Akuntansi Sebagai
Sistem Informasi
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Sejarah Akuntansi
Sejarah Akuntansi di Dunia
Akuntansi diperkirakan mulai berkembang sejak uang digunakan sebagai alat pembayaran dalam perdagangan. Untuk
mencatat kegiatan perdagangan, dikembangkanlah sistem yang kemudian dikenal dengan istilah akuntansi. Hadirnya sistem
ini tak terlepas dari kemajuan kota-kota di Italia pada abad ke-15. Pada abad ke-15, perhitungan laba rugi dilakukan para
pedagang kota Genoa di Italia, dengan cara menghitung harta yang ada pada akhir suatu pelayaran dari Timur Jauh secara
bersama-sama. Hai ini dilakukan agar mereka dapat membagi keuntungan. Pencatatan ini juga terjadi di Kota Florensia dan
Venesia
Pada tahun 1941, Luca Pacioli memerbitkan sebuah buku yang salah satunya berisi cara-cara pembukuan menurut
catatan perpasangan. Catatan berpasangan adalah sistem pencatatan semua transaksi dalam dua bagian yakni debit dan
kredit. Kedua bagian ini diatur sedemikian rupa agar selalu seimbang. Sistem menghasilkan pembukuan yang sistematis
dan laporan keuangan yang terpadu. Dari pembukuan ini dapat terlihat laba-rugi, kekayaan, dan hak milik perusahaan
Pada masa kolonialisme Eropa, peran akuntansi makin penting. Melalui akuntansi, terjadi pencatatan dan pemberian
informasi kepada para investor atau pemberi modal sehingga dapat memilih investasi yang paling menguntungkan. Melalui
akuntansi pula, investor dapat mengawasi investasinya dan mengembangkan modalnya
Kemajuan penggunaan akuntansi makin nyata setelah pada tahun 1673, Prancis mengharuskan setiap pengusaha di
negaranya untuk membuat neraca perdagangan paling tidak sekali dalam dua tahun. Pada abad ke-18, dimulai revolusi di
Eropa. Dampaknya terhadap akuntansi adalah kebutuhan akan biaya produksi sehingga tercipta akuntansi biaya. Pada
abad ke-19 berkembang pula konsep penyusutan setelah sebelumnya penyusutan tidak diangkat sebagai biaya
Berguna dalam
pengambilan keputusan
Dapat
Syarat sekunder Konsisten
dibandingkan