Anda di halaman 1dari 28

BIAYA RELEVAN

UNTUK
PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KHUSUS
Amalia Ilmiani
TUJUAN PEMBELAJARAN
 Definisi pengambilan keputusan
 Analisis Diferensial
 Pengambilan keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus
 Pengambilan keputusan membeli bahan baku
dari luar perusahaan atau memproduksi
sendiri di dalam perusahaan
 Pengambilan keputusan menyewakan atau
menjual fasilitas
 Pengambilan keputusan memproses produk
lebih lanjut atau langsung menjual ke pasar
DEFINISI
 Pengambilan keputusan adalah memilih salah satu
diantara dari berbagai alternatif tindakan yang
ada.
 Ukuran untuk pengambilan keputusan :
profitabilitas atau penghematan biaya.
 Tahapan proses pengambilan keputusan:
 Menentukan masalah dg penekanan tujuan yg hendak
dicapai
 Mengidentifikasi berbagai alternatif tindakan
 Mendapat informasi yg relevan dan membuang
informasi yg tidak relevan
 Membuat keputusan
ANALISIS DIFERENSIAL
 Adalah sebuah model keputusan yang dapat
digunakan untuk mengevaluasi perbedaan-
perbedaan dalam pendapatan dan biaya yang
berkaitan dengan berbagai alternatif
tindakan.
 Untuk tujuan pengambilan keputusan,
klasifikasi biaya meliputi: relevant cost,
differential cost, unavoidable cost, sunk
cost, dan opportunity cost.
 Relevant Cost (Biaya Relevan): biaya yg akan
terjadi di masa yg akan datang dan berbeda
diantara berbagai alternatif yg sedang
dipertimbangkan di dalam suatu keputusan.
 Biaya diferensial : perbedaan biaya relevan antara
dua alternatif atau lebih.
 Biaya takterhindarkan: biaya yg tidak akan
berbeda diantara berbagai alternatif keputusan,
apakah biaya itu akan terjadi dimasa mendatang
atau telah terjadi di masa lalu.
 Sunk Cost adalah biaya masa lalu.
 Biaya kesempatan: manfaat yg dikorbankan karena
menolak satu alternatif, sementara menerima
alternatif lai
KONSEP BIAYA RELEVAN DALAM PENGAMBILAN
KEPUTUSAN KHUSUS, BERKAITAN DGN
PEMILIHAN ALTERNATIF DALAM HAL :
 Menerima atau menolak pesanan khusus.
 Menambah atau memberhentikan jenis
produk/departemen
 Membuat sendiri atau membeli bahan baku
produksi
 Menjual atau memproses lebih lanjut hasil
produksi
 Menyewa atau menjual fasilitas perusahaan
 Penggantian aktiva tetap
MENERIMA ATAU MENOLAK PESANAN
PENJUALAN KHUSUS
Ada kalanya perusahaan memperoleh
pesanan penjualan dengan harga khusus
(misalnya, harga lebih rendah dari harga
jual normal)
Untuk mengambil keputusan menerima atau
menolak pesanan khusus tersebut, manajemen
harus mempertimbangkan pendapatan
diferensial dan biaya diferensial
Jika perusahaan beroperasi pada kapasitas
penuh, maka pengerjaan pesanan khusus
tersebut akan menyebabkan kenaikan biaya
produksi yang bersifat tetap dan variabel.
Dengan demikian, biaya produksi tetap dan
variabel merupakan biaya diferensial yang
harus dipertimbangkan dalam pemilihan
alternatif.
Jika operasi perusahaan masih berada di
bawah kapasitas penuh, dan memungkinkan
pengerjaan pesanan khusus tersebut tanpa
menambah kapasitas pabrik, maka dalam hal ini
biaya produksi yg bersifat variabel merupakan
biaya diferensial. Jika pengerjaan pesanan
khusus tsb mengakibatkan kenaikan biaya
usaha, selain biaya produksi yang berubah,
biaya usaha tsb juga merupakan biaya
diferensial yang harus dipertimbangkan dalam
pengambilan keputusan.
CONTOH SOAL :
PERHITUNGAN RUGI-LABA PERUSAHAAN
SEBELUM PENGERJAAN PESANAN KHUSUS
Keterangan Jumlah
Hasil Penjualan : 8.000 X Rp. 20 = Rp. 160.000
Beban Variabel : 8.000 X Rp. 11 = Rp. 88.000
Margin Kontribusi Rp. 72.000
Beban Tetap:
Overhead Rp 34.000
Administrasi dan Penjualan Rp 20.000 Rp 54.000
Laba Bersih Rp. 18.000
============
 Perusahaan berkapasitas maksimum 10.000 unit
produk. Selama ini perusahaan hanya beroperasi
pd kapasitas normal 8.000 unit produk.
Perusahaan sedang mempertimbangkan pesanan
khusus sebanyak 1.500 unit dengan harga jual
Rp 14. Bagaimana keputusan manajemen
mengenai pesanan khusus tersebut ?
SOAL
 Sebuah perusahaan membuat produk A. Kapasitas
pabrik normal per bulan adalah 5.000 unit dg kapasitas
maksimum 5.500 unit. Rencana operasi bulan depan
pada pasar normal adalah sbb:
Keterangan Jumlah
Hasil Penjualan : 5.000 X Rp. 500 = Rp. 2.500.000
Beban Produksi :
Variabel per unit Rp 200
Tetap Total Rp 60.000
Beban administrasi dan pemasaran:
Variabel per unit Rp 150
Tetap total Rp 90.000

 Jika perusahaan mendapat pesanan khusus sebanyak


500 unit dengan harga jual pper unit Rp 400, apakah
pesanan tersebut akan diterima atau ditolak
PENIADAAN JENIS PRODUK /
DEPARTEMEN
• Timbul karena jenis produk atau departemen
ybs menderita kerugian secara terus-
menerus.
• Manajemen harus mempertimbangkan
pendapatan diferensial dan biaya diferensial.
• Pengambilan keputusan menghilangkan salah
satu jenis produk / departemen, harus pula
mempertimbangkan adanya biaya
terhindarkan (avoidable cost) dan biaya tak
terhindarkan (unavoidable cost).
MISALNYA, SEBUAH DEPARTEMEN STORE MEMILIKI 3 DEPARTEMEN
UTAMA, YAITU : DEPARTEMEN MAKANAN, DEPARTEMEN
KELONTONG, DAN DEPARTEMEN OBAT-OBATAN. BERIKUT INI
TAKSIRAN PERHITUNGAN RUGI LABA UNTUK SETIAP DEPARTEMEN.

Departemen
Makanan Kelontong Obat-obatan Jumlah
Hasil Penjualan 5.000 4.000 500 9.500
Biaya variabel 4.000 2.800 300 7.100
Margin kontribusi 1.000 1.200 200 2.400
Biaya Tetap :
-Terhindarkan 750 500 75 1.325
- Tak Terhindarkan 300 500 100 900
Jumlah 1.050 1.000 175 2.225
Laba (Rugi) (50) 200 25 175

Manajemen Dept. Store mengambil keputusan untuk meneruskan atau


meniadakan Dept. makanan yang dalam beberapa tahun terakhir ini selalu
merugi
PENAMBAHAN JENIS PRODUK / DEPARTEMEN

 Jika dengan meniadakan Dept. Makanan ,


perusahaan bermaksud menambah dept. baru
yaitu Dept. Kosmetik.
 Perusahaan harus menganalisis pendapatan
diferensial dan biaya diferensial antara tetap
meneruskan Dept. Makanan dengan
meniadakan Dept. Makanan dan menambah
Dept. Kosmetik (mengganti Dept. Makanan
dengan Dept. Kosmetik).
 Data Dept.Kosmetik : taksiran hasil penjualan
Rp. 3.000.000, biaya variabel Rp. 2.100.000,
dan biaya tetap terhindarkan Rp. 350.000.
SOAL
 Manager sebuah korporat sedang
mempertimbangkan apakah akan menghentikan
Divisi ABC yg menurut data tiga tahun terakhir
merugi.
 Pertanyaan:
 Berapa laba perusahaan jika Divisi ABC dihentikan?
 Andaikan Divisi ABC dihetikan terdapat kesempatan
untuk menyewakan semua ruangan yg selama ini
digunakan dengan nilai Rp 400.000 per tahun. Apakah
memberhentikan Divisi ABC dan menyewakan semua
ruangan merupakan pilihan yg rasional?
DATA LABA (RUGI) DIVISI
MEMBUAT SENDIRI ATAU MEMBELI DARI LUAR

Pengambilan Keputusan
Membuat Sendiri atau
Membeli dari Luar

Aspek Kualitatif Aspek Kuantitatif

Segi yang tidak dapat diukur dengan satuan uang


dalam pengambilan keputusan.

Segi manfaat dan biaya dari pemilihan alternatif yang


dapat diukur dengan satuan uang.
CONTOH SOAL :
Suatu perush bergerak di bidang perakitan dapat
memproduksi sendiri salah satu jenis suku cadang yang
diperlukan. Berikut ini adalah perhitungan biaya
produksi suku cadang tersebut :

Keterangan Per Unit 8.000 Unit


Biaya Bahan Baku Rp. 30 Rp. 240.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 40 320.000
Biaya Overhead :
-Variabel 10 80.000
- Tetap, terdiri atas :
- Gaji Pengawas 30 240.000
- Penyusutan Peralatan 20 160.000
- Alokasi dari Departemen Lain 50 400.000
Biaya Produksi Rp. 180 Rp. 1.440.000
 Perusahaan mendapat tawaran suku cadang sejenis
dari perusahaan lain seharga Rp. 150/unit. Apabila
memproduksi sendiri, biaya produksi per unitnya
Rp. 180
 Pemilihan alternatif harus memperhatikan biaya
relevan dan biaya tidak relevan( biaya tak
terhindarkan dan biaya tenggelam (sunk cost)).
 Contoh biaya tenggelam adalah biaya penyusutan
(depresiasi), deplesi dan amortisasi (kecuali
penyusutan/deplesi/amortisasi dari aktiva yang
akan digunakan pada masa yang akan datang).
 Biaya tenggelam berkaitan dgn masa yang lalu,
maka biaya tersebut mrpkan biaya yg tidak relevan
dalam pengambilan keputusan.
SOAL
 PT Mandiri selama ini membuat sendiri suku
cadang A yg diperlukan. Saat ini mendapat
tawaran dari perusahaan lain atas suku
cadang tersebut dengan harga RRp 2.100 per
unit. Biaya taksiran untuk membuat sendiri
10.000 unit sebesar Rp 25 jt (Biaya Variabel
total Rp 20 jt, dan biaya tetap total Rp 5 jt).
Dengan anggapan biaya tetap untuk
membuat sendiri tidak relevan dg keputusan
membeli atau memproduksi sendiri
 Pertanyaan: apakah akan membuat sendiri
atau membeli?
MENYEWAKAN ATAU MENJUAL
FASILITAS PERUSAHAAN
 Misalnya, perusahaan mempunyai mesin yang sudah
tidak diperlukan lagi dalam operasi. Harga perolehan
mesin tsb Rp. 2.000.000, dan akumulasi penyusutan
sampai dengan saat ini sebesar Rp. 1.200.000. Mesin
tsb dapat disewakan kepada perush lain dengan
taksiran pendapatan sewa setahun Rp. 1.250.000.
 Jika dijual mesin tsb diperkirakan laku seharga Rp.
1.000.000. Biaya reparasi dan asuransi mesin agar
siap disewakan adalah Rp. 350.000. Jika dijual,
perush harus memberikan komisi untuk perantara
Rp. 60.000. Keputusan yang akan diambil oleh
manajemen adalah menyewakan atau menjual mesin
tsb
KEPUTUSAN JUAL ATAU PROSES LEBIH
LANJUT (SELL OR PROCESS FURTHER)
Pada beberapa industri terdapat beberapa produk yang
dihasilkan dari proses atau dengan menggunakan bahan yang
sama. Misalnya pengeboran minyak bumi akan menghasilkan
gas, minyak tanah, bensin dll.
Produk-produk yang diolah dengan menggunakan bahan baku
yang sama disebut produk bersama (joint products).
Dalam konteks ini manajemen harus mencari titik dimana
produk tersebut memiliki dua pilihan “diolah lebih lanjut” atau
“dijual ke pasaran”.
Titik tersebut dinamakan Split-Off point.
Biaya yang dikorbankan sampai dengan Split-Off point disebut
joint cost , sedangkan biaya yang dikorbankan setelah proses
tersebut dinamakan separable cost.
Biaya relevan dalam keputusan ini adalah biaya-biaya setelah
Split-Off point dan tambahan penghasilan penjualan.
Contoh :
PT Semar mengorbankan Rp 50.000.000 sebagai biaya
bersama untuk mengolah 2.000 unit produk X. Pada Split-Off
point dihasilkan 900 unit produk A dan 1100 unit produk B.
Produk A diolah lebih Lanjut dengan biaya Rp 20.000 per unit
dan dijual dengan harga Rp 80.000 per unit. Sedangkan
Produk B langsung dijual tanpa pengolahan lebih lanjut
dengan harga Rp 40.000 per unit.
Separable
Joint Cost
Cost

Produk A 900
Harga jual
unit Rp
Rp 80.000/unit
20.000/unit

2.000 unit :
Split Off
Rp 50.000.000 Point

Produk B 1100 Harga jual


unit Rp 0/unit Rp 40.000/unit
LINEAR PROGRAMMING
 Adalah teknik matematis yang digunakan
untuk menyelesaikan masalah keterbatasan
dalam maksimisasi pendapatan atau
minimisasi biaya
 Dikembangkan oleh ahli matematika Rusia
L.V Kantorovich (1939), disempurnakan oleh
ahli matematika Amerika G.B Dantzig (1974)
 Single Constraint dalam Linear Programming
Dalam aplikasinya, Linear Programming memiliki 2
Fungsi :
1. Fungsi Tujuan (Objective Function)
Mengungkapkan tujuan pemecahan masalah
(fmax) atau (fmin)
2. Fungsi Batasan (Constraint Function)
Contoh :
Misalnya perusahaan membuat dua macam produk, A
dan B dengan data sbb :
Produk A Produk B
Harga jual per unit 10.000 15.000
Biaya variabel per unit 4.000 7.000
Margin kontribusi per unit 6.000 8.000
Konsumsi jam mesin per 3 jam 6 jam
unit
Dengan data di atas dapat dilihat bahwa lebih
menguntungkan unruk menjual produk B saja daripada
menjual produk A karena margin kontribusi produk B
lebih besar. Bagaimana apabila kapasitas mesin
terbatas hanya 24.000 jam?
Multiple Constraint dalam Linear Programming
Contoh :
Sebuah perusahaan membuat dua macam produk pada dua
departemen produksi. Data sbb:
Departemen Jam kerja Per Unit Kapasitas
Produk A Produk B
Departemen 1 5 JKL 2,5 JKL 500 JKL/Mg
Departemen 2 3 JKL 5 JKL 600 JKL/Mg

Kebijakan Manajemen :
Produk A hanya bisa dibuat sebanyak-banyaknya 90 unit per
minggu, sedangkan produk B tidak ditentukan. Margin kontribusi
per satuan masing-masing produk adalah Produk A Rp 2.000 dan
Produk B Rp 2.500. Berapa satuan Produk A dan Produk B yang
harus diproduksi agar diperoleh margin kontribusi maksimum?
Dalam menilai relevansi suatu biaya, harus
diperhitungkan permintaan/penawaran terhadap
sumber daya.
Tiga model pemakaian sumberdaya :
1. Resources Acquired as Used and Needed
Pengadaan sumber daya dapat dilakukan dengan
segera begitu ada permintaan
Contoh : Biaya tenaga listrik ketika ada pesanan
2. Resources Aquired in advance (short term)
Sumberdaya diperoleh sebelum muncul permintaan
Contoh : gaji untuk tenaga kerja
3. Resources Aquired in advance (multiperiod service
capacity)
Jika sumberdaya dimiliki terlebih dahulu untuk
memberikan manfaat dalam beberapa periode.
Contoh : Biaya pembelian mesin

Anda mungkin juga menyukai