qn
(Po) (Pn) (Qo) (Qn)
1. Mie instan 2.400 2.500 10 8 19.200 20.000
2. Tepung gandum (kg) 6.500 7.000 15 10 65.000 70.000
3. Gula merah (500 gram) 3.500 4.000 20 18 63.000 72.000
4. Sabun mandi 2.000 2.500 25 20 40.000 50.000
5. Tepung beras (500 gram) 3.800 4.000 30 25 95.000 100.000
∑ 18.200 20.000 100 81 282.200 312.000

IP =
∑ ( Pn ×Qn ) × 100
∑ ( Po ×Qn )
312.0 00
IP = × 100
282.2 00
I P =11 0 ,6

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan bahwa harga pada tahun 2014
mengalami kenaikan sebesar 10,6% dari tahun sebelumnya.
Angka indeks Paasche mempunyai kelemahan yaitu hasil penghitungan
cenderung lebih rendah (under estimate), karena dengan naiknya harga akan
menyebabkan permintaan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo.
DAFTAR PUSTAKA

Bambang Widjajanta dan Aristanti Widyaningsih.2009.Ekonomi SMA/MA Kelas XI.Jakarta:CV


Citra Praya.

Mintasih Indrayu.2009.Ekonomi SMA/MA Kelas X.Jakarta:CV Teguh Karya.

Sri Nur Mulyani, dkk.2009.Ekonomi SMA/MA Kelas X.Jakarta: Cakra Media

Wahyu Adji, dkk.2007.Ekonomi SMA/MA Kelas X.Jakarta:PT Gelora Aksara Pratama.

Anda mungkin juga menyukai