Anda di halaman 1dari 2

Money illusion

Money illusion merupakan kecenderungan masyarkat menganggap kurs dalam nominal,


dan bukannya dalam uang nyata ( riil ). Dengan kata lain nilai yang tertera di uang
tersebut sering disalah artikan sebagai kekuatan membeli dari uang tersebut ( padahal
bila inflasi terjadi kekuatan membeli kita akan berkurang ).

Fiat currency : nilai uang tidak didasarkan dari bahan pembuatnya, tapi berdasarkan
standar yang diberikan oleh pemerintah ( nilai yang tertera di uang tersebut dan
disetujui seluruh masyarakat ).

Money ilussion ini ditemukan oleh John Maynard Keynes diawal abad 20. Irving fisher
menulis sebuah buku yg penting tentang subject ini pada tahun 1928. Keberadaan
money illusion ini masih diragukan oleh ekonom ekonom moneter yang percaya
bahwa orang itu berlaku secara rasional ( berfikir dalam arti riil ) jika menyangkut
keuangan mereka. Shafir, Diamond and Tversky (1997) menyediakan sebuah bukti
empiris yang sangat kuat terhadap keberadaan money illusion. Mereka menunjukkan
bahwa money illusion mempengaruhi perilaku seseorang dalam berbagai keadaan
nyata maupun eksperimental.

Dipercayai bahwa money illusion mempengaruhi perilaku ekonomi dalam 3 hal utama.

• Price stickiness. Money illusion dicontohkan sebagai suatu penyebab kenapa


nominal prices lambat untuk berubah dimana padahal inflation menyebabkan real
prices or costs untuk naik.
• Contracts and laws are not indexed to inflation as frequently as one would
rationally expect.
• Social discourse, secara formal dan secara umum, mencerminkan kebingungan
antara real and nominal value.

Money illusion juga dapat mempengaruhi persepsi seseorang terhadap pengeluaran.


Eksperimen telah menunjukkan bahwa orang biasanya menganggap kalau potongan 2%
terhadap pemasukkan nominal income sebagai hal yang tidak adil, tetapi mereka melihat
kalau kenaikan 2% terhadap nominal income ketika terjadi inflasi 4% sebagai hal yang
adil, walaupun 2 hal tersebut adalah hal yang sama. Lebih lanjut money illusion berarti
perubahan nominal pada harga bias mempengaruhi demand walau harga real tetap
konstan

Beberapa orang mengatakan kalau money illusion memperlihatkan hubungan yang


berbanding terbalik antara inflasi dan tingkat pengangguran yang di deskripsikan oleh
Phillips curve mungkin bisa bertahan, suatu kebalikan dari teori makro ekonomi
belakangan ini. Jika pekerja menggunakan gaji nominal sebagai point tumpuan ketika
mengevaluasi penawaran gaji, perusahaan bisa membuat gaji riil menjadi lebih rendah
dalam periode inflasi yang tinggi sementara pekerja tetap menerima kenaikan gaji
nominal yang terlihat tinggi itu. Gaji nyata yang lebih rendah itu akan mengakibatkan
perusahaan bisa mempekerjakan pekerja yang lebih banyak dalam periode inflasi yang
tinggi

Penjelasan money illusion biasanya menunjukkan fenomena ini dalam kondisi “


heuristics “.Nominal prices menyediakan of thumb for determining value and real prices
are only calculated if they seem highly salient

Bukunya :

Anda mungkin juga menyukai