Anda di halaman 1dari 16

LAPORAN LABA RUGI, CATATAN ATAS LAPORAN

KEUANGAN SERTA AKUN/REKENING DAN


PENGGUNAANNYA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntasi Koperasi


dan UMKM

Dosen pengampu:
Desiana, S.Ak, M.Akun

Disusun oleh:

Amalia Siti Patimah : 223403012


Salma Nur Azizah : 223403079
Dewi Ratih : 223403082
Fitri Siti Rahayu : 223403087
Siska Kartika : 223403088

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SILIWANGI
2023

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt., yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Koperasi dan UMKM.

Adapun tujuan penyusunan laporan ini adalah untuk memberikan


pemahaman dan informasi kepada penyusun dan pembaca mengenai laporan laba
rugi UMKM, catatan atas laporan keuangan UMKM serta akun/rekening dan
penggunaannya.

Dalam proses penyusunan laporan ini penyusun tidak lepas dari bantuan,
arahan dan masukan dari berbagai pihak. Olek karena itu, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, diantaranya:

1. Kedua orangtua yang telah memberikan doa restu serta dukungan mental
maupun finansial kepada penyusun untuk melaksanakan perkuliahan.
2. Ibu Desiana., S.Ak., M.Akun., selaku dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Koperasi dan UMKM.
3. Serta rekan-rekan yang memberikan bantuan dan dorongan dalam
penyusunan laporan makalah ini.

Meski demikian, Penyusun menyadari bahwa makalah ini jauh dari


kesempurnaan. Oleh sebab itu, penyusun menerima kritik dan saran dari pembaca.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk kami khususnya untuk pembaca.

Tasikmalaya, Agustus 2023

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini jumlah usaha kecil di Indonesia sudah mencapai 93,4
persen, dan usaha menengah berada di angka 5,1 persen, sedangkan usaha
besar hanya 1 persen. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di
Indonesia sudah terbukti menjadi penggerak di tengah lesunya ekonomi.
Pelaku UMKM telah menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB)
nasional hingga 60 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja (Latief,
2018). UMKM juga menunjukan peran yang cukup vital dari segi
kuantitas dan penyerapan tenaga kerja. Meskipun terdapat beberapa
manfaat positif, namun UMKM ini masih dipandang sebagai usaha yang
lemah kinerjanya (Mufidah dan Fibriyani, 2017) (Latief.(2018).Masih
Banyak Pelaku UMKM”Buta”Akuntansi.Kompas.Com) (Mufidah, E
dan Fibriyani, V. (2017). Peran Wirausaha dan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Terhadap Kinerja UKM Industri Makanan.
AKADEMIKA, 15(2).(Kompas.com/ Vanya Karunia Mulia Putri, 2023)
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman dalam
mengatur keunagan. Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari
akuntansi yang memberikan informasi keuangan secara kuantitatif
mengenai posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai
maupun perusahaan itu sendiri.
Begitupun bagi UMKM, laporan keuangan Laporan keuangan
sangat penting untuk mempromosikan pertumbuhan bisnisnya. Beberapa
penelitian menunjukkan akan pentingya laporan keuangan sebagai alat
untuk mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan skala
kecil dan menengah (Abor & Biekpe, 2006 (Abor & Biekpe, N. (2006).
An Empirical Test of Agency Problem and Capital Structure of South
African Quoted SMEs. SAJAR. 10, 51-56.). (05.2 Bab 2, n.d.) Hasil
penelitian lainya membuktikan bahwa di industri kecil dan menengah
masih sangat terbatas dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
Pencatatan keuangan menjadi sebuah kendala tersendiri bagi UMKM
dalam upaya meningkatkan skala usaha mereka. Dapat kita
mengidentifikasi rendahnya akuntabilitas pada industi industri UMKM di
Indonesia.

B. Rumusan Masalah
Dari fenomena diatas muncul suatu problem yang akan penyusun bahas
pada makalah ini, yakni
1. Apa saja akun/rekening serta bagaimana penggunaannya?
2. Bagaimana laporan keuangan pada UMKM?
3. Bagaimana Catatan Atas Laporan Keuangan pada UMKM?

C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penyusun membahas fenomena ini, yaitu:

1. Memberikan informasi kepada pembaca mengenai akun/rekening serta


bagaimana penggunaannya.
2. Memberikan informasi serta pemahaman bagaimana laporan keuangan
pada UMKM.
3. Memberikan informasi serta pemahaman Catatan Atas Laporan
Keuangan pada UMKM.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Akun/Rekening Serta Penggunaannya


Rekening/perkiraan Adalah suatu media untuk mengklasifikasikan dan
mencatat penambahan dan pengurangan dari tiap unsur-unsur laporan
keuangan.

Dari ilustrasi penyusunan laporan posisi keuangan (persamaan akuntansi),


terlihat bahwa apapun transaksi yang dilakukan perusahaan, semuanya akan
mempengaruhi laporan posisi keuangan. Semua transaksi yang dilakukan
perusahaan dapat terlihat dalam laporan posisi keuangan perusahaan. Akan
tetapi, jika setiap kali perusahaan melakukan transaksi dan staf akuntansi harus
membuat laporan posisi keuangan, hal itu akan sangat merepotkan. Padahal
dalam prakteknya, selama sehari saja bisa terjadi belasan sampai ratusan
transaksi. Karena itu, diperlukan media penolong yang dapat membantu staf
akuntansi untuk mencatat transaksi perusahaan tanpa harus membuat laporan
posisi keuangan setiap saat. Alat penolong tersebut disebut Perkiraan atau
Akun.

Akun adalah suatu media untuk mencatat transaksi-transaksi keuangan


atau sumber daya yang dimiliki perusahaan, seperti aset, liabilitas, ekuitas,
penghasilan, dan beban.

Tujuan penggunaan akun adalah untuk mencatat data-data yang muncul


akibat transaksi yang dilakukan perusahaan dan yang menjadi dasar
penyusunan laporan keuangan. Akun memberikan informasi tentang operasi
perusahaan dari hari ke hari. Dan akun dapat di ketahui beberapa informasi
penting untuk perusahaan, seperti jumlah tagihan pada salah satu pelanggan
atau jumlah total tagihan, jumlah beban tenaga kerja, jumlah pendapatan, atau
beberapa informasi lain.

1. Bentuk Akun
Secara umum, akun dapat berupa tabel yang dibagi menjadi dua bagian
atau dua sisi. Bagian kiri disebut sisi Debet dan bagian kanan disebut sisi
Kredit. Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun, dan mencatat di sisi
kanan disebut mengkredit akun. Secara berkala, sisi debet harus
dijumlahkan dan dipertemukan (di kurang kan) dengan jumlah sisi kredit,
sehingga diketahui saldo akun tersebut pada suatu saat.
Akun T, Akun yang paling sederhana adalah akun yang berbentuk
huruf T, yang biasa disebut dengan akun T. Akun T lebih banyak
digunakan dalam mekanisme belajar akuntansi di lembaga pendidikan,
bukan dalam praktek. Akun ini terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri yang
disebut sisi Debet dan sisi kanan yang disebut dengan sisi Kredit (Gambar
4.1). Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun, dan mencatat di sisi

1.1 Gamabr Akun T


kanan disebut mengkredit akun.
Akun Dua Kolom, Akun dua kolom tidak sepenuhnya hanya terdiri
dari dua kolom saja, tetapi terdiri dari beberapa kolom. Akun itu disebut
dua kolom karena pada dasarnya di bagi menjadi dua bagian besar, yaitu
kolom debet dan kolom kredit. Kolom debet di bagi lagi menjadi kolom
ranggal, kolom keterangan dan kolom referensi, serta kolom debet.
Demikian juga, kolom kredit dibagi menjadi kolom-kolom seperti kolom
debet, seperti terlihat pada Gambar 1.1.
Kolom tanggal berfungsi untuk mencatat waktu terjadinya sebuah
transaksi, sehingga dapat dicocokkan dengan bukti transaksinya. Kolom
kedua berisi kolom keterangan, yang berguna untuk mencatat keterangan-
keterangan yang diperlukan demi memperjelas pencatatan yang terkait
dengan aktivitas pencatatan transaksi dalam akun tersebut. Sebagai contoh,
nama pemasok, nama vendor, cara pem bayaran, dan sebagainya. Kolom
berikutnya biasa di isi dengan kolom referensi untuk mencatat nomor atau
halaman jurnal umum yang menjadi dasar pencatatan di akun tersebut.
Sedangkan kolom berikutnya berisi kolom debet yang digunakan untuk
mencatat jumlah yang harus di catat atas transaksi tersebut. Demikian pula
sebaliknya dengan sisi kredit.
Akun Empat Kolom, Sebagaimana dengan akun dua kolom, akun
empat kolom tidak benar-benar di bagi menjadi empat kolom saja. Akun
berbentuk empat kolom di bagi menjadi empat bagian utama, yaitu kolom
tanggal, kolom keterangan, kolom debet, dan kolom kredit (Gambar 1.2).
Tambahan dua kolom berikutnya adalah untuk mengetahui saldo akun
setiap kali terjadi pengisian pada akun tersebut. Kelebihan dari akun empat
kolom adalah saldo akunnya dapat diketahui setiap dibutuhkan, setidaknya
setiap tanggal transaksi, karena bentuk akun mengharuskan akuntan
menghitung saldo itu setiap saat.

1.3 Gambar Akun Empat Kolom


Keuntungan utama dari bentuk empat kolom adalah setiap saat dapat di
ketahui saldo akhir tahun yang bersangkutan. Disamping itu, kemungkinan
kekaburan dan kesalahan ketika mencantumkan saldo akun dalam neraca
saldo (trial balance), yang akan dibicarakan kemudian, dapat diperkecil.
Penggunaan satu kolom “tanggal” dan jarang yang dekat antara kolom
debit dan kredit akan memudahkan dalam pemeriksaan.
2. Klasifikasi Rekening/Perkiraan
Akun atau rekening dibagi menjadi dua kelompok besar, yakni akun
rill atau neraca dan akun nominal.
a. Akun rill (neraca) Adalah akun yang mencatat perubahan unsur
neraca. Pada akhir periode, akun ini dilaporkan dalam laporan posisi
keuangan. Akun rill memiliki tiga klasifikasi akun, yaitu Aset,
Liabilitas, dan Ekuitas.
1. Aset (Harta/Aktiva)
Asset merupakan harta kekayaan yang dimiliki Perusahaan yang
memiliki potensi untuk menghasilkan pendapatan bagi Perusahaan.
Adapun jenis-jenis aset, yaitu:
- Aset Lancar
Merupakan aset yang mudah dicairkan dalam bentuk uang. Waktu
pencairannya tidak lebih dari satu tahun. Contohnya kas, deposit bank,
surat berharga, piutang usaha, perlengkapan, beban di bayar di muka,
dan sebagainya.
- Aset Tetap

Merupakan kekayan perusahaan yang pemakaiannya lebih dari


satu periode akuntansi dan bernilai material. Contoh, tanah,
gedung, bangunan, peralatan kantor, serta mesin.
- Aset Lainnya

2. Liabilities (Utang)
Merupakan suatu keharusan membayar pihak lain yang
disebabkan oleh tindakan sebelumnya. Berdasarkan jangka
waktunya, kewajiban dibedakan menjadi:
- Utang Jangka Pendek
Adalah kewajiban yang harus dilengkapi dalam jangka
waktu tidak lebih dari satu siklus normal perusahaan. Contoh
utang usaha, utang wesel, utang beban, pendapatan diterima di
muka, dan sebagainya.
- Utang Jangka Panjang
Merupakan kewajiban yang dilunasi dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun. Misal utang hipotek dan utang obligasi.
3. Ekuitas (Modal)
Merupakan hak pemilik atas aktiva perusahaan yang
merupakan kekayaan bersih. Contohnya modal saham, modal
disetor, agio saham, laba ditahan, dan deviden.
b. Perkiraan Nominal:
1. Pendapatan
Merupakan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan
secara bruto. Pendapatan didapatkan lewat penjualan barang, jasa,
atau aktivitas lain dalam satu periode. Pendapatan dibagi menjadi
2:
Pendapatan operasional Adalah pendapatan yang
diperoleh dalam rangka kegiatan utama, seperti pendapatan jasa,
pendapatan servis, penjualan, dan sebagainya.
Pendapatan non-operasional Merupakan pendapatan yang
diperoleh di luar usaha pokok, seperti pendapatan bunga, komisi,
dan sebagainya.
2. Beban-Beban:
Adalah pengorbanan dalam memperoleh pendapatan, Adapun
jenis dari bebas, yaitu:
- Beban Penjualan
- Beban Administrasi dan Umum
- Beban Pemasaran

3. Penomoran Akun

X X X
Jenis Akun
Golongan Akun
Kelompok Akun
Akun Riil

1 Aset 2 Liabilitas
11 Aset Lancar 21 Liabilitas Jangka Pendek
111 Kas 21 Hutang Dagang
1
112 Bank 21 Biaya yang masih hayus dibayar
2
113 Piutang
114 Persediaan 22 Liabilitas Jangka Panjang
115 Perlengkapan 22 Hutang Bank
1
116 Biaya Dibayar Dimuka 22 Butang Obligasi
2

12 Aset Tetap 3 Ekuitas


121 Tanah 31 Ekuitas Saham
1
122 Gedung 31 Laba Ditahan
2
123 Akum. Penyusutan Gedung
124 Kendaraan
125 Akum. Penyusutan
Kendaraan
126 Peralatan
127 Akum. Penyusutan Perlatan

Akun Nominal
4 Pendapatan 6 Pendapatan dan Beban lain-lain
41 Penjualan 61 Pendapatan Lain-lain
411 Pejualan A 61 Pendapatan Bunga
1
412 Penjualan B 61 Pendapatan Lainnya
2

5 Beban-beban 62 Beban Lain-lain


511 Perlengkapan 62 Beban Bunga
1
512 Biaya Dibayar Dimuka 62 Beban lainnya
2
513 Beban Transportasi
514 Beban Listrik, Air, dan
Telepon

B. Laporan Laba Rugi UMKM


SAK EMKM merupakan standar akuntansi keuangan yang dibuat
sederhana dan dapat digunakan oleh entitas yang memenuhi definisi entitas
tanpa akuntabilitas publik karena mengatur transaksi umum yang ditujukan
untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan EMKM. SAK EMKM ini
juga dilengkapi dengan hal-hal yang bukan merupakan bagian dari SAK
EMKM, yakni Dasar Kesimpulan (DK) dan Contoh Ilustratif. Dasar
Kesimpulan memberikan penjelasan atas latar belakang pengaturan akuntansi
yang ditetapkan dalam SAK EMKM ini. Contoh Ilustratif memberikan contoh-
contoh penerapan SAK EMKM sehingga dapat memudahkan EMKM dalam
menerapkan SAK ini.
Laporan keuangan pada EMKM terdiri dari:
1. Laporan laba rugi selama periode;
2. Laporan posisi keuangan pada akhir periode;
3. Catatan Atas Laporan Keuangan, yang berisi tambahan dan rincian
akun-akun tertentu yang relevan
Pada poin ini mensyaratkan entitas untuk menyajikan laporan laba rugi
yang merupakan kinerja keuangan entitas untuk suatu periode, pada bab
laporan laba rugi mengatur informasi mengenai yang disajikan dalam laporan
keuangan dan bagaimana penyajiannya.

Laporan laba rugi adalah sebuah laporan sistematis yang mengandung pos
pendapatan, beban, laba ataupun rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan
selama periode tertentu. Laporan laba rugi membantu pemakai laporan
keuangan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam beroperasi dan
memprediksi hasil aktivitas operasional perusahaan di masa mendatang.

Adapun informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi entitas dapat
mencakup pos-pos sebagai berikut:

1. Pendapatan
2. Beban keuangan
3. Beban pajak

Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan laba rugi jika
penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Laporan
laba rugi memasukkan semua penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu
periode, kecuali SAK EMKM mensyaratkan lain.

SAK EMKM mengatur perlakuan atas dampak koreksi atas kesalahan dan
perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian retrospektif
terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam
periode terjadinya perubahan. Berikut ini merupakan contoh laporan laba rugi
UMKM:
C. Catatan Atas Laporan Keuangan UMKM
Catatan atas laporan keuangan merupakan informasi tambahan
yang ditambahkan di akhir laporan keuangan untuk memberikan gambaran
umum entitas dan membantu untuk menjelaskan perhitungan item tertentu
di dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih
komprehensif dari kondisi keuangan yang dimiliki oleh entitas. Jenis
informasi tambahan dan rincian yang disajikan bergantung pada jenis
kegiatan usaha yang dilakukan oleh entitas. Catatan atas laporan keuangan
disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis setiap pos dalam
laporan keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas
laporan keuangan.

Dari dua laporan keuangan yang telah disusun yaitu laporan laba
rugi dan laporan posisi keuangan, maka dapat diketahui bahwa SAK
EMKM dapat diterapkan pada UMKM. Hal ini dapat terlihat dari adanya
kesesuaian antara laporan keuangan yang telah disusun dengan peraturan
penyajiannya. Berikut ini adalah contoh beberapa informasi untuk catatan
atas laporan keuangan UMKM:
1.4 Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

Anda mungkin juga menyukai