D
I
S
U
S
U
N
OLEH
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa atas rahmatNya kami
dapat menyelesaikan makalah ini yaitu mengenai “Perkembangan Sosial
Individu” .
Tugas ini dibentuk untuk memenuhi salah satu mata kuliah kami yaitu “Perkembangan
Peserta Didik”.
Makalah ini disusun dengan harapan dapat menambah pengetahuan dan wawasan
kita semua. Kami juga tidak lupa menyampaikan banyak terimakasih kepada semua
pihak yang telah membantu dan mendukung proses penyelesaian tugas makalah ini,
khususnya kepada ibu Nindy Ayu, S.Pd, M.Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah
perkembangan peserta didik yang telah memberi tugas dan pengarahan kepada
kami.
Kami berharap makalah ini dapat memberikan informasi mengenai
perkembangan sosial individu. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata
sempurna. Sesungguhnya kami menyadari bahwa tugas ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu,dengan segala kerendahan hati kami mohon maaf
apabila ditemukan kesalahan dalam penyampaian kalimat di dalam tugas makalah
ini.Kami juga terbuka terhadap kritik dan saran dari pembaca untuk kesempurnaan
makalah ini.Akhir kata kami mengucapkan terima kasih.
Kelompok VI
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..........................................................................................1
1. Apa Itu Perkembangan?............................................................................2
2. Apa Itu Sosial?..........................................................................................2
B. Rumusan Masalah.....................................................................................3
C. Tujuan........................................................................................................3
PERKEMBANGAN SOSIAL PESERTA DIDIK
A. Pengertian Perkembangan Sosial .............................................................4
B. Karakteristik Teori Perkembangan Sosial.................................................4
C. Bentuk-bentuk Tingkah Laku Sosial.........................................................5
D. Teori perkembangan Psikologis................................................................7
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial...................... 9
F. Pengaruh Perkembangan Sosial Terhadap Tingkah Laku......................12
PENUTUP
A. Kesimpulan..............................................................................................13
B. Saran........................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................15
ii
i
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik yang merupakan manusia adalah makhluk sosial yang saling
membutuhkan manusia lain untuk dapat berkembang menjadi manusia yang utuh.
Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena
interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan
proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial
diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan, manusia belum memiliki sifat sosial yang
berarti manusia sama sekali tidak memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan
orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan
pengalaman berinteraksi dengan orang-orang di lingkungannya.
Kebutuhan berinteraksi anak dengan orang lain dapat dirasakan ketika usia
anak sekitar enam bulan, disaat itu mereka mampu mengenal manusia lain,
terutama ibu dan anggota-anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan
arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara
keras) dan kasih sayang.
Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk
memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat
pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk
bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat
baik melalui persahabatan atau percintaan.
Masa kini, yang merupakan masa tenang setelah mengalami berbagai aspek
gejolak perkembangan pada masa remaja. Meskipun segi-segi yang dipelajari
sama tetapi isi bahasannya berbeda, karena masa dewasa merupakan masa
pematangan kemampuan dan karakteristik yang telah dicapai pada masa remaja.
Oleh karena itu,
1
perkembangan sosial orang dewasa tidak akan jauh berbeda kaitannya dengan
perkembangan sosial remaja.
1. Apa Itu Perkembangan?
Perkembangan (development) adalah bertambahnya kemampuan (skill) dalam
struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur dan dapat
diramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Perkembangan menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh, organ-organ dan
sistem organ yang berkembang sedemikian rupa sehingga masing-masing dapat
memenuhi fungsinya. Terdapat berbagai macam definisi yang berkaitan dengan
perkembangan. Perkembangan adalah proses perubahan kualitatif yang mengacu
pada kualitas fungsi organ-organ jasmaniah dan bukan pada organ jasmani tersebut
sehingga penekanan arti perkembangan terletak pada penyempurnaan fungsi
psikologis yang termanifestasi pada kemampuan organ fisiologis. Proses
perkembangan akan berlangsung sepanjang kehidupan manusia, sedangkan proses
pertumbuhan seringkali akan berhenti jika seorang telah mencapai kematangan
fisik.
Dapat disimpulkan dari kedua pendapat ahli diatas bahwa perkembangan adalah
suatu perubahan fisik maupun mental seseorang yang memberikan perubahan
pada orang yang berkembang. Perkembangan akan terus berlangsung sepanjang
kehidupan manusia dari lahir hingga akhir hayat.
2. Apa Itu Sosial?
Pengertian social, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dalam kelompok-kelompok. Sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu
yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-
perubahan sosial.
Sosial merupakan suatu hubungan antara manusia dengan manusia lainnya
yang mencakup interaksi antar sesama manusia. Interaksi sosial antar manusia
bisa dilakukan oleh dua manusia bahkan lebih atau berkelompok.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Pengertian perkembangan?
2. Pengertian sosial?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah :
Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau
perilaku anak lain. Biasanya perselisihan terjadi karena berbedanya pendapat
antara individu yang satu dengan yang lainnya.
d. Menggoda (Teasing)
Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain.
Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada
usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik.
f. Kerja sama (Cooperation)
Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada
usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap
ini semakin berkembang dengan baik.
g. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior)
Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap
memerintah dan mengambil alih kontrol orang lain. Wujud dari sikap ini adalah
memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya.
h. Mementingkan diri sendiri (selffishness)
Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi keinginannya sendiri dan melakukan
tindakan apapun untuk mencapai keinginannya. Sikap mementingkan diri sendiri
biasanya tidak akan mendengarkan apa yang dikatakan orang lain dan hanya
mempedulikan dengan apa yang ia yakini
i. Simpati (Sympaty)
Erik Erikson adalah seorang ahli psikologi yang lahir pada tahun 1902 di
Jerman. Nama Erik menjadi dikenal banyak orang setelah dia
mengemukakan teorinya tentang tahap perkembangan psikososial seorang
manusia dari lahir hingga tua. Teori ini diterima banyak psikolog lainnya
karena dianggap sangat menggambarkan perkembangan psikososial
seseorang antara lain:
1) Fase Bayi(0-18 Bulan)
Krisis atau konflik utama yang dialami pada fase ini adalah rasa Percaya vs
Curiga, dimana pada tahap ini berperan besar dalam menentukan apakah dia akan
mudah percaya atau curiga kepada orang lain. Orang yang paling berperan penting
pada fase ini adalah ibu atau orang lain yang berperan sebagai ibu.
Aktivitas utama yang dilakukan pada fase ini adalah ketergantungan pada ibu dan
mengekspresikan rasa frustasinya. Selain itu pada fase ini, bayi tersebut seringkali
merasa takut pada lingkungan sekitar terutama yang tidak dikenalnya dengan baik.
Krisis utama yang dialami pada fase ini adalah Otonom vs Malu-malu, dimana
fase ini banyak menentukan rasa percaya diri dari sang anak saat beranjak dewasa
nanti. Pada fase ini, sosok yang paling berperan penting adalah kedua orangtua
atau sosok yang dianggap orang tua.
Aktivitas utama yang dilakukan pada fase ini adala bicara, berjalan, harapan yang
menonjol, dan mulai belajar untuk menunda kesenangan. Pada fase ini, anak-anak
cenderung stres apabila berpisah dengan sosok ibu.
3) Fase Awal Anak Kecil (3-5 tahun)
Pada fase ini seluruh anggota di keluarga sang anak sangat berperan besar dengan
pertumbuhan sang anak. Krisis emosi yang paling dirasakan pada fase ini
adalah Inisiatif vs Rasa bersalah, disinilah sang anak belajar banyak mengenai
apa yang boleh dan tidak boleh serta mencoba untuk mengerjakan segala sesuatu
sendiri.
Aktivitas atau perilaku utama yang menonjol pada fase ini adalah bertambahnya
kosakata yang dikuasai dan mulai melakukan interaksi dengan kelompok sebaya.
Namun, pada fase ini anak-anak cenderung merasa bersalah dan minder yang
diekpresikan dengan menjauhi kelompok atau menangis.
Pada fase ini sang anak cenderung lebih aktif secara fisik dan lebih kompetitif
sehingga mereka lebih menyukai aktifitas yang bersifat kompetitif seperti
olahraga, game, dll. Namun, perlu berhati-hati karena pada fase ini sang anak
akan sangat aktif dan sangat marah jika ada pembatasan. Disini orang tua harus
bijak dalam mengatur aktifitas sang anak.
Pada fase ini juga sang anak memiliki hasrat seksual yang lebih aktif sehingga
patut diberikan pengertian yang baik mengenai hubungan seksual. Selain itu,
keinginan untuk mencari identitas dan menjadi sosok yang berguna membuat
mereka marah jika harus tergantung pada orang lain.
6) Fase Dewasa (21-40 tahun)
Setelah melewati fase remaja, kini sang anak telah menjadi dewasa dan memiliki
emosi yang lebih stabil. Namun, pada fase ini tetaplah ada krisis yang dialami
yaitu Keintiman vs Isolasi dimana pada fase ini orang tersebut sedang berusaha
mencari pasangan atau justru menjauhkan dirinya dari berbagai macam hubungan,
semuanya tergantung dari berbagai pengalaman yang dialaminya.
Oleh karena itu, sosok yang sangat berperan pada fase ini adalah pasangan lawan
jenis dimana stres utama yang dialami pada fase ini biasanya berhubungan dengan
lawan jenisnya seperti takut jika bercerai/putus. Tidak hanya mencari pasangan, di
fase ini orang tersebut juga sibuk membangun karir dan mencapai tujuan hidup.
Pada fase ini keluarga kembali memiliki peran yang penting dalam hidupnya,
selain itu institusi atau pekerjaan tempat dia bernaung juga berperan besar. Hal
utama yang dilakukan pada fase ini umumnya adalah sibuk membuat ide untuk
generasi masa depan dan mencapai tujuan hidupnya. Sedangkan, hal yang dapat
membuatnya sangat stres adalah adanya interupsi pada pekerjaannya dan
perpisahan keluarga.
A. Kesimpulan
Manusia tumbuh dan berkembang di alam di dalam lingkungan. lingkungan
ini dapat di bedakan atas lingkungan fisik dan lingkungan social. Lingkungan
social memberikan banyak pengaruh terhadap pembentukan berbagai aspek
kehidupan, terutama kehidupan sosio-psikologi. Manusia sebagai makhluk social,
senantiasa berhungan dengan sesame manusia.
Dalam penyesuaian diri terhadap lingkungannya, remaja telah mulai
memperhatikan dan mengenal berbagai norma pergaulan, yang berbeda dengan
norma yang berlaku sebelumnya di dalam keluarganya. Remaja menghadapi
berbagai lingkungan, bukan saja bergaul dengn berbagai kelompok umur.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan sosial yaitu
keluarga, kematangan status sosial pendidikan dan kapasitas mental.
Dengan refleksi diri, hubungan dengan situasi lingkungan sering tidak
sepenuhnya diterima, karena lingkungan tidak senantiasa sejalan dengan konsep
dirinya yang tercermin sebagai suatu kemungkinan bentuk tingkah laku sehari-
hari.
Perkembangan psikososial adalah perkembangan yang berhubungan
dengan pemahaman seorang individu atas situasi sosial dilingkungannya.
B. Saran
Demikian yang dapat kami paparkan mengenai materi pada pertemuan ini lebih dan
kurangnya kami mohon maaf, kami selaku penulis sangat berharap agar pembaca
Sudi kiranya mampu memberikan kritik dan saran yang tentunya membangun
kepada kami agar terciptanya kesempurnaan dalam makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA