r = n . Σ XY - ΣX . ΣY .
√n. ∑X2 - (ΣX) 2. √n.ΣY2 - (ΣY)2
= 1329120 – 1323606 .
√ 1344656- 1338649 √ 1315232 – 1308736
= 5512 .
√ (6007)(6496)
= 0,8823835 = 0,882
HIPOTESIS
H0: Tidak ada hubungan antara variabel X dan Y
Ha: Ada hubungan variabel X dan Y
kriteria;
Jika r hitung > r tabel maka tolak h0
artinya ada hubungan antara variabrel X dan Y
Db(derajat kebebasan) = N - 1
taraf nyata 5%
r tabel = 0,514
Sehingga bisaa disimpulkan:
r hitung > r tabel
0,882 > 0,514 , jadi hipotesis nol ditolak, artinya
ada hubungan antara X dan Y
SOAL LATIHAN
No Uts Uas
1 70 80
2 65 70
3 30 20
4 20 40
5 50 30
6 75 80
7 85 70
8 60 60
9 70 60
10 80 85
Berdasarkan data diatas lakukan pengujian
apakah ada hubungan antara nilai uts dan uas
dengan taraf nyata sebesar 5%.
bualah hipotesis dan ktirerianya
Buatlah kesimpulanya
SELAMAT MENCOBA
B. KORELASI TATA JENJANG
rho = 1 - 6∑D2
N(N2 – 1)
Rho : Koefisien korelasi tata jenjang
Spearman yang dicari
D : Perbedaan skor antara dua
kelompok pasangan
N : Jumlah kelompok
1 dan 6 : Bilangan konstan
2. Korelasi Tata Jenjang Kendall (tau)
Tau = P-Q
√[ n(n-1) - Z1(Z – 1)+....)] [ n(n-1) – Z2(Z-1)+....) ]
2 2 2 2
Z1 = jumlah pasangan kembar kelompok1
Z2 = jumlah pasangan kembar kelompok 2
Rho = 1 -
=1-
= 1 - 0,260606
2 Klub B 7 7,5
3 Klub C 6 6
4 Klub D 6 6,5
5 Klub E 7,5 7,5
6 Klub F 8 8,5
7 Klub G 8 8
8 Klub H 8,5 8,5
9 Klub I 7,5 7
10 Klub J 6,5 7
11 Klub K 5,5 6
12 Klub L 7 8
Tabel 6.5 Peringkat Hasil Pengamatan Dua Pengamat Sepakbola
3 Klub D 2,5 3 9 0
4 Klub J 4 4,5 7 0
5 Klub A 6 9 2 3
6 Klub B 6 6,5 4 1
7 Klub L 6 9 2 2
11 Klub G 10,5 9 1 0
12 Klub H 12 11,5 0 0
N = 12 = 51 (=P) = 8 (= Q)
Tau = P-Q
√[ n(n-1) - Z1(Z – 1)+....)] [ n(n-1) – Z2(Z-1)+....) ]
2 2 2 2
tau = 51 – 8
√ (12(12-1) – 6 ) (12(12-1) - 7 )
2 2
= 43 : √ (66-6) (66 -7)
= 43 : √ (60)(59)
= 43 : √ 3540
=0,7227
KORELASI POIN BISERIAL
rpbi = ẊP - Ẋq
s
rpb i = 88 – 70,4
10,43
= 17,6
10,43
t = rpbi
t = 0,834
= 0,834
(1 – ry22)(1 – r122)
ry-12 =
ry-12 : korelasi ganda antara variabel kriterium (Y) dan dua variabel prediktor
(X1) dan (X2)
selain rumus [6.3] di atas, untuk mencari koefisien korelasi ganda dengan dua
variabel prediktor juga dapat mempergunakan rumus [6.14] berikut. Namun
jika pada rumus [6.13] koefisien korelasi ganda dapat dicari langsung dari
korelasi jenjang nihil. Pada rumus [6.14] harus dihitung dari korelasi jenjang
nihil dan korelasi parsial jenjang pertama.
Ry-12 =