Anda di halaman 1dari 18

MENGANALISIS CONTOH

KASUS BEP, BIAYA


RELEVAN, DAN BIAYA
DIFFERENSIAL

Elisabeth Juliani (29)


Ni Made Mita Putri Handayani (30)
I Kadek Hery Priandita (31)
Break Even Point (BEP)

Perusahaan dapat dikatakan dalam keadaan


break even point bila mana penghasilannya (revenue)
yang diterima sama dengan ongkosnya dan juga adanya keseimbangan
dalam grafik break even dimana terdapat titik
potong antara garis hasil penjualan dan jumlah biaya-biaya.

Berikut adalah beberapa manfaat dari analisa BEP:

1. Alat perencanaan untuk hasilkan laba


2. Memberikan informasi mengenai berbagai tingkat volume penjualan, serta hubungannya
dengan
kemungkinan memperoleh laba menurut tingkat penjualan yang
bersangkutan.
3. Mengevaluasi laba dari perusahaan secara keseluruhan.
4. Mengganti system laporan yang tebal dengan grafik yang mudah dibaca dan
dimengerti.
Rumus Perhitungan (BEP)
Contoh Kasus Break Even Point (BEP)

Contoh Soal 1 :
Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,-
Variable cost :Rp.10.000 / unit
Harga jual :Rp. 20.000 / unit
Maka BEP per unitnya adalah
Contoh Kasus Break Even Point (BEP)

Fixed Cost suatu toko sepatu : Rp.500.000,-


Variable cost :Rp.10.000 / unit
Harga jual :Rp. 20.000 / unit
Contoh BEP untuk menghitung berapa uang penjualan yang perlu diterima agar
terjadi BEP :
Contoh Soal 2 :
Sebuah perusahaan bernama “Usaha Maju” memiliki data-data biaya dan rencana produksi seperti
berikut ini :

BEP Rupiah adalah


a. Biaya Tetap sebulan adalah sebesar Rp.140 juta
b. Biaya
yaitu variable
terdiri dari : per unit Rp. 75,000.00 yaitu terdiri dari : BEP unit adalah
biayagaji
biaya bahan baku + pemilik
pegawai == Rp.75,000,000
Rp.35,000 = Biaya Tetap / (harga per unit – biaya variable
biayapenyusutan
biaya tenaga kerjamobil
langsung
kijang ==Rp.
Rp.25,000
1,500,000 per unit)
biayaasuransi
biaya lain kesehatan ==Rp.15,000,000
Rp.15,000 = Rp.140juta / (Rp.95,000 – Rp.75,000)
biaya sewa gedung kantor = Rp.18,500,000 = Rp.140juta / Rp.20,000
c. Harga
biaya sewaJual per Unit
pabrik ==Rp.95,000.
Rp.30,000,000 = 7,000 unit
1.4 Biaya Relevan

Biaya relevan (Lanen, Anderson, & Maher, 2017) adalah biaya masa
yang akan datang yang berbeda besarnya pada berbagai alternatif.
Oleh karena itu, hanya biaya mendatang saja yang relevan bagi sebuah
keputusan menerima atau menolak pesanan khusus.

Tiga alasan pembuatan keputusan memerlukan biaya relevan dalam mengambil

keputusan (Siregar, Suripto, Hapsoro, Lo, & Biyanto, 2017) adalah:

a. Tidak semua biaya merupakan biaya relevan.

b. Produksi merupakan informasi yang mahal.

c. Kemampuan kognitif yang terbatas.


1.3 Contoh Kasus Biaya Relevan

Contoh soal 1
Berikut ini adalah biaya yang berkaitan dengan pembuatan suku cadang komputer pada PT Lebah
Tidar :

Untuk merakit komputer, rata-rata perusahaan memerlukan sebanyak 1.000 unit per tahun,
dan saat ini perusahaan membuat sendiri komponen tersebut. Perusahaan menerima
tawaran dari seorang pemasok untuk membeli komponen tersebut dengan harga Rp2.500
per unit. Apabila perusahaan memutuskan untuk membeli kopmponen tersebut dari
pemasok, fasilitas yang menganggur (iddle capacity) disewakan dengan tarif per tahun
Rp400.000 per tahun. Berikan rekomendasi keputusan yang harus diambil oleh
manajemen apakah akan memproduksi sendiri atau membeli dari luar komponen yang
diperlukan?
Manfaat Rekomendasi :
Jika menerima tawaran untuk membeli adalah berupa: Lebih baik kita membeli karena
• Penghematan biaya produksi sebesar apabila ada peralatan yang
1.000 x (500 + 1.000 + 300 + 400) = 2.200.000 menganggur kita dapat
menyewakannya sehingga
• Pendapatan sewa = 400.000
menambah pendapatan sewa.
Total manfaat = 2.600.000 Jadi ada selisih
sebesar Rp100.000.
Pengorbanan :
• Harga beli sebesar = 1.000 x 2.500 = 2.500.000
• Selisih = 2.600.000 – 2.500.000 = 100.000
Contoh Kasus Biaya Relevan

Contoh Soal 2
PT ABC adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yaitu kursi yang
dijual dengan harga Rp 50.000 per biji belum di finishing. Sedangkan biaya penuh yang
diperlukan untuk membuat barang tersebut adalah sebagai berikut :
Diketahui volume penjualan diperkirakan
sebanyak 60.000 kursi, berdasarkan
informasi yang diperoleh, bahwa pihak
manajemen mempertimbangkan untuk
memproses lebih lanjut menjadi kursi yang sudah
finishing. Dalam pelaksanaannya
memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut
sebesar Rp 8.000 per kursi. Sedang di
pasaran kursi finishing cukup banyak permintaan
dengan harga jual Rp 70.000.
PT ABC lebih baik mengolah lebih lanjut atau
tidak?
Biaya Differensial

Biaya diferensial didefinisikan sebagai perbedaan biaya yang timbul akibat


adanya keputusan terntentu. Misalnya manajemen melakukanpenambahan
volume produksi manajemen memilih alternatif proses produksi.

Mulyadi (2001:126) manfaat informasi biaya diferensial adalah:

1). Membeli atau membuat sendiri.


2). Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk.
3). Menghentikan atau melanjutkan produksi produk tertentu.
4). Menerima atau menolak pesanan khusus.
Contoh Kasus Biaya Differensial

Contoh Soal 1
PT Maju Jaya memproduksi dua jenis produk, yaitu A dan B
. Berikut adalah informasi biaya produksi untuk kedua produk tersebut:
Produk A
- Biaya variabel per unit: Rp 5.000 Pertanyaan:
- Biaya tetap: Rp 10.000.000 1. Hitunglah laba diferensial per unit produk
B!
Produk B 2. Apakah PT Maju Jaya sebaiknya
- Biaya variabel per unit: Rp 6.000 menghentikan produksi produk B?
- Biaya tetap: Rp 12.000.000

Saat ini, PT Maju Jaya memproduksi dan menjual 10.000 unit produk A dan 5.000 unit
produk B. Perusahaan sedang mempertimbangkan untuk menghentikan produksi
produk B. Jika produk B dihentikan, maka perusahaan akan menghemat biaya tetap
sebesar Rp 10.000.000.
Penyelesaian :
1. Laba Diferensial per Unit Produk B
Laba diferensial per unit produk B dihitung dengan rumus berikut:

Laba Diferensial = Harga Jual - Biaya Variabel - Biaya Diferensial


Biaya diferensial dalam kasus ini adalah biaya tetap yang dihemat jika produk B
dihentikan, yaitu Rp 10.000.000.
Misalkan harga jual produk B adalah Rp 8.000 per unit
Maka, laba diferensial per unit produk B adalah:
Laba Diferensial = Rp 8.000 - Rp 6.000 - Rp 10.000.000 / 5.000 = Rp 2.000
2. Keputusan Menghentikan Produksi Produk B

Berdasarkan perhitungan di atas, laba diferensial per unit produk B adalah Rp 2.000.

Artinya, perusahaan akan mendapatkan keuntungan tambahan sebesar Rp 2.000 untuk

setiap unit produk B yang dihentikan produksinya.

Oleh karena itu, PT Maju Jaya sebaiknya menghentikan produksi produk B. Hal ini

karena perusahaan akan mendapatkan keuntungan tambahan sebesar Rp 10.000.000

(penghematan biaya tetap) + (2.000 x 5.000) = Rp 20.000.000.


Contoh Soal 2 :
PT. Sinsie adalah sebuah perusahaan yang memproduksi suatu barang yakni XA-1 yang dijual dengan
harga Rp. 50.000 per satuan. Sedangkan biaya penuh yang diperlukan untuk membuat barang tersebut
adalah sebagai berikut :
Diketahui volume penjualan diperkirakan sebanyak : 60.000 per-satuan.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pihak manajemen mempertimbangkan untuk memproses
lebih lanjut menjadi barang XA-2 .
Dalam pelaksanaannya tidak diperlukan investasi dalam mesin dan equipment , namun hanya
memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut yakni sebesar Rp. 8,670 per satuan. Sedangkan di pasaran
barang XA-2 cukup banyak permintaan dengan harga jual Rp. 70.000.

Diminta :
Berdasarkan informasi diatas, apakah pertimbangan untuk memproses lebih lanjut
merupakan keputusan yang paling tepat dalam penelitian ini ?
Penyelesaian
Jika Alternatif Menjual dipilih,
maka keuntungn yang diperoleh adalah :
Laba = Pendapatan – Biaya
= (Rp 50.000 x 60.000 unit) – ( Rp 40.290 x 60.000 unit)
= Rp. 3.000.000.000 – Rp. 2.417.400.000
= Rp. 582.600.000

Jika Alternatif Memproses lebih lanjut,


maka keuntungan yang diperoleh adalah
Laba = Pendapatan diferensial – Biaya diferensial
= ((Rp 70.000 – Rp 50.000) x 60.000 unit ) – ( Rp. 8.670 x 60.000 unit )
= Rp. 1.200.000 – Rp. 520.200.000
= Rp. 697.800.000

Keputusan :
Berdasarkan informasi diatas, maka keputusan memperoses lebih lanjut adalah
keputusan
yang paling tepat karena memberikan keuntungan yang lebih besar.
SEKIAN,
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai