Anda di halaman 1dari 15

BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

Dera Nanda Afisa 17130310137


Kurnia Nisa Dwi A. 17130310112
Novi Aulia R. 17130310127
Lailatul Kholimah 17130310194
Agil P. 17130310129
A. Pengertian Biaya Relevan
Biaya relevan adalah biaya yang terjadipada masa mendatang dalam
berbagai alternatif untuk pengambilan keputusan manajemen. Biaya
deferensial adalah pendekatan terhadap analisis biaya relevan yang terfokus
pada biaya yang berbeda dalam serangkaian alternativ. Kriteria dari biaya
relevan adalah biaya mana yang akan datang berbeda berbeda diantara
alternatif..
Dalam biaya relevan ada beberapa alternatif biaya yang berbeda yang
kemungkinan akan diambil dalam pengambilan keputusan. Apabila biaya
tersebut sama semua maka disebut sebagai biaya tidak relavan. Biaya tidak
relevan adalah biaya yang tidak mempengaruhi pengambilan keputusan. Oleh
karena itu, biaya ini tidak diperhitungkan dalam proses pengambilan
keputusan.
B. Pengambilan Keputusan
Manajemen selalu mengambil keputusan yang meliputi berbagai
macam hal, seperti keputusan dalam kegiatan produksi rutinatau keputusan
yang diambil dalam masalah-masalah khusus. Pengambilan keputusan kegiatan
rutin pada umumnya terjadi dan berkaitan dalam melaksanakan kegiatan
produksi yang dilakukan perusahaan secara rutin dan teratur. Pengambilan
keputusan khusus merupakan keputusan yang bersifat tidak teratur atau tidak
rutin dilakukan oleh perusahaan.Pengambilan keputusan khusus dalam
perusahaan mempunyai banyak jenis diantaranya:
1. Keputusan membuat sendiri atau membeli dari tempat lain
2. Keputusan mempertahankan atau menghentikan usaha
3. Menyewakan atau menjual fasilitas perusahaan
4. Menerima atau menolak pesanan khusus
5. Menjual atau mengolah lebih lanjut
C. Keputusan Membuat Sendiri Atau
Membeli dari Tempat Lain
Keputusan khusus yang pertama adalah perusahaan dihadapkan pada
pilihan dalam rangka pengadaan komponen barang untuk memproduksi
barang. Perusahaan akan membuat sendiri atau membeli komponen tersebut
di tempat lain. Akuntansi manajemen membuat hitungan dari sisi keuangan
mana dari kedua alternatif tersebut yang paling menguntungkan dari segi
keuangan. Keputusan membuat sendiri atau membeli dari tempat lain ada
dua tipe, yaitu:
1. Kondisi awal membuat sendiri
2. Kondisi awal biasa membeli

Contoh:
PT. Andalas selama ini membeli salah satu komponen untuk produknya
sebanyak 20.000 unit dengan harga Rp19.000 per unit. Jadi, jika membeli
komponen biaya yang akan dikeluarkan adalah 20.000 unit x Rp19.000 =
Rp380.000.000
Jika perusahaan membuat sendiri komponen tersebut, biaya produksinya
sebagai berikut.

Biaya (Rp) Unit Jumlah (Rp)


Bahan baku: 6.000 20.000 120.000.000
Biaya tenaga kerja langsung 8.000 20.000 160.000.000
Biaya overhead pabrik variabel 2.000 20.000 40.000.000
Biaya tetap:
Biaya gaji tetap 40.000.000
Biaya depresiasi 40.000.000
Jumlah 400.000.000

Maka keputusan yang diambil adalah membeli dari tempat lain seharga
Rp380.000.000 karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan membuat
sendiri sebesar Rp400.000.000.
D. Keputusan Pertahankan Atau
Hentikan
Dalam perusahaan yang mempunyai berbagai jenis produk dan
kadangkala dari beberapa produk yang dibuka ini ada yang menguntungkan
dan tidak menguntungkan. Dari pihak manajemen akan melakukan tindakan
untuk departemen yang tidak menguntungkan tersebut dengan menggunakan
analisis keuangan. Dalam kasus suatu departemen mengalami kerugian secara
terus-menerus, maka pihak manajemen harus mempertimbangkan
pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Pengambilan keputusan dengan
menghilangkan salah satu jenis produk/departemen. Biaya-biaya tidak akan
terjadi jika suatu jenis produk/departemen ditiadakan.
Biaya yang tak terhindarkan adalah biaya yang tetap akan terjadi dengan
pengambilan keputusan jika suatu jenis produk/ departemen ditiadakan. Pada
umumnya merupakan biaya bersama bagi beberapa jenis produk sehingga
peniadaan salah satu jenis tersebut akan mempengaruhi biaya tersebut.
Contoh:
(Lihat di Ms. Word)
Sebuah departemen store memiliki 3 departemen utama, yaitu
departemen makanan, departemen kelontong, dan departemen obat-obatan.
Berikut ini taksiran perhitungan rugi laba untuk setiap departemen.

Departemen Jumlah
Makanan Kelontong Obat-obatan
Hasil 5.000.000 4.000.000 500.000 9.500.000
penjualan
Biaya variabel 4.000.000 2.800.000 300.000 7.100.000
E. Menyewakan Atau Menjual Fasilitas
Perusahaan
Jika suatu perusahaan mempunyai aktiva tetap, maka akan mempunyai
2 alternatif untuk menyewakan atau menjual aktiva tetap tersebut yang sudah
tidak digunakan oleh perusahaan. Akuntansi manajemen akan melakukan
perhitungan dari 2 alternatif tersebut, manakah yang paling menguntungkan
dari sisi keuangan.

Contoh:
PT. Andalas mempunyai mesin lama dengan harga perolehan
Rp4.000.000 dan nilai sisa Rp1.600.000, biaya penyusutan Rp2.400.000.
Mesin tersebut direncanakan akan disewakan dengan biaya sewa
Rp2.500.000. Untuk bisa disewakansebaiknya mesin tersebut harus
direparasi terlebih dahulu dengan biaya Rp700.000. Selain itu PT. Andalas
juga mempunyai alternatif untuk menjual mesin lama tersebut seharga
Rp2.000.000. biaya komisi untuk perantara Rp120.000. Dari 2 alternatif di
atas sebaiknya kapan PT. Andalas menyewakan atau menjual mesin lama
tersebut?
 Analisis yang dibuat oleh perusahaan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah:

Disewakan Dijual Perbedaan


Pendapatan sewa/ Rp2.500.000 Rp2.000.000 Rp500.000
penjualan
Biaya:
Reparasi Rp700.000 Rp120.000 Rp580.000
Pendapatan Rp1.800.000 Rp1.880.000 Rp80.000
bersih

PT. Andalas sebaiknya menjual mesin lama saja karena lebih menguntungkan sebesar
Rp80.000 dibandingkan jika mesin lama tersebut harus disewakan. Nilai buku mesin
Rp1.600.000 (Rp4.000.000 – Rp2.400.000) tidak perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputuan tersebut karena nilai buku mesin merupakan biaya tenggelam
(surk cost).
F. Menerima Atau Menolak Pesanan
Penjualan Khusus
Perusahaan yang sudah terbiasa memproduksi produk reguler dalam
jumlah yang sama setiap hari, jika mendapatkan pesanan tambahan dengan
harga di bawah standar maka pesanan tambahan tersebut dapat diterima
atau ditolak. Dalam akuntansi manajemen perlu mempertimbangkan
dengan menghitung biaya-biaya yang timbul. Jika perusahaan memproduksi
dengan jumlah yang sudah penuh, apabila ada pesanan tambahan akan
menyebabkan kenaikan biaya, baik itu biaya variabel maupun biaya tetap.
Maka perlu diperhitungkan kembali pesanan tambahan dengan harga khusus
jangan sampai perusahaan mengalami kerugian.
Jika perusahaan memproduksi dengan jumlah yang belum penuh dan
memungkinkan pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa menambah biaya
tetap lagi, maka akan menguntungkan perusahaan karena perusahaan sudah
tidak lagi mengeluarkan biaya tetap untuk pesanan tambahan tersebut.
Contoh:
Perhitungan rugi-laba perusahaan yang setiap bulan memproduksi reguler
genteng sebanyak 1000 buah adalah sebagai berikut.

Keterangan Jumlah
Hasil penjualan Rp1.000.000
Biaya produksi:
Variabel: 1.000 x Rp1.000
Tetap Rp100.000
Rp700.000
Laba kotor Rp300.000
Biaya usaha Rp50.000
Laba bersih Rp250.000

Setiap bulan perusahaan membuat genteng reguler 1000 buah dan


setiap bulan mendapatkan laba sebesar Rp250.000. sebaiknya ada pesanan
khusus sebanyak 300 genteng dengan harga khusus yaitu Rp900 per genteng
pesanan khusus tersebut diambil atau tidak dengan perhitungan sebagai
berikut.
Keterangan Tanpa Pesanan Dengan Pesanan Perbedaan
Khusus Khusus
Hasil pendapatan
1.000 x Rp1.000 Rp1.000.000
1.000 x Rp1.000
300 x Rp900 Rp1.270.000 Rp270.000
Biaya produksi
variabel
1.000 x Rp600 Rp600.000
1.300 x Rp600 Rp780.00 Rp180.000
Margin Rp400.000 Rp490.000 Rp90.000
kontribusi

Dengan adanya tambahan pesanan khusus sebanyak 300 genteng


dengan harga Rp900, PT. Andalas akan mendapatkan keuntungan sebesar
Rp490.000. Jika tidak menerima pesanan khusus hanya mendapat laba
Rp400.000. Mendapat pesanan khusus lebih menguntungkan karena PT.
Andalas tidak lagi membayar biaya tetap jika mendapat pesanan dengan harga
khusus.
G.Menjual Atau Mengolah Lebih Lanjut
Perusahaan dihadapkan pada pilihan menjual bahan mentah atau
mengolah bahan mentah tersebut menjadi produk jadi. Akuntansi
manajemen akan membuat perhitungan mana yang lebih
menguntungkan dari sisi keuangan.

Contoh:
Perusahaan kaos bisa memilih alternatif menjual kaos atau
memproses kain kaos menjadi kaos polos. Harga juala kain kaos
Rp9.000 per meter, harga pokok Rp6.000. Bila kain kaos diproses
lebih lanjut menjadi kaos polos, harga jual per kaos yang membutuhkan
1 meter kain kaos Rp15.000 dan tambahan variabel Rp6.000 per kaos.
Perusahaan bisa membuat 10.000 meter kaos tiap periode. Buatlah
analisis pengambilan keputusan.
Dijual Kain Kaos Dijual Kaos Perbedaan
Polos
Penjualan (10.000x Rp9.000) (10.000 x Rp60.000.000
(10.000m/kaos) Rp90.000.000 Rp15.000)
Rp150.000.000
Harga pokok Rp60.000.000 Rp60.000.000
kulit mentah
(10.000 x
Rp6.000)
Biaya Rp30.000.000 Rp30.000.000
meneruskan
proses
(10.000 x
Rp30.000)
Laba Rp30.000.0000 Rp60.000.000 Rp30.000.000

Kesimpulan:
 Perusahaan lebih baik memilih alternatif membuat kaos polos karena menghasilkan
laba sebesar Rp60.000.000.
 Biaya diferensial = (Rp90.000.000 – Rp60.000.000) = Rp30.000.000
 Pendapatan diferensial = (Rp150.000.000 – Rp90.000.000) = Rp60.000.000

Anda mungkin juga menyukai