Anda di halaman 1dari 13

AKUNTANSI

MANAJEMEN
PENGAMBILAN KEPUTUSAN TAKTIS

RENDY LAZUARDI RAHMAN REDINAL DANIUS


022118129 022118236

REVAN NUR SETIA AJI N


SYAHRUL RAMADHAN
022118254
022118271
PENGERTIAN

Pengambilan keputusan taktis terdiri atas pemilihan di antara berbagai


alternatif dengan hasil yang langsung (jangka pendek) atau terbatas (berskala
kecil), namun mempunyai konsekuensi dalam jangka panjang. Tujuan
keseluruhan dari pengambilan keputusan strategik adalah memilih strategi
alternatif sehingga keunggulan bersaing jangka panjang dapat tercapai.
Pengambilan keputusan taktis harus mendukung tujuan keseluruhan
meskipun tujuan langsungnyPendekatan pengambilan keputusan taktis menekankan pentingnya
pengidentifikasian dan penggunaan kos yang relevan.a berjangka panjang atau terbatas.
Kosrelevan merupakan kos masa depan yang berbeda pada setiap alternatif.
Untuk menjadi relevan, suatu kos tidak hanya merupakan kos masa depan,
tetapi harus berbeda antara satu alternatif dengan alternatif lainnya. Jika kos
masa depan terdapat pada lebih dari satu alternatif maka kos tersebut tidak
memiliki pengaruh terhadap keputusan yang berarti kos tersebut tidak
relevan.
01mengevaluasi 03menentukan apakah
alternatif membeli akan menjual atau
dari pemasok luar memproses lebih lanjut
atau membuat
JENIS-JENIS sendiri

KEPUTUSAN
02 menerima atau 04mempertahankan,
menolak pesanan memperluas, menutup,
khusus atau menghilangkan
suatufasilitas

05 memilih
bauran produk
mengevaluasi alternatif membeli dari
pemasok luar atau membuat sendiri

Manajer sering dihadapkan dengan kondisi apakah akan membuat


ataumembeli komponen yang digunakan dalam produksi. Untuk itu,
manajemensecara periodik harus mengevaluasi keputusan di masa lalu
yang berkaitan dengan produksi. Kondisi yang terkait dengan keputusan
masa lalu kemungkinan berubah, dan sebagai akibatnya maka
dibutuhkan pendekatan yang berbeda.
Mempertahankan atau
Menghentikan (Keep or Drop)

Analisa kos diferensial juga dapat digunakan ketika bisnis menghadapi


kemungkinan dari penurunan fasilitas produksi dan pasar. Dalam jangka
pendek, perusahaan lebih baik menghentikan suatu produksi dari pada tidak
beroperasi, selama kos variabel dan kos tetap dapat tetap tertutupi.
Menghentikan suatu lini produk tidak akan menghapus kos secara
keseluruhan. Depresiasi, bunga, pajak bangunan, dan asuransi akan tetap
berjalan selama suatu lini produksi dihentikan.
Jika penjualan tidak menutupi kos variabel dan sebagian dari kos tetap
yang tidak dapat dihindari, perusahaan lebih baik menghentikan secara
permanen daripada menghentikan hanya secara sementara.
Keputusan Pesanan Khusus
(Special Order)
Kos diferensial sebaiknya dipertimbangkan ketika suatu keputusan
melibatkan perubahan dalam keluaran. Kos diferensial dari penambahan
produksi adalah selisih antara kos output sekarang dengan kos keluaran
yang direncanakan. Jika kapasitas tersedia, analisis kos diferensial dapat
mengindikasikan kemungkinan untuk menjual output tambahan dengan
harga di bawah kos rata–rata per unit sekarang. Suatu pesanan khusus
sering kali menarik untuk diterima, terutama jika perusahaan beroperasi
di bawah kapasitas maksimal.
Menjual atau Proses Lebih Lanjut (Sell
or Process Further)

Produk gabungan melalui proses yang sama dan kos produksi yang
sama hingga titik pisah (split-off point). Pada titik ini, tiap produk sudah
dapat dibedakan. Misalnya untuk perkebunan apel, pada saat dipanen
maka sudah dapat dibedakan mana apel dengan kualitas premium dan
mana yang tidak. Terkadang, produk gabungan dapat dijual saat titik
pisah, atau diproses lebih lanjut sebelum dijual. Penentuan apakah suatu
produk akan dijual saat titik pisah ataukah akan diproses lebih lanjut
terlebih dahulu merupakan salah satu keputusan yang penting bagi
manajer.
Bauran Produk (Product Mix)
Setiap bauran produk mencerminkan suatu alternatif yang mengandung tingkat
laba terkait. Seorang manajer harus memilih alternatif yang akan
memaksimalkan total laba. Karena kos tetap tidak bergantung pada tingkat
aktivitas, maka total kos tetap akan sama pada semua bauran sehingga tidak
relevan untuk keputusan. Jika perusahaan memiliki sumber daya yang tidak
terbatas dan permintaan atas tiap produk tidak terbatas maka keputusan bauran
produk dengan mudah dapat dibuat, yaitu memproduksi produk dalam jumlah
yang tidak terbatas. Sayangnya, tiap perusahaan mempunyai kendala
keterbatasan, baik sumber daya maupun permintaan. Seorang manajer harus
memilih bauran optimal dengan berbagai kendala yang terdapat pada
perusahaan. Dengan kata lain, seorang manajer perlu memilih alternatif yang
memaksimalkan total marjin kontribusi.
CONTOH
SOAL
MEMBELI ATAU MEMBUAT SENDIRI

PT. Rumahku Istanaku membuat rumah minimalis. KOS PER UNIT


Presiden direktur perusahaan, tertarik untuk Bahan baku langsung RP 35.000
mempertimbangkan apakah akan lebih baik jika
pintu yang akan digunakan pada setiap rumah di Tenaga kerja langsung RP 50.000
produksi sendiri atau membelinya dari pemasok Overhead Variabel RP 10.000
luar. Informasi di bawah ini berdasarkan produksi
Overhead Tetap :
500 pintu, diberikan untuk membantu memberikan
pilihan yang terbaik. Gaji Bagian
Administrasi RP 7.000
Pajak Bumi Bangunan RP 2.000
Dari kos overhead tetap, perusahaan dapat Asuransi RP 5.000
menghemat Rp5.000 per unit dari kos lain-lain jika Utilitas RP 5.000
membeli pintu dari pemasok dan mengalokasikan Kos lain-lain RP 6.000
kos overhead tetap ke tempat lain. Harga dari
pemasok untuk pintu adalah Rp55.000.000. Total Kos Rp120.000

Diminta: Tentukan apakah perusahaan lebih baik


membuat sendiri atau membeli dari pemasok!
JAWABAN

Jika membuat sendiri maka kos yang dikeluarkan adalah :


KOS PER UNIT KOS 500 UNIT
Bahan baku langsung RP 35.000 RP 17.500.000
Tenaga kerja langsung RP 50.000 RP 25.000.000
Overhead Variabel RP 10.000 RP 5.000.000
Overhead Tetap :
Gaji Bagian Administrasi RP 7.000 RP 3.500.000
Pajak Bumi Bangunan RP 2.000 RP 1.000.000
Asuransi RP 5.000 RP 2.500.000
Utilitas RP 5.000 RP 2.500.000
Kos lain-lain RP 6.000 RP 3.000.000

Total Kos Rp120.000 RP 60.000.000


KESIMPULAN

Jadi, total kos untuk membuat 500 pintu adalah


Rp60.000.000, sedangkan jika perusahaan
membeli dari pemasok hanya mengeluarkan kos
sebesar Rp55.000.000. Jadi, lebih
menguntungkan jika perusahaan membeli pintu
yang dibutuhkannya dari pemasok.

Anda mungkin juga menyukai