Anda di halaman 1dari 20

Bab 1

Akuntansi Sebagai
Sistem Informasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sejarah Akuntansi
Sejarah Akuntansi di Dunia
Akuntansi diperkirakan mulai berkembang sejak uang digunakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan. Untuk
mencatat kegiatan perdagangan, dikembangkanlah sistem yang kemudian dikenal dengan istilah akuntansi. Hadirnya sistem
ini tak terlepas dari kemajuan kota-kota di Italia pada abad ke-15. Pada abad ke-15, perhitungan laba rugi dilakukan para
pedagang kota Genoa di Italia, dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dari Timur Jauh secara
bersama-sama. Hai ini dilakukan agar mereka dapat membagi keuntungan. Pencatatan ini juga terjadi di Kota Florensia dan
Venesia
Pada tahun 1941, Luca Pacioli memerbitkan sebuah buku yang salah satunya berisi cara-cara pembukuan menurut
catatan perpasangan. Catatan berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi dalam dua bagian yakni debit dan
kredit. Kedua bagian ini diatur sedemikian rupa agar selalu seimbang. Sistem menghasilkan pembukuan yang sistematis
dan laporan keuangan yang terpadu. Dari pembukuan ini dapat terlihat laba-rugi, kekayaan, dan hak milik perusahaan
Pada masa kolonialisme Eropa, peran akuntansi makin penting. Melalui akuntansi, terjadi pencatatan dan pemberian
informasi kepada para investor atau pemberi modal sehingga dapat memilih investasi yang paling menguntungkan. Melalui
akuntansi pula, investor dapat mengawasi investasinya dan mengembangkan modalnya
Kemajuan penggunaan akuntansi makin nyata setelah pada tahun 1673, Prancis mengharuskan setiap pengusaha di
negaranya untuk membuat neraca perdagangan paling tidak sekali dalam dua tahun. Pada abad ke-18, dimulai revolusi di
Eropa. Dampaknya terhadap akuntansi adalah kebutuhan akan biaya produksi sehingga tercipta akuntansi biaya. Pada
abad ke-19 berkembang pula konsep penyusutan setelah sebelumnya penyusutan tidak diangkat sebagai biaya

2 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Sejarah Akuntansi
Sejarah Akuntansi di Indonesia
Pada masa penjajahan, telah dilakukan praktik akuntansi. Diperkirakan sejak abad ke-18, telah ada praktik pembukuan
dengan menerapkan sistem catatan berpasangan. Selama penjajahan Belanda, Indonesia menggunakan sistem kontinental.
Istilah yang digunakan umumnya pembukuan atau tata buku (bagian dari akuntansi), bukan akuntansi.
Indonesia mulai beralih ke sistem akuntansi Anglo-Saxon sejak 1980-an. Sistem ini makin berkembang antara lain
karena Bank Dunia yang menghendaki sistem Anglo-Saxon, penanaman modal asing yang sebagian besar menggunakan
sistem ini, dan sebagian besar akuntan Indonesia adalah lulusan sekolah ekonomi Amerika Serikat sehingga menerapkan
sesuai ilmu yang mereka peroleh
Saat ini, akuntansi lebih berkembang pesat dan mendapat pelatihan khusus dari suatu bisnis, baik lokal maupun global.
Telah terdapat pula berbagai universitas negeri dan swasta di Indonesia yang membuka bidang studi ekonomi dengan
jurusan akuntansi
Wadah organisasi profesi akuntan Indonesia adalah Ikatan Akuntansi Indonesia (IAI) yang dibentuk pada 23 Desember
1957. IAI menyusun sebuah prinsip akuntansi di Indonesia yang dikenal dengan nama Standar Akuntansi Keuangan (SAK).
SAK merupakan prinsip, prosedur, dan teknik akuntansi yang mengatur penyusunan laporan keuangan, khususnya kepada
pihak eksternal perusahaan, seperti pemilik perusahaan, kreditor, dan investor. SAK memberikan petunjuk yang pasti
tentang penyusunan laporan keuangan yang diperlukan guna menghindari kesimpangsiuran
Pada tahun 1973, IAI melakukan modifikasi prinsip dan standar akuntansi dalam buku Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI).
Pada tahun 1984, komite PAI melakukan revisi mendasar yang kemudian mengodifikasinya dalam buku PAI dengan tujuan
untuk menyesuaikan ketentuan akuntansi dengan perkembangan dunia usaha. Pada tahun 1994, IAI kembali melakukan
revisi total dan mengodifikasikannya dalam buku SAK. SAK pun terus direvisi terus menerus dan berakhir pada tahun 2016.
Akuntansi keuangan efektif berlaku per 1 Januari 2017
3 Akuntansi sebagai Sistem Informasi
Pengertian dan Manfaat Akuntansi
Pengertian Akuntansi
• Menurut Carl Warren, dalam bukunya yang berjudul Accounting, akuntansi didefinisikan sebagai suatu sistem informasi
yang menyediakan laporan tentang aktivitas ekonomi dan kondisi perusahaan kepada para pemangku kepentingan
• Asosiasi Akuntansi Amerika menyatakan bahwa akuntansi adalah proses mengidentifikasi, mengukur, dan melaporkan
informasi ekonomi yang memungkinkan pengambilan keputusan dan penilaian yang jelas serta tidak membingungkan
oleh penggunanya
• Dalam bukunya, Accounting Principles, Jerry J. Weygant mengemukakan akuntansi adalah proses dari tiga kegiatan
yaitu mengidentifikasi, mencatat, dan melaporkan transaksi ekonomi dari suatu organisasi (dagang dan nondagang)
kepada pengguna informasi tersebut
Kegiatan transaksi keuangan dalam sebuah
Kegiatan organisasi/perusahaan diolah melalui akuntansi,
perusahaan/organisasi yaitu proses identifikasi, pengukuran, dan
pelaporan untuk menghasilkan informasi atau
laporan keuangan. Laporan tersebut digunakan
sebagai dasar pengambilan keputusan bisnis
Pengambilan keputusan oleh
Proses akuntansi oleh pemakai informasi. Dengan menggunakan
pengguna informasi
informasi akuntansi, kondisi suatu perusahaan
dapat diketahui sehingga pihak manajemen
perusahaan dapat mengambil langkah yang
Informasi akuntansi
tepat untuk memajukan perusahaan di masa
depan

4 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Pengertian dan Manfaat Akuntansi
Manfaat Akuntansi
• Memberikan informasi keuangan untuk pihak manajemen. Informasi
keuangan ini penting sebagai dasar pengambil keputusan. Informasi
keuangan juga penting sebagai pengendalian (control), koordinasi
berbagai pihak (coordination), dan perencanaan (planning)
• Menjadi alat pengendali keuangan. Informasi dari akuntansi dapat
digunakan perusahaan untuk mengetahui keuntungan atau kerugian.
Berdasarkan informasi ini, perusahaan dapat mengatur pengeluaran
biaya dan menyusun rencana untuk meningkatkan pendapatan
• Menjadi bahan evaluasi perusahaan. Berdasarkan laporan keuangan,
dapat dievaluasi antara lain strategi pemasaran, strategi pengeluaran,
dan strategi pemasukan
• Memberikan informasi atau laporan kepada pihak eksternal

5 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Pemakai Informasi Akuntansi
Pihal Internal
Pihak internal adalah pihak yang berhubungan langsung dengan operasi perusahaan, seperti pemimpin perusahaan, kepala
bagian akuntansi, kepala bagian keuangan, dan kepala bagian lainnya yang menggunakan informasi akuntansi
Pihak Eksternal
Pihak eksternal adalah pihak yang tidak terlibat langsung dengan kegiatan operasional perusahaan, tetapi kepentingan
terhadap hasil-hasil yang dicapai perusahaan. Pihak-pihak eksternal tersebut yaitu :
• Pemilik perusahaan : orang atau badan yang menyediakan modal bagi perusahaan
• Kreditor : orang yang mempunyai tagihan pada perusahaan karena meminjamkan dana atau memasok barang atau jasa
ke perusahaan
• Pelanggan : orang-orang atau badan usaha lain yang menjadi mitra
perusahaan
• Badan-badan pemerintah : pemerintah sebagai instansi yang
mengelola keuangan negara harus mengawasi kinerja perusahaan
terutama yang berhubungan dengan pajak dan pemanfaatan tenaga
kerja
• Masyarakat : orang atau keluarga yang berkepentingan dengan
perusahaan seperti pelanggan, tenaga kerja, dan masyarakat yang
berada di lingkungan sekitar perusahaan

6 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


7 Akuntansi sebagai Sistem Informasi
Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan
Kualitas Informasi Akuntansi
Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi
1. Pemimpin perusahaan
Pemimpin perusahaan memiliki peran sebagai penggerak perusahaan. Sang pemimpin menggunakan informasi akuntansi
sebagai penentuan kebijakan dalam perusahaan. Informasi akuntansi dapat memberi berbagai informasi yang diperlukan
untuk kemajuan perusahaan. Pemimpin perusahaan harus menggunakan fungsi manajemen :
• Perencanaan : pemimpin perusahaan harus mempersiapkan perencanaan
yang baik agar kinerja perusahaan terarah pada target atau tujuan
• Pengorganisasian : tugas pemimpin antara lain menetapkan tugas, membagi
pekerjaan, serta menciptakan suatu kondisi agar setiap perangkat organisasi
dapat digerakkan dalam rangka mencapai tujuan yang ditetapkan
• Pelaksanaan : pelaksanaan dapat diterapkan dengan baik jika pimpinan
dapat memberi motivasi kepada para anggota organisasi. Motivasi berhasil
jika para karyawan merasa terpenuhi kebutuhannya, memiliki perasaan
aman, dan dapat mengaktualisasikan diri di lingkungan perusahaan
• Pengawasan : tujuan organisasi dapat diketahui berhasil atau tidak dengan dilakukannya pengawasan

8 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan
2. Pemilik perusahaan
Kualitas Informasi Akuntansi
Pihak yang secara langsung akan menikmati hasil yang dicapai perusahaan. Jika perusahaan gagal mencetak laba atau
terganggu kelangsungan hidupnya, pemilik perusahaan merupakan pihak yang menanggung banyak kerugian. Pilik
perusahaan menggunakan informasi akuntansi untuk memonitor pemimpin perusahaan, sehingga sangat penting bagi
pemilik perusahaan untuk mengerti akuntansi. Apabila pemilik perusahaan tidak mengerti akuntansi ia dapat menggunakan
jasa akuntan publik yang dapat menginterpretasikan data akuntansi
3. Kreditor
Jika perusahaan gagal mencapai tujuan, misalnya dalam hal mencetak laba atau terganggu likuiditasnya, kreditor mungkin
tidak mendapat pelunasan tagihan tepat waktu atau tagihannya sama sekali tidak terbayar. Oleh karena itu, sebelum
menjalin hubungan dengan perusahaan, kreditor harus menggunakan informasi akuntansi untuk mendapat keterangan
tentang keadaan perusahaan
4. Pemerintah
Pemerintah sebagai institusi yang bertugas menjalankan pemerintahan dan mensejahterakan masyarakat perlu
mendapatkan dana, salah satunya dari pajak. Agar pajak dibayar perusahaan dengan benar, pemerintah harus dapat
menggunakan informasi akuntansi dari perusahaan untuk memeriksa keuangan perusahaan. Selain sebagai sumber
pendapatan pajak, perusahaan yang berkembang juga berguna karena dapat menampung tenaga kerja
5. Masyarakat
Masyarakat di lingkungan sekitar perusahaan dapat menerima manfaat, misalnya menerima hadiah akhir tahun. Perusahaan
yang berkembang apabila menerima pekerjaan akan mengutamakan masyarakat yang berada di sekitar perusahaan

9 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan
Kualitas Informasi Akuntansi
Kualitas Informasi Akuntansi
Syarat-syarat informasi akuntansi dikatakan berkualitas :
• Perbandingan antara manfaat dan biaya : jika biaya pembuatan sebuah laporan akuntansi yang dikeluarkan lebih besar
dari manfaat yang didapatkan oleh pihak pengguna informasi akuntansi, sebaiknya tindakan atau kegiatan itu dihentikan
• Dapat dipahami : laporan yang dibuat harus disesuaikan dengan pemahaman dan pengetahuan penggunanya
• Relevan : bersangkutan paut dan berguna secara langsung bagi pengguna informasi akuntansi. Pembuatan laporan
akuntansi harus memilih data, metode pengukuran, dan metode pelaporan yang dapat membantu para pengguna dalam
mengambil keputusan
• Dapat dipercaya
- Dapat diuji : pengujian dilakukan oleh para penguji independen dengan menggunakan metode pengukuran yang sama
untuk menguji kebenarannya
- Netral : informasi harus diusahakan untuk tujuan umum pengguna dan tidak dipengaruhi oleh kepentingan pihak tertentu
- Menyajikan yang sebenarnya : suatu laporan dapat dipercaya jika informasinya berasal dari kondisi ekonomi atau
kejadian yang sebenarnya
• Nilai prediksi : informasi tentang keadaan keuangan saat ini atau kejadian di masa lalu sebaiknya memiliki nilai prediksi
artinya data yang dinilai saat ini dapat digunakan sebagai dasar untuk memprediksi kondisi di masa yang akan datang

10 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Karakteristik Pemakai Informasi Akuntansi dan
Kualitas Informasi Akuntansi
• Umpan balik : dapat berupa prediksi, pembenaran, penolakan, atau pengambilan peluang dan keadaan yang telah dinilai
• Tepat waktu : laporan harus disampaikan pada waktunya agar dapat digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan
dalam perusahaan
• Dapat dibandingkan dan konsisten : informasi keuangan harus dapat dibandingkan agar pengguna informasi akuntansi
dapat lebih mudah mengetahui persamaan dan perbedaan di antara perusahaan-perusahaan sejenis. Perbedaan yang
terjadi antarperusahaan disebabkan oleh kondisi ekonomi perusahaan tersebut, bukan karena perbedaan implementasi
akuntansi
• Materiality (cukup berarti) : tuntutan prinsip akuntansi bisa diabaikan selama tidak mengakibatkan kekeliruan atau
kesalahan pada laporan yang mempengaruhi keputusan atau penilaian pengguna laporan

11 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Pengambilan keputusan dan
Pemakai Informasi Akuntansi
Karakteristik mereka

Batasan Manfaat > biaya Materiality

Syarat khusus bagi pengguna Dapat dipahami

Berguna dalam
pengambilan keputusan

Syarat utama Relevan Dapat dipercaya

Unsur-unsur Nilai Dapat Memyajikan yang


Nilai prediksi Tepat waktu diverifikasi Netral
syarat utama umpan balik sebenarnya

Dapat
Syarat sekunder Konsisten
dibandingkan

12 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Prinsip Dasar dan Konsep Akuntansi
Prinsip Akuntansi
1. Prinsip biaya historis (Historical Cost Principle)
Jika pencatatan dalam akuntansi, prinsip biaya historis (biaya perolehan) digunakan untuk mencatat harga perolehan dalam
aset, liabilitas, ekuitas, dan biaya. Hal ini mengandung arti, bahwa pencatatan informasi akuntansi didasarkan pada biaya
sesungguhnya
2. Prinsip pengakuan pendapatan (Revenue Recognition Principle)
Dasar pengukuran pendapatan adalah jumlah kas yang diterima dari penjualan dengan pihak lain
3. Prinsip mempertemukan (Matching Principle)
Prinsip ini terjadi akibat adanya biaya dan pendapatan yang timbul karena biaya tersebut sehingga kita harus menghitung
besar biaya yang sudah menjadi beban meskipun belum dikeluarkan dan menghitung pendapatan meskipun belum diterima
selama periode berjalan
4. Prinsip konsistensi (Consistency Principle)
Pencatatan, metode, dan prosedur dalam proses akuntansi harus dilakukan secara konsisten dan berkesinambungan dan
mengikuti perubahan metode dari tahun ke tahun
5. Prinsip pengungkapan penuh (Full Disclousure Principle)
Prinsip mengatur penyajian informasi yang lengkap dalam informasi akuntansi atau laporan keuangan
6. Prinsip objektif
Prinsip ini mengacu pada keakuratan bukti-bukti transaksi yang mendukung dalam laporan keuangan

13 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Prinsip Dasar dan Konsep Akuntansi
Konsep Akuntansi
1. Konsep entitas usaha
Entitas usaha dapat berupa toko serba ada, restoran padang, usaha penyewaan komputer, percetakan, dan usaha fotokopi.
Entitas usaha harus diidentifikasi agar akuntan dapat menentukan data ekonomi mana yang harus dianalisis, dicatat, dan
diikhtisarikan dalam laporan. Konsep entitas usaha (business entity concept) penting karena membatasi data transaksi
dalam sistem akuntansi terhadap data yang berhubungan langsung dengan kegiatan usaha. Dengan kata lain, perusahaan
dipandang sebagai entitas terpisah dari pemilik, kreditor, atau pihak yang berkepentingan lainnya
2. Konsep biaya
Konsep biaya (cost concept) merupakan dasar untuk membukukan harga perolehan ke dalam catatan akuntansi.
Penggunaan konsep biaya meliputi dua konsep :
• Konsep objektivitas (objectivity concept) mensyaratkan bahwa catatan dan laporan akuntansi harus didasarkan pada
bukti objektif. Dalam pertukaran antara pembeli dan penjual, keduanya mencoba atau berusaha mendapatkan harga
terbaik. Hanya jumlah akhir yang dicapai merupakan bukti terpenuhinya tujuan akuntansi. Jika nilai properti yang telah
dicatat secara konstan direvisi ke atas dan kebawah berdasarkan penawaran, penilaian, dan opini, laporan akuntansi
menjadi tidak stabil serta tidak dapat diandalkan
• Konsep unit pengukuran (unit of measure concept) mensyaratkan data ekonomi dicatat dalam satuan mata uang

14 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Bidang-Bidang Akuntansi
1. Akuntansi Keuangan
Akuntansi yang mengkhususkan dalam proses pencatatan transaksi hingga penyajian dalam bentuk laporan keuangan.
Akuntansi keuangan bermanfaat bagi pihak eksternal perusahaan misalnya bank, pemerintah, pemegang saham, dan pihak-
pihak berkepentingan lainnya
2. Auditing
Bidang akuntansi yang mengkhususkan pada pemeriksaan catatan catatan akuntansi secara independen. Pelaksananya
disebut auditor, yang bekerja secara bebas tanpa dipengaruhi kepentingan pihak-pihak tertentu
3. Akuntansi Biaya
Karena objeknya adalah biaya produksi, akuntansi biaya lazim digunakan oleh perusahaan kegiatan utamanya mengubah
bahan mentah menjadi barang jadi (manufaktur)
4. Akuntansi Manajemen
Bidang akuntansi yang mengkhususkan pada pengembangan dan penafsiran informasi akuntansi untuk membantu
manajemen dalam menjalankan perusahaan. Akuntansi manajemen berhubungan dengan berbagai masalah khusus yang
dihadapi manajemen dan pemecahannya membutuhkan beberapa alternatif. Akuntansi manajemen juga terlibat dalam
penyusunan rencana pembelanjaan pada masa yang akan datang
5. Akuntansi Anggaran
berhubungan dengan penyusunan rencana pengeluaran perusahaan dan membandingkannya dengan pengeluaran aktual

15 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Bidang-Bidang Akuntansi
6. Akuntansi Perpajakan
Mengkhususkan kegiatannya dalam penyiapan data yang diperlukan untuk perhitungan pajak. Tujuannya adalah agar pajak
yang dibayar perusahaan sesuai dengan peraturan pemerintah
7. Sistem Akuntansi
Bidang akuntansi yang mengkhususkan dalam perencanaan dan pelaksanaan prosedur pengumpulan serta pelaporan data
keuangan. Akuntansi dalam hal ini harus menciptakan suatu cara sedemikian rupa sehingga mempermudah pengendalian
internal dan menciptakan arus laporan yang tepat untuk kepentingan manajemen
8. Akuntansi Pemerintah
Mengkhususkan dalam penyajian laporan transaksi yang dilakukan oleh pemerintah. Akuntansi ini melaporkan dan
menjelaskan, melalui data akuntansi, berbagai aspek dari pengelolaan administrasi keuangan negara dan melakukan
pengendalian atas pengeluaran uang negara
9. Akuntansi Pendidikan
Berhubungan dengan kegiatan pengajaran dan pengembangan pendidikan akuntansi

16 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Profesi Akuntan
1. Akuntan Perusahaan (Internal)
akuntan yang bekerja dalam perusahaan bertanggung jawab atas berbagai fungsi akuntansi serta keuangan perusahaan.
Akuntan internal biasanya bertindak sebagai pengontrol perusahaan, yaitu pengawas terhadap seluruh operasi perusahaan
yang berhubungan dengan keluar-masuk uang. Mereka juga melakukan kegiatan, seperti penyusunan laporan keuangan,
perencanaan anggaran, penghitungan pajak, dan pemeriksaan internal
2. Akuntan Publik
Akuntan independen (bebas) yang secara perorangan atau kelompok memberikan jasa dalam bidang akuntansi bagi
perusahaan atau organisasi bisnis dan nonbisnis. Jasa akuntan publik yang utama adalah memeriksa laporan keuangan
suatu organisasi apakah wajar atau layak. Akuntan publik, juga menawarkan jasa konsultasi dalam bidang perpajakan,
penyusunan laporan keuangan, dan sebagainya
3. Akuntan Pemerintah
akuntan yang bekerja pada lembaga pemerintah yang tugas utamanya adalah merencanakan, mengendalikan, dan
memeriksa penggunaan uang atau kekayaan negara
4. Akuntan Pendidik
akuntan yang tugas utamanya mengembangkan dan mengajarkan akuntansi, misalnya dosen dan guru mata pelajaran
akuntansi

17 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Etika Profesi Akuntan
Prinsip Etika Profesi Akuntan
1. Tanggung Jawab Profesi : setiap anggota wajib menggunakan pertimbangkan moral dan bertindak profesional
2. Kepentingan publik : setiap anggota dalam pelayanan publik, harus menghormati kepercayaan publik, dan wajib
menunjukkan komitmen dan profesionalitasnya
3. Integritas : setiap anggota wajib meningkatkan kualitas kerja dan integritasnya dalam meningkatkan kualitas kerjanya,
serta melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab
4. Objektivitas : setiap anggota harus memegang teguh prinsip objektivitas dengan tidak memihak jujur, adil, serta bebas
dari kepentingan dan pengaruh dari pihak lain
5. Kompetensi dan kehati-hatian profesional : dalam melaksanakan jasa profesionalnya harus dengan penuh kehati-
hatian, ketekunan, serta mempertahankan pengetahuan dan keterampilan dengan kompetensi yang profesional
6. Kerahasiaan : setiap anggota wajib menjaga segala informasi yang diperoleh dan tidak boleh mengungkap informasi
tersebut tanpa persetujuan pemakai jasa
7. Perilaku profesional : setiap anggota wajib dan harus menghindari tindakan tindakan yang berusaha mendeskreditkan
atau mengurangi tingkat profesi seperti perwujudan tanggung jawab kepada penerima jasa, pihak ketiga, memberi kerja,
dan masyarakat
8. Standar teknis : setiap anggota wajib melaksanakan kegiatan secara profesional yang sesuai dengan standar teknis dan
standar profesional yang ditetapkan dan dikeluarkan oleh IAI, International Federation of Accountants (IFAC), badan
pengatur, dan peraturan perundang-undangan

18 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Etika Profesi Akuntan
Prinsip Dasar Perilaku Etis Akuntan
1. Menghindari pelanggaran etika sekecil mungkin
Pelanggaran etika profesi, walaupun kecil, tidak boleh di toleransi atau dibiarkan. Pelanggaran etika akan merugikan reputasi
profesional seorang akuntan
2. Menekankan pada reputasi Jangka Panjang
Akuntan harus memberikan informasi yang akurat, tidak mencari keuntungan jangka pendek, dan berorientasi pada reputasi
jangka panjang
3. Siap mengahadapi konsekuensi yang kurang baik bila berpegang pada perilaku etis
informasi yang diberikan oleh akuntan digunakan oleh berbagai pihak yang memiliki berbagai kepentingan. Namun dalam
kenyataannya, akuntan sering dipengaruhi agar memberi informasi yang disesuaikan dengan kepentingan pihak-pihak
tertentu. Oleh karena itu, seorang akuntan yang baik tidak akan beri kompromi terhadap penyimpangan

19 Akuntansi sebagai Sistem Informasi


Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai