Anda di halaman 1dari 10

Tugas

Akuntansi Manajemen

Dosen Pengasuh :
Dra.Hj.Isnawati,MM,Ak,CA
NIP.196406111992032002

OLEH :
Angga Hidayat (1610313610009)
Ari Darmawan (1610313610011)
Muhammad Azhar (1610313610050)
Reni Novita Putri (1610313620077)
Ridha Banu Rahman (1610313610080)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
BANJARMASIN
2018
A. Fasilitas yang digunakan untuk memproduksi dapat
dimanfaatkan untuk usaha lain yang mendatangkan laba,
jika produk dihentikan produksinya karena manajemen
memilih alternative membeli dari luar.
Contoh :
Perusahaan dihadapkan pada pilihan menjual bahan mentah atau mengolah
bahan mentah tersebut menjadi produk jadi. Akuntansi manajemen akan
membuat perhitungan mana yang lebih menguntungkan dari sisi keuangan.
Perusahaan kaos bisa memilih alternatif menjual kaos atau memproses kain
kaos menjadi kaos polos. Harga juala kain kaos Rp9.000 per meter, harga pokok
Rp6.000. Bila kain kaos diproses lebih lanjut menjadi kaos polos, harga jual per
kaos yang membutuhkan 1 meter kain kaos Rp15.000 dan tambahan variabel
Rp6.000 per kaos. Perusahaan bisa membuat 10.000 meter kaos tiap periode.
Buatlah analisis pengambilan keputusan.

Dijual Kain Dijual Kaos Perbedaan


Kaos Polos
Penjualan (10.000x (10.000 x Rp60.000.000
Rp9.000) Rp15.000)
(10.000m/kaos)
Rp90.000.000 Rp150.000.000
Harga pokok Rp60.000.000 Rp60.000.000
kulit mentah
(10.000 x
Rp6.000)
Biaya Rp30.000.000 Rp30.000.000
meneruskan
proses
(10.000 x
Rp30.000)
Laba Rp30.000.0000 Rp60.000.000 Rp30.000.000
Kesimpulan:
Perusahaan lebih baik memilih alternatif membuat kaos polos karena
menghasilkan laba sebesar Rp60.000.000.
Biaya diferensial = (Rp90.000.000 – Rp60.000.000) = Rp30.000.000
Pendapatan diferensial = (Rp150.000.000 – Rp90.000.000) = Rp60.000.000

B. Tidak diperlukan tambahan fasilitas poduksi. Apabila


biaya diferensial lebih kecil dari harga beli yang dapat
dihindari , maka keputusan membuat yang dipilih. Akan
tetapi apabila biaya diferensial yakni harga beli yang dapat
dihindari lebih kecil dari biaya untuk membuat, maka
keputusan membeli yang dipilih.
Contoh :
1. Keputusan membuat.
Untuk memberikan ilustrasi keputusan membuat atau membeli, perhatikan
Mountain Goat Cycles. Saat ini perusahaan memproduksi roda gigi berkekuatan
tinggi yang digunakan untuk produk sepeda gunungnya yang sangat populer.
Departemen akuntansi perusahaan melaporkan biaya – biaya berikut ini untuk
memproduksi 8.000 unit roda gigi secara internal setiap tahun :

Per Unit 8.000 Unit

Bahan Langsung $ 6 $ 48.000

Tenaga Kerja Langsung 4 32.000

Overhead variable 1 8.000


Gaji Supervisor 3 24.000

Depresiasi Peralatan Khusus 2 16.000

Alokasi Overhead umum 5 40.000

Total biaya $ 21 $ 168.000

Pomasok luar menawarkan untuk manjual roda gigi ke Mountain Goat Cycles
sebanyak 8.000 per tahun dengan harga $19 per unit.
Untuk mengetahui selisih antara membuat atau membeli cara menghitungnya
adalah dengan menghilangkan biaya-biaya yang tidak Relevan atau yang tidak
bisa dihindari ketika perusahaan membeli barang, dan menghitung biaya relevan
diselisihkan dengan harga beli ke supplier.

Total Biaya Relevan 8.000 Unit


Keterangan
Membuat Membeli

Bahan baku langsung (8.000 unit @ $6 per $ 48.000


unit)

Tenaga kerja langsung (8.000 unit @ $4 per 32.000


unit)

Overhead variabel (8.000 @ $1 per unit) 8.000

Gaji Supervisor 24.000

Deperesiasi peralatan khusus (tidak relevan)

Alokasi biaya Overhead (tidak relevan)

Harga beli dari luar $ 152.000

Total biaya $ 112.000 $ 152.000


Selisih Menguntungkan dari membuat sendiri $ 40.000

*Maka perusahaan lebih baik membuat sendiri. Karena biaya membuat sendiri
roda gigi lebih rendah $40.000.
2. Keputusan membeli.
Keputusan membeli terjadi ketika biaya yang dikeluarkan untuk
membuat lebih besar dari pada biaya yang dieluarkan untuk membeli. Seperti
contoh berikut :
Rincian Biaya pembuatan suku cadang pada PT “ Angin Ribut” adalah sebagai
berikut (Jml Produksi : 100.000 unit)
Biaya Bahan baku ………………… Rp. 500.000
Biaya tenaga kerja Rp. 2.000.000
Biaya Overhead Variable Rp. 800.000
Biaya Overhead Tetap
Biaya tetap langsung.
Biaya Supervisi Rp. 500.000
Biaya Sewa equipment Rp. 700.000
BIaya Tetap tidak langsung . Rp. 3.000.000
Total Biaya. Rp. 7.500.000
Jika perusahaan membeli dari pihak luar, maka harga yang ditawarkan adalah
sebesar Rp. 70 per unit. (Rp.70 x 100.000 unit = Rp. 7.000.000). maka
perusahaan lebih baik membeli dari pada membuat lebih lanjut
C. Diperlukan tambahan fasilitas produksi

Contoh :

PT Swa memproduksi komponen elektronik yang digunakan pada salah satu


printernya. Dalam setahun, Swa akan mengganti produksi untuk printer jenis
lain dan komponen elektronik tersebut tidak akan digunakan. Namun, untuk
tahun yang akan datang, Swa harus memproduksi 10.000 komponen untuk
mendukung kebutuhan produksi printer lama.Swa telah dihubungi oleh
pemasok potensial komponen tersebut, yang akan membuat komponen untuk
Swa dengan harga 4,75 per unit. Tawaran tersebut sangat menarik karena biaya
manufaktur penuh per unit adalah 8,20. Apakah Swa akan memproduksi atau
membeli komponen tersebut?

Masalah dan alternatif yang layak telah dapat diidentifikasi. Karena


jangkauan keputusan hanya satu periode, maka tidak diperlukan perhatian
terhadap biaya pemulihan secara periodik. Kalkulasi biaya relevan secara
khusus dapat berguna untuk analisis jangka pendek. Kita hanya perlu
mengidentifikasi biaya relevan, menjumlahkannya, dan menetapkan pilihan
(dengan asumsi tidak ada masalah kualitatif). Pertama, perhatikan biaya yang
berkaitan dengan produksi 10.000 komponen. Biaya absorpsi penuh dihitung
sebagai berikut:

Total Biaya Biaya per


unit

Sewa peralatan 12.000,00 1,20

Penyusutan peralatan 2.000,00 0,20

Bahan langsung 10.000,00 1,00

Tenaga kerja 20.000,00 2,00


langsung

Overhead variabel 8.000,00 0,80

Overhead tetap 30.000,00 3,00


umum
Total 82.000,00 8,20

Sebagian besar peralatan disewa. Namun, satu mesin tertentu harus dibuat
secara khusus dan dibeli. Peralatan yang disewa dapat dikembalikan kapan saja
tanpa denda; perusahaan hanya dikenakan sewa selama peralatan dipegang oleh
perusahaan. Mesin khusus tidak akan disusutkan secara penuh pada akhir tahun;
namun, perusahaan berencana membuangnya karena mesin tersebut tidak dapat
dijual. Perusahaan baru-baru ini membeli bahan yang cukup untuk
memproduksi 5.000 komponen. Tidak ada penggunaan alternatif untuk bahan
tersebut. Overhead variabel dibebankan ke komponen elektronik sebesar 0,40
per dolar tenaga kerja langsung. Overhead tetap umum untuk pabrik adalah 1
juta, yang dibebankan ke produk berdasarkan luas ruang yang digunakan oleh
setiap produk. Fasilitas manufaktur untuk komponen menempati 6.000 dari
200.000 kaki per segi. Dengan demikian, 30.000 dari overhead tetap umum
dialokasikan untuk komponen elektronik (0,03 x 1.000.000).

Dari pos biaya tersebut, penyusutan dapat dieliminasi; pos itu merupakan
biaya tertanam. Karena bahan langsung yang telah dibeli tidak memiliki
penggunaan alternatif, maka setengah dari total biaya bahan langsung juga
merupakan biaya tertanam. Overhead umum juga bukan merupakan biaya
relevan. Jumlah 30.000 merupakan suatu alokasi biaya tetap umum yang akan
terus dikeluarkan meskipun komponen dibeli secara internal. Semua biaya
lainnya adalah relevan. Biaya sewa peralatan adalah relevan karena biaya
tersebut tidak akan diperlukan apabila komponen dibeli secara internal.
Dernikian juga, tenaga kerja langsung, bahan langsung untuk 5.000 unit yang
tersisa, dan overhead variabel semuanya adalah relevan; biaya-biaya tersebut
tidak akan terjadi apabila komponen dibeli secara eksternal.

Sekarang mari kita memfokuskan pada pembelian komponen. Tentu saja,


biaya pembelian merupakan biaya relevan. Apabila komponen diproduksi
sendiri, maka biaya ini tidak akan terjadi. Apakah ada biaya lainnya yang terkait
dengan pembelian eksternal? Pemeriksaan kembali atas dokumen penerimaan
akan memberi informasi bahwa kru penerimaan dan perneriksaan berada dalam
kapasitas penuh. Pembelian tambahan ini akan membutuhkan tambahan tenaga
kerja paruh waktu selama tahun berjalan dengan biaya 8.500. Departernen
pembelian memiliki kapasitas berlebih yang cukup untuk menangani pembelian
komponen, sehingga tidak ada biaya tambahan yang akan terjadi. Total biaya
relevan untuk masing-masing altematif adalah sebagai berikut:
Memproduksi Membeli Jumlah
Diferensial bila
memproduksi

Sewa peralatan 12.000,00 12.000,00

Bahan langsung 5.000,00 5.000,00

Tenaga kerja 20.000,00 20.000,00


langsung

Overhead variabel 8.000,00 8.000,00

Biaya pembelian 47.500,00 (47.500,00)

Tenaga kerja paruh 8.500,00 (8.500,00)


waktu

Total Biaya 45.000,00 56.000,00 (11.000)


Relevan

Analisis menunjukkan bahwa memproduksi sendiri produk adalah 11.000


lebih murah daripada membelinya. Jadi, tawaran dari pemasok harus ditolak.

Analisis serupa dapat dilakukan atas dasar biaya-unit. Segera setelah biaya
relevan diidentifikasi, biaya unit relevan dapat dibandingkan. Untuk contoh ini,
biayanya adalah 4,50 (45.000/10.000) untuk alternatif memproduksi sendiri dan
5,60 = (56.000/10.000) untuk alternatif membeli.
D. Menjual atau memproses lebih lanjut diperlukan tambahan
fasilitas produksi
Contoh :
INDOFARMA memproduksi produk Asimil yang mempunyai harga jual Rp
10.000 per sachet pada kondisinya sekarang. Biaya penuh (full cost) per satuan
produk Asimil adalah Rp 7.050 atau Rp 70.500.000 per tahun. Dengan
tambahan biaya pengolahan sebesar Rp 5.000 per satuan, produk Asimil
tersebut dapat diubah menjadi produk Asimil plus dengan harga jual Rp 18.500
per satuan. Untuk mengolah produk Asimil menjadi Asimil plus memerlukan
investasi dalam mesin dan peralatan sebesar Rp 100.000.000 dan diperkirakan
mempunyai umur ekonomis 3 tahun dengan return yang diinginkan dari
investasi tersebut sebesar 20% per tahun. Bagaimana pemilihan alternatif yang
dilakukan perusahaan?
Penyelesaian:
1. Jika pengolahan Asimil menjadi Asimil Plus tidak memerlukan
tambahan investasi dalam mesin maupun peralatan, maka perhitungan informasi
akuntansi diferensialnya adalah sebagai berikut :
Pendapatan Diferensial
(Rp. 18.500–Rp.10.000)X10.000 = Rp 85.000.000
Biaya Diferensial (Biaya pengolahan lebih lanjut )
= Rp. 5.000 x 10.000 = Rp 50.000.000 -
Laba Diferensial = Rp 35.000.000

Karena alternatif pengolahan lebih lanjut produk Asimil menjadi Asimil Plus
tersebut menghasilkan pendapatan diferensial yg lebih tinggi dari biaya
diferensialnya, maka alternatif pengolahan lebih lanjut tersebut bisa dipilih.

2. Jika pengolahan Asimil menjadi Asimil Plus memerlukan tambahan


investasi dalam mesin maupun peralatan sebesar Rp 100.000.000, maka
perhitungan informasi akuntansi diferensialnya adalah sebagai berikut :
Pendapatan Diferensial
= (Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 = Rp 85.000.000
Biaya Diferensial (Biaya pengolahan lebih lanjut )
= Rp 5.000 x 10.000 = Rp 50.000.000 -
Laba Diferensial = Rp 35.000.000
Nilai Tunai laba diferensial :
Tahun ke 1 = 0,83333 x Rp 35.000.000 = Rp 29.166.667
Tahun ke 2 = 0,69444 x Rp 35.000.000 = Rp 24.305.400
Tahun ke 3 = 0,57870 x Rp 35.000.000 = Rp 20.254.500
Jumlah Nilai Tunai laba diferensial = Rp 73.726.567
(A)
Investasi = Rp 100.000.000(B)
Nilai Tunai Bersih =(Rp 26.273.433)

Karena Nilai Tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih kecil dari
B, maka alternatif memproses lebih lanjut sebaiknya ditolak, dan karena hasil
analisa menghasilkan NPV yang negatif maka keputusan mengolah lebih lanjut
sebaiknya tidak dilakukan karena akan merugikan.

Anda mungkin juga menyukai