Anda di halaman 1dari 13

NAMA : NUR HAYATI

NIM : 1205122018
KELAS : MIPA
PPG PRAJABATAN : GEL. 2

TOPIK 1
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL
PEMBELAJARAN SOSIAL EMOSIONAL

Instruksi : Menyusun teknik-teknik yang akan digunakan untuk mengembangkan


kompetensi social-emosional pada mata pelajaran yang Anda ampu

1. Tentukan kompetensi sosial emosional yang akan Anda kembangkan dalam mata pelajaran yang Anda
ampu (Anda dapat memilih mata pelajaran tertentu yang dapat Anda kuasai).
Mata pelajaran yang saya ampu yaitu Biologi, terdapat kompetensi utama yang dikembangkan dalam
biologi adalah pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang dibutuhkan dalam mempelajari materi-
materi yang ada pada mata pelajaran Biologi.
Beberapa kompetensi sosial-emosional yang dikembangkan melalui mata pelajaran Biologi antara
lain:
a. Kemampuan berkomunikasi efektif: Peserta didik diajarkan untuk memahami pentingnya
komunikasi yang baik dan bagaimana cara berkomunikasi yang efektif dengan orang lain melalui
kegiatan diskusi. Hal ini mencakup keterampilan dalam berkomunikasi secara interaktif dengan
peserta didik lainnya saat penyampaian ide, gagasan akan pemecahan masalah atas pengerjaan
tugas atau LKPD yang diberikan.
b. Kemampuan berempati: Peserta didik diajarkan untuk memahami perasaan dengan menghargai
pendapat dan hasil kerja dari teman lain saat berdiskusi serta bagaimana merespons dengan empati
dan memahami situasi tersebut. Kemampuan berempati dapat membantu peserta didik
membangun hubungan sosial yang sehat dan memahami perbedaan antara satu sama lain.
c. Kemampuan bekerja sama dalam kelompok diskusi: Peserta didik diajarkan tentang pentingnya
bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama, sehingga dapat membangun hubungan sosial yang
baik di dalam kelas maupun dalam lingkungan sosial yang lebih luas. Hal ini mencakup
keterampilan dalam bekerja dalam kelompok, menghargai perbedaan, dan memecahkan masalah
saat penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru.
d. Kemampuan berpikir kritis dan kreatif: Peserta didik diajarkan untuk memahami pentingnya
berpikir kritis dan kreatif dalam mencari solusi atas masalah yang dihadapi dalam penyelesaian
tugas-tugas yang diberikan oleh guru seperti penyelesaian tugas project yang dikerjakan secara
bersama dengan anggota kelompok lainnya. Sehingga mencakup keterampilan dalam
menganalisis informasi, mengidentifikasi masalah, dan mencari solusi hingga mampu membangun
kreatifitas dari peserta didik hal ini tentunya dapat menciptkan hasil karya atau tugas yang inovatif.
e. Kemampuan dalam meningkatkan ketelitian pada kegiatan praktikum biologi dengan mengenali
dan mengoperasikan alat-alat biologi secara teliti hingga memperoleh kebenaran akan suatu
konsep. Selain itu pada mata pelajaran biologi juga dapat membantu mahasiswa untuk memahami
dan menerapkan konsep-konsep biologi dalam konteks yang lebih luas dilingkungan sosialnya
seperti mempercayai akan keagungan tuhan atas makhluk hidup yang hidup saling membutuhkan
dan saling berdampingan. Ini termasuk aspek sosial dan etis dari biologi, komunikasi ilmiah, dan
studi tentang perkembangan ilmu biologi.
2. Tentukan teknik pembelajaran yang menurut Anda dapat mengembangkan kompetensi sosial
emosional yang Anda pilih sesuai dengan tujuan pembelajaran mata pelajaran yang Anda ampu. Anda
dapat melihat kembali hasil ruang kolaborasi Ada beberapa teknik pembelajaran yang gunakan untuk
dapat membantu mengembangkan kompetensi sosial emosional dalam pelajaran Biologi diantaranya
yaitu :
a. Menggunakan Karya Seni: Guru dapat menyarankan peserta didik untuk menggambar atau
membuat lukisan tentang gambar-gambar yang ada pada materi biologi. Ini akan membantu
peserta didik mengekspresikan emosinya dan meningkatkan keterampilan sosial mereka.
b. Pembelajaran Berbasis Permainan: Guru dapat menggunakan permainan untuk membantu peserta
didik berinteraksi dan belajar bersama tentang biologi. Ini akan membantu meningkatkan
keterampilan sosial peserta didik dalam meningkatkan kemampuan dalam bekerjasama.
c. Diskusi Kelompok: Guru dapat menggunakan diskusi kelompok untuk membantu peserta didik
berinteraksi dan berdiskusi tentang biologi. Ini akan membantu peserta didik untuk meningkatkan
keterampilan mengawasi, berkomunikasi, dan menyelesaikan masalah bersama.
d. Kemampuan Bercerita: Guru dapat menggunakan cerita, seperti cerita atas isu-isu yang ada
berkaitan dengan materi yang diajarkan, untuk membantu peserta didik meningkatkan dan
membantu peserta didik untuk memahami dan mengekspresikan emosi mereka.
e. Pembelajaran Berbasis Masalah: Guru dapat menggunakan pembelajaran berbasis masalah untuk
membantu peserta didik belajar tentang biologi dan memecahkan masalah bersama. Ini akan
membantu siswa meningkatkan kemampuan bernalar kritis, gotong royong dan bertanggung
jawab.
3. Tuliskan detail dari teknik pembelajaran yang Anda pilih sesuai dengan tabel pemetaan dalam Ruang
Kolaborasi. Sertakan lampiran/tautan yang diperlukan (topik diskusi, artikel, skenario, kasus, dll)
a. Teknik : Proses pembelajaran menggunakan metode diskusi kelompok
b. Penjelasan apa yang dilakukan guru : Setelah guru melakukan profiling terhadap seluruh peserta
didik maka guru mengintruksikan kepada peserta didik untuk berkelompok.
c. Penjelasan tentang apa yang dikatakan pada peserta didik : Guru menjelaskan kepada siswa untuk
pembentukan kelompok dilakukan berdasarkan hasil profiling yaitu dipetakan berdasarkan dengan
kemampuan awal atau gaya belajar dari peserta didik sehingga kelompok terbentuk atas dasar
kebutuhan dari peserta didik. Guru memberikan materi pembelajaran sesuai dengan hasil
pemetaan awal pembelajaran seperti dilihat dari kemampuan setiap peserta didik dalam
menangkap dan memahami suatu informasi atau materi dapat terlihat beberapa kecenderungan
misalnya cenderung memiliki gaya belajar menggunakan gambar (visual), menggunakan suara
(auditori dengan media music, podcast), dengan sebuah gerakan dan praktik secara nyata dan
langsung (kinestetik dengan melakukan kegiatan praktikum), kemudian dengan menggunakan
bantuan suara dan gambar akan memudahkan dalam memahami suatu materi (audio visual dapat
disajikan berupa video pembelajaran biologi)
d. Penjelasan tentang tujuan : Tujuan dilakukannya pembelajaran secara berkelompok karena Teknik
ini dapat membantu peserta didik untuk berbicara dan mendengarkan pandangan orang lain,
sehingga dapat mengembangkan keterampilan berkomunikasi efektif, bekerja sama, dan
berempati.
4. Siapkan perangkat untuk mendokumentasikan kinerja peserta didik pada saat teknik pembelajaran
dilakukan. (Lembar refleksi diri, lembar observasi, daftar- periksa, dll)
A. Penilaian, Remedial, Pengayaan
1. Penilaian a. Penilaian Sikap Spiritual dan Sosial
1) Teknik Penilaian : Observasi dan Jurnal
2) Instrumen Penilaian : Lembar Observasi dan Jurnal
Petunjuk:
Lembar ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik. Berilah tanda cek (v)
pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut:
Skor 4, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan.
Skor 3, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-kadang tidak melakukan.
Skor 2, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak melakukan.
Skor 1, apabila tidak pernah melakukan.
Nama Peserta didik : …………………………………
Kelas : …………………………………
Tanggal Pertemuan : …………………………………
Materi Pokok : …………………………………

Skor
No. Aspek Pengamatan
1 2 3 4
Menghargai dan menghayati ajaran
1.
agama yang dianut.
Berdoa sebelum dan sesudah
2.
menjalankan sesuatu.
Memberi salam pada saat awal dan akhir
3.
presentasi sesuai agama yang dianut.
Bersyukur kepada Tuhan Yang Maha
4.
Esa sebagai bangsa Indonesia.
Memelihara hubungan baik dengan
5. sesama umat ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa.
Menghormati orang lain menjalankan
6.
ibadah sesuai dengan agamanya.
Menjaga lingkungan hidup di sekitar
7. rumah tempat tinggal, sekolah, dan
masyarakat.
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:

2. Rubrik Penilaian Sikap Sosial


No Aspek yang Dinilai Skor Deskriptor
1. Tanggung jawab 3 Melebihi harapan
menyelesaikan tugas
2 Memenuhi harapan
1 Tidak memenuhi harapan
2. Kerjasama 3 Melebihi harapan
2 Memenuhi harapan
1 Tidak memenuhi harapan
Kriteria Penilaian Skor : 3 Amat baik, 2 Baik, 1 Kurang
3. Lembar Penilaian Keterampilan

Aspek Kriteria dan Skor


No. Keterampilan
1 2 3 4
yang Dinilai
Jika hanya Jika hanya Jika hanya
memuat memuat memuat
tujuan, tujuan, tujuan,
Jika memuat
Prosedur, Prosedur, Prosedur,
1. Persiapan Prosedur,dan
Hasil dan Hasil dan Hasil dan
Hasil
Kesimpulan Kesimpulan Kesimpulan
kurang cukup sangat
lengkap lengkap lengkap
Jika data Jika data
Jika data Jika data
diperoleh diperoleh
diperoleh diperoleh
tidak kurang
lengkap, lengkap,
lengkap, lengkap,
2. Pelaksanaan kurang terstruktur,
tidak kurang
terstruktur, dan sangat
terstruktur, terstruktur,
dan cukup sesuai
dan tidak dan kurang
sesuai tujuan tujuan
sesuai tujuan sesuai tujuan
Jika Jika
Jika
Jika pembahasan pembahasan
pembahasan
pembahasan data cukup data sangat
data tidak
data kurang sesuai sesuai
Pelaporan sesuai dengan
3. sesuai tujuan dengan dengan
secara tertulis tujuan dan
membuat tujuan tujuan dan
membuat
simpulan membuat membuat
simpulan tapi
yang relevan simpulan simpulan
tidak relevan
yang relevan yang relevan
Penghitungan skor akhir menggunakan rumus:

4. Lembar Penilaian Pengetahuan


Teknik : Tes Tulis
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan benar!
1. Uraikan pendapat anda tentang bagaimana prinsip dasar bioteknologi!
2. Bioteknologi terbagi atas dua jenis yaitu bioteknologi konvensional dan bioteknologi
modern, bandingkan antara prinsip bioteknologi konvensional dan bioteknologi modern
dan berikan contohnya!
3. Uraikan jenis-jenis bioteknologi baik dibidang pangan, bidang kedokteran dan bidang
pertanian dan berikan masing-masing contohnya !
5. Masukkan teknik pembelajaran tersebut dalam salah satu RPP mata pelajaran yang Anda ampu :
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Satuan Pendidikan : SMAN 2 Gorontalo


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XII / II (Genap)
Materi Pokok : Bioteknologi
Alokasi Waktu : 2 X 45 ‘ ( 1 Pertemuan)

A. Kompetensi Inti
KI 3 : Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta
menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan
bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
KI 4 : Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak
terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri serta
bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu menggunakan metode sesuai kaidah
keilmuan.

B. Kompetensi Dasar (KD), Indikator Pencapaian Kompetensi

KOMPETENSI DASAR INDIKATOR PENCAPAIAN KOMPETENSI


3.10 Menganalisis prinsip-prinsip 3.10.1 Menganalisis prinsip dasar Bioteknologi
bioteknologi yang menerapkan 3.10.2Membandingkan jenis dan prinsip
bioproses dalam menghasilkan Bioteknologi konvensional dan modern
produk baru untuk meningkatkan
kesejahteraan manusia.
4.10 Menyajikan laporan hasil 4.10.1 Melakukan percobaan penerapan prinsip-
penerapan prinsip-prinsip prinsip Bioteknologi konvensional
bioteknologi konvensional berdasarkan scientific method
4.10.2 Menyajikan laporan hasil percobaan penerapan
berdasarkan scientific method
prinsip-prinsip Bioteknologi konvensional
berdasarkan scientific method
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran menggunakan pendekatan scientific method dan model
pembelajaran Project Basic Learning (PJBL) peserta didik dapat menganalisis prinsip-prinsip
bioteknologi serta mampu melakukan percobaan dan menyajikan laporan hasil percobaan
penerapan prinsip-prinsip Bioteknologi dalam kehidupan sehari-hari dengan bersikap
tanggung jawab dan mampu bekerjasama dengan baik.

D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian dan Prinsip Dasar Bioteknologi
Bioteknologi berasal dari kata Bio (hidup) dan Teknos (teknologi) yang berarti ilmu
yang menerapkan prinsip-prinsip biologi. Secara klasik atau konvensional,
bioteknologi berarti sebagai teknologi yang memanfaatkan organisme atau bagian-
bagiannya untuk mendapatkan barang dan jasa dalam skala industri untuk memenuhi
kebutuhan manusia.
2. Jenis-jenis bioteknologi
Menurut perkembangannya, secara umum bioteknologi dibagi menjadi dua jenis:
a. Bioteknologi Konvensional (sederhana)
Bioteknologi Konvensional adalah bioteknologi yang memanfaatkan organisme
secara langsung untuk menghasilkan produk barang dan jasa yang bermanfaat bagi
manusia. Bioteknologi ini masih sangat sederhana atau tradisional, karena teknik
dan peralatan yang digunakan masih sederhana. Pada bioteknologi konvensional
menggunakan mikroorganisme, proses biokimia, dan proses genetik alami.
Manipulasi yang biasa dilakukan hanya pada media tumbuh (substrat) dan kondisi
lingkungan belum sampai pada tahap rekayasa genetik, kalaupun ada rekayasa
genetik masih merupakan rekayasa genetik yang sederhana dan perubahan genetik
yang dihasilkan tidak tepat sasaran.
Bioteknologi konvensional dimanfaatkan dalam beberapa bidang:
1) Bidang Makanan
Dalam bidang makanan Proses yang dibantu mikroorganisme, misalnya dengan
fermentasi, hasilnya antara lain : yoghurt , keju , tempe, roti, kecap,
,cuka, dan sebagainya.
a) Yogurt
Yogurt merupakan minuman hasil fermentasi susu yang menggunakan bakteri
Streptococcus thermophillus atau Lactobacillus bulgaricus.
b) Keju
Keju merupakan bahan makanan yang dihasilkan dengan memisahkan zat-zat
padat pada susu melalui proses pengentalan atau koagulasi. Proses
pengentalan ini dilakukan dengan bantuan bakteri Lactobacillus bulgaricus
dan Streptococcus thermophillus.
c) Roti
Pembuatan roti juga memanfaatkan peristiwa fermentasi yang dibantu oleh
yeast atau khamir. Yeast merupakan sejenis jamur yang ditambah pada adonan
tepung dan akan menimbulkan proses fermentasi. Proses ini akan
menghasilkan gas karbondioksida dan alkohol.
d) Kecap
Kecap merupakan salah satu produk hasil bioteknologi yang terbuat dari
kacang kedelai. Kedelai akan difermentasi dengan menggunakan jamur
Aspergillus wentii.
e) Tempe
Proses pembuatan tempe menggunakan teknik fermentasi. Fermentasi
dilakukan dengan menumbuhkan jamur Rhizopus oryzae dan Rhizopus
oligosporus pada biji kedelai.
2) Bidang Pertanian
Di bidang pertanian, bioteknologi memberi andil dalam usaha pemenuhan
kebutuhan makanan. Bioteknologi konvensional dalam bidang pertanian
diantaranya adalah:
a) Kultur Jaringan
kultur jaringan berarti membudidayakan suatu jaringan makhluk hidup
menjadi individu baru yang mempunyai sifat sama seperti induknya.
Kultur jaringan tumbuhan dilakukan berdasarkan teori sel yang dikemukakan
oleh Scleiden dan Schwann, yaitu sel tumbuhan mempunyai kemampuan
totipotensi. Totipotensi adalah kemampuan setiap sel tumbuhan (dari bagian
mana saja sel tersebut diambil) yang jika diletakkan dalam lingkungan yang
sesuai, akan tumbuh menjadi tumbuhan yang sempurna.
b) Hidroponik
Hidroponik adalah teknik bercocok tanam tanpa menggunakan tanah sebagai
media tanamnya. Termasuk juga bercocok tanam di dalam pot atau wadah
lainnya yang menggunakan air atau bahan yang bersifat
porus, seperti pecahan genting, pasir kali, batu, kerikil, spons, sabut kelapa,
arang kayu, dan sebagainya.
3) Bidang Industri
Dibidang industri misalnya teknik bioremediasi, yaitu suatu proses pengelolaan
limbah yang mengandung zat-zat yang berbahaya (logam berat) menjadi limbah
yang kurang berbahaya. Bioremediasi melibatkan mikroba tertentu, diantaranya
Xanthomonas campestris dan Pseudomonas foetida. Caranya dengan
melepaskan langsung bakteri tersebut ke limbah pabrik yang tercemar.
4) Bidang Pengobatan
Di bidang pengobatan, misalnya antibiotik penisilin yang digunakan untuk
pengobatan, diisolasi dari bakteri dan jamur, dan vaksin yang merupakan
mikroorganisme yang toksinnya telah dimatikan bermanfaat untuk
meningkatkan imunitas.
5) Bidang Peternakan
Di bidang peternakan, misalnya pada domba ankon yang merupakan domba
berkaki pendek dan bengkok, sebagai hasil mutasi alami dan sapi Jersey yang
diseleksi oleh manusia agar menghasilkan susu dengan kandungan krim lebih
banyak.
b. Bioteknologi Modern
Bioteknologi modern sangat erat dengan rekayasa gentika, karena manipulasi
yang dilakukan bukan hanya pada kondisi lingkungan dan media tumbuh melainkan
juga dilakukan pada susunan gen dalam kromosom makhluk hidup. Namun tidak
semua penerapan bioteknologi modern menggunakan teknik rekayasa genetika,
misalnya seperti kultur jaringan dan kloning. Kultur jaringan dan kloning dikatakan
sebagai bioteknologi modern karena alat yang digunakan dalam prosesnya
merupakan peralatan yang canggih. Rekayasa genetik bertujuan untuk
menghasilkan organisme transgenik yakni organisme yang susunan gen dalam
kromosomnya telah dirubah sehingga mempunyai sifat yang menguntungkan
sesuai dengan yang dikehendaki.
c. Tanaman Transgenik
Tanaman transgenik adalah tanaman yang telah mengalami perubahan susunan
informasi genetik dalam tubuhnya. Tanaman ini merupakan suatu alternatif agar
tanaman tahan terhadap hama sehingga hasil panen dapat melimpah.
1) Hewan Transgenik
Selain tumbuhan transgenik, juga ada hewan-hewan transgenik. Pada awalnya
hewan transgenik merupakan bahan penelitian para ilmuwan untuk menemukan
jenis penyakit yang menyerang hewan tertentu dan cara penanggulangannya.
Perkembangan selanjutnya, penerapan teknologi rekayasa genetik pada hewan
bertujuan untuk menghasilkan hewan ternak yang memproduksi susu dan daging
yang berkualitas, ikan yang cepat besar dan mengandung vitamin tertentu, dan
sebagainya.
Selain teknik rekayasa genetika yang digunakan dalam bioteknologi modern, ada juga
teknik-teknik lain yang dapat menghasilkan produk unggul, yaitu :
a. Kultur jaringan
Kultur jaringan merupakan teknik perbanyakan tanaman secara vegetatif buatan yang
didasarkan pada sifat totipotensi tumbuhan.
Prinsip kultur jaringan adalah menumbuhkan jaringan maupun sel tumbuhan dalam
suatu media buatan secara aseptik.
Aspek bioteknologi yang penting pada tanaman adalah kultur jaringan tumbuhan.
Kultur jaringan tumbuhan merupakan dengan Kultur salah satu teknik kloning
tumbuhan. Suatu klon tumbuhan Jaringan dan merupakan populasi tumbuhan yang
diproduksi secara aseksual dari satu nenek moyang. Rekayasa Genetika Kultur
jaringan tumbuhan (mikropropagasi) adalah bentuk perbanyakan (propagasi)
tumbuhan secara vegetatif dengan memanipulasi jaringan somatik (jaringan tubuh)
tumbuhan di dalam kultur aseptik (bebas kuman) dengan lingkungan terkontrol.
Kultur jaringan tumbuhan utuh dapat dihasilkan dari bagian atau potongan akar,
batang, atau daun yang disebut eksplan yang masih hidup.
b. Kloning
Kloning atau tranpalantasi atau pencangkokan nukleus digunakan untuk
menghasilkan individu yang secara genetik dengan induknya. Proses kloning
dilakukan dengan cara memasukkan inti sel donor ke sel telur yang telah dihilangkan
inti selnya. Selanjutnya, sel telur tersebut diberi kejutan listrik atau zat kimia untuk
memacu pembelahan sel. Ketika klon embrio telah mencapai tahap yang sesuai,
embrio dimasukkan ke rahim hewan betina lainnya yang sejenis. Hewan tersebut
selanjutnya akan mengandung embrio yang ditanam dan melahirkan anak hasil
kloning.
c. Teknik Bayi Tabung
Pembuahan pada bayi tabung terjadi di luar tubuh induk betina (fertilisasi in vitro).
Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk embrio. Selanjutnya embrio ditanam
(diimplantasi) pada rahim seorang wanita yang diambil sel telurnya. Embrio tersebut
tumbuh menjadi anak yang siap dilahirkan.
E. Metode Pembelajaran
1. Metode : Diskusi, penugasan, tanya jawab dan presentasi
2. Pendekatan : Saintifik
3. Model : Project Based Learning (PJBL)

F. Media
1. Media
a. Power Point
b. Video Bioteknologi (https://youtu.be/AChTwZF6_4M)
c. LKPD
2. Alat
a. Komputer/Laptop
b. LCD
G. Sumber Belajar
• Buku Biologi Untuk kelas XII (Buku Biologi Untuk kelas XII (Irnangtyas Biologi
untuk SMA/ MA Kelas XII. Jakarta. Erlangga. 2013
• Buku Biologi :Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR,
Simon EJ. 2012. Biology, 8th ed. Benjamin Cummings Publishing
Company, Inc., Redword City, England.
• E-Book Link:
https://drive.google.com/file/d/1H4ZW5fsiJOkMWMODn5n8Akfu4GMBOKKM/view?
usp=sharing
H. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN (PERTEMUAN PERTAMA)

Tahapan Pembelajaran Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu

A. Kegiatan Pendahuluan
Orientasi
Pendahuluan 15 menit
1. Guru membuka pelajaran dengan
mengucapkan salam dan menanyakan
kabar
2. Guru melakukan presensi pada peserta
didik
3. Guru meminta salah satu peserta didik
untuk memimpin doa
Aperpepsi dan Motivasi
1. Guru menyampaikan tujuan
pembelajaran pada pertemuan yang
berlangsung
2. Mengajukan pertanyaan berkaitan
dengan pembelajaran yang akan
dilakukan, yaitu pertanyaan :
“Apa yang ada dipikiranmu ketika
mendengar kata bioteknologi?”
3. Ice breaking seluruh peserta didik
untuk mengetahui kesiapan mengikuti
pelajaran
4. Guru membagi kelompok yang
heterogen yang terdiri dari 4-5 orang

B. Kegiatan Inti (Sintak model pembelajaran PJBL)


1. Menjelaskan produk-produk
65 menit
bioteknologi melalui tampilan slide
dan video Link Video:
https://youtu.be/AChTwZF6_4M
2. Menanyakan kepada siswa tentang
produk bioteknologi yang ada di
lingkungan sekitar, yaitu :
a. “Hasil produk bioteknologi apa saja
Penentuan pertanyaan
di sekitarmu yang menerapkan
mendasar/esensial
prinsip fermentasi?”
b. “Bagaimana cara membuat produk
bioteknologi dengan menerapkan
prinsip fermentasi?”
3. Menjelaskan tentang penugasan
proyek, yaitu pembuatan produk
bioteknologi menggunakan prinsip
fermentasi.
1. Guru membagi LKPD kepada
kelompok yang telah di kelompokkan

Mendesain secara heterogen.

perencanaan proyek 2. Guru memastikan setiap peserta didik


dalam kelompok mengetahui prosedur
pembuatan produk bioteknologi
menggunakan prinsip fermentasi serta
memberikan informasi tentang hal-hal
yang menjadi penilaian pada produk
3. Peserta didik di arahkan untuk
berdiskusi menyusun rencana
pembuatan proyek meliputi
pembagian tugas, langkah-langkah
yang akan di ambil, persiapan,
dokumentasi dan proses editing video
1. Guru dan peserta didik membuat
kesepakatan aturan tugas dan waktu
pengumpulan produk yang dihasilkan
2. Guru memberikan penguatan terhadap
Menyusun Jadwal rencana proyek tiap kelompok
Pembuatan

C. Kegiatan Penutup
1. Guru memfasilitasi peserta didik
10 menit
membuat kesimpulan dari
pembelajaran yang dilakukan melalui
mereview indikator yang hendak
dicapai pada hari itu.
2. Guru memberikan tes tertulis kepada
peserta didik.
3. Guru mengingatkan kembali tentang
proyek yang akan di kerjakan dan
guru akan memberikan reward pada
kelompok untuk hasil produk terbaik.
4. Guru menutup pembelajaran dengan
doa dan salam.

I. PENILAIAN
1. Teknik dan Bentuk Penilaian
NO ASPEK TEKNIK PENILAIAN BENTUK INSTRUMEN
1 Sikap Observasi kegiatan pembelajaran Lembar observasi
Soal pilihan ganda dan soal
2 Pengetahuan Tes tulis
uraian
3 Keterampilan Observasi kegiatan pembelajaran Lembar observasi
2. Pembelajaran Remedial dan Pengayaan
a. Pembelajaran Remedial
• Pembelajaran remedial dilaksanakan segera setelah diadakan penilaian pengetahuan
bagi peserta didik yang mendapat nilai di bawah 70.
• Strategi pembelajaran remedial dilaksanakan dengan pembelajaran remedial,
penugasan, dan tutor sebaya berdasarkan indikator pembelajaran yang belum dicapai
oleh masing-masing peserta didik.
• Pembelajaran remedial untuk satu rombongan belajar dilakukan apabila 75% peserta
didik memperoleh nilai di bawah 70 setelah diadakan penilaian pengetahuan.
b. Pengayaan Peserta didik yang mendapat nilai di atas 70 diberikan tugas mengkaji materi
atau soal-soal HOTS (Higher Ordered Thinking Skill).

Gorontalo, Mei 2023

Mengetahui,
Kepala SMA N 2 Gorontalo Guru Mata Pelajaran

Yansur Panigoro, S.Pd M.Pd Nur Hayati, M.Pd


NIP. 197412032000121004

Anda mungkin juga menyukai