Anda di halaman 1dari 12

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Penyusun : Rita Bangngu Bire


Institusi : SMA Negeri 1 Sabu Tengah
Tahun : 2024/2025
Satuan Pendidikan : SMA
Mata Pelajaran : Ekonomi
Kelas/Semester : X/II
Alokasi Waktu : 2 x 10 menit
Pertemuan : 3
Materi Pokok : Kebijakan Fiskal

A. Kompetensi Inti

KI 1. Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap beriman dan bertakwa kepada


Tuhan YME,

KI 2. Memiliki karakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab, pembelajar sejati


sepanjang hayat, dan sehat jasmani dan rohani sesuai dengan
perkembangan anak di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan
lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan regional

KI 3. Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif


pada tingkat teknis dan spesifik sederhana berkenaan dengan: ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya. Mampu mengaitkan
pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,
masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, dan kawasan
regional.

KI 4. Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis,


mandiri, kolaboratif dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sesuai
dengan yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara
mandiri

B. Kompetensi Dasar dan Indikator

Kompetensi Dasar Indikator


3.5. Menganalisis 3.5.4 Menjelaskan pengertian kebijakan fiskal
kebijakan fiskal 3.5.5 Menjelaskan tujuan kebijakan fiskal
3.5.6 Menganalisis instrumen kebijakan fiskal
3.5.7 Memahami contoh kebijakan fiskal

C. Tujuan pembelajaran
1. Membantu siswa memahami pengertian kebijakan fiskal
2. Peserta didik dapat menganalisis tujuan kebijakan fiskal
3. Peserta didik dapat menganalisis instrumen kebijakan fiskal
4. Peserta didik dapat memahami contoh kebijakan fiskal
D. Materi Ajar
1. Pengertian Kebijakan Fiskal
2. Tujuan Kebijakan Fiskal
3. Instrumen Kebijakan Fiskal
4. Contoh Kebijakan Fiskal
E. Model dan Metode Pembelajaran
 Model : Problem Besac Learning(PBL)
 Metode : ceramah, diskusi, tanya jawab dan penugasan.
F. Media dan Alat Pembelajaran
 Media Pembelajaran : Ppt, Modul Ajar, Lembar Kerja Peserta Didik(LKPD)
 Alat Pembelajaran : Laptop, LCD, dan Alat Tulis.

G. Sumber Belajar
1. Buku Pendamping Peserta didik (Modul)
2. Bahan Ajar
3. Internet

H. Langkah-langkah Pembelajaran
Pertemuan Ke-3(2 x 10 menit)

Kegiatan Awal (Alokasi waktu 5 menit)


Guru dan Peserta Didik
Orientasi
1. Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam, dilanjutkan dengan
berdoa dan meminta salah satu peserta didik memimpin doa.
2. mengawali kegiatan pembelajaran dengan menanyakan kabar peserta didik.
3. Guru mengecek kehadiran peserta didik
4. Guru mengecek kebersihan & kerapihan
Apersepsi
1. Guru menanyakan materi yang telah dipelajari sebelumnya dan mengaitkan
dengan materi yang akan dipelajari, yaitu Kebijakan Fiskal
2. Guru bertanya kepada peserta didik: “Apakah kalian tahu apa itu
kebijakan fiskal?”
Motivasi
1. Guru menyampaikan manfaat pembelajaran yang akan dipelajari hari ini
terkait dengan kehidupan sehari-hari.
Memberi Acuan
1. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dipelajari pada hari ini.
2. Guru menjelaskan alur pembelajaran PBL yang akan dilaksanakan oleh peserta
didik.
3. Guru menyampaikan bahwa peserta didik akan dinilai sikap disiplin dan
tanggung jawab melalui pengamatan yang akan dilakukan guru maupun teman
sejawat dan penilaian formatif sebagai penilaian pengetahuan.
4. Guru memberikan soal pretest untuk menilai kemampuan awal siswa.

Kegiatan Inti (10 menit)


Sintak Model Kegiatan Pembelajaran
PBL
1. Orientasi 1. Peserta didik mengamati gambar melalui PowerPoint
siswa pada untuk memunculkan masalah terkait kebijakan fiskal
masalah yang terjadi dikehidupan sehari-hari.
1. Peserta didik diminta membuat pertanyaan, tanggapan dan
pendapat terhadap gambar yang ada.
2. Guru memfasilitasi agar peserta didik yang lain menanggapi
pertanyaan dari peserta didik yang lain.
3. Guru memberikan arahan kepada peserta didik bagaimana
caranya mencari informasi, referensi yang relevan dalam
pemecahan masalah.
4. Guru mengarahkan kelas merumuskan masalah secara umum.

2. Mengorganis 1. Guru mengorganisir peserta didik ke dalam kelompok yang


asikan siswa heterogen jumlahnya sebanyak 5-6 peserta didik untuk
untuk berdiskusi.
belajar 2. Guru mengarahkan peserta didik untuk membuka e-LKPD
yang dibagikan pada aplikasi whatsap.
3. Peserta didik berdiskusi untuk mencari jawaban dari soal yang
di berikan

3. Membimbing 4. Peserta didik menyimpulkan hasil diskusi kelompoknya dan

penyelidikan menuliskannya pada LKPD.

individual
maupun
kelompok
4. Mengemba 1. Setelah masing-masing kelompok menyelesaikan tugas yang
ngkan dan diberikan dan menjawab pertanyaan pada LKPD serta
menyajikan
hasil karya menyimpulkan hasil analisis selanjutnya masing masing kelompok
diminta untuk mempersiapkan bahan presentasi berupa hasil
pengerjaan LKPD.
2. Peserta didik diminta kedepan untuk mempresentasikan hasil
diskusi kelompoknya.

1. Mengana 1. Guru dan peserta didik mengevaluasi proses pembelajaran


lisis dan dengan menganalisis solusi yang paling relevan untuk
mengeva memecahkan rumusan masalah yg dimunculkan
luasi 2. Guru mengajak peserta didik melakukan refleksi.
proses 3. Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang tampil
pemecah terbaik pada saat pembelajaran.
an
masalah

Kegiatan Akhir (5 Menit)

1. 2. Peserta didik dengan bimbingan guru menyimpulkan materi yang sudah dipelajari
3. Guru menyampaikan kegiatan yang akan dilakukan dipertemuan berikutnya, yaitu
Kebijakan Moneter.
4. Peserta didik diminta untuk membaca dan mempelajari materi Kebijakan Moneter.
5. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.
6. Guru mengakhiri kegiatan pembelajaran dengan mengucapkan salam.
I. Penilaian hasil akhir dan

No Teknik Penilaian Instrumen Penilaian


1 Sikap Observasi
2 Pengetahuan Memberikan soal esay melalui whatsap

INSTRUMEN PENILAIAN.
RUBRIK PENILAIAN SIKAP, PENILAIAN PENGETAHUAN, DAN
PENILAIAN KETERAMPILAN

1. PENILAIAN SIKAP

Nama Peserta Didik :


…………………. Kelas :
………………….
Materi Pokok : ………………….
Tanggal : ………………….

SIKAP SPIRITUAL

No Aspek Pengamatan Skor

1 2 3 4

1 Berdoa sebelum dan sesudah melakukan sesuatu

2 Mengucapkan rasa syukur atas karunia Tuhan

3 Memberi salam sebelum dan sesudah


menyampaikan pendapat/presentasi

4 Mengungkapkan kekaguman secara lisan maupun


tulisan terhadap Tuhan saat melihat kebesaran
Tuhan

5 Merasakan keberadaan dan kebesaran Tuhan saat


mempelajari ilmu pengetahuan

Jumlah Skor

Petunjuk Penskoran:
Skor akhir menggunakan skala 1 sampai 4 Perhitungan
skor akhir menggunakan rumus:
Skor Diperoleh x 4 = Skor Akhir Skor
Maksimal
Contoh:
Skor diperoleh 14, skor maksimal 4 x 5 pernyataan = 20, maka skor akhir:
14 x 4 = 2,8
20
Sesuai Permendikbud No 81A Tahun 2013, Peserta
Didik memperoleh nilai adalah:
Sangat Baik : apabila memperoleh skor :
3,33 < skor ≤ 4,00 Baik : apabila
memperoleh skor : 2,33 < skor ≤ 3,33 Cukup
: apabila memperoleh skor : 1,33 < skor ≤
2,33 Kurang : apabila memperoleh skor :
skor ≤ 1,33

PENILAIAN SIKAP SOSIAL

PERKEMBANGAN PRILAKU
TANGGUNG
NO NAMA SISWA JAWAB TOLERANS DISIPLIN
I
SB B C K SB B C K SB B C K

Keterangan:

SB = Sangat baik,
B = Baik,
C= Cukup,
K = Kurang.
Kebijakan Fiskal

1. Pengertian Kebijakan Fiskal

Berdasarkan informasi dari OJK atau Otoritas Jasa Keuangan, kebijakan fiskal adalah
kebijakan tentang penerimaan pajak, utang piutang serta pengeluaran pemerintah
dengan maksud dan tujuan tertentu, seperti keseimbangan moneter, menunjang
kestabilan ekonomi, perluasan peluang kerja dan pembangunan ekonomi.

Jadi, kebijakan fiskal adalah kebijakan yang di ambil pemerintah demi menjaga
pemasukan dan pengeluaran tetap stabil sehingga perekonomian negara bisa
bertumbuh baik. Dengan adanya kebijakan fiskal, maka pemerintah bisa
menyesuaikan penerimaan serta pengeluaran negara dengan tujuan mencapai
kestabilan ekonomi dan pembangunan.

2. Tujuan Menerapkan Kebijakan Fiskal

 Menjaga Stabilitas Harga

Pastinya Anda pernah melihat berita mengenai kenaikan komoditas, seperti


bahan bakar, bahan makanan dan yang lainnya. Naik dan turunnya harga
tersebut dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti adanya penimbunan stok
jadi barang tersebut langka atau tingkat permintaan pasar.

Tujuan dengan menerapkan kebijakan fiskal adalah untuk menghindari


kecurangan-kecurangan yang banyak terjadi dan menyebabkan stabilitas harga
jadi terganggu dan komoditas tidak terjangkau untuk masyarakat. Pemerintah
akan mengeluarkan kebijakan fiskal tersebut supaya oknum yang tidak
bertanggungjawab tidak melakukan praktik kecurangan. Hal ini akan
menguntungkan masyarakat supaya mereka bisa membeli barang-barang yang
dibutuhkan sehari-hari seperti bahan makanan dengan harga yang stabil.

 Meningkatkan SDM dan Menurunkan Angka Pengganguran

Seperti yang kita ketahui masalah besar yang sedang kita alami di bidang
perekonomian adalah jumlah pengangguran semakin banyak bahkan di usia
produktif. Dengan adanya kebijakan fiskal, maka diharapkan dapat menangani
masalah peningkatan jumlah pengangguran dengan melakukan program
meningkatkan kualitas SDM bagi masyarakat.

Apabila kualitas SDM masyarakat Indonesia meningkat, maka tenaga kerja


pada usia produktif mempunyai keahlian dan juga kompetensi yang cukup
memadai pada dunia kerja, baik di dalam negeri atau internasional. Dengan
begitu, secara tidak langsung pemerintah bisa menaikkan taraf ekonomi
negaranya dengan baik karena bisa mengatasi masalah pengangguran yang
semakin meningkat dengan kebijakan fiskal.

 Mendorong Laju Investasi

Dengan adanya kebijakan fiskal, maka laju investasi bisa didorong dengan
tujuan bisa meningkatkan kepercayaan serta perekonomian bagi para investor.
Hal ini karena terjadi kestabilan ekonomi di suatu negara dan hal ini sangat
berpengaruh untuk mendorong laju investasi.

Apabila investasi baik, maka bisa membuat investor tertarik untuk berinvestasi
dan negara juga bisa menarik nilai pajak lebih banyak dari sana. Kebijakan
fiskal sangat menguntungkan bagi pelaku pasar modal. Itulah sebabnya
pemerintah harus menerapkan kebijakan fiskal dengan baik demi laju investasi
semakin meningkat di Indonesia.

 Mengembangkan Pertumbuhan Ekonomi Negara

Kebijakan fiskal diharapkan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi


dengan baik dan diharapkan bisa menciptakan inovasi baru di bidang
perekonomian. Di dalam dunia bisnis, inovasi merupakan hal yang sangat
penting untuk kemajuan bisnis tersebut dengan baik kedepannya.

Nah, supaya pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa meningkat, maka


pemerintah harus memperbaiki masalah yang terjadi. Contohnya adalah pada
sektor korporat, usaha mikro hingga perbankan. Perekonomian suatu negara
diharapkan bisa tumbuh dengan baik dengan menerapkan kebijakan fiskal.

3. Instrumen Kebijakan Fiskal di Indonesia

 Pengeluaran Belanja

Hal ini biasanya dapat dikurangi maupun ditambah berdasarkan dengan


kebutuhannya. Jika neraca pembayaran di suatu negara defisit, maka langkah
pemerintah yang dilakukan adalah mengurangi pengeluaran belanja pada
sektor tertentu, seperti penundaan pembayaran THR untuk PNS.

 Pajak

Tujuannya adalah agar pemerintah bisa memanipulasi pajak dengan cara


melakukan pengurangan, penundaan, penambahan atau peniadaan tergantung
dengan keadaan.

 Obligasi Publik

Instrumen kebijakan fiskal ini merupakan penerbitan dari obligasi maupun


surat utang untuk warna negara. Beda dengan utang luar negeri karena obligasi
publik mempunyai coupon rate maupun bonus komisi apabila pemerintah
mengembalikan pinjaman kepada masyarakat.

 Alokasi Anggaran

Agar tujuan kebijakan fiskal dalam periode tertentu berhasil, pemerintah


punya wewenang memindahkan alokasi anggaran dari satu sektor ke sektor
lainnya. Misalnya di masa pandemi, pemerintah dapat memprioritaskan
anggaran untuk fasilitas kesehatan.

4. Contoh Kebijakan Fiskal di Indonesia

 Subsidi BBM dan Gas

Tujuan menerapkan kebijakan fiskal pada bidang bahan bakar ini adalah untuk
melancarkan mobilitas dan juga transaksi ekonomi masyarakat.

 Tax Amnesty

Tax amnesty merupakan pembebasan pajak seperti pengurangan maupun


peniadaan dengan kurun waktu tertentu untuk masyarakat yang ingin
melaporkan kekayaan yang mereka miliki.

 Penetapan Harga Eceran Tertinggi (HET)


Penetapan harga jual maksimum harus diperhatikan pada jenis barang tertentu
menggunakan kebijakan HET tersebut. Jenis barang yang menerapkan HET
ini adalah obat-obatan hingga bahan sembako.

Anda mungkin juga menyukai