Anda di halaman 1dari 29

COST – Volume - Profit

Analysis

Oleh:
Taty Sariwulan, S.E., M.Si., Ak., CA.
BISMILLAHIRRAHMANIRRAHIM

ASSALAMU’ALAIKUM WR. WB
TUJUAN :

1. Menjelaskan bagaimana perubahan aktivitas mempengaruhi contribution


margin dan net income.
2. Menghitung rasio laba (contribution margin ratio) dan menggunakannya
untuk menghitung perubahan dalam contribution margin dan net income.
3. Menunjukkan efek pada contribution margin sebagai akibat perubahan
pada variabel cost, fixed cost, harga jual, dan volume
4. Menghitung Break Event Point, baik menggunakan metode persamaan
maupun metode contribution margin.
5. Mempersiapkan grafik cost-volume-profit dan menjelaskan arti dari setiap
komponen masing-masing.
6. Menggunakan formula cost-volume-profit untuk menentukan tingkat
aktivitas yang diperlukan guna mencapai tingkat laba yang diperlukan.
7. Menghitung margin of safety.
8. Menghitung Break Event Point untuk perusahaan yang memproduksi
lebih dari satu macam produk.
Contoh Kasus:
Suatu perusahaan pada bulan Januari 2023 menjual 400 unit produk
per bulan dengan harga Rp 250.000,00 per unit. Biaya variabel per
unit adalah Rp150.000,00, biaya tetap Rp 35.000.000 per bulan

1. Januari 2023 Februari 2023

Sales Rp 100 juta Rp 110 juta


Total variabel Cost Rp 60 juta Rp 66 juta
Contribution Margin Rp 40 juta Rp 44 juta
Total Fixed Cost Rp 35 juta Rp 35 juta
Net Income Rp 5 juta Rp 9 juta
7. Margin of Safety

 Kelebihan penjualan yang dianggarkan di atas volume


penjualan impas → seberapa banyak penjualan boleh turun
sebelum perusahaan menderita kerugian

 Menunjukkan tingkat resiko mendapatkan kerugian jika terjadi


kenaikan titik impas akibat suatu kondisi

Rumus Margin of Safety (MOS):


MOS = Penjualan (dianggarkan – BEP)
Persentase MOS = MOS : Penjualan
7. Margin of Safety

 Kelebihan penjualan yang dianggarkan di atas volume


penjualan impas → seberapa banyak penjualan boleh turun
sebelum perusahaan menderita kerugian

 Menunjukkan tingkat resiko mendapatkan kerugian jika terjadi


kenaikan titik impas akibat suatu kondisi

Rumus Margin of Safety (MOS):


MOS = Penjualan (dianggarkan – BEP)
Persentase MOS = MOS : Penjualan
8. Perhitungan BEP Untuk Dua Produk
Sebuah perusahaan menghasilkan dua macam produk X dan Y. Perusahaan
memproduksi produk X sebanyak 10.000 unit dengan harga Rp. 10.000 per
unit dan produk Y sebanyak 5.000 unit dengan harga Rp. 30.000 per unit.
Biaya variabel produk X dan Y masing-masing sebesar 60% dari penjualan.
Sedangkan biaya tetap produk X sebesar Rp. 20.000.000 dan produk Y
sebesar Rp. 30.000.000. Data laporan laba-rugi untuk produk X dan Y tersebut
sbb:

Keterangan Produk X Produk Y Total


Penjualan 100.000.000 150.000.000 250.000.000
Biaya Variabel 60.000.000 90.000.000 150.000.000
Kontribusi Marjin 40.000.000 60.000.000 100.000.000
Biaya Tetap 20.000.000 30.000.000 50.000.000
Laba Operasional 20.000.000 30.000.000 50.000.000

Perimbangan penjualan (sales mix) produk X dan Y adalah 1 : 1.5 yaitu antara
Rp. 100.000.000 : Rp. 150.000.000, perimbangan produknya adalah X: Y = 2 : 1
yaitu 10.000 unit : 5.000 unit.
Contoh Penerapan CVP Analysis

Analisis Biaya Volume Laba Sebagai Alat Perencanaan Laba


Pada CV Waringin Putih Semarang

Jurnal Akuntansi Keuangan Bisnis Terapan, Vol. 1, No.1, Mei 2018


CV Waringin Putih Semarang merupakan industry yang bergerak dalam pembuatan
material bangunan berupa paving dan batako. Berbagai jenis paving yang diproduksi
diantaranya Paving Holland, Paving Hexagonal, Paving Unipave, Grass Block, Topi
Uskup dan Batako
Klasifikasi Biaya
Langkah awal yang dilakukan dalam analisis biaya volume laba adalah
menganalisis dan mengklasifikasikan biaya menjadi biaya tetap dan biaya
variabel, serta memisahlan biaya variabel
Pemisahan Unsur Biaya Variabel
Mengacu pada salah satu asumsi analisis biaya volume laba, yakni semua biaya
diklasifikasikan sebagai biaya variabel dan biaya tetap, maka diperlukan
pemisahan unsur biaya variabel dan biaya tetap yang terdapat dalam biaya semi
variabel.
Pengalokasian Biaya Variabel Pada Masing-Masing Produk
Jumlah biaya variabel setiap jenis produk tidak langsung dapat diketahui,
sehingga diperlukan pengalokasian biaya variabel untuk masing-masing jenis
produk. Pengalokasian biaya variabel berdasarkan komposisi penjualan pada
masing-masing jenis produk sebagai berikut:

Sales mix

47,74% x Rp 3.074.541.289,73
Margin Kontribusi Rata-Rata Tertimbang dan Rasio Margin Kontribusi
Margin Kontribusi Rata-Rata Tertimbang dan Rasio Margin Kontribusi

Bagi perusahaan yang memproduksi lebih dari satu jenis produk, margin
kontribusi yang digunakan dalam penerapan analisis biaya volume laba adalah
margin kontribusi rata-rata tertimbang per unit produk

Tabel 6 Tabel 2
Analisis Titik Impas (Break Even Point)
Perencanaan Laba
Pada tahun 2017 pihak manajemen menghendaki peningkatan laba sebesar 30%
dari laba tahun 2016. Berikut perhitungan target laba untuk tahun 2017:
Target laba tahun 2017 = 130% x Laba Tahun 2016
= 130% x Rp 666.833.845,00
= Rp 866.883.998,50

Dalam rupiah??
Margin Pengaman (Margin of Safety)

Perhitungan margin pengaman (Rp) untuk tahun 2017:


Margin Pengaman (Rp) = Penjualan yang dianggarkan – Penjualan impas
= Rp 4.966.205.500,00 – Rp 1.806.907.307,84
= Rp 3.159.298.192,16
Pengungkit Operasi (Operating Leverage)

Berdasarkan perhitungan tingkat operating leverage di atas, dapat diketahui


bahwa suatu perubahan penjualan akan mengakibatkan perubahan 1,74 kali lipat
terhadap laba pada CV Waringin Putih Semarang. Dengan demikian, diketahui
apabila laba pada tahun 2017 meningkat sebesar 30% dari laba tahun 2016,
maka jumlah penjualan CV Waringin Putih Semarang akan meningkat 17,21%
(30%/1,74) atau sebesar Rp4.966.205.500,00, dengan selisih pembulatan
Rp205.485,05.
Titik Penutupan usaha (Shut Down Point)
Perhitungan shut down point bagi perusahaan yang menjual lebih dari satu
produk adalah sebagai berikut:
Titik Penutupan usaha (Shut Down Point)
Perhitungan shut down point CV Waringin Putih
GRAFIK
TERIMA KASIH

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Anda mungkin juga menyukai