Anda di halaman 1dari 23

• KAS DI BANK DAN SIKLUS TRANSAKSI

• Dalam audit atas kas, auditor harus membedakan antara verifikasi


rekonsiliasi saldo laporan bank oleh klien dengan saldo buku besar,
dan verifikasi bahwa pencatatan kas dalam buku besar merefleksikan
dengan benar seluruh transaksi kas yang terjadi sepanjang tahun.
Verifikasi rekonsiliasi klien ke akun saldo bank dan buku besar lebih
mudah, tetapi bagian terpenting dalam total audit dalam perusahaan
adalah adanya verifikasi bahwa pencatatan transaksi kas dilakukan
dengan benar. Misalnya, setiap salah saji berikut ini menghasilkan
kesalahan dalam pembayaran atau menyebabkan kesalahan dalam
penerimaan kas, tetapi tak satupun dapat ditemukan dalam audit atas
rekonsiliasi bank :
• Kegagalam dalam menagih pelanggan
• Penggelapan kas dengan memotong pnerimaan kas dar pelanggan sebelum penerimaan itu
dicatat, dengan menghapus akunseebagai piutang tak tertagih.
• Salinan pembayaran faktur vendor
• Pembayaran tidak semestinya berupa pengeluaran pribadi pejabat
• Pembayaran bahan baku yang tidak diterima
• Pembayaran kpd karyawan untuk jam kerja yg lebih besar daripada yg dia kerjakan.
• Pembayaran bunga pada pihak terkait dalam jumlah yg melampui tingkat yg berlaku.

Seluruh jenis salah saji biasanya ditemukan sebagai bagian dari pengujian atas rekonsiliasi bank. Hal
ini meliputi :
• Kegagalan memasukkan cek yang tidak dicairkan didalam daftar cek beredar, meskipun telah
dicatat dalam jurnal pengeluaran kas
• Kas yang diterima dari klien setelah tanggal neraca, tetapi sudah dicatat dalam penerimaan kas
pada tahun berjalan
• Setoran dicatat sebagai penerimaan kas mendekati akhir tahun, disetorkan pada bank dibulan
yang sama, dan dimasukan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan
• Pembayaran atas weswl bayar
AUDIT AKUN KAS UMUM
Metodologi untuk kas pada akhir tahun sama dengan saldo akun neraca lainya :
Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien Yang mempengaruhi Kas (Tahap I)
Risiko bisnis kien kemungkinan besar berasal dari ekuivalen kas dan jenis investasi
lainnya. Kita akan membahas risiko bisnis yg terkait dengan investasi secara lebih
terinci pada bagan selanjutnya ttg mengadit akun instrumen keunagan. Auditor
harus memahami risiko yang berasal dari kebijakan dan strategi inestasi klien, serta
pengendalian manajemen yg mengurangi risiko tersebut.
Menetapkan Salah Saji yang Dapat Diterima dan Menilai Risiko Bawaan (Tahap I)
Saldo kas tidak material dalam kebanyakan audit, tetapi transaksi kas yang
memengaruhi saldo ini sifatnya hampir selalu sangat material. Oleh karena itu,
sering muncul potensi salah saji material dalam kas.
Menilai Risiko Pengendalian (Tahap I)
• Pembagian internal terhadap saldo kas akhir tahun dalam akun umum dapat dibagi dalam dua kategori:
• Pengendalian terhadap siklus transaksi yang mempengaruhi pencatatan penerimaan dan pengeluaran kas.
• Rekonsiliasi bank independen.
Rekonsiliasi Bank
Rekonsiliasi bank yang cermat oleh pegawai klien yang kompeten mencakup hal-hal berikut:
• Bandingkan cek-cek yang dibatalkan dengan catatan bank elektronik tentag pembayaran dengan catatan
pengeluaran kas mengenai tanggal, payee atau pihak yg dibatar dan jumlahnya
• Periksa cek-cek yang dibatalkan atau catatan bank elektronik ttg pembayaran mengenai tanda tangan,
endorsment, dan pembatalan.
• Bandingkan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat mengenai tanggal, pelanggan, dan
jumlahnya.
• Memeriksa urutan nomor cek dan selidiki cek yang hilang.
• Rekonsiliasi semua item yang menimbulkan perbedaan antara saldo buku dan saldo bank serta verifikasi
kesesuaian dengan bisnis klien
• Rekonsiliasi total debet rekening bank dengan total cataatan pengeluaran kas.
• Merekonsialisasi total kredit bank dengan total pada jurnal penerimaan kas.
• Mereview transfer antar bank pada akhir tahun untuk melihat kesesuaian dan pencatatan yg tepat.
• Menindaklanjuti cek yg beredar dan pemberitahuan penghentian pembayaran
• Merancang dan Melaksanakan Pengujian Pengendalian serta
Pengujian Substantif atas Transaksi (Tahap II)

Karena saldo kas dipengaruhi oleh semua siklus lain


kecuali persediaan dan pergudangan, ada banyak
sekali transaksi yang mempengaruhi kas. Transaksi
kas diaudit sepanjang pengujian siklus transaksi
tersebut/
Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis (Tahap III)

Umumnya auditor membandingkan saldo akhir pada rekonsiliasi bank,


setoran dalam perjalanan, cek yang beredar, dan item rekonsiliasi
lainnya dengan rekonsiliasi tahun sebelumnya. Demikian juga, auditor
biasanya membandingkan saldo akhir kas dengan saldo bulan
sebelumnya. Prosedur analitis tersebut mungkin akan mengungkap
salah saji pada kas
Merancang Pengujian atas Rincian Saldo Kas (Tahap III)

• Langkah awal dalam memverifikasi saldo akun bank umum adalah memperoleh rekonsiliasi bank
dari klien untuk docantumkan dalam dokumentasi auditor. Untuk mengaudit kas di bank, auditor
memverifikasi apakah rekonsiliasi bank yang diterima dari klien sudah benar. Tujuan yang paling
penting adalah eksistensi , kelengkapan, dan keakuratan. Karena itu, tujuan-tujuan tersebut
mendapat perhatian yang paling besar. Selain itu tujuan audit yang berkaitan dengan saldo, auditor
juga melakukan pengujian yang berhubungan dengan empat tujuan penyajian dan pengungkapan ,
seperti review notulen dan persetujuan pinjaman untuk menentukan apakah terdapat pembatasan
terhadap kas yang harus diungkapkan. Seperti dalam semua bidang audit lainnya, prosedur audit
actual tergantung pada materialitas dan risiko kas yang telah diidentifikasi oleh auditor pada bagian
audit lainnya.
Berikut adalah tiga prosedur yang layak dibahas lebih lanjut karena arti penting dan
kompleksitasnya:
• Penerimaan Konfirmasi Bank Konfirmasi Bank tidak diharuskan untuk
audit entitas non-publik atau menurut standar auditing internasional. Akan
tetapi biasanya auditor meminta penerimaan konfirmasi langsung dari setiap
bank atau institusi keuangan lainnya dimana klien melakukan bisnis, kecuali
ada sejumlah besar akun yang tidak aktif.
Pentingnya konfirmasi bank dalam audit melampaui verifikasi atas saldo
kas actual. Biasanya bank mengkonfirmasi informasi tentang pinjaman dan
saldo bank pada formulir yang sama.
Informasi mengenai kewajiban kepada bank atas wesel, hipotik, atau utang
lain biasanya mencantumkan jumlah dan tanggal pinjaman, tanggal jatuh
tempo pinjaman, suku bunga, dan keberadaan jaminan.
Bank tidak bertanggung jawab untuk mencari catatan mengenai saldo bank
atau pinjaman diluar yang dicantumkan dalam formulir oleh klien KAP.
Penerimaan Aktivitas Pisah Batas Bank Setelah Akhir Tahun Laporan
Pisah
Batas bank (cutoff bank statement) adalah laporan bank periode
parsial dan salinan terkait atau akses digital ke cek yang dibatalkan yang
terkait, salinan slip deposit, dan dokumen lain yang tercantum dan
laporan bank, yang dikirimkan langsung oleh bank ke kantor akuntan
publik atau melalui akses online ke catatan elektronik bank tentang
informasi rekening bank klien. Tujuan dari laporan pisah batas bank
atau akses elektronik ke informasi akun pada sistem bank adalah
memverifikasi item rekonsiliasi pada rekonsiliasi bank akhir tahun klien
dengan bukti yang tidak dapat diakses oleh klien.
Pengujian untuk salah saji yang disengaja. Auditor melaksanakan
verifikasi berikut dalam bulan setelah tanggal neraca:
• Memfoot daftar semua cek yang dibatalkan, memo debet, setoran,
dan memo kredit.
• Memverifikasi bahwa laporan bank dalam keadaan seimbang ketika
total footing digunakan.
• Mereview item yang dilibatkan dalam footing untuk memastikan
bahwa hal itu telah dibatalkan oleh bank pada periode yang bener
dan tidak memasukkan penghapusan atau perubahan.
Pengujian Rekonsiliasi Bank Rekonsiliasi bank independen yang
disiapkan dengan baik merupakan pengendalian internal yang penting
terhadap kas.
PROSEDUR YANG BERORIENTASI KECURANGAN

Prosedur yang dapat mengungkapkan kecurangan dalam bidang


penerimaan kas termasuk:
• Konfirmasi piutang usaha
• Pengujian yang dilaksanakan untuk mendeteksi lapping.
• Mereview ayat jurnal buku besar umum dalam akun kas untuk pos-
pos tidak biasa.
• Membandingkan pesanan pelanggan dengan penjualan dan
penerimaan kas selanjutnya
• Memeriksa persetujuan dan dokumen pendukung piutang tak
tertagih serta retur penjualan dan pengurangan
Memperluas Pengujian Rekonsiliasi Bank
Jika Auditor yakin bahwa rekonsiliasi bank akhir tahun disalahsajikan dengan sengaja, maka
tepat melaksanakan pengujian lebih lanjut atas rekonsiliasi bank akhir tahun. Dengan
menggunakan pendekatan umum, auditor:
• Memulai dengan rekonsiliasi bank bulan November yang membandingkan semua item
yang direkonsiliasi dengan cek yang dibatalkan dan dokumen lain dalam laporan bank
bulan Desember.
• Membandingkan semua cek yang dibatalkan yang tersisa dan slip setoran dalam laporan
bank bulan Desember dengan jurnal pengeluaran kas dan penerimaan kas.
• Menelusuri semua item yang belum dikliring dalam rekonsiliasi bank bulan november
serta jurnal pengeluaran dan penerimaan kas bulan desember ke rekonsiliasi bank
tanggal 31 Desember untuk memastikan bahwa item-item tersebut telah dmasukkan.
• Memverifikasi bahwa semua item dari rekonsiliasi dalam rekonsliasi bank tanggal 31
desember menyajikan item dari rekonsiliasi bank bulan November dan jurnal bulam
Desember yang belum dikliring oleh bank.
Bukti Kas
• Auditor kadang menyiapkan bukti kas ketika klien memiliki
kelemahan pengendalian internal yang material terhadap kas. Auditor
menggunakan bukti kas ini untuk menentukan dilakukannya :
• Semua penerimaan kas yang tercatat telah disetorkan
• Semua setoran di bank dicatat dalam catatan akuntansi
• Semua pengeluaran kas yang tercatat telah dibayarkan oleh bank
• Semua jumlah yang telah dibayar oleh bank dicatat
Bukti kas (proof of cash) meliputi empat tugas rekonsiliasi :

• Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar pada awal
periode bukti kas
• Merekonsiliasi penerimaan kas yang disetorkan per bank dengan
penerimaan yang dicatat dalam jurnal penerimaan kas selama periode
tertentu
• Merekonsiliasi pembayaran elektronik dan kliring cek yang dibatalkan
oleh bank dengan yang dicatat di jurnal pengeluaran kas selama
periode tertentu
• Merekonsiliasi saldo laporan bank dengan saldo buku besar umum
pada akhir periode bukti kas
Pengujian Transfer Antarbank
Para penggelap uang biasanya menutupi pencurian kas dengan
praktik yang dikenal dengan kiting yaitu mentransfer uang dari satu
bank ke bank lainnya dan mencatat transaksi tersebut dengan tidak
benar. Dalam gambar 23-7 menunjukan skedul transfer antar bank ada
empat transfer antarbank yang dilakukan segera sebelum dan setelah
tanggal neraca.
Terdapat beberapa hal yang sebaiknya diaudit dalam skedul transfer
antar bank yaitu :
• Ketepatan informasi di skedul transfer antarbank harus diverifikasi
• Transfer antarbank harus dicatat baik dalam laporan bank yang
menerima maupun bank yang mengeluarkan
• Tanggal pencatatan pengeluaran dan penerimaan dari setiap transfer
harus berada dalam tahun fiskal yang sama
• Pengeluaran dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam
atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar
sebagai cek yang beredar
• Penerimaan dalam skedul transfer antarbank harus dimasukkan dalam
atau dikeluarkan dari rekonsiliasi bank akhir tahun dengan benar
sebagai setoran dalam perjalanan.
AUDIT ATAS AKUN INTRUMEN KEUANGAN
Dalam menguji saldo akhir tahun intrumen keuangan, auditor
harus mengumpulkan bukti yang cukup dan tepat untuk mengevaluasi
apakah akun instrumen keuangan, sebagaimana dicantumkan dalam
neraca, telah disajikan secara wajar dan diungkapkan secara layak
sesuai dengan kedelapan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
yang digunakan dalam pengujian atas rincian saldo(eksistensi,
kelengkapan, keakuratan, klasifikasi, pisah batas, detail tie-in, nilai
realisasi dan hak ) sebagaimana tercantum secara lebih terinci.
• Tahap I mengidentifikasi risiko bisnis klien yang mempengaruhi
istrumen keuangan
• Risiko bisnis yang terkait dengan instrumen keuangan akan
bervariasi tergantung pada signifikan dan agresivitas investasi
perusahaan. Risiko yang lebih tinggi akan ditanggung oleh perusahaan
yang berinvestasi dalam sekuritas yang kurang liquid atau instrumen
keuangan derivarif dan jika proporsi investasi lebih besar dari total
aset. Perusahaan jasa keuangan akan menanggung risiko yang lebih
besar akibat minimnya volume aktivitas dan jenis instrumen yang
diperdagangkan.
• Tahap I menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren
• Saldo akun instrumen keuangan mungkin bersifat material tergantung pada
jenis dan frekuensi aktivitas invesrasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi risiko
inheren atas instrumen keuangan meliputi tujuan manajemen terkait dengan
aktivitas investasi(misalnya, hedging untuk meminimalkan risiko), konfleksitas
sekuritas, atau derivatif, pengalaman sebelumnya perusahaan dengan investasi
tertentu, dan apakah faktor-faktor eksternal seperti risiko kredit atau risiko suku
bunga mempengaruhi asersi yang relevan
• Tahap I Menilai risiko pengendalian’
• Auditor harus memahami efektivitas perancangan dan pengoperasian
pengendalian internal menyangkut inisiasi, otorisasi, pemprosesan, pengukuran
nilai wajar, dan pengungkapan aktivitas investasi. Hal yang paling penting,
manajemen harus memiliki (1 )strategi investasi dan kesadaran atas tingkat
exposure berbagai risiko (2) prosedur untuk mengklasifikasikan instrumen
keuangan dengan benar sebagai perdagangan, tersedia untuk dijual atau dimiliki
hingga jatuh tempo berdasarkan niat (3) prosedur untuk memulai dan mencatat
transaksi (4) pengendalian internal yang ketat atas penentuan estimasi nilai wajar
seperti personil dengan keahlian atau pengalaman yang tepat dalam menilai
estimasi tingkat 2 atau 3.
• Tahap II Merancang dan melaksanakan pengujian pengendalian dan
pengujian substantif atas transaksi
• Tidak seperti beberapa akun lain dimana auditor dapat menilai untuk
melakukan pengujian substantif yang lebih ekstentif dan mengurangi
ketergantungan pada pengendalian, penilaian pengendalian internal yang
terkait dengan instrumen keuangan mungkin diperlukan demi mengurangi
risiko audit ke tingkat yang dapat diterima, terutama untul tujuan audit yang
berkaitan dengan transaksi
• Tahap II merancang dan melaksanakan prosedur analitis
• Prosedur analitis biasanya tidak begitu penting dalam menilai saldo
akhir tahun instrumen keuangan karena saldo tersebut dapat berfluktuasi
dari tahun ke tahun dan tidak selalu terkait dengan akun lainnya. Namun
prosedur analitis dapat digunakan untuk menguji kewajaran pendapatan
bungan dan dividen. Auditor juga dapat membandingkan persentase relatif
investasi dimasing-masing dari tiga kategori nilai wajar(tingkat 1,2, atau 3)
dari tahun ke tahun untuk menilai perubahan strategi investasi atau risiko
portofolio
• Tahap III Merancang pengujian atas rincian saldo instrumen keuangan
• Titik awal pengujian saldo akhir akun instrumen keuangan adalah
mendapatkan skedul aktivitas investasi selama tahun berjalan. Skedul
aktivitas investasi akan meliputi saldo awal, pembelian dan penjualan
instrumen keuangan serta keuntungan dan kerugian terkait, saldo akhir
yang dicatat pada nilai pasar wajar atau nilai lain yang konsisten
dengan standar akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai