Anda di halaman 1dari 6

TUGAS AUDITING II

RESUME MINGGU KE IX
Dalam Rangka Memenuhi Tugas Individu Mata Kuliah Auditing II
Dosen Pengampu:
R. Wedi Rusmawan K, Drs., Se., Mm., Ak., Ca., Cpma

Disusun oleh:
Sulthan Yusuf Abdullah
0117101185

Kelas : E

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS WIDYATAMA
BANDUNG
2020
AUDIT OF THE CASH BALANCES.

Jenis-jenis Perkiraan Kas


 Perkiraan kas umum
Perkiraan umum merupakan titik pusat kas untuk sebagian besar organisasi karena semua
penerimaan dan pengeluaran kas mengalir melalui perkiraan pada suatu waktu.
 Perkiraan gaji upah imprest
Sebagai suatu cara untuk memperbaiki pengendalian, banyak perusahaan yang membentuk
perkiraan bank imprest tersendiri untuk melaksanakan pembayaran gaji dan upah kepada para
karyawan. Dalam suatu perkiraan gaji dan upah imprest, ditetapkan suatu jumlah tetap.
Disamping untuk meningkatkan pengendalian intern, perkiraan ini juga dapat mengurangi
waktu yang diperlukan untuk merekonsiliasi perkiraan-perkiraan bank.
 Perkiraan bank cabang
Perkiraan bank cabang bermanfaat untuk membina hubungan masyarakat di lingkungan
setempat dan dapat memusatkan kegiatan di tingkat cabang. Dalam beberapa perusahaan,
setoran dan pengeluaran untuk setiap cabang dilaksanakan dari suatu perkiraan bank khusus,
dan kelebihan kas secara periodik dikirim ke perkiraan bank umum kantor pusat. Perkiraan
cabang ini mirip dengan perkiraan umum, tetapi pada tingkat cabang. Jenis perkiraan yang
agak berbeda dari perkiraan umum terdiri dari satu perkiraan bank untuk penerimaan dan satu
lagi yang terpisah untuk pengeluaran.
 Dana kas kecil imprest
Dana kas kecil (petty cash) pada dasarnya bukan perkiraan bank, tetapi hampir sama dengan
kas pada bank, sehingga perlu dimasukkan sebagai perkiraan bank. Suatu perkiraan kas
imprest dibentuk dengan basis yang sama dengan perkiraan bank cabang imprest, tetapi
pengeluaran-pengeluarannya biasanya jauh lebih kecil.
 Perkiraan simpanan (saving account)
Kas yang berlebih (excess cash) yang diakumulasikan selama bagian-bagian tertentu dari
siklus operasi yang akan diperlukan dimasa mendatang dalam waktu dekat biasanya disimpan
dalam sertifikat deposito atau perkiraan/rekening simpanan yang mmberikan bunga. Uang ini
tidak akan digunakan dalam usaha sebelum ditransfer kembali ke perkiraan kas umum.

Kas di Bank dan Siklus Transaksi


Kemudahan kas untuk diselewengkan jauh lebih besar daripada tipe harta lainnya karena
sebagian besar harta lainnya harus dikonversi ke kas agar dimanfaatkan. Dalam audit kas,
harus dibuat suatu perbedaan penting antara verifikasi rekonsiliasi klien mengenai saldo pada
laporan bank (rekening koran) dengan saldo pada buku besar dan verifikasi apakah kas yang
tercatat di buku besar telah dinyatakan dengan benar semua transaksi kas yang dilaksanakan
selama tahun tersebut. Berikut adalah kesalahan-kesalahan pembayaran atau kegagalan

1
penerimaan dana kas yang tidak terungkap dengan menggunakan rekonsiliasi bank sehingga
menjadi bagian audit.
 Kegagalan untuk menagih pelanggan.
 Menagih pelanggan dengan harga yang lebih rendah daripada yang ditetapkan sesuai
dengan kebijaksanaan perusahaan.
 Suatu penggelapan kas dengan jalan menahan hasil pembayaran dari pelanggan
sebelum dicatat. Perkiraan tersebut kemudian dibebankan sebagai piutang sangsi.
 Pembayaran ganda atas satu faktur rekanan pembekal.
 Pembayaran yang tidak benar atas pengeluaran probadi pejabat perusahaan.
 Pembayaran untuk bahan baku yang tidak pernah diterima.
 Pembayaran kepada karyawan untuk jumlah jam kerja yang melampaui jumlah jam
kerja yang dijalaninya.
 Pembayaran bunga kepada pihak yang memiliki hubungan istimewa yang diatas
tingkat bunga yang berlaku.

Kesalahan yang umumnya terungkap melalui pengujian rekonsiliasi bank.


Contohnya adalah:
 Tidak dimasukkannya selembar cek yang belum diklering pada bank pada daftar cek
yang beredar, meskipun sudah dicatat dalam buku pengeluaran kas.
 Kas yang diterima oleh klien sebelum tanggal neraca tetapi dicatat sebagai
penerimaan kas dalam tahun berjalan.
 Setoran yang dicatat dalam buku kas mendekati akhir tahun, setoran ke bank, dan
dimasukkan dalam rekonsiliasi bank sebagai setoran dalam perjalanan (deposit in
transit).
 Adanya pembayaran wesel bayar yang didebet langsung pada saldo bank oleh bank
tetapi tidak dicantumkan dalam catatan klien.

Audit Perkiraan Kas Umum


Siklus yang terpengaruh dalam audit kas adalah penjualan dan penemuan, perolehan dan
pembayaran, gaji dan upah serta personalia, perolehan modal dan pembayaran kembali.
Berikut adalah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi audit kas akhir tahun :
 Kas dipengaruhi oleh sebagian besar siklus lainnya, yang berarti bahwa banyak
peluang terjadinya kesalahan (tes evaluasi hasil-hasil transaksi).
 Kendatipun saldo kas biasanya tidak besar, tetapi jumlah dolar debet dan kredit
mempengaruhi saldo tersebut pada umumnya lebih besar dari perkiraan (materialitas).
 Kas merupakan harta yang paling disukai orang untuk dicuri (risiko inheren).

Metodologi Pendisainan Tes-tes langsung untuk kas di bank


 Evaluasi audit risiko dan materialitas – Kas di Bank.
 Identifikasi risiko inheren dan kelemahan-kelemahan pengendalian inheren kas di
bank.
2
 Evaluasi tes hasil transaksi beberapa siklus.
 Disain dan laksanakan prosedur review analitis beberapa siklus.
 Disain tes-tes langsung untuk kas di bank untuk memenuhi tujuan audit. Hal ini
meliputi prosedur audit, ukuran sampel, pos yang dipilih, dan waktu/timing.
Tujuan Auditor
Dalam pengujian saldo akhir tahun perkiraan kas umum, auditor harus menghimpun bukti
pendukung yang cukup untuk mengevaluasi kas yang dinyatakan dalam neraca apakah telah
dinyatakan dengan wajar dan diungkapkan dengan layak.
Pengendalian Intern
Rekonsiliasi bulanan merupakan suatu pengendalian penting bagi saldo kas. Rekonsiliasi
menjaga agar buku mencerminkan saldo kas yang sama dengan jumlah kas sebenarnya yang
ada di bank setelah diperhitungkan pos-pos rekonsiliasi. Tetapi yang lebih penting,
rekonsiliasi yang independen akan membuka peluang khusus untuk dilaksanakannya
verifikasi intern atas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas. Rekonsiliasi mencakup hal-
hal berikut ini :
 Pembandingan cek-cek yang dibatalkan (canceled check) yang telah disetor dengan
buku pengeluaran kas mengenai tanggal, pihak yang dibayar, dan jumlahnya.
 Pengujian cek yang dibatalkan mengenai tanda tangan, andosemen, dan
pembatalannya.
 Pembandingan setoran di bank dengan penerimaan kas yang tercatat mengenai
tanggal, pelanggan, dan jumlahnya.
 Akuntansi untuk rangkaian nomot cek dan penyelidikan atas cek yang hilang.
 Rekonsiliasi semua pos yang menimbulkan perbedaan antara saldo buku dan saldo
bank serta verifikasi mengenai sebab dan kewajibannya.
 Rekonsiliasi total debet pada laporan bank (rekening koran) dengan total-total pada
buku harian penerimaan kas.
 Review transfer-transfer akhir bulan mengenai kewajiban dan kelayakan
pencatatannya.
 Tindak lanjut secara periodik atas cek-cek yang masih beredar (outstanding check)
dan pemberitahuan pembatalan pembayaran (stop payment).

Prosedur-prosedur Audit untuk Kas Akhir Tahun


 Penerimaan Konfirmasi Bank
 Pentingnya konfirmasi bank dalam audit melebihi verifikasi saldo kas aktual. Karena
bank dapat menawarkan jasa, konfirmasi bank mencakup ruang untuk informasi
bunga bagi auditor selain dengan yang berkaitan dengan saldo bank perkiraan kas
umum.
 Penerimaan suatu laporan bank pada titik pisah (cutoff)
 Suatu laporan bank cutoff merupakan suatu laporan bank yang sebagian untuk suatu
periode dan cek-cek batal yang bersangkutan, slip-slip setoran duplikat, dan
dokumen-dokumen lain yang dimasukkan dalam laporan bank, dikirim oleh bank

3
secara langsung ke Kantor akuntan publik. Tujuan laporan bank cut off adalah
verifikasi pos-pos rekonsiliasi pada rekonsiliasi bank klien akhir tahun dengan
pendukung yang tidak dapat diakses (dicapai) ke klien.
 Tes atas rekonsiliasi bank
 Alasan perjanjian pengujian rekonsiliasi bank adalah untuk verifikasi apakah saldo
bank klien yang tercatat berjumlah sama dengan jumlah kas sebenarnya yang ada di
bank kecuali untuk setoran dalam perjalanan, cek yang beredar, dan pos penyesuaian
lainnya.
Prosedur-prosedur yang Berorientasi untuk Pengungkapan Kecurangan
 Tes yang diperluas atas rekonsiliasi bank
 Pembuktian Kas
 Tes Kiting
 Ikhtisar
Audit Perkiraan/Rekening Bank Gaji dan Upah
Dalam pengujian saldo rekening/perkiraan bank gaji dan upah, perlu diperoleh suatu
rekonsiliasi bank, konfirmasi bank, dan laporan bank cutoff. Prosedur-prosedur rekonsiliasi
dilaksanakan dengan pola yang sama seperti yang diuraikan untuk kas umum. Biasanya
diperlukan prosedur-prosedur yang diperluas jika pengendalian yang ada ternyata tidak
mencukupi atau jika perkiraan bank tidak cocok dengan saldo buku biasa kas imprest.
Audit Kas Kecil
Kas kecil merupakan perkiraan yang unik, karena seringkali tidak berjumlah material
meskipun selalu diperiksa dalam audit. Perkiraan itu diverifikasi karena adanya kemungkinan
kecurangan dan permintaan klien dari suatu review audit meskipun jumlahnya tidak material.
Pengendalian Intern atas kas kecil
 Dana kas kecil tidak boleh dicampur dengan penerimaan lain, dan dana tersebut harus
dipisahkan dari aktivitas lainnya.
 Harus ada batasan atas jumlah pengeluaran dari dana kas kecil dan juga atas jumlah
total dana.
 Harus ada otorisasi dari pejabat yang bertanggung jawab atas suatu formulir dana kas
kecil yang urut nomor (prenumbering).
 Secara periodik, harus dilakukan penghitungan secara mendadak dan suatu
rekonsiliasi dana kas kecil oleh kreditor intern atau pejabat lain yang bertanggung
jawab.
Tes audit untuk kas kecil
Bagian penting yang pertama harus dilakukan adalah menetapkan prosedur-prosedur klien
untuk menangani dana dengan membahas sistem tersebut dengan pengelola dan menguji
dokumentasi dari beberapa transaksi.
Tes sistem tergantung pada jumlah dan ukuran penggantian kas kecil dan pengendalian serta
kelembahan intern tersebut. Jika terdapat pengendalian yang memuaskan dan hanya sedikit
saja pembayaran penggantian yang dilakukan dalam tahun tersebut, maka biasanya auditor

4
tidak melakukan tes lagi karena alasan materialitas. Jika auditor memeutuskan untuk
melakukan tes atas kas kecil, dua prosedur yang paling lazim digunakan adalah menghitung
saldo kas dan melaksanakan tes-tes terperinci atas satu atau dua transaksi penggantian,
akuntansi untuk serangkaian voucer kas-kas kecil, pengujian voucer-voucer kas kecil untuk
melihat otorisasi dan pembatalannya. Dokumentasi pendukung khusus dalam hak ini
mencakup pita-pita kas register, faktur-faktur dan bukti-bukti penerimaan.
Tes-tes kecil biasanya dapat dilaksanakan pada setiap saat selama tahun bersangkutan, tetapi
untuk memudahkan biasanya dilaksanakan pada tanggal interim. Jika saldo kecil dianggap
material, yang biasanya jarang terjadi, maka jumlahnya harus dihitung pada akhir tahun.
Pengeluaran-pengeluaran yang belum diganti harus diperiksa pada saat penghitungan tersebut
untuk menetapkan apakah jumlah biaya yang belum dicatat itu material.

Anda mungkin juga menyukai