A031211128
Analisis Diferensial : Kunci dalam Membuat Keputusan
Biaya Diferensial:
Pemahaman biaya diferensial seringkali rancu dengan konsep biaya yang
dikembangkan dalam akuntansi biaya seperti: relevant cost, future cost, out of pocket
cost, sunk cost, opportunity cost, incremental cost.
Kesimpulan:
Biaya diferensial merupakan biaya masa yang akan datang
Dipengaruhi oleh pengambilan suatu keputusan manajemen
Selalu relevan dengan alternatif pilihan keputusan
Memberi manfaat lebih baik
1)
ALTERNATIF DUA PRODUK
Jika informasi yang tersedia hanya menyangkut kontribution margin dari kedua produk,
maka alternatif yang dipilih adalah produk A, karena produk tersebut memiliki
kemampuan untuk menutup biaya tetap sebesar Rp 2.500/unit, sedangkan produk B
hanya sebesar Rp 1.000/unit.
Kesimpulan:
semakin banyak produk A terjual, semakin besar keuntungan yang dapat
disumbangkan pada perusahaan.
2)
KAPASITAS MESIN & WAKTU PEMBUATAN PRODUK
3)
DAYA SERAP PASAR
Kesimpulan: Nilai tunai penghematan selama umur ekonomis Rp 25.272.000 lebih besar dibanding
dengan investasinya Rp 25.000.000. Jadi memproduksi sendiri diterima, karena akan memberi
tambahan keuntungan bagi perusahaan melalui penghematan biaya selama umur proyek tersebut.
D. Menjual atau Memproses lebih lanjut suatu Produk
Proses pengambilan keputusan terhadap alternatif menjual atau memproses lebih lanjut
suatu produk, dengan pertimbangan:
Munculnya pendapatan differensial dan biaya differensial
Memiliki kemampuan untuk memproses lebih lanjut
Ada peluang pasar yang lebih baik atas produk yang dibuat
Contoh: Informasi biaya differensial untuk produk “A”
Keterangan Jumlah
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit 85.000.000
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit) 50.000.000
Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1” 35.000.000
Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dari produk A menjadi produk “A-1” lebih menguntungkan, karena mampu
menyumbangkan tambahan laba sebesar Rp 35.000.000 yang dipero leh melalui selisih dari tambahan
pendapantan sebesar Rp 85.000.000 dan tambahan biaya sebesar Rp 50.000.000
Contoh lanjutan:
Untuk memproses lebih lanjut dari produk “A menjadi A-1”diperlukan tambahan
investasi Rp 100.000.000 dan manfaat ekonomis tiga tahun tingkat return on invesment
20%.
INFORMASI AKUNTANSI UNTUK KEPUTUSAN
Keterangan Jumlah
Pendapatan Differensial
(Rp 18.500 – Rp 10.000) x 10.000 unit 85.000.000
Biaya Differensial
(Rp 5.000 x 10.000 unit) 50.000.000
Laba Differensial ( dari produk “A menjadi A-1” 35.000.000
Keterangan Jumlah
Present Value Laba Differensial:
tahun 1 : 0,833 x Rp 35.000.000 29.155.000
tahun 2 : 0,694 x Rp 35.000.000 24.290.000
tahun 3 : 0,579 x Rp 35.000.000 20.265.000
Total nilai tunai laba differensial 73.710.000
Tambahan investasi 100.000.000
Nilai tunai bersih 26.290.000
Kesimpulan:
Memproses lebih lanjut dengan tambahan investasi sebesar Rp 100.000.000 tidak
menguntungkan, lebih baik dijual dalam keadaan saat ini.
Contoh Lain !!
Keterangan Jumlah
Manfaat Biaya:
Biaya variabel 115.000.000
Biaya tetap yang terhindarkan 110.000.000
Total manfaat 225.000.000
Pengorbanan (pendapatan yg hilang) 250.000.000
Manfaat bersih - 25.000.000
Kesimpulan:
Jika produk “C” dihentikan, potensi rugi akan bertambah sebesar Rp 25.000.000 karena
perusahaan telah kehilangan potensi laba yang disumbangkan oleh produk “C” melalui laba
kontribusi sebesar Rp 25.000.000.
Alternatif yang disodorkan adalah perlunya mengatur pembebanan biaya tetap ke
masing masing lini produk bukan atas dasar nilai omzet penjualan, tetapi menggu
nakan alokasi atas dasar kemampuan dari masing masing produk yang tercermin
melalui perolehan laba kontribusi yang disumbangkan oleh masing masing lini produk
tersebut, sehingga perhitungan laba-rugi dari semua lini menjadi tidak rugi dan total
laba tetap tidak berubah.
Solusi Alternatif:
PT. WIRAYUDA
Laporan Laba-rugi Per Lini Produk
Periode Semester I Tahun 2008
Catatan:
■ Total Laba bersih tetap sebesar Rp 120.000.000, tidak ada lini produk rugi
■ Biaya tetap tak terhindar dibebankan atas dasar perbandingan laba kontribusi
Alterantif I Alterantif II
Meneruskan Meniadakan Perbedaan
Dep. Makanan Dep. Makanan
Hasil penjualan Rp 9.500.000,00 Rp 4.500.000,00 Rp 5.000.000,00
Biaya:
- Variabel 7.100.000,00 3.100.000,00 4.000.000,00
Alternatif I Alternatif II
Meneruskan Menggantinya
Perbedaan
Departemen Dengan
Makanan Kosmetik
Hasil Penjualan *) Rp 9.500.000,00 Rp 7.500.000,00 Rp 2.000.000,00
Biaya:
Contoh:
PT. Wirayuda memiliki kapasitas produksi sebesar 200.000 unit, kapasitas yang telah
diguna kan baru sebesar 150.000 unit (75%), harga jual produk sebesar Rp 1.250/unit.
Anggaran tahun 2008 untuk 150 unit sebagai berikut:
Biaya Variabel:
■ Biaya produksi (V) Rp 400 Rp 60.000.000
■ Biaya komersial (V) Rp 120 Rp 18.000.000
Biaya Tetap:
■ Biaya overhead (T) Rp 300 Rp 45.000.000
■ Biaya komersial (T) Rp 150 Rp 22.500.000
Total biaya penuh produk “A” Rp 970 Rp 145.500.000
Jika pesanan khusus sebanyak 30.000 unit dengan harga Rp 750 per unit, apakah di
terima atau ditolak….?
Keterangan Jumlah
Pendapatan Differensial:
■ 30.000 unit x Rp 750 22.500.000
Biaya Differensial:
■ Biaya produksi (v) 12.000.000
■ Biaya komersial (v) 3.600.000
15.600.000
Laba Differensial 6.900.000
Contoh Lain!
Misalnya, perhitungan rugi-laba perusahaan sebelum pengerjaan pesanan khusus
adalah sebagai berikut :
Hasil Penjualan 1.000 x Rp 1.200,00 = Rp 2.000.000,00
Biaya produksi:
Variabel 1.000 x Rp 1.200,00 = Rp 1.200.000,00
Tetap 300.000,00
Rp 1.500.000,00
Laba Kotor Rp 500.000,00
Biaya Usaha 150.000,00
Laba Bersih Rp 350.000,00
Hasil penjualan dan biaya produksi yang bersifat variabel merupakan informasi
yang relevan, karena jumlahnya akan berada dalam pemilihan alternatif tersebut, yaitu
sebagai berikut :
Tanpa Dengan
Perbedaan
Pesanan Khusus Pesanan Khusus
Hasil penjualan:
1.000 x Rp 2.000,00 Rp 2.000.000,00 - -
1.100 x Rp 2.000,00 - Rp 2.140.000,00 Rp 140.000,00
Informasi akuntansi sebagai bahasa bisnis dapat dikelompokkan menjadi tiga golongan,
yaitu :
a. Informasi Operasi
Informasi operasi ini merupakan bahan baku untuk mengolah tipe informasi
akuntansi yang lain : informasi akuntansi keuangan dan informasi akuntansi
manajemen.
Informasi akuntansi diferensial terdiri dari aktiva, pendapat, dan / atau biaya informasi
akuntansi diferensial yang hanya bersangkutan dengan biaya disebut biaya diferensial (
diferensial Revenues ), sedangkan yang bersangkutan dengan aktiva disebut aktiva
diferensial ( diferensial assets ).
Keputusan membeli atau membuat sendiri dihadapi oleh manajemen terutama dalam
perusahaan yang produknya terdiri dari berbagai komponen dan yang memproduksi
berbagai jenis produk.
Istilah biaya relevan seringkali disamakan dengan biaya diferensial. Hal ini tidak benar.
Istilah relevan mempunyai pengertian berhubungan dengan sesuatu. Suatu biaya
disebut relevan jika biaya tersebut berhubungan dengan tujuan perekayasaan biaya
tersebut. Jika manajemen bermaksud mengetahui harga pokok produk yang
diproduksi dalam bulan tertentu, maka ia mengumpulkan biaya produksi
sesungguhnya yang telah dikeluarkan untuk produksi dalam bulan yang
bersangkutan. Biaya produksi sesungguhnya tersebut merupakan biaya relevan
karena sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai oleh pengumpulan informasi
biaya tersebut. Menurut defenisinya, biaya merupakan pengorbanan sumber
ekonomi yang dinilai dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang secara
potensial akan terjadi, untuk mencapai tujuan tertentu. Per defenisi, dengan
demikian tidak ada satupun biaya yang tidak relevan, karna setiap biaya memeng
direkayasa untuk memenuhi tujuan tertentu.
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang lebih
tepat : biaya diferensial. Karena pengambilan keputuysan selalu menyangkut
pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan pemilihan
pengambil keputusan harus dapat membedakan dianatara alternatif tersebut secara
unik disebut dengan istilah informasi akuntansi diferensial. Oleh karena itu, istilah
biaya diferensial berbeda pengertiannya dengn biaya relevan, karena istilah biaya
relevan adalah istilah yang umum, yang tidak selalu berhubungan dengan
pengambilan keputusan.
Penggolongan Biaya
Biaya yang relevan dengan pengambilan keputusan disebut dengan istilah yang
lebih tepat : biaya diferensil. Karena pengambilan keputusan selalu menyangkut
pemilihan alternatif masa yang akan datang, dan untuk dapat melakukan
pemilihan pangambil keputusan harus dapat membedakan diantara alternatif
yang tersedia, maka informasi yang relevan adalah informasi masa yang akan
datang dan berbeda diantara alternatif yang akan dipilih.
Biaya keluar dari kantong merupakan salah satu elemen biaya diferensial,
namun biaya diferensial tidak hanya terbatas pada biaya keluar dari kantong
saja. Dalam pengambilan keputusan tertentu biaya tidak hanya mencakup biaya
keluar dari kantong saja, namun mencakup pula biaya kesempatan.
Depresiasi merupakan alokasi secara periodik harga pokok aktiva tetap yang
diperoleh pada waktu lampau. Depresiasi adalah berasal dari keputusan
penanaman modal jangka panjang. Jika keputusan penanaman modal telah
dilaksanakan dan aktiva tetap telah dibeli, biaya depresiasi yang kemudian
terjadi ditentukan dengan mempertimbangkan umur ekonomis aktiva tetap
tersebut dengan metode depresiasi yang dipilih oleh manajemen, Depresiasi
berhubungan erat dengan pengambilan keputusan jangka panjang dan hanya
dipengaruhi pada saat keputusan penanaman modal diambil. Dalam
pengambilan keputusan jangka pendek biaya depresiasi bukan merupakan biaya
diferensial dan dapat diabaikan.
Penggolongan Informasi Akuntansi manajemen
Arti jangka pendek dalam hal ini adalah keputusan yang diambil hanya berlaku selama
jangka waktu kurang dari satu periode akuntansi ( satu tahun ), baik kegunaannya
maupun pengaruhnya untuk hal tersebut. Dalam pengambilan keputusan jangka
pendek meliputi empat macam keputusan yaitu : ( Mas’ud Machfoedz ) : ( 996 : 359 )
1. Biasanya konsumen yang melakukan pesanan khusus ini meminta harga dibawah
harga jual normal bahkan sering kali harga yang diminta konsumen berada dibawah
biaya penuh, karena biasanya pesanan khusus mencakup jumlah yang besar dan
harga jualnya diatas biaya variabel.
2. Ada kapasitas produksi atau mesin yang belum seluruhnya terpakai atau
menganggur dan masih mampu untuk melayani pesanan khusus.
Informasi dapat didefinisikan sebagai suatu fakta, data, observasi, persepsi, atau
sesuatu yang lainnya yang menambah pengetahuan. Dari sudut sistem informasi perlu
dibedakan antara definisi data dan informasi. Data adalah fakta-fakta dan gambaran-
gambaran yang belum dapat digunakan dalam proses pembuatan keputusan. Ditinjau
dari suatu sistem informasi, Informasi adalah data yang sudah diolah sehingga siap
digunakan untuk membuat kesimpulan, atau argumen, atau peramalan, atau
keputusan, atau tindakan. Pengambilan keputusan selalu menyangkut masa yang akan
datang, yang mengandung ketidakpastian, dan selalu menyangkut pemilihan suatu
alternatif tindakan diantara sekian banyak alternatif yang tersedia. ( Mulyadi : 1993 :
11 )
1. Diferensial
Bahwa informasi diferensial tersebut harus dapat disajikan tepat waktu. Informasi
yang terlambat disajikan dapat berakibat menjadi usang sehingga tidak dapat
digunakan untuk pembuatan keputusan karena kesempatan yang ada sudah
tidak dapat dimanfaatkan.
3. Teliti
Merupakan salah satu karakteristik penting karena informasi yang tepat waktu
sering kali mengabaikan ketelitian informasi sehingga tidak banyak manfaatnya
untuk pembuatan keputusan. ( Supriyono, 270-271 )
1. Penentuan masalah
4. Pembuatan Keputusan