Anda di halaman 1dari 42

AKUNTANSI MANAJEMEN

Pertemuan Ke-7
INFORMASI AKUNTANSI
DEFERENSIAL

SURATMAN, SE., MM., CPA.


PROSES PENGAMBILAN
KEPUTUSAN
 Pengakuan dan perumusan masalah atau peluang
 Pencarian tindakan alternatif dan kuantifikasi konsekuensi
 Pemilihan alternatif optimum
 Implementasi dan penindaklajutan
PERAN INFORMASI
AKUNTANSI
 Membangkitkan kesadaran
 Memisahkan tindakan alternatif
 Menjelaskan konsekuensi alternatif
 Menjadi dasar analisis dan penilaian alternatif yang akan
dipilih
 Umpan balik
PROSES KEPUTUSAN DAN MANFAAT
INFORMASI
PROSES PENGAMBILAN INFORMASI AKUNTANSI MANAJEMEN
KEPUTUSAN YANG DIPERLUKAN

Pengakuan dan perumusan masalah Memicu pengambil keputusan dalam


atau peluang menyadari dan merumuskan masalah atau
peluang
Pencarian tindakan alternatif dan Memisahkan tindakan alternatif dan
pengkuantifikasian konsekuensi menjelaskan konsekuensi alternatif
setiap tindakan alternatif
Pemilihan alternatif optimum Membantu menganalisis dan menilai
berbagai alternatif tindakan yang akan
dipilih
Implementasi dan penindaklanjutan Umpan balik untuk memantau
keputusan dan tindakan koreksi
atas penyimpangan
MANFAAT INFORMASI AKUNTANSI
DIFERENSIAL
 Make or buy decision
 Sell or process further
 Stop or continue product line or business unit
 Special order decision
MAKE OR BUY DECISION
MAKE OR BUY DECISION

 Informasi pemicu keputusan

– Cost to buy < cost to make


 Informasi sebagai dasar pengambilan keputusan

– Benefit: Avoidable costs


– Sacrifice: Cost to buy
Fasilitas yang digunakan untuk
membuat dihentikan pemakaiannya
Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A
Perusahaan
sekarang membuat
Biaya diferensial berupa harga beli dari pemasok
luar B
VARIASI
dan mempertim-
bangkan akan
Keputusan: MAKE OR
Jika A > B, alternatif membeli dapat dipilih
membeli
dari pemasok luar
Jika A < B, alternatif membeli tidak dapat dipilih BUY
(outsourcing) Fasilitas yang digunakan untuk membuat
dapat disewakan atau dioperasikan untuk
DECISION
kegiatan bisnis yang lain
Biaya diferensial berupa biaya terhindarkan A
Pendapatan diferensial B
Membuat
Biaya diferensial berupa harga beli C
atau
membeli? Keputusan:
Jika (A + B) > C, alternatif membeli dapat dipilih
Jika (A + B) < C, alternatif membeli tidak dapat
dipilih
Tidak diperlukan tambahan fasilitas produksi
Biaya diferensial: harga beli yang dapat
dihindari A
Perusahaan sekarang Biaya diferensial: biaya untuk membuat B
membeli dari pemasok
Keputusan:
luar dan
Jika A > B, alternatif membuat dapat dipilih.
mempertimbangkan
Jika A < B, alternatif memuat tidak dapat dipilih.
akan membuat sendiri
(in-house sourcing)
Diperlukan tambahan fasilitas produksi
Biaya diferensial: harga beli yang dapat
dihindari A
Biaya diferensial berupa biaya untuk membuat B
Aktiva diferensial berupa investasi dalam fasilitas C
Keputusan:
Jika selama umur ekonomis fasilitas produksi
jumlah nilai tunai (A Ń B) > C, alternatif
membuat sendiri dapat dipilih.
CONTOH MAKE OF BUY
DECISION
 PT Jogjakarta berusaha dalam bidang perakitan. Suku cadang A dari
produk rakitannya selama ini diproduksi sendiri dalam pabriknya.
Kebutuhan suku cadang tersebut berjumlah 100.000 buah setahun.
Biaya produksi suku cadang A disajikan pada slide berikut ini.
 Perusahaan tersebut menerima tawaran dari perusahaan lain untuk
membeli suku cadang A tersebut dengan harga Rp25 per buah.
 Ditinjau dari biaya, manajemen puncak perusahaan perlu
mempertimbangkan keputusan membeli suku cadang tersebut atau
tetap memproduksi sendiri.
TOTAL COST DAN COST PER UNIT
SUKU CADANG A
Unsur Biaya Per Buah 100.000 Buah

Biaya bahan baku Rp5 Rp500.000


Biaya tenaga kerja variabel 10 1.000.000
Biaya overhead pabrik variabel 3 300.000
Biaya overhead pabrik tetap
terhindarkan (avoidable fixed factory 4 400.000
overhead)
Biaya overhead pabrik tetap bersama 5 500.000
(joint fixed factory overhead)

Rp27 Rp2.700.000
Jumlah biaya produksi
INFORMASI TAMBAHAN DALAM
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
 Misalnya, di dalam pengambilan keputusan fasilitas-fasilitas
untuk memproduksi suku cadang A tersebut dianggap tetap
menganggur jika alternatif membeli dari luar dipilih.
 Dalam pengambilan keputusan ini informasi biaya yang perlu
dipertimbangkan adalah biaya diferensial yang berupa "biaya
terhindarkan (avoidable costs) jika produksi suku cadang A
dihentikan dan biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suku
cadang A dari pemasok luar."
PERTIMBANGAN
MANFAAT (BENEFIT):
Biaya Diferensial (Biaya Terhindarkan)
Biaya-biaya variabel (biaya bahan baku, biaya tenaga
kerja variabel dan biaya overhead variabel) Rp18
Biaya tetap terhindarkan 4

Jumlah biaya terhindarkan jika membeli dari luar Rp22

PENGORBANAN (SACRIFICE):
Biaya diferensial
Harga beli jika membeli dari luar 25

Kerugian jika membeli dari luar Rp3


Apabila fasilitas yang tidak
digunakan memproduksi suku
cadang A bisa desewakan dengan
harga Rp400.000 per tahun, dasar
sebagai pengambilan keputusan
adalah sebagai berikut :
Jumlah Biaya Jika

Membuat Sendiri Membeli Biaya Diferensial

Biaya Suku Cadang A 2.200.000 2.500.000 300.000


Biaya Kesempatan (hasil sewa) 400.000 - 400.000
Jumlah Biaya Diferensial 2.600.000 2.500.000 100.000

Dari data tersebut diatas ternya PT.


Yogyakarta lebih membeli suku dadang
A dari pemasok luar.
CONTOH MAKE OF BUY
DECISION
PT. X berusahan dalam bidang peraklitan. Suku cadang A dari
produk rakitannya selama ini dibeli dari pemasok luar dengan
harga Rp.35 per satuan dengan kebutuhan satu tahun sebesar
100.000 satuan.
Manajemen berusaha mempertimbangkan untuk memproduksi
sendiri dengan taksiran harga sebagai berikut :

Taksiran Biaya Produksi Suku Cadang A

Per satuan 100.000 satuan


Biaya Bahan Baku Rp 5 Rp 500.000
Biaya Tenagakerja variabel Rp 10 Rp 1.000.000
Biaya Overhead variabel Rp 3 Rp 300.000
Biaya overhead pabrik terhindarkan Rp 9 Rp 900.000
Jumlah Biaya Produksi Rp 27 Rp 2.700.000
Taksiran Biaya Produksi Suku Cadang A

Per satuan 100.000 satuan


Biaya Bahan Baku Rp 5 Rp 500.000
Biaya Tenagakerja variabel Rp 10 Rp 1.000.000
Biaya Overhead variabel Rp 3 Rp 300.000
Biaya overhead pabrik terhindarkan Rp 9 Rp 900.000
Jumlah Biaya Produksi Rp 27 Rp 2.700.000
Biaya diferensial yang
dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan membeli atau membuat Per satuan 100.000 satuan

sendiri
Manfaat :
Biaya diferensial (biaya terhindarkan)
Harga beli jikanmembeli dariluar Rp 35 Rp 3.500.000

Pengorbanan :
Biaya Diferensial
Taksiran biaya produksi suku cadang A Rp 27 Rp 2.700.000

Keuntungan Jika Memproduksi sendiri Rp 8 Rp 800.000

Dari data tersebut alternatif memproduksi adalah yang


paling menguntungkan sehinga merupakan alternative
yang perlu diambil dalam keputisan.
Apabila dalam kasus tersebut untuk
memproduksi suku cadang A
memerlukan tambahan investasi sebesar
Rp.1.500.000 dengan taksiran
 Ad umur
ekonomis selama 3 tahun dan tingkat
ROI 30%, pertanyaan yang timbul
adalah : “Apakah penghematan dari
produksi sendiri sebesar Rp8 per satuan
atau Rp800.000 pertahun masih
memadahi jika dibandingkan dengan
Biaya diferensial yang dipertimbangkan dalam pengambilan
keputusan membeli atau membuat sendiri dengan
mempertimbangkan investasi adalah sebagai berikut :

Tahun Ke-1 Tahun Ke-2 Tahun Ke-3 Total


Penghematan Biaya 800.000 800.000 800.000
Discount factor 0,769230769 0,591715976 0,455166135
Nilai Tunai 615.385 473.373 364.133 1.452.890
Dari data tersebut ternyata PT. X lebih baik tetap membeli
suku cadang dari luar, karena nilai tunai penghematan biaya
selama umur ekonomis investasi lebih kecil dibandingkan
investasinya.
STRATEGIC
OUTSOURCING
 Focused strategy memacu perusahaan untuk memutuskan
strategic outsourcing
 Support units are subject to be outsourced.
 Alasan outsourcing adalah:
– Customer akan memperoleh satu ikat (bundle) jasa
berkualitas, karena diserahkan oleh jejaring organisasi yang
memiliki kompetensi unggul.
– Cost lebih rendah
– Human resource career
– Kesempatan untuk melakukan quantum leap dalam
teknologi dan expertise
Periksa Value
Chain
OUTSOURCING
Identifikasi DECISION
Aktivitas

Ya Apakah Tidak
aktivitas
tersedia di
luar?
Apakah
pengendalian Ya Sediakan di
secara absolut dalam (in-house
diperlukan? sourcing)

Sediakan di
Tidak dalam (in-house
sourcing)

Benchmark
Tidak apakah
perusahaan Ya
memiliki
kemampuan
tingkat dunia?
Apakah
merupakan Ya
bagian dari
strategi inti?

Sediakan di
Serahkan ke dalam (in-house
Tidak
pemasok luar sourcing)
(outsourcing) Serahkan ke
pemasok luar
(outsourcing)
IDENTIFIKASI MATA RANTAI
YANG AKAN DI-OUTSOURCE-KAN
VALUE CHAIN

Product Product Inbound


Marketing Distribution Service
Concept Development Logistic Production

Information Order Fleet


Maintenance Delivery
System Processing

Dilaksanakan Diserahkan
Sendiri kepada
(In-House Pemasok Luar
Sourcing)? (Outsourcing)?
SELL OR PROCESS FURTHER
SELL OR PROCESS FURTHER

 Informasi pemicu keputusan:

– Pendapatan diferensial (differential


revenues)
 Informasi sebagai dasar keputusan:

– Laba diferensial (pendapatan


diferensial - biaya diferensial)
Tidak Pendapatan diferensial Rpxx
diperlukan
tambahan SELL OR
fasilitas
produksi
Biaya diferensial
xx
A
PROCESS
Menjual atau Keputusan: Jika A positif, pilih alternatif memproses FURTHER
lebih lanjut.
memproses
lebih lanjut
Jika A negatif, jangan pilih alternatif
memproses lebih lanjut.

Pendapatan diferensial Rpxx

Diperlukan Biaya diferensial xx


tambahan
A
fasilitas
produksi

Aktiva diferensial B

Keputusan: Jika jumlah nilai tunai A selama umur


ekonomis fasilitas produksi lebih besar
daripada B, alternatif memproses lebih
lanjut sebaiknya dipilih.

Jika jumlah nilai tunai A selama umur


ekonomis fasilitas produksi lebih kecil
daripada B, alternatif memproses lebih
lanjut sebaiknya tidak dipilih.
CONTOH SELL OR PROCESS FURTHER
DECISION
Produk A mempunyai harga jual sebesar Rp10.000 per satuan pada
kondisinya sekarang. Biaya penuh (full costs) per satuan produk A dihitung
seperti disajikan pada slide berikut ini.

Dari data pada slide tsb, pada kondisinya sekarang produk A mampu
menghasilkan laba bersih Rp29.500.000 (Rp100.000.000 - Rp70.500.000)
pada volume penjualan 10.000 satuan.

Misalnya, di pasar telah terjadi perkembangan baru meningkatnya


permintaan customer terhadap produk A-1 pada harga jual Rp18.500 per
satuan. Produk A-1 merupakan hasil pengolahan lebih lanjut produk A. Jika
hanya dilihat tambahan pendapatan jika produk A diolah lebih lanjut
menjadi produk A-1, perusahaan akan memperoleh pendapatan diferensial
Rp8.500 per satuan. Namun dalam mempertimbangkan pengambilan
keputusan ini, informasi pendapatan diferensial perlu ditandingkan dengan
informasi biaya diferensial.
DATA BIAYA TOTAL DAN BIAYA
PER SATUAN
Per Satuan 10.000 satuan

Biaya bahan baku Rp2.000 Rp20.000.000


Biaya tenaga kerja langsung 1.000 10.000.000
Biaya overhead pabrik variabel 1.500 15.000.000
Biaya overhead pabrik tetap 1.300 13.000.000
Biaya administrasi & umum tetap 500 5.000.000
Biaya pemasaran tetap 750 7.500.000

Total biaya penuh per satuan produk A Rp7.050 Rp70.500.000


PENGAMBILAN KEPUTUSAN SELL
OR PROCESS FURTHER

 Misalkan pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 tersebut


tidak memerlukan investasi dalam mesin dan ekuipmen, namun hanya
memerlukan biaya pengolahan lebih lanjut (biaya diferensial) sebesar
Rp5.000 per satuan, maka perhitungan informasi akuntansi diferensial
adalah sebagai berikut:
Pendapatan diferensial
(Rp18.500- Rp10.000) x 10.000 satuan Rp85.000.000
Biaya diferensial 50.000.000
Laba diferensial Rp35.000.000
Karena alternatif pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1
tersebut menghasilkan pendapatan diferensial lebih tinggi dari biaya
diferensial maka alternatif pengolahan lebih lanjut produk A tersebut dapat
dipilih.
CONTOH LAIN
 Manajemen PT X menghadapi pemilihan alternatif memproses lebih lanjut
produk A menjadi produk A-1 atau menjual pada kondisinya sekarang.
Kapasitas produksi adalah 10.000 per tahun.
 Biaya penuh (full costs) untuk produk A adalah Rp7.050 per satuan atau
Rp70.500.000 per tahun dan harga jual pada kondisinya sekarang Rp10.000 per
satuan.
 Dengan tambahan biaya pengolahan sebesar Rp5.000 per satuan, produk A
tersebut dapat diubah menjadi produk A-1 dengan harga jual Rp18.500 per
satuan. Jika pengolahan lebih lanjut produk A menjadi produk A-1 tersebut
misalnya memerlukan investasi dalam mesin dan ekuipmen sebesar
Rp100.000.000, dan diperkirakan mempunyai umur ekonomis 3 tahun.
 Jika return yang diinginkan dari investasi tersebut sebesar 20% per tahun,
maka pemilihan alternatif tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
informasi yang disajikan pada slide berikut ini
INFORMASI YANG DIPERTIMBANGKAN DALAM
SELL OR PROCESS FURTHER
Pendapatan diferensial
(Rp18.500- Rp10.000) x 10.000 satuan Rp85.000.000
Biaya diferensial 50.000.000

Laba diferensial Rp35.000.000

Nilai tunai laba diferensial:


Tahun ke 1: 0.83333* x Rp35.000.000 Rp29.166.667
Tahun ke 2: 0.69444** x Rp35.000.000 24.305.400
Tahun ke 3: 0.57870*** x Rp35.000.000 20.254.500

Jumlah nilai tunai laba diferensial Rp 73.726.567


Investasi 100.000.000

Nilai tunai bersih (Rp 26.273.433)


STOP OR CONTINUE PRODUCT
LINE
STOP OR CONTINUE PRODUCT
LINE
 Informasi pemicu keputusan:
– Kerugian
 Informasi sebagai dasar keputusan:
– Benefit: Avoidable costs
– Sacrifice: Differential revenues
Biaya diferensial:
Fasilitas produksi biaya terhidarikan Rpxx
yang lama dihentikan STOP OR
pemakaiannya
Pendapatan diferensial:
PROCESS
forgone revenues xx FURTHER
A
Keputusan: Jika A positif, penghentian
Menghentikan produksi produk sebaiknya dipilih.
atau melanjutkan
produksi atau Jika A negatif, penghentian produksi
kegiatan produk sebaiknya tidakdipilih.

Biaya diferensial:
Fasilitas produksi * Biaya terhindarkan Rpxx
lama dapat * Biaya kesempatan xx
dimanfaatkan
Jml. biaya diferensial Rpxx
dalam kegiatan
bisnis yang lain Pendapatan xx
diferensial:
forgone revenues A

Keputusan: Jika A positif, penghentian


produksi produk sebaiknya dipilih.

Jika A negatif, penghentian produksi


produk sebaiknya tidakdipilih.
CONTOH
Suatu toko memiliki 3 departemen: departemen kosmetika, departemen
pakaian, departemen barang lain. Laporan laba-rugi tiap departemen tahun
anggaran 20X4 disajikan pada tabel berikut ini:
KOSMETIKA PAKAIAN BRG LAIN

Hasil penjualan Rp50.000.000 Rp25.000.000 Rp25.000.000


Biaya variabel 25.000.000 10.000.000 12.000.000
Laba kontribusi Rp25.000.000 Rp15.000.000 Rp13.000.000

Biaya tetap terhindarkan Rp10.000.000 Rp8.000.000 Rp11.000.000


Biaya tetap tidak terhindarkan 3.000.000 3.000.000 3.000.000

Total biaya tetap Rp13.000.000 Rp11.000.000 Rp14.000.000

Laba (rugi) bersih Rp12.000.000 Rp4.000.000 (Rp1.000.000)


PERTIMBANGAN
MANFAAT (BENEFIT)
Biaya diferensial berupa biaya yang terhindarkan
dengan ditutupnya kegiatan usaha Departemen
Barang Lain:
Biaya variabel Rp12.000.000
Biaya tetap terhindarkan 11.000.000

Total manfaat (benefit) Rp23.000.000

PENGORBANAN (SACRIFICE)
Pendapatan diferensial yang berupa pendapatan
penjualan yang hilang dengan ditutupnya kegiatan
usaha Departemen Barang Lain 25.000.000

Manfaat lebih kecil dari pengorbanan


jika alternatif menghentikan kegiatan
usaha Departemen Barang Lain
dipilih Rp 2.000.000
1. PT. Arjuna yang merupakan perusahaan kayu memiliki 3 pusat laba yaitu devisi balken, devisi triplek dan
devisi barcore. Hasil usaha untuk tahun 2018 tampak pada informasi keuangan sebagai berikut :
Div. Balken Div. Triplek Div. Barcore

Penjualan 50.000.000 65.000.000 75.000.000


Biaya Variabel
Biaya Bahan Baku 12.000.000 13.000.000 15.500.000
Biaya Tenaga Kerja 13.500.000 14.000.000 16.800.000
BOP Variabel 7.800.000 8.250.000 8.500.000
Biaya Adm & Umum Variabel 6.500.000 6.750.000 7.400.000
Biaya Pemasaran Variabel 4.500.000 4.800.000 6.250.000
Jumlah Biaya Variabel 44.300.000 46.800.000 54.450.000
Laba Kontribusi 5.700.000 18.200.000 20.550.000

Biaya Tetap
Biaya Produksi Tetap 3.500.000 3.750.000 5.700.000
Biaya Adm & Umum Tetap Terhindarkan 2.000.000 2.500.000 4.800.000
Biaya Adm & Umum Tetap Tidak Terhindarkan 2.750.000 1.800.000 2.500.000
Biaya Pemasaran Tetap Terhindarkan 1.500.000 1.600.000 3.800.000
Biaya Pemasaran Tetap Tidak Terhindarkan 1.350.000 1.700.000 2.700.000
Jumlah Biaya Tetap 11.100.000 11.350.000 19.500.000
Laba Bersih (5.400.000) 6.850.000 1.050.000

Diminta :
Divisi balken diprediksi mengalami kerugian secara terus menerus, bagaimana pendapat saudara apakah
divisi balken sebaiknya dihentikan atau dilanjutkan?. Sertakan perhitungan dan alasanya. (bobot 50%).
SPECIAL ORDER DECISION
SPECIAL ORDER DECISION

 Konsep cost recovery


 Regular order diberi tanggung jawab untuk menutup
variable costs dan seluruh fixed costs.
 Special order hanya dibebani tugas untuk menutup
variable costs.
CONTOH
PT KXT memproduksi produk X dalam pabrik yang berkapasitas 200.000
satuan per tahun. Untuk tahun anggaran 20X1 perusahaan merencanakan
akan memproduksi dan menjual produk X sebanyak 150.000 satuan dengan
harga jual sebesar Rp1.250 per satuan. Anggaran biaya untuk tahun tersebut
menunjukkan rincian biaya seperti disajikan pada tabel berikut ini:.
PER SATUAN TOTAL
Biaya variabel:
Biaya produksi variabel Rp400 Rp60.000.000
Biaya komersial variabel 120 18.000.000
Biaya tetap:
Biaya produksi tetap 300 45.000.000
Biaya komersial tetap 150 22.500.000

Total biaya Rp970 Rp145.500.000


CONTOH
Misalnya, perusahaan menerima pesanan khusus (di luar pesanan yang reguler)
sebanyak 30.000 satuan produk X dari perusahaan lain. Harga yang diminta oleh
pemesan adalah Rp750 per satuan.

Pendapatan diferensial
30.000 satuan x Rp750 Rp22.500.000

Biaya diferensial
Biaya produksi variabel Rp12.000.000
Biaya komersial variabel 3.600.000
Rp15.600.000

Laba diferensial Rp6.900.000


Contoh soal :
1. PT. Sindu Jaya memproduksi produk bola basket yang berkapasitas 150.000 unit pertahun. Untuk tahun
2014 perusahaan merencanakan akan memproduksi 125.000 unit dengan harga jual per unit Rp2.000,-.
Anggaran biaya untuk tahun tersebut adalah sebagai berikut :
Per unit Total
Biaya Produksi
Biaya Bahan 250 31.250.000
Biaya Tenaga Kerja Langsung 300 37.500.000
Biaya Overhead Variabel 350
Biaya Overheat Tetap 100 56.250.000
Biaya Non Produksi
Biaya non produksi variabel 530 66.250.000
Biaya non produksi tetap 250 31.250.000
Total biaya 1.780 222.500.000
Pada tahun 2014 perusahaan mendapat pesanan khusus bola basket sebanyak 20.000 unit dengan harga
Rp1.250,- per unit.

Diminta :
a. Menurut saudara apakah pesanan khusus tersebut sebaikya diterima atau ditolak, sertakan alasan dan
perhitungannya.
b. Bagaimana dampak terhadap laba secara keseluruhan apabila pesanan khusus tersebut diterima,
sertakan perhitunganya.
(bobot 30%).
1. Perusahaa meubelair “Kartika” yang ada di Boja mengekspor beberapa produk diantaranya
adalah kursi ukir, dalam 1 tahun perusahaan tersebut bisa mengekspor 5.000 unit kursi ukir dalam
jenis yang sama.
Selama ini perusahaan tersebut membeli kursi yang diekspor kepada perusahaan-perusahaan
pemasok dengan harga Rp. 1.500.000,-/unit. Dengan pertimbangan kemampuan yang dimiliki
oleh perusahaan, maka perusahaan menginginkan membuat sendiri kursi tersebut dengan
investasi untuk peralatan sebesar Rp 2.000.000.000,- selama umur ekonomis 3 tahun, suku bunga
12% per tahun dan taksiran biaya produksi per unit sebagai berikut :

Perbuah
Biaya bahan baku Rp. 600.000,-

Biaya tenaga kerja variabel Rp. 250.000,-

Biaya overhead pabrik variable Rp. 200.000,-

Biaya overhead pabrik tetap terhindarkan Rp. 150.000,-

Jumah biaya Produksi Rp. 1.200.000,-

Sebaiknya perusahaan membuat sendiri atau tetap membeli dari luar ? (bobot 20%)

Anda mungkin juga menyukai