KEPUTUSAN
Contoh:
PT. Andalas selama ini membeli salah satu komponen untuk produknya
sebanyak 20.000 unit dengan harga Rp19.000 per unit. Jadi, jika membeli
komponen biaya yang akan dikeluarkan adalah 20.000 unit x Rp19.000 =
Rp380.000.000
Jika perusahaan membuat sendiri komponen tersebut, biaya produksinya
sebagai berikut.
Maka keputusan yang diambil adalah membeli dari tempat lain seharga
Rp380.000.000 karena biayanya lebih murah dibandingkan dengan membuat
sendiri sebesar Rp400.000.000.
D. Keputusan Pertahankan Atau
Hentikan
Dalam perusahaan yang mempunyai berbagai jenis produk dan
kadangkala dari beberapa produk yang dibuka ini ada yang menguntungkan
dan tidak menguntungkan. Dari pihak manajemen akan melakukan tindakan
untuk departemen yang tidak menguntungkan tersebut dengan menggunakan
analisis keuangan. Dalam kasus suatu departemen mengalami kerugian secara
terus-menerus, maka pihak manajemen harus mempertimbangkan
pendapatan diferensial dan biaya diferensial. Pengambilan keputusan dengan
menghilangkan salah satu jenis produk/departemen. Biaya-biaya tidak akan
terjadi jika suatu jenis produk/departemen ditiadakan.
Biaya yang tak terhindarkan adalah biaya yang tetap akan terjadi dengan
pengambilan keputusan jika suatu jenis produk/ departemen ditiadakan. Pada
umumnya merupakan biaya bersama bagi beberapa jenis produk sehingga
peniadaan salah satu jenis tersebut akan mempengaruhi biaya tersebut.
Contoh:
(Lihat di Ms. Word)
Sebuah departemen store memiliki 3 departemen utama, yaitu
departemen makanan, departemen kelontong, dan departemen obat-obatan.
Berikut ini taksiran perhitungan rugi laba untuk setiap departemen.
Departemen Jumlah
Makanan Kelontong Obat-obatan
Hasil 5.000.000 4.000.000 500.000 9.500.000
penjualan
Biaya variabel 4.000.000 2.800.000 300.000 7.100.000
E. Menyewakan Atau Menjual Fasilitas
Perusahaan
Jika suatu perusahaan mempunyai aktiva tetap, maka akan mempunyai
2 alternatif untuk menyewakan atau menjual aktiva tetap tersebut yang sudah
tidak digunakan oleh perusahaan. Akuntansi manajemen akan melakukan
perhitungan dari 2 alternatif tersebut, manakah yang paling menguntungkan
dari sisi keuangan.
Contoh:
PT. Andalas mempunyai mesin lama dengan harga perolehan
Rp4.000.000 dan nilai sisa Rp1.600.000, biaya penyusutan Rp2.400.000.
Mesin tersebut direncanakan akan disewakan dengan biaya sewa
Rp2.500.000. Untuk bisa disewakansebaiknya mesin tersebut harus
direparasi terlebih dahulu dengan biaya Rp700.000. Selain itu PT. Andalas
juga mempunyai alternatif untuk menjual mesin lama tersebut seharga
Rp2.000.000. biaya komisi untuk perantara Rp120.000. Dari 2 alternatif di
atas sebaiknya kapan PT. Andalas menyewakan atau menjual mesin lama
tersebut?
Analisis yang dibuat oleh perusahaan untuk digunakan sebagai dasar pengambilan
keputusan adalah:
PT. Andalas sebaiknya menjual mesin lama saja karena lebih menguntungkan sebesar
Rp80.000 dibandingkan jika mesin lama tersebut harus disewakan. Nilai buku mesin
Rp1.600.000 (Rp4.000.000 – Rp2.400.000) tidak perlu dipertimbangkan dalam
pengambilan keputuan tersebut karena nilai buku mesin merupakan biaya tenggelam
(surk cost).
F. Menerima Atau Menolak Pesanan
Penjualan Khusus
Perusahaan yang sudah terbiasa memproduksi produk reguler dalam
jumlah yang sama setiap hari, jika mendapatkan pesanan tambahan dengan
harga di bawah standar maka pesanan tambahan tersebut dapat diterima
atau ditolak. Dalam akuntansi manajemen perlu mempertimbangkan
dengan menghitung biaya-biaya yang timbul. Jika perusahaan memproduksi
dengan jumlah yang sudah penuh, apabila ada pesanan tambahan akan
menyebabkan kenaikan biaya, baik itu biaya variabel maupun biaya tetap.
Maka perlu diperhitungkan kembali pesanan tambahan dengan harga khusus
jangan sampai perusahaan mengalami kerugian.
Jika perusahaan memproduksi dengan jumlah yang belum penuh dan
memungkinkan pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa menambah biaya
tetap lagi, maka akan menguntungkan perusahaan karena perusahaan sudah
tidak lagi mengeluarkan biaya tetap untuk pesanan tambahan tersebut.
Contoh:
Perhitungan rugi-laba perusahaan yang setiap bulan memproduksi reguler
genteng sebanyak 1000 buah adalah sebagai berikut.
Keterangan Jumlah
Hasil penjualan Rp1.000.000
Biaya produksi:
Variabel: 1.000 x Rp1.000
Tetap Rp100.000
Rp700.000
Laba kotor Rp300.000
Biaya usaha Rp50.000
Laba bersih Rp250.000
Contoh:
Perusahaan kaos bisa memilih alternatif menjual kaos atau
memproses kain kaos menjadi kaos polos. Harga juala kain kaos
Rp9.000 per meter, harga pokok Rp6.000. Bila kain kaos diproses
lebih lanjut menjadi kaos polos, harga jual per kaos yang membutuhkan
1 meter kain kaos Rp15.000 dan tambahan variabel Rp6.000 per kaos.
Perusahaan bisa membuat 10.000 meter kaos tiap periode. Buatlah
analisis pengambilan keputusan.
Dijual Kain Kaos Dijual Kaos Perbedaan
Polos
Penjualan (10.000x Rp9.000) (10.000 x Rp60.000.000
(10.000m/kaos) Rp90.000.000 Rp15.000)
Rp150.000.000
Harga pokok Rp60.000.000 Rp60.000.000
kulit mentah
(10.000 x
Rp6.000)
Biaya Rp30.000.000 Rp30.000.000
meneruskan
proses
(10.000 x
Rp30.000)
Laba Rp30.000.0000 Rp60.000.000 Rp30.000.000
Kesimpulan:
Perusahaan lebih baik memilih alternatif membuat kaos polos karena menghasilkan
laba sebesar Rp60.000.000.
Biaya diferensial = (Rp90.000.000 – Rp60.000.000) = Rp30.000.000
Pendapatan diferensial = (Rp150.000.000 – Rp90.000.000) = Rp60.000.000