Akuntansi Manajemen
Dosen Pengasuh :
Dra.Hj.Isnawati,MM,Ak,CA
NIP.196406111992032002
OLEH :
Angga Hidayat (1610313610009)
Ari Darmawan (1610313610011)
Muhammad Azhar (1610313610050)
Reni Novita Putri (1610313620077)
Ridha Banu Rahman (1610313610080)
Pomasok luar menawarkan untuk manjual roda gigi ke Mountain Goat Cycles
sebanyak 8.000 per tahun dengan harga $19 per unit.
Untuk mengetahui selisih antara membuat atau membeli cara menghitungnya
adalah dengan menghilangkan biaya-biaya yang tidak Relevan atau yang tidak
bisa dihindari ketika perusahaan membeli barang, dan menghitung biaya relevan
diselisihkan dengan harga beli ke supplier.
*Maka perusahaan lebih baik membuat sendiri. Karena biaya membuat sendiri
roda gigi lebih rendah $40.000.
2. Keputusan membeli.
Keputusan membeli terjadi ketika biaya yang dikeluarkan untuk
membuat lebih besar dari pada biaya yang dieluarkan untuk membeli. Seperti
contoh berikut :
Rincian Biaya pembuatan suku cadang pada PT “ Angin Ribut” adalah sebagai
berikut (Jml Produksi : 100.000 unit)
Biaya Bahan baku ………………… Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya Overhead Variable Rp. 800.000
Biaya Overhead Tetap
Biaya tetap langsung.
Biaya Supervisi Rp. 500.000
Biaya Sewa equipment Rp. 700.000
BIaya Tetap tidak langsung . Rp. 3.000.000
Total Biaya. Rp. 7.500.000
Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah
sebesar Rp. 70 per unit. (Rp.70 x 100.000 unit = Rp. 7.000.000). maka
perusahaan lebih baik membeli dari pada membuat lebih lanjut
C. Diperlukan tambahan fasilitas produksi
Contoh :
Sebagian besar peralatan disewa. Namun, satu mesin tertentu harus dibuat
secara khusus dan dibeli. Peralatan yang disewa dapat dikembalikan kapan saja
tanpa denda; perusahaan hanya dikenakan sewa selama peralatan dipegang oleh
perusahaan. Mesin khusus tidak akan disusutkan secara penuh pada akhir tahun;
namun, perusahaan berencana membuangnya karena mesin tersebut tidak dapat
dijual. Perusahaan baru-baru ini membeli bahan yang cukup untuk
memproduksi 5.000 komponen. Tidak ada penggunaan alternatif untuk bahan
tersebut. Overhead variabel dibebankan ke komponen elektronik sebesar 0,40
per dolar tenaga kerja langsung. Overhead tetap umum untuk pabrik adalah 1
juta, yang dibebankan ke produk berdasarkan luas ruang yang digunakan oleh
setiap produk. Fasilitas manufaktur untuk komponen menempati 6.000 dari
200.000 kaki per segi. Dengan demikian, 30.000 dari overhead tetap umum
dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03 x 1.000.000).
Dari pos biaya tersebut, penyusutan dapat dieliminasi; pos itu merupakan
biaya tertanam. Karena bahan langsung yang telah dibeli tidak memiliki
penggunaan alternatif, maka setengah dari total biaya bahan langsung juga
merupakan biaya tertanam. Overhead umum juga bukan merupakan biaya
relevan. Jumlah 30.000 merupakan suatu alokasi biaya tetap umum yang akan
terus dikeluarkan meskipun komponen dibeli secara internal. Semua biaya
lainnya adalah relevan. Biaya sewa peralatan adalah relevan karena biaya
tersebut tidak akan diperlukan apabila komponen dibeli secara internal.
Dernikian juga, tenaga kerja langsung, bahan langsung untuk 5.000 unit yang
tersisa, dan overhead variabel semuanya adalah relevan; biaya-biaya tersebut
tidak akan terjadi apabila komponen dibeli secara eksternal.
Analisis serupa dapat dilakukan atas dasar biaya-unit. Segera setelah biaya
relevan diidentifikasi, biaya unit relevan dapat dibandingkan. Untuk contoh ini,
biayanya adalah 4,50 (45.000/10.000) untuk alternatif memproduksi sendiri dan
5,60 = (56.000/10.000) untuk alternatif membeli.
D. Menjual atau memproses lebih lanjut diperlukan tambahan
fasilitas produksi
Contoh :
INDOFARMA memproduksi produk Asimil yang mempunyai harga jual Rp
10.000 per sachet pada kondisinya sekarang. Biaya penuh (full cost) per satuan
produk Asimil adalah Rp 7.050 atau Rp 70.500.000 per tahun. Dengan
tambahan biaya pengolahan sebesar Rp 5.000 per satuan, produk Asimil
tersebut dapat diubah menjadi produk Asimil plus dengan harga jual Rp 18.500
per satuan. Untuk mengolah produk Asimil menjadi Asimil plus memerlukan
investasi dalam mesin dan peralatan sebesar Rp 100.000.000 dan diperkirakan
mempunyai umur ekonomis 3 tahun dengan return yang diinginkan dari
investasi tersebut sebesar 20% per tahun. Bagaimana pemilihan alternatif yang
dilakukan perusahaan?
Penyelesaian:
1. Jika pengolahan Asimil menjadi Asimil Plus tidak memerlukan
tambahan investasi dalam mesin maupun peralatan, maka perhitungan informasi
akuntansi diferensialnya adalah sebagai berikut :
Pendapatan Diferensial
(Rp. 18.500–Rp.10.000)X10.000 = Rp 85.000.000
Biaya Diferensial (Biaya pengolahan lebih lanjut )
= Rp. 5.000 x 10.000 = Rp 50.000.000 -
Laba Diferensial = Rp 35.000.000
Karena alternatif pengolahan lebih lanjut produk Asimil menjadi Asimil Plus
tersebut menghasilkan pendapatan diferensial yg lebih tinggi dari biaya
diferensialnya, maka alternatif pengolahan lebih lanjut tersebut bisa dipilih.
Karena Nilai Tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih kecil dari
B, maka alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya ditolak, dan karena hasil
analisa menghasilkan NPV yang negatif maka keputusan mengolah lebih lanjut
sebaiknya tidak dilakukan karena akan merugikan.