Kertas kerja adalah Kertas Kerja adalah catatan yang dipersiapkan dan disimpan
oleh auditor yang isinya meliputi prosedur audit yang diterapkan, pengujian yang
dilakukan, informasi yang diperoleh serta kesimpulan yang dicapai dalam penugasan
audit.
Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) SA Seksi 339 (PSA No. 15) mengatur
mengenai Kertas Kerja Audit. Menjelaskan bahwa : “Auditor harus membuat dan
memelihara kertas kerja, yang isi maupun bentuknya harus didesain untuk memenuhi
keadaan-keadaan yang dihadapinya dalam perikatan tertentu. Informasi yang
tercantum dalam kertas kerja merupakan catatan utama pekerjaan yang telah
dilaksanakan oleh auditor dan kesimpulan-kesimpulan yang dibuatnya mengenai
masalah-masalah yang signifikan“.
Ad.1 kertas kerja neraca saldo : merupakan kertas kerja yang terpenting yang
menjadi penghubung antara akun buku besar klien dengan tem – item yang di
laporakan dalam laporan keuangan
memberi dasar untuk pengendalian seluruh kertas kerja individual.pemeriksaan
spesifik dari bukti laporan keuangan.
Ad.2 skedul dan analisis : merupakan penggambaran setiap kertas kerja yang
memuat bukti yang mendukung item dalam kertas kerja neraca saldo.
Ad.3 memoranda audit dan dokumentasi informasi penguat : Memoranda
meliputi komentar – komenter atas pelaksanaan audit yang meliputi :
• lingkup pekerjaan
• temuan – temuan, dan
• kesimpulan audit
Ad.4 ayat jurnal penyesuaian dan ayat jurnal reklasifikasi : ayat jurnal
penyesuaian ( adjusting entiries ) merupakan koereksi atas kesalahan klien sebagai
akibat pegabalan atau salah penerapan GAAP.
Setiap ayat jurnal yang di anggap material oleh auditor dan di usulkan dalam kertas
kerja, harus ditunjukan dalam :
• sekejul atau analisis dari setiap mempengaruhi
• setiap sekedul utama yang dipengaruhi
• iktisar terpisah dari ayat jurnal penyesuayan dan ayat jurnal reklasivikasi yang
diusulkan
• kertas kerja neraca saldo
5. Kolom laba rugi Sebelum dilakukan pencatatan dalam kolom laba rugi
ini, maka terlebih dahulu data akun yang ada dalam kolom neraca
saldo disesuaikan yang terdiri dari golongan akun riil dan golongan
akun nominal. Setelah dipastikan golongan akunnya, baru dipindahkan
akun nominal ke kolom rugi laba sisi debit maupun sisi kredit. Oleh
karena jumlah debit akun ikhtisar laba rugi mempengaruhi
perhitungan laba, maka jumlah debit dan kredit akun tersebut
langsung dipindahkan ke debit dan ke kredit kolom laba rugi.
Setelah semua jumlah/angka yang termasuk akun nominal
dipindahkan ke kolom debit/kredit laba rugi maka sisi debit dan sisi
kredit masing-masing dijumlahkan. Selisih sisi debit dan kredit pada
kolom laba rugi merupakan sisa laba bersih atau rugi bersih. Apabila
sisi debit lebih besar dari pada jumlah sisi kredit berarti rugi bersih,
dan sebaliknya apabila jumlah sisi kredit lebih besar dari pada sisi
debit berarti sisa laba bersih. Pencatatan selisih tersebut adalah pada
kolom jumlah yang lebih kecil sehingga jumlah debit dan kredit kolom
laba rugi seimbang (sama).