Dosen pengampu:
Desiana, S.Ak, M.Akun
Disusun oleh:
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah Swt., yang senantiasa
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan
makalah ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Akuntansi Koperasi dan UMKM.
Dalam proses penyusunan laporan ini penyusun tidak lepas dari bantuan,
arahan dan masukan dari berbagai pihak. Olek karena itu, penyusun mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, diantaranya:
1. Kedua orangtua yang telah memberikan doa restu serta dukungan mental
maupun finansial kepada penyusun untuk melaksanakan perkuliahan.
2. Ibu Desiana., S.Ak., M.Akun., selaku dosen pengampu mata kuliah
Akuntansi Koperasi dan UMKM.
3. Serta rekan-rekan yang memberikan bantuan dan dorongan dalam
penyusunan laporan makalah ini.
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Saat ini jumlah usaha kecil di Indonesia sudah mencapai 93,4
persen, dan usaha menengah berada di angka 5,1 persen, sedangkan usaha
besar hanya 1 persen. UMKM (Usaha Mikro Kecil Menengah) di
Indonesia sudah terbukti menjadi penggerak di tengah lesunya ekonomi.
Pelaku UMKM telah menyumbang Produk Domestik Bruto (PDB)
nasional hingga 60 persen dan menyerap 97 persen tenaga kerja (Latief,
2018). UMKM juga menunjukan peran yang cukup vital dari segi
kuantitas dan penyerapan tenaga kerja. Meskipun terdapat beberapa
manfaat positif, namun UMKM ini masih dipandang sebagai usaha yang
lemah kinerjanya (Mufidah dan Fibriyani, 2017) (Latief.(2018).Masih
Banyak Pelaku UMKM”Buta”Akuntansi.Kompas.Com) (Mufidah, E
dan Fibriyani, V. (2017). Peran Wirausaha dan Kompetensi Sumber
Daya Manusia Terhadap Kinerja UKM Industri Makanan.
AKADEMIKA, 15(2).(Kompas.com/ Vanya Karunia Mulia Putri, 2023)
Hal tersebut disebabkan karena kurangnya pemahaman dalam
mengatur keunagan. Laporan keuangan merupakan tujuan utama dari
akuntansi yang memberikan informasi keuangan secara kuantitatif
mengenai posisi keuangan perusahaan yang bermanfaat bagi pemakai
maupun perusahaan itu sendiri.
Begitupun bagi UMKM, laporan keuangan Laporan keuangan
sangat penting untuk mempromosikan pertumbuhan bisnisnya. Beberapa
penelitian menunjukkan akan pentingya laporan keuangan sebagai alat
untuk mempromosikan pertumbuhan dan perkembangan perusahaan skala
kecil dan menengah (Abor & Biekpe, 2006 (Abor & Biekpe, N. (2006).
An Empirical Test of Agency Problem and Capital Structure of South
African Quoted SMEs. SAJAR. 10, 51-56.). (05.2 Bab 2, n.d.) Hasil
penelitian lainya membuktikan bahwa di industri kecil dan menengah
masih sangat terbatas dalam pencatatan dan pelaporan keuangan.
Pencatatan keuangan menjadi sebuah kendala tersendiri bagi UMKM
dalam upaya meningkatkan skala usaha mereka. Dapat kita
mengidentifikasi rendahnya akuntabilitas pada industi industri UMKM di
Indonesia.
B. Rumusan Masalah
Dari fenomena diatas muncul suatu problem yang akan penyusun bahas
pada makalah ini, yakni
1. Apa saja akun/rekening serta bagaimana penggunaannya?
2. Bagaimana laporan keuangan pada UMKM?
3. Bagaimana Catatan Atas Laporan Keuangan pada UMKM?
C. Tujuan Pembahasan
Adapun tujuan penyusun membahas fenomena ini, yaitu:
1. Bentuk Akun
Secara umum, akun dapat berupa tabel yang dibagi menjadi dua bagian
atau dua sisi. Bagian kiri disebut sisi Debet dan bagian kanan disebut sisi
Kredit. Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun, dan mencatat di sisi
kanan disebut mengkredit akun. Secara berkala, sisi debet harus
dijumlahkan dan dipertemukan (di kurang kan) dengan jumlah sisi kredit,
sehingga diketahui saldo akun tersebut pada suatu saat.
Akun T, Akun yang paling sederhana adalah akun yang berbentuk
huruf T, yang biasa disebut dengan akun T. Akun T lebih banyak
digunakan dalam mekanisme belajar akuntansi di lembaga pendidikan,
bukan dalam praktek. Akun ini terdiri dari dua sisi, yaitu sisi kiri yang
disebut sisi Debet dan sisi kanan yang disebut dengan sisi Kredit (Gambar
4.1). Mencatat di sisi kiri disebut mendebet akun, dan mencatat di sisi
2. Liabilities (Utang)
Merupakan suatu keharusan membayar pihak lain yang
disebabkan oleh tindakan sebelumnya. Berdasarkan jangka
waktunya, kewajiban dibedakan menjadi:
- Utang Jangka Pendek
Adalah kewajiban yang harus dilengkapi dalam jangka
waktu tidak lebih dari satu siklus normal perusahaan. Contoh
utang usaha, utang wesel, utang beban, pendapatan diterima di
muka, dan sebagainya.
- Utang Jangka Panjang
Merupakan kewajiban yang dilunasi dalam jangka waktu
lebih dari satu tahun. Misal utang hipotek dan utang obligasi.
3. Ekuitas (Modal)
Merupakan hak pemilik atas aktiva perusahaan yang
merupakan kekayaan bersih. Contohnya modal saham, modal
disetor, agio saham, laba ditahan, dan deviden.
b. Perkiraan Nominal:
1. Pendapatan
Merupakan jumlah aktiva sebagai hasil operasi perusahaan
secara bruto. Pendapatan didapatkan lewat penjualan barang, jasa,
atau aktivitas lain dalam satu periode. Pendapatan dibagi menjadi
2:
Pendapatan operasional Adalah pendapatan yang
diperoleh dalam rangka kegiatan utama, seperti pendapatan jasa,
pendapatan servis, penjualan, dan sebagainya.
Pendapatan non-operasional Merupakan pendapatan yang
diperoleh di luar usaha pokok, seperti pendapatan bunga, komisi,
dan sebagainya.
2. Beban-Beban:
Adalah pengorbanan dalam memperoleh pendapatan, Adapun
jenis dari bebas, yaitu:
- Beban Penjualan
- Beban Administrasi dan Umum
- Beban Pemasaran
3. Penomoran Akun
X X X
Jenis Akun
Golongan Akun
Kelompok Akun
Akun Riil
1 Aset 2 Liabilitas
11 Aset Lancar 21 Liabilitas Jangka Pendek
111 Kas 21 Hutang Dagang
1
112 Bank 21 Biaya yang masih hayus dibayar
2
113 Piutang
114 Persediaan 22 Liabilitas Jangka Panjang
115 Perlengkapan 22 Hutang Bank
1
116 Biaya Dibayar Dimuka 22 Butang Obligasi
2
Akun Nominal
4 Pendapatan 6 Pendapatan dan Beban lain-lain
41 Penjualan 61 Pendapatan Lain-lain
411 Pejualan A 61 Pendapatan Bunga
1
412 Penjualan B 61 Pendapatan Lainnya
2
Laporan laba rugi adalah sebuah laporan sistematis yang mengandung pos
pendapatan, beban, laba ataupun rugi yang diperoleh oleh suatu perusahaan
selama periode tertentu. Laporan laba rugi membantu pemakai laporan
keuangan mengevaluasi kemampuan perusahaan dalam beroperasi dan
memprediksi hasil aktivitas operasional perusahaan di masa mendatang.
Adapun informasi yang disajikan dalam laporan laba rugi entitas dapat
mencakup pos-pos sebagai berikut:
1. Pendapatan
2. Beban keuangan
3. Beban pajak
Entitas menyajikan pos dan bagian dari pos dalam laporan laba rugi jika
penyajian tersebut relevan untuk memahami kinerja keuangan entitas. Laporan
laba rugi memasukkan semua penghasilan dan beban yang diakui dalam suatu
periode, kecuali SAK EMKM mensyaratkan lain.
SAK EMKM mengatur perlakuan atas dampak koreksi atas kesalahan dan
perubahan kebijakan akuntansi yang disajikan sebagai penyesuaian retrospektif
terhadap periode yang lalu dan bukan sebagai bagian dari laba atau rugi dalam
periode terjadinya perubahan. Berikut ini merupakan contoh laporan laba rugi
UMKM:
C. Catatan Atas Laporan Keuangan UMKM
Catatan atas laporan keuangan merupakan informasi tambahan
yang ditambahkan di akhir laporan keuangan untuk memberikan gambaran
umum entitas dan membantu untuk menjelaskan perhitungan item tertentu
di dalam laporan keuangan serta memberikan penilaian yang lebih
komprehensif dari kondisi keuangan yang dimiliki oleh entitas. Jenis
informasi tambahan dan rincian yang disajikan bergantung pada jenis
kegiatan usaha yang dilakukan oleh entitas. Catatan atas laporan keuangan
disajikan secara sistematis sepanjang hal tersebut praktis setiap pos dalam
laporan keuangan merujuk-silang ke informasi terkait dalam catatan atas
laporan keuangan.
Dari dua laporan keuangan yang telah disusun yaitu laporan laba
rugi dan laporan posisi keuangan, maka dapat diketahui bahwa SAK
EMKM dapat diterapkan pada UMKM. Hal ini dapat terlihat dari adanya
kesesuaian antara laporan keuangan yang telah disusun dengan peraturan
penyajiannya. Berikut ini adalah contoh beberapa informasi untuk catatan
atas laporan keuangan UMKM:
1.4 Contoh Catatan Atas Laporan Keuangan
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan