Anda di halaman 1dari 42

DIFFERENTIAL ACCOUNTING

INFORMATION

Taty Sariwulan, S.E., M.Si., Ak., CA., CMA


BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
PENGERTIAN
Differential Accounting Information merupakan
informasi akuntansi yang bertujuan memberikan
informasi mengenai pengambilan keputusan pemilihan
alternatif yang akan dipilih baik jangka pendek maupun
jangka panjang.
Pengambilan keputusan untuk beberapa alternatif yang
dipilih merupakan informasi yang akan datang.
Tahap Pengambilan Keputusan Peran Informasi Akuntansi

Pengakuan dan perumusan masalah Memicu pengambil keputusan dalam


atau kesempatan menyadari dan merumuskan masalah
atau kesempatan

Pencarian tindakan alternatif dan Memisahkan alternatif tindakan yang


pengkuantifikasian konsekuensi setiap satu dari alternatif tindakan yang lain.
tindakan alternatif Menjelaskan konsekuensi berbagai
alternatif tindakan yang akan dipilih

Pamilihan alternatif optimum atau Membantu menganalisis dan menilai


alternatif yang memuaskan berbagai alternatif yang akan dipilih

Implementasi dan penindaklanjutan Umpan balik untuk memantau


keputusan dan tindakan koreksi
penyimpangan
Biaya yang berhubungan dengan pengambilan
keputusan berbagai macam alternatif :

1. Biaya masa yang akan datang (future cost)


Adalah biaya yang dapat diperkirakan akan terjadi dalam
periode yang akan datang.
2. Biaya Relevan
Adalah biaya masa yang akan datang yang diperkirakan akan
berbeda atau terpengaruh oleh suatu pengambilan keputusan
diantara beberapa alternatif.
Empat macam pengambilan keputusan jangka pendek
yang biasanya dihadapi oleh manajemen :

1. Membeli atau membuat sendiri (make or buy decision)


2. Menjual atau memproses lebih lanjut suatu produk ( sell or
process further)
3. Menghentikan atau melanjutkan produksi suatu produk
tertentu atau kegiatan usaha suatu bagian perusahaan
(stop or continue product line)
4. Menerima atau menolak pesanan khusus (Special order
decision)
Fasilitas yang digunakan untuk membuat dihentikan
pemakaiannya
Biaya differensial : Biaya terhindarkan A
Biaya differensial : Harga beli dari pemasok luar B
Keputusan :
Perusahaan sekarang Jika A > B, alternatif membeli dapat dipilih
membuat, Jika A < B, alternatif membeli tidak dapat dipilih
mempertimbangkan
akan membeli dari Fasilitas yang digunakan untuk membuat dapat disewakan
pemasok luar atau dioperasikan untuk kegiatan bisnis yang lain
Biaya differensial : Biaya terhindarkan A
Pendapatan differensial B
Biaya differensial : Harga beli dari pemasok luar C
Membeli atau Keputusan :
Membuat Sendiri Jika (A + B) > C, alternatif membeli dapat dipilih
Jika (A + B) < C, alternatif membeli tidak dapat dipilih

Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi


Biaya differensial : Harga beli yang dapat dihindari A
Biaya differensial : Biaya untuk membuat B
Keputusan :
Jika A > B, alternatif membuat dapat dipilih
Perusahaan sekarang
Jika A < B, alternatif membuat tidak dapat dipilih
membeli dari pemasok
luar,
mempertimbangkan Diperlukan tambahan fasilitas produksi
akan membuat sendiri Biaya differensial : Harga beli yang dpt dihindari A
Biaya differensial : Biaya untuk membuat B
Aktiva differensial : Investasi dalam fasilitas C
Keputusan :
Jika (A – B) > C, alternatif membuat dapat dipilih
Contoh Kasus
MeMBELI
atau
MEMBUAT SENDIRI
KASUS 1
PT PASUNDAN berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari
produk rakitannya selama ini diproduksi sendiri dalam pabriknya.
Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 unit setahun. Biaya
produksi suku cadang A adalah sebagai berikut :

Jenis Biaya Per Unit 100.000 Unit


Biaya Bahan Baku Rp 50 Rp 5.000.000
Biaya Tenaga Kerja Variabel Rp 100 Rp 10.000.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 30 Rp 3.000.000

BOP Tetap Terhindarkan


Rp 40 Rp 4.000.000
(Avoidable fixed cost)

BOP Tetap Bersama


Rp 50 Rp 5.000.000
(Joint fixed cost)

Jumlah Rp 270 Rp 27.000.000


Perusahaan tersebut menerima tawaran dari
perusahaan lain untuk membeli suku cadang A
tersebut dengan harga Rp 250 per Unit

Keputusan apa yang sebaiknya diambil oleh


perusahaan?
Manfaat:
Biaya Diferensial (Biaya Terhindarkan):
Biaya-biaya variabel ( bbb, btk variabel, bop variabel) Rp 180
Biaya tetap terhindarkan Rp 40
Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp 220

Pengorbanan:
Biaya Diferensial: Harga beli jika membeli dari luar Rp 250
Kerugian jika membeli dari luar Rp 30

Berdasarkan perhitungan di atas terlihat bahwa alternatif tetap


memproduksi sendiri yang menguntungkan, karena jika membeli suku
cadang A dari luar, pengorbanan yang dikeluarkan adalah Rp 250 per
unit, sedangkan penghematan yang diperoleh (berupa biaya
terhindarkan) hanya sebesar Rp 220 per unit
KASUS 2

Misalkan fasilitas yang tidak digunakan untuk


memproduksi suku cadang A disewakan dengan harga
Rp 4.000.000

Keputusan apa yang sebaiknya diambil oleh


perusahaan?
Jumlah biaya jika:
Membuat sendiri Membeli Biaya Diferensial
Biaya suku cadang A Rp 22.000.000 Rp 25.000.000 Rp 3.000.000
Biaya kesempatan (hasil sewa) Rp 4.000.000 Rp 4.000.000
Jumlah biaya diferensial Rp 26.000.000 Rp 25.000.000 Rp 1.000.000

Dalam kondisi tersebut, maka jika perusahaan membeli suku cadang A dari luar
terdapat biaya kesempatan sebesar Rp 4.000.000, yaitu jumlah penghasilan yang
dikorbankan karena pemilihan alternatif tetap membuat sendiri suku sadang A. Hasil
perhitungan menunjukkan bahwa alternatif membeli dari luar lebih menguntungkan.
KASUS 3

PT Borobudur berusaha dalam bidang perakitan. Suku


cadang X dari produk rakitannya selama ini dibeli dari
pemasok luar dengan harga Rp 390 per unit. Kebutuhan
suku cadang tersebut berjumlah 100.000 unit setahun.
Manajemen perusahaan tersebut mempertimbangkan
untuk memproduksi sendiri suku cadang tersebut. Taksiran
biaya produksi suku cadang X jika diproduksi sendiri adalah
sebagai berikut :
Jenis Biaya Per Unit 100.000 Unit

Biaya Bahan Baku Rp 50 Rp 5.000.000

Biaya Tenaga Kerja Variabel Rp 100 Rp 10.000.000


Biaya Overhead Pabrik
Rp 30 Rp 3.000.000
Variabel
BOP Tetap Terhindarkan Rp 90 Rp 9.000.000

Jumlah Rp 270 Rp 27.000.000


Untuk memproduksi suku cadang tersebut
perusahaan tidak memerlukan fasilitas produksi
karena dapat memanfaatkan fasilitas produksi yang
telah ada dan yang kapasitasnya belum digunakan
sepenuhnya.

Keputusan apa yang sebaiknya diambil oleh


perusahaan?
Per Unit Total
Manfaat:
Biaya Diferensial (Biaya Terhindarkan):
Harga beli jika membeli dari luar Rp 390 Rp 39.000.000

Pengorbanan:
Biaya Diferensial:
Taksiran biaya produksi suku cadang A Rp 270 Rp 27.000.000
Keuntungan jika memproduksi sendiri Rp 120 Rp 12.000.000

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa alternatif memproduksi sendiri suku


cadang X lebih menguntungkan.
KASUS 4
Misalkan dalam contoh soal di atas PT Borobudur
memerlukan tambahan mesin dan equipment untuk
memproduksi suku cadang X yang sebelumnya dibeli dari
pemasok luar. Jumlah investasi dalam fasilitas produksi
diperkirakan Rp 25.000.000 dengan taksiran umur
ekonomis 3 tahun. Manajemen puncak telah menetapkan
target kembalian investasi (ROI) untuk setiap usulan
investasi sebesar 30%
Keputusan apa yang sebaiknya diambil oleh
perusahaan?
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Jumlah
Penghematan Rp 12.000.000 Rp 12.000.000 Rp 12.000.000
Biaya
Discount factor*) 0,769230769 0,591715976 0,455166136
Nilai Tunai Rp 9.230.769 Rp 7.100.592 Rp 5.461.994 Rp 21.793.355

*) Perhitungan Discount Factor:


𝟏
Tahun ke-1:
(𝟏+𝟑𝟎%)𝟏

𝟏
Tahun ke-2:
(𝟏+𝟑𝟎%)𝟐

𝟏
Tahun ke-3:
(𝟏+𝟑𝟎%)𝟑
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa alternatif tetap membeli suku cadang X
dari pemasok luar lebih baik daripada perusahaan memproduksi sendiri, karena
nilai tunai penghematan biaya selama umur ekonomis mesin sebesar Rp
21.793.355 lebih rendah dari investasi yang diperkirakan akan dilakukan sebesar
Rp 25.000.000.
Pendapatan diferensial xx

Tidak diperlukan tambahan


fasilitas produksi
Biaya diferensial xx

Keputusan : Jika A positif, pilih alternatif memproses lebih lanjut


Jika A negatif, jangan pilih alternatif memproses lebih lanjut

MENJUAL ATAU
MEMPROSES
LEBIH LANJUT
Pendapatan diferensial xx

Biaya diferensial xx
Diperlukan tambahan
fasilitas produksi
A
Aktiva diferensial B

Keputusan : Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih
besar daripada B, alternative memproses lebih lanjut sebaiknya dipilih.
Jika jumlah nilai tunai A selama umur ekonomis fasilitas produksi lebih
kecil daripada B, alternative memproses lebih lanjut sebaiknya tidak dipilih.
Contoh Kasus
Menjual
atau
Memproses
Lebih Lanjut
KASUS 5

Harga jual produk A adalah sebesar Rp 10.000 per unit


pada kondisinya saat ini. Biaya penuh (full costs) per unit
produk A dihitung sebagai berikut :
Jenis Biaya Per Unit 10.000 Unit
Biaya Bahan Baku Rp 2.000 Rp 20.000.000
Biaya Tenaga Kerja Rp 1.000 Rp 10.000.000
Biaya Overhead Pabrik Variabel Rp 1.500 Rp 15.000.000
Biaya Overhead Pabrik Tetap Rp 1.300 Rp 13.000.000
Biaya Adm. & Umum Tetap Rp 500 Rp 5.000.000
Biaya Pemasaran Tetap Rp 750 Rp 7.500.000

Jumlah Rp 7.050 Rp 70.500.000


Misalnya, di pasar telah terjadi perkembangan baru
meningkatnya permintaan konsumen terhadap produk A.1
pada harga jual Rp 18.500 per unit. Produk A.1 merupakan
hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Pengolahan lebih
lanjut produk A menjadi produk A.1 tersebut tidak
memerlukan investasi dalam mesin dan equipment, namun
hanya memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut sebesar Rp
5.000 per Unit.

Keputusan apa yang sebaiknya diambil oleh


perusahaan?
Pendapatan Diferensial:
(Rp 18.500 - Rp 10.000) x 10.000 satuan Rp 85.000.000

Biaya Diferensial Rp 50.000.000


Laba Diferensial Rp 35.000.000

Karena alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A.1


menghasilkan pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya diferensial
maka alternatif pengolahan lebih lanjut produk A tersebut dapat dipilih.
KASUS 6
Misalkan dalam contoh kasus di atas, untuk memproses
lebih lanjut produk A menjadi produk A.1 memerlukan
investasi dalam mesin dan equipment sebesar Rp
100.000.000 dengan taksiran umur ekonomis 3 tahun.
Manajemen puncak telah menetapkan target kembalian
investasi (ROI) untuk setiap usulan investasi sebesar 20%
per tahun.

Keputusan apa yang sebaiknya diambil oleh


perusahaan?
Tahun ke-1 Tahun ke-2 Tahun ke-3 Jumlah
Penghematan Biaya Rp 35.000.000 Rp 35.000.000 Rp 35.000.000
Discount factor*) 0,833333333 0,694444444 0,578703704
Nilai Tunai Rp 29.166.667 Rp 24.305.556 Rp 20.254.630 Rp73.726.852

*) Perhitungan Discount Factor:


𝟏
Tahun ke-1:
(𝟏+𝟐𝟎%)𝟏

𝟏
Tahun ke-2:
(𝟏+𝟐𝟎%)𝟐

𝟏
Tahun ke-3:
(𝟏+𝟐𝟎%)𝟑
Hasil perhitungan menunjukkan bahwa investasi dalam mesin dan equipment
sebesar Rp 100.000.000 tersebut tidak mampu menghasilkan return yang
diinginkan jika laba diferensial yang dihasilkan dari pengolahan lebih lanjut
produk A menjadi produk A.1 tersebut hanya menghasilkan Rp 35.000.000 per
tahun. Oleh karena itu, alternatif mengolah lebih lanjut produk A tidak dapat
dipilih.
Biaya diferensial :
Biaya terhindarkan xx
Fasilitas produksi yg lama
dihentikan pemakaiannya
Pendapatan diferensial :
Forgone revenues xx

A
Keputusan : Jika A positif, penghentian produksi produk sebaiknya dipilih
Jika A negatif, penghentian produksi produk sebaiknya tidak dipilih
MENGHENTIKAN
ATAU MELANJUTKAN
PRODUKSI ATAU
KEGIATAN
Biaya diferensial
Biaya terhindarkan xx
Biaya kesempatan xx
Fasilitas produksi yang lama Jumlah biaya diferensial xx
dapat dimanfaatkan dalam
kegiatan bisnis yang lain
Pendapatan diferensial :
Forgone revenues xx
A

Keputusan : Jika A positif, penghentian produksi produk sebaiknya dipilih


Jika A negatif, penghentian produksi produk sebaiknya tidak dipilih
Contoh Kasus
MENGHENTIKAN ATAU MELANJUTKAN
PRODUKSI PRODUK TERTENTU ATAU
KEGIATAN USAHA DEPARTEMEN
TERTENTU
KASUS 7

Suatu toko memiliki 3 departemen yaitu departemen


kosmetika, departemen pakaian, dan departemen barang
kelontong. Laporan Laba Rugi setiap departemen tahun
anggaran 2021 menunjukkan data sebagai berikut:
Barang
Kosmetika Pakaian Kelontong

Hasil Penjualan Rp 50.000.000 Rp 25.000.000 Rp 25.000.000

Biaya Variabel Rp 25.000.000 Rp 10.000.000 Rp 12.000.000

Laba Kontribusi Rp 25.000.000 Rp 15.000.000 Rp 13.000.000

B. Tetap Terhindarkan Rp 10.000.000 Rp 8.000.000 Rp 11.000.000

B. Tetap Tdk Terhindarkan Rp 3.000.000 Rp 3.000.000 Rp 3.000.000

Total Biaya Tetap Rp 13.000.000 Rp 11.000.000 Rp 14.000.000

Laba (Rugi) Bersih Rp 12.000.000 Rp 4.000.000 (Rp 1.000.000)


Jika manajemen puncak memperkirakan kerugian yang
dialami oleh Departemen Barang Kelontong akan
berlangsung terus di masa yang akan datang, maka
manajemen perlu mempertimbangkan keputusan untuk
menghentikan atau meneruskan kegiatan usaha
Departemen Barang Kelontong tersebut.

Keputusan apa yang sebaiknya diambil oleh


perusahaan?
Manfaat:
Biaya diferensial berupa biaya yang
terhindarkan dengan ditutupnya kegiatan
usaha Departemen Barang Kelontong:
Biaya variabel Rp 12.000.000
Biaya tetap terhindarkan Rp 11.000.000
Rp 23.000.000
Pengorbanan:
Pendapatan diferensial yang berupa
pendapatan yang hilang dengan ditutupnya
kegiatan usaha Departemen Barang Kelontong Rp 25.000.000
Manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika
alternatif menghentikan kegiatan usaha
departemen barang kelontong dipilih Rp 2.000.000

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa manfaat lebih kecil dari pengorbanan jika
alternatif menghentikan kegiatan usaha departemen barang kelontong dipilih
Contoh Kasus
Menerima
atau
Menolak Pesanan Khusus
Contoh Kasus
MENERIMA
ATAU
MENOLAK PESANAN KHUSUS
KASUS 8
Suatu perusahaan memproduksi produk X dalam
pabrik berkapasitas 200.000 unit per tahun. Untuk
tahun anggaran 2022 perusahaan merencanakan akan
memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000
unit dengan harga jual sebesar Rp 125.000 per unit.
Rincian anggaran biaya untuk tahun tersebut sebagai
berikut :
Per Unit Total
Biaya Variabel :
Biaya produksi variabel Rp 40.000 Rp 6.000.000.000
Biaya komersial variabel Rp 12.000 Rp 1.800.000.00
Biaya Tetap :
Biaya produksi tetap Rp 30.000 Rp 4.500.000.000
Biaya komersial tetap Rp 15.000 Rp 2.250.000.000
Total Biaya Rp 97.000 Rp 14.550.000.000
Misalnya perusahaan menerima pesanan khusus (di
luar pesanan yang reguler) sebanyak 30.000 unit
produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta
oleh pemesan adalah Rp 75.000 per unit. Haruskah
pesanan khusus tersebut diterima?
Pendapatan Diferensial:
30.000 unit x Rp 75.000 Rp2.250.000.000

Biaya Diferensial
Biaya produksi variabel: 30.000 unit x Rp 40.000 Rp1.200.000.000
Biaya komersial variabel: 30.000 unit x Rp 12.000 Rp 360.000.000 Rp1.560.000.000
Laba Diferensial Rp 690.000.000

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa alternatif menerima pesanan khusus dapat dipilih,
karena pendapatan diferensial (tambahan pendapatan dengan diterimanya pesanan khusus)
lebih tinggi dibandingkan biaya diferensial ( tambahan biaya dengan diterimanya pesanan
khusus tersebut).
TERIMA KASIH
WASSALAMU’ALAIKUM
wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai