Anda di halaman 1dari 50

KELEMAHAN DAN KELEBIHAN TEORI BELAJAR SOSIAL ALBERT

BANDURA

A. Kelemahan Teori Albert Bandura

Teori pembelajaran Sosial Bandura sangat sesuai jika diklasifikasikan

dalam teori behavioristik. Ini karena, teknik pemodelan Albert Bandura

adalah mengenai peniruan tingkah laku dan adakalanya cara peniruan

tersebut memerlukan pengulangan dalam mendalami sesuatu yang ditiru.

Selain itu juga, jika manusia belajar atau membentuk tingkah lakunya

dengan hanya melalui peniruan ( modeling ), sudah pasti terdapat sebagian

individu yang menggunakan teknik peniruan ini juga akan meniru tingkah

laku yang negative, termasuk perlakuan yang tidak diterima dalam

masyarakat.

B. Kelebihan Teori Albert Bandura

Teori Albert Bandura lebih lengkap dibandingkan teori belajar

sebelumnya , karena itu menekankan bahwa lingkungan dan perilaku

seseorang dihubungkan melalui system kognitif orang tersebut. Bandura

memandang tingkah laku manusia bukan semata – mata reflex atas

stimulus ( S-R bond), melainkan juga akibat reaksi yang timbul akibat

interaksi antara lingkungan dengan kognitif manusia itu sendiri.

Pendekatan teori belajar social lebih ditekankan pada perlunya

conditioning ( pembiasan merespon ) dan imitation ( peniruan ). Selain itu

pendekatan belajar social menekankan pentingnya penelitian empiris

dalam mempelajari perkembangan anak – anak. Penelitian ini berfokus


pada proses yang menjelaskan perkembangan anak – anak, faktor social

dan kognitif.
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Koperasi merupakan bagian dari tata susunan ekonomi, hal ini

berarti bahwa dalam kegiatannya koperasi turut mengambil bagian bagi

tercapainya kehidupan ekonomi yang sejahtera, baik bagi orang-orang

yang menjadi anggota perkumpulan itu sendiri maupun untuk masyarakat

di sekitarnya. Koperasi sebagai perkumpulan untuk kesejahteraan bersama,

melakukan usaha dan kegiatan di bidang pemenuhan kebutuhan bersama

dari para anggotannya.

Koperasi mempunyai peranan yang cukup besar dalam menyusun

usaha bersama dari orang-orang yang mempunyai kemampuan ekonomi

terbatas. Dalam

rangka usaha untuk memajukan kedudukan rakyat yang memiliki

kemampuan ekonomi terbatas tersebut, maka Pemerintah Indonesia

memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan perkumpulan-

perkumpulan Koperasi.

Pemerintah Indonesia sangat berkepentingan dengan Koperasi,

karena Koperasi di dalam sistem perekonomian merupakan soko guru.

Koperasi di Indonesia belum memiliki kemampuan untuk menjalankan

peranannya secara efektif dan kuat. Hal ini disebabkan Koperasi masih

menghadapai hambatan struktural dalam penguasaan faktor produksi


khususnya permodalan. Dengan demikian masih perlu perhatian yang

lebih luas lagi oleh pemerintah agar keberadaan Koperasi yang ada di

Indonesia bisa benar-benar sebagai soko guru perekonomian Indonesia

yang merupakan sistem perekonomian yang yang dituangkan dalam

Undang-Undang Dasar 1945 .

Cita-cita Koperasi memang sesuai dengan susunan kehidupan

rakyat Indonesia. Meski selalu mendapat rintangan, namun Koperasi tetap

berkembang. Seiring dengan perkembangan masyarakat, berkembang pula

perundang-undangan yang digunakan. Perkembangan dan perubahan

perundang-undangan tersebut dimaksudkan agar dapat selalu mengikuti

perkembangan jaman. Sesuai latar belakang di atas maka penulis memilih

judul tesis: “Kehidupan Koperasi di Indonesia ”.

B. Perumusan Masalah

Di dalam penulisan karya ilmiah ini diperlukan sumber informasi

yang luas agar didalam penulisannya dapat memberikan arah yang menuju

pada tujuan yang ingin dicapai, sehingga dalam hal ini diperlukan adanya

perumusan masalah yang akan menjadi pokok pembahasan di dalam

penulisan karya ilmiah ini agar dapat terhindar dari kesimpangsiuran dan

ketidak konsistenan di dalam penulisan. Permasalahan yang timbul dalam

perkoperasian sangat luas dan beragam. Karena itu, dalam karya ilmiah ini

dipilih beberapa pokok permasalahan yang diidentifikasi, yaitu:

1. Bagaimanakah sejarah perkembangan Koperasi di Indonesia?

2. Apakah pengertian koperasi?


3. Bagaimana lambang dan ciri-ciri koperasi?

4. Bagaimana unsur-unsur koperasi?

5. Bagaimana fungsi dan peran koperasi?

6. Bagaimana peranan koperasi dalam perekonomian indonesia?

7. Bagaimana prinsip, asas dan tujuan koperasi?

8. Bagaimana landasan koperasi di Indonesia?

9. Bagaimana bentuk dan jenis koperasi?

10. Bagaimana tingkatan dan perangkat organisasi koperasi?

11. Bagaimana modal dan cara mendirikan koperasi?

12. Bagaimana kelebihan dan kelemahan koperasi?

13. Apakah pengertian koperasi sekolah?

14. Bagaimana ciri-ciri, tujuan dan fungsi koperasi sekolah?

15. Bagaimana landasan pokok koperasi sekolah?

16. Bagaimana ketentuan keanggotaan, kepengurusan, serta modal dan

lapangan usaha koperasi sekolah?

17. Bagaimana struktur organisasi koperasi, dasar-dasar pertimbangan

pendirian koperasi, serta kelebihan dan kelemahan koperasi sekolah?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan dari karya ilmiah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui tentang sejarah perkembangan koperasi di

Indonesia;

2. Untuk mengetahui pengertian koperasi

3. Untuk mengetahui lambang dan ciri-ciri koperasi.


4. Untuk mengetahui unsur-unsur koperasi.

5. Untuk mengetahui fungsi dan peran koperasi.

6. Untuk mengetahui peranan koperasi dalam perekonomian indonesia.

7. Untuk mengetahui prinsip, asas dan tujuan koperasi.

8. Untuk mengetahui landasan koperasi di Indonesia.

9. Untuk mengetahui bentuk dan jenis koperasi.

10. Untuk mengetahui tingkatan dan perangkat organisasi koperasi.

11. Untuk mengetahui modal dan cara mendirikan koperasi.

12. Untuk mengetahui kelebihan dan kelemahan koperasi.

13. Untuk mengetahui pengertian koperasi sekolah.

14. Untuk mengetahui ciri-ciri, tujuan, dan fungsi koperasi sekolah.

15. Untuk mengetahui landasan pokok koperasi sekolah.

16. Untuk mengetahui ketentuan keanggotaan, kepengurusan, serta modal

dan lapangan usaha koperasi sekolah.

17. Untuk mengetahui struktur organisasi koperasi, dasar-dasar

pertimbangan pendirian koperasi, serta kelebihan dan kelemahan

koperasi sekolah.

D. Kegunaan Penulisan

Kegunaan utama dari makalah ini diharapkan tercapai, yaitu :

1. Kegunaan secara teoritis

Dalam makalah ini, penulis berharap hasilnya mampu memberikan

sumbangan bagi Ilmu Sosial khususnya perkoperasian di Indonesia

2. Kegunaan secara praktis


Selain kegunaan secara teoritis, diharapkan hasil makalah ini juga

mampu memberikan sumbangan secara praktis, yaitu :

A. Memberi sumbangan pemikiran mengenai sejarah perkembangan


koperasi di Indonesia.
B. Memberi sumbangan kepada semua pihak yang terkait dalam
perkembangan pengaturan pendirian koperasi di Indonesia;
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah Perkembangan Koperasi di Indonesia

Sejarah singkat gerakan koperasi bermula pada abad ke-20 yang pada

umumnya merupakan hasil dari usaha yang tidak spontan dan tidak dilakukan

oleh orang-orang yang sangat kaya. Koperasi tumbuh dari kalangan rakyat,

ketika penderitaan dalam lapangan ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh

sistem kapitalisme semakin memuncak. Beberapa orang yang

penghidupannya sederhana dengan kemampuan ekonomi terbatas, terdorong

oleh penderitaan dan beban ekonomi yang sama, secara spontan

mempersatukan diri untuk menolong dirinya sendiri dan manusia sesamanya.

Dalam keadaan hidup demikian, pihak kolonial terus-menerus

mengintimidasi penduduk pribumi sehingga kondisi sebagian besar rakyat

sangat memprihatinkan. Di samping itu para rentenir, pengijon dan lintah

darat turut pula memperkeruh suasana. Mereka berlomba mencari keuntungan

yang besar dan para petani yang sedang menghadapi kesulitan hidup,

sehingga tidak jarang terpaksa melepaskan tanah miliknya sehubungan

dengan ketidakmampuan mereka mengembalikan hutang-hutangnya yang

membengkak akibat sistem bunga yang diterapkan pengijon.

Di Indonesia, ide-ide perkoperasian diperkenalkan pertama kali oleh

Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R. Aria Wiraatmadja yang pada tahun


1896 mendirikan sebuah Bank untuk Pegawai Negeri. Cita-cita semangat

tersebut selanjutnya diteruskan oleh De Wolffvan Westerrode.

Pada zaman Belanda pembentuk koperasi belum dapat terlaksana karena:

1. Belum ada instansi pemerintah ataupun badan non pemerintah

yang memberikan penerangan dan penyuluhan tentang koperasi.

2. Belum ada Undang-Undang yang mengatur kehidupan koperasi.

3. Pemerintah jajahan sendiri masih ragu-ragu menganjurkan koperasi karena

pertimbangan politik, khawatir koperasi itu akan digunakan oleh kaum

politik untuk tujuan yang membahayakan pemerintah jajahan itu.

Pada tahun 1908, Budi Utomo yang didirikan oleh Dr. Sutomo

memberikan peranan bagi gerakan koperasi untuk memperbaiki kehidupan

rakyat. Pada tahun 1915 dibuat peraturan Verordening op de Cooperatieve

Vereeniging. Dengan Undang-undang Koperasi tahun 1915, rakyat tidak

mungkin dapat mendirikan koperasi, karena:

1. Harus mendapat izin dari Gubernur Jenderal.

2. Harus dibuat dengan Akta Notaris dalam bahasa Belanda.

3. Membayar bea materai sebesar 50 gulden.

4. Hak tanah harus menurut Hukum Eropa.

5. Harus diumumkan di Javasche Courant, yang biayanya cukup tinggi.

Pada tahun 1927 Regeling Inlandschhe Cooperatieve. Isi UU Koperasi

tahun 1927 tersebut antara lain :

1. Akte pendirian tidak perlu Notariil, cukup didaftarkan pada Penasihat

Urusan Kredit Rakyat dan Koperasi, dan dapat ditulis dalam Bahasa

Daerah.
2. Bea materainya cukup 3 gulden.

3. Dapat memiliki hak tanah menurut Hukum Adat.

4. Hanya berlaku bagi Golongan Bumi Putera.

Pada tahun 1927 dibentuk Serikat Dagang Islam, yang bertujuan untuk

memperjuangkan kedudukan ekonomi pengusah-pengusaha pribumi.

Kemudian pada tahun 1929, berdiri Partai Nasional Indonesia yang

memperjuangkan penyebarluasan semangat koperasi.

Namun, pada tahun 1933 keluar UU yang mirip UU no. 431 sehingga

mematikan usaha koperasi untuk yang kedua kalinya. Pada tahun 1942 Jepang

menduduki Indonesia. Jepang lalu mendirikan koperasi “KUMIAI”.

Awalnya koperasi ini berjalan mulus. Namun fungsinya berubah drastis dan

menjadi alat Jepang untuk mengeruk keuntungan dan menyengsarakan rakyat

Indonesia.

Setelah Indonesia merdeka, pada tanggal 12 Juli 1947, pergerakan

koperasi di Indonesia mengadakan Kongres Koperasi yang pertama di

Tasikmalaya. Hari ini kemudian ditetapkan sebagai Hari Koperasi Indonesia.

Sebagai Bapak Koperasi Indonesia, Bung Hatta pernah berkata : “Bukan

Koperasi namanya manakala di dalamnya tidak ada pendidikan tentang

Koperasi”.

Kongres Koperasi I menghasilkan beberapa keputusan penting, antara lain :

1. Mendirikan sentral Organisasi Koperasi Rakyat Indonesia ( SOKRI )

2. Menetapkan gotong royong sebagai asas koperasi

3. Menetapkan pada tanggal 12 Juli sebagai hari Koperasi


Akibat tekanan dari berbagai pihak misalnya Agresi Belanda,

keputusan Kongres Koperasi I belum dapat dilaksanakan sebagaimana

mestinya. Namun, pada tanggal 12 Juli 1953, diadakanlah Kongres Koperasi II

di Bandung, yang antara lain mengambil putusan sebagai berikut :

1. Membentuk Dewan Koperasi Indonesia ( Dekopin ) sebagai pengganti

SOKRI

2. Menetapkan pendidikan koperasi sebagai salah satu mata pelajaran di

sekolah

3. Mengangkat Moh. Hatta sebagai Bapak Koperasi Indonesia

4. Segera akan dibuat undang-undang koperasi yang baru

Hambatan-hambatan bagi pertumbuhan koperasi antara lain disebabkan

oleh hal-hal berikut :

1. Kesadaran masyarakat terhadap koperasi yang masih sangat rendah

2. Pengalaman masa lampau mengakibatkan masyarakat tetap merasa curiga

terhadap koperasi

3. Pengetahuan masyarakat mengenai koperasi masih sangat rendah

Untuk melaksanakan program perkoperasian pemerintah mengadakan

kebijakan antara lain :

a. Menggiatkan pembangunan organisasi perekonomian rakyat terutama

koperasi

b. Memperluas pendidikan dan penerangan koperasi

c. Memberikan kredit kepada kaum produsen, baik di lapangan industri

maupun pertanian yang bermodal kecil.


Organisasi perekonomian rakyat terutama koperasi sangat perlu

diperbaiki. Para pengusaha dan petani ekonomi lemah sering kali menjadi

hisapan kaum tengkulak dan lintah darat. Cara membantu mereka adalah

mendirikan koperasi di kalangan mereka. Dengan demikian pemerintah dapat

menyalurkan bantuan berupa kredit melalui koperasi tersebut. Untuk

menanamkan pengertian dan fungsi koperasi di kalangan masyarakat diadakan

penerangan dan pendidikan kader-kader koperasi.

B. Pengertian Koperasi

1. Pengertian Koperasi Menurut Istilah

Pengertian koperasi secara sederhana berawal dari kata ”co” yang

berarti bersama dan ”operation” (operasi) artinya bekerja. Jadi pengertian

koperasi adalah kerja sama. Sedangkan pengertian umum, Koperasi adalah

suatu kumpulan orang-orang yang mempunyai tujuan sama, diikat dalam

suatu organisasi yang berasaskan kekeluargaan dengan maksud

mensejahterakan anggota.

2. Pengertian Koperasi Menurut UU No. 25 Tahun 1992 (Perkoperasian

Indonesia)

Koperasi adalah Badan usaha yang beranggotakan orang seorang

atau badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan

prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang

beradasarkan atas dasar asas kekeluargaan.


3. Pengertian Koperasi Menurut Para Ahli

Berikut ini pengertian koperasi menurut para ahli :

a. Dr. Fay ( 1980 )

Koperasi adalah suatu perserikatan dengan tujuan berusaha

bersama yang terdiri atas mereka yang lemah dan diusahakan selalu

dengan semangat tidak memikirkan diri sendiri sedemikian rupa,

sehingga masing-masing sanggup menjalankan kewajibannya sebagai

anggota dan mendapat imbalan sebanding dengan pemanfaatan mereka

terhadap organisasi.

b. R.M Margono Djojohadikoesoemo

Koperasi adalah perkumpulan manusia seorang-seorang yang

dengan sukanya sendiri hendak bekerja sama untuk memajukan

ekonominya.

c. Prof. R.S. Soeriaatmadja

Koperasi adalah suatu badan usaha yang secara sukarela dimiliki

dan dikendalikan oleh anggota yang juga pelanggannya dan dioperasikan

oleh mereka dan untuk mereka atas dasar nir laba atau dasar biaya.

Jadi, Koperasi adalah Asosiasi orang-orang yang bergabung dan

melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-prinsip koperasi, sehingga

mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan biaya rendah melalui

perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara demokratis oleh anggotanya.


C. Lambang Koperasi

Lambang Koperasi Indonesia memiliki arti:


1. Roda Bergigi, melambangkan upaya keras yang ditempuh secara terus

menerus.

2. Rantai, memiliki makna ikatan kekeluargaan, persatuan, dan

persahabatan yang kokoh.

3. Padi dan Kapas, melambangkan kemakmuran anggota koperasi secara

khusus dan rakyat secara umum yang diusahakan oleh koperasi.

4. Timbangan, menggambarkan keadilan sosial bagi salah satu dasar

kopersi.

5. Bintang dan Perisai, yang merupakan lambang dari PANCASILA yang

berarti landasan ideal koperasi.

6. Pohon Beringin, menggambarkan simbol kehidupan yang memiliki

sifat kemasyarakatan dan kepribadian Indonesia yang berakar kokoh.

7. Koperasi Indonesia, melambangkan kepribadian koperasi rakyat

Indonesia.

8. Warna Merah dan Putih, menggambarkan sifat nasional Indonesia.

Pohon beringin berlalu teratai harapan masa depan koperasi

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Koperasi dan Usaha Kecil dan

Menengah Nomor : 02/Per/M.KUKM/IV/2012 tanggal 17 April yang lalu tentang

penggunaan lambang Koperasi Indonesia, maka sejak diumumkan peraturan resmi

ini, lambang koperasi Indonesia yang berlaku adalah gambar teratai berwarna abu-
abu sebagai ganti dari logo koperasi yang sudah digunakan yaitu logo pohon

beringin.

Lambang koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi

kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di Indonesia

mengandung makna bahwa koperasi Indonesia harus selalu berkembang,

cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus produktif dalam kegiatannya

serta berwawasan dan berorientasi pada keunggulan teknologi.

Penjelasan Gambar dan Warna:

1. Bunga yang memberi kesan akan perkembangan dan kemajuan terhadap

perkoperasian di Indonesia, mengandung makna bahwa Koperasi Indonesia

harus selalu berkembang, cemerlang, berwawasan, variatif, inovatif sekaligus

produktif dalam kegiatannya serta berwawasan dan berorientasi pada

keunggulan dan teknologi;

2. 4(empat) sudut pandang melambangkan arah mata angin yang mempunyai

maksud Koperasi Indonesia sebagai gerakan koperasi di Indonesia untuk

menyalurkan aspirasi; sebagai dasar perekonomian nasional yang bersifat

kerakyatan; sebagai penjunjung tinggi prinsip nilai kebersamaan, kemandirian,

keadilan dan demokrasi; selalu menuju pada keunggulan dalam persaingan

global.

3. Teks Koperasi Indonesia memberi kesan dinamis modern, menyiratkan

kemajuan untuk terus berkembang serta mengikuti kemajuan zaman yang

mencerminkan pada perekonomian yang bersemangat tinggi, teks Koperasi

Indonesia yang berkesinambungan sejajar rapi mengandung makna adanya


ikatan yang kuat, baik didalam lingkungan internal Koperasi Indonesia

maupun antara Koperasi Indonesia dan para anggotanya;

4. Warna Pastel memberi kesan kalem sekaligus berwibawa, selain Koperasi

Indonesia bergerak pada sektor perekonomian, warna pastel melambangkan

adanya suatu keinginan, ketabahan, kemauan dan kemajuan serta mempunyai

kepribadian yang kuat akan suatu hal terhadap peningkatan rasa bangga dan

percaya diri yang tinggi terhadap pelaku ekonomi lainnya;

5. Lambang Koperasi Indonesia menggambarkan falsafah hidup berkoperasi

yang memuat:

Tulisan: Koperasi Indonesia yang merupakan identitas lambang;

Gambar: 4(empat) kuncup bunga yang saling bertaut dihubungkan bentuk

sebuah lingkaran yang menghubungkan satu kuncup dengan kuncup lainnya,

menggambarkan seluruh pemangku kepentingan saling bekerja sama secara

terpadu dan berkoordinasi secara harmonis dalam membangun Koperasi

Indonesia.

D. Ciri-ciri Koperasi :

Beberapa ciri dari koperasi ialah :

1. Terdiri dari perkumpulan orang.

2. Pembagian keuntungan menurut perbandingan jasa. Jasa modal dibatasi.

3. Tujuannya meringankan beban ekonomi anggotanya, memperbaiki

kesejahteraan anggotanya pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

4. Modal tidak tetap, berubah menurut banyaknya simpanan anggota.

5. Tidak mementingkan pemasukan modal/pekerjaan usaha tetapi

keanggotaan pribadi dengan prinsip kebersamaan.


E. Unsur-unsur Koperasi

Unsur-unsur yang terkandung dalam koperasi sabagai berikut:

1. Mengusahakan keutuhan barang dan jasa untuk perbaikan kehidupan

anggotanya.

2. Berasaskan kekeluargaan.

3. Bertujuan menyejahterakan anggotanya khususnya dan masyarakat pada

umumnya.

4. Keanggotaannya bersifat sukarela.

5. Pembagian SHU secara adil dan besarnya sesuai dengan usahanya masing-

masing.

6. Kekuasaan tertinggi di tangan rapat anggota.

7. Berusaha mendidik dan menumbuhkan kesadaran berkoperasi anggota.

F. Fungsi dan Peran Koperasi

Sebagaimana dikemukakan dalam pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992,

fungsi dan peran koperasi di Indonesia seperti berikut ini :

1. Membangun dan mengembangkan potensi serta kemampuan ekonomi

anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk

meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial. Potensi dan

kemampuan ekonomi para anggota koperasi pada umumnya relatif

kecil. Melalui koperasi, potensi dan kemampuan ekonomi yang kecil itu

dihimpun sebagai satu kesatuan, sehingga dapat membentuk kekuatan

yang lebih besar. Dengan demikian koperasi akan memiliki peluang


yang lebih besar dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial

anggota koperasi pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.

2. Turut serta secara aktif dalam upaya meningkatkan kualitas kehidupan

manusia dan masyarakat. Peningkatan kualitas kehidupan hanya bisa

dicapai koperasi jika ia dapat mengembangkan kemampuannya dalam

membangun dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi anggota-

anggotanya serta masyarakat disekitarnya.

3. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan

ketahanan perekonomian nasional. Koperasi adalah satu-satunya bentuk

perusahaan yang dikelola secara demokratis. Berdasarkan sifat seperti

itu maka koperasi diharapkan dapat memainkan peranannya dalam

menggalang dan memperkokoh perekonomian rakyat. Oleh karena itu

koperasi harus berusaha sekuat tenaga agar memiliki kinerja usaha yang

tangguh dan efisien. Sebab hanya dengan cara itulah koperasi dapat

menjadikan perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan

perekonomian nasional.

4. Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian

nasional yang merupakan usaha bersama berdasarkan atas asas

kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Sebagai salah satu pelaku

ekonomi dalam sistem perekonomian Indonesia, koperasi mempunyai

tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian nasional

bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Dengan

demikian koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki


usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi

dapat mengemban amanat dengan baik.

G. Peranan Koperasi dalam Perekonomian Indonesia

Peranan koperasi dalam perekonomian Indonesia dapat dibedakan

menjadi peranan segi ekonomi sebagai berikut:

a. Membantu anggota meningkatkan penghasilan sehingga secara tidak

langsung ikut serta meningkatkan taraf hidup rakyat.

b. Meningkatkan pendapatan secara adil dan merata.

c. Ikut mengembangkan daya cipta, daya usaha orang-orang secara individu

maupun sebagai kelompok.

d. Memperluas lapangan kerja dan meningkatkan produksi masyarakat.

Peranan segi sosial sebagai berikut:

1. Meningkatkan pendidikan dan ketrampilan anggota.

2. Membantu membentuk masyarakat yang bertanggung jawab yang

mampu menyelesaikan masalah sendiri.

H. Prinsip Koperasi

Menurut Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992, Pasal 5 Ayat 1 dan

Ayat 2, Koperasi melaksanakan prinsip koperasi sebagai berikut:

1. Prinsip ke dalam

· Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka,

Sifat kesukarelaan dalam keanggotaan koperasi mengandung makna

bahwa:
a. Menjadi anggota koperasi tidak boleh dipaksakan oleh siapapun.

b. Seseorang dapat mengundurkan diri dari koperasinya sesuai dengan

syarat yang ditentukan dalam Anggaran Dasar Koperasi

Sifat terbuka mengandung makna dalam keanggotaan tidak

dilakukan pembatasan atau diskriminasi dalam bentuk

apapun. Pengelolaan dilakukan secara demokratis, Pengelolaan

demokratis berarti : Rapat anggota adalah pemegang kekuasaan tertinggi;

Urusan kegiatan koperasi diselenggarakan oleh pengurus; Pengurus

dipilih dari dan oleh anggota; Pengurus mengangkat manajer dan

karyawan atas persetujuan rapat anggota; Kebijakan pengurus dikontrol

oleh anggota melalui pengawas; Laporan keuangan dan kegiatan koperasi

lainnya terbuka dan transparan; Satu anggota satu hak suara.

Pembagian sisa hasil usaha dilakkukan secara adil sebanding

dengan besarnya jasa usaha masing-masing anggota. Bagian SHU untuk

anggota, dihitung secara sebanding (proporsional) berdasarkan transaksi

dan penyertaan modal (simpanan pokok dan simpanan wajib) setiap

anggota pada akhir tahun buku. Transaksi anggota tercatat di koperasi.

Persentase SHU yang dibagikan kepada anggota ditentukan dalam rapat

anggota.

Pemberian balas jasa terbatas terhadap modal, Modal dalam

koperasi pada dasarnya diperlukan untuk kemanfaatan anggota dan

bukan untuk sekedar mencari keuntungan. Karena itu, anggota

memperoleh bunga yang terbatas terhadap modal. Yang dimaksud

dengan “terbatas” adalah wajar dalam arti tidak melebihi suku bunga
yang berlaku di pasar. Bunganya tidak lebih dari suku bunga bank

pemerintah yang lazim. Anggota memperoleh keuntungan dalam bentuk

lain, seperti mengikuti pendidikan anggota dan dapat memperoleh produk

dengan mudah, murah dan bermutu tinggi.

Kemandirian berarti koperasi tidak bergantung pada pihak lain.

Karena koperasi memiliki:

Untuk Modal sendiri yang berasal dari anggota.

Untuk Pengelola sendiri, yaitu pengurus yang dipilih dari dan oleh

anggota.

Untuk AD dan ART sendiri.

2. Prinsip ke luar
·
Pendidikan perkoperasian

Untuk meningkatkan kemampuan manajemen dan terlaksananya prinsip-

prinsip koperasi, maka penting sekali anggota, pengurus dan karyawan

koperasi ditingkatkan pemahaman, kesadaran dan keterampilannya melalui

pendidikan. Besarnya biaya pendidikan ditetapkan oleh anggota dalam rapat

anggota. Kerjasama antar koperasi dapat bekerjasama dengan koperasi-

koperasi lain di tingkat lokal, nasional ataupun internasional. Di Indonesia,

koperasi-koperasi primer bisa membentuk pusat dan induk di tingkat regional

dan nasional.
I. Asas Koperasi

Koperasi mempunyai asas-asas yang berasal dari Negara Indonesia

karena badan usaha ini bersumber dari masyarakat Indonesia itu sendiri. Asas

- asas tersebut antara lain :

Asas kekeluargaan

Asas ini mengandung makna adanya kesadaran dari hati nurani

setiap anggota koperasi untuk mengerjakan segala sesuatu dalam koperasi

yang berguna untuk semua anggota dan dari semua anggota koperasi itu. Jadi,

bukan untuk diri sendiri maupun beberapa anggota saja dan juga bukan dari

satu anggota melainkan mencakup semuanya. Dengan asas yang bersifat

seperti ini maka semua anggota akan mempunyai hak dan kewajiban yang

sama.

Asas kegotongroyongan

Asas ini mengandung arti bahwa dalam berkoperasi harus memiliki

toleransi, sifat mau bekerja sama, dan sifat-sifat lainnya yang mengandung

unsur kerja sama, bukan orang perorangan.

J. Tujuan Koperasi

Berdasarkan bunyi pasal 3 UU No. 25/1992, tujuan koperasi Indonesia dalam

garis besarnya meliputi tiga hal sebagai berikut :

a) Untuk memajukan kesejahteraan anggotanya;

b) Untuk memajukan kesejahteraan masyarakat; dan

c) Turut Serta membangun tatanan perekonomian nasional.


K. Landasan Koperasi Indonesia

Sesuai dengan UUD 1945, maka dalam UU no. 12 tahun 1967 (UU

Perkoperasian yang lama), tentang Pokok-Pokok Perkoperasian, Pasal 2

menyebutkan tentang landasan koperasi sebagai berikut:

1. Landasan Idiil

Landasan idiil koperasi Indonesia adalah Pancasila. Dimana

kelima sila dari Pancasila tersebut harus dijadikan dasar dalam kehidupan

koperasi di Indonesia. Dasar idiil ini harus diamalkan oleh seluruh

anggota maupun pengurus koperasi karena pancasila disamping

merupakan dasar negara juga sebagai falsafah hidup bangsa dan negara

Indonesia.

2. Landasan Struktural

Landasan struktural koperasi Indonesia adalah Undang-Undang

Dasar 1945. Sebagai landasan geraknya adalah Pasal 33 Ayat (1),

Undang-Undang Dasar 1945 serta penjelasannya. Menurut Pasal 33 Ayat

(1), Undang-Undang Dasar 1945: Perekonomian disusun sebagai usaha

bersama atas asas kekeluargaan. Dari rumusan tersebut pasal 33

tercantum dasar demokrasi ekonomi, produksi dikerjakan oleh semua

untuk semua di bawah pimpinan atau pemilikan anggota-anggota

masyarakat.

3. Landasan Mental

Landasan mental koperasi Indonesia adalah setia kawan dan

kesadaran berpribadi. Landasan itu mencerminkan dari kehidupan bangsa

yang telah berbudaya, yaitu gotong royong. Setia kawan merupakan


landasan untuk bekerjasama berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Kesadaran berpribadi, keinsafan akan harga diri sendiri, merupakan hal

yang mutlak harus ada dalam rangka meningkatkan derajat kehidupan

dan kemakmuran. Kesadaran berpribadi juga merupakan rasa tanggung

jawab dan disiplin terhadap segala peraturan hingga koperasi akan

terwujud sesuai dengan tujuannya. Akan tetapi landasan setia kawan saja

hanya dapat memelihara persekutuan dalam masyarakat yang statis, dan

karenanya tidak dapat mendorong kemajuan.

4. Landasan Operasional

Landasan Operasional koperasi Indonesia adalah ketentuan-

ketentuan operasional yang harus di taati dan dipatuhi oleh anggota,

pengurus, manajer, dan karyawan koperasi dalam melaksanakan tugas,

fungsi dan tanggung jawab dalam koperasi. Landasan operasional

koperasi berupa undang-undang dan peraturan-peraturan yang disepakati

secara bersama. Berikut ini landasan operasional Koperasi Indonesia :

a. UU No. 25 Tahun 1992 tentang Pokok-Pokok Perkoperasian.

b. Anggaran Dasar (AD) dan Anggaran Rumah Tangga

(ART) Koperasi.

L. Bentuk Koperasi

Koperasi terdiri dari dua bentuk, yaitu Koperasi Primer dan Koperasi

Sekunder. Koperasi Primer adalah Koperasi yang beranggotakan orang

seorang, yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (dua puluh) orang.

Koperasi primer memiliki otonomi untuk mengatur sendiri jenjang tingkatan,

nama, dan norma-norma yang mengatur kehidupan koperasi sekundernya.


Koperasi Sekunder adalah Koperasi yang beranggotakan badan-badan

hukum koperasi yang dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga) Koperasi

yang telah berbadan hukum. Koperasi sekunder didirikan dengan tujuan untuk

meningkatkan efisiensi, efektivitas, dan mengembangkan kemampuan koperasi

primer dalam menjalankan peran dan fungsinya. Oleh sebab itu, pendirian

koperasi sekunder harus didasarkan pada kelayakan untuk mencapai tujuan

tersebut.

M. Jenis – Jenis Koperasi

A. Jenis koperasi berdasarkan fungsinya :

1. Koperasi Konsumsi

Didirikan untuk memenuhi kebutuhan umum sehari-hari para

anggotanya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pembeli atau

konsumen bagi koperasinya. Yang pasti barang kebutuhan yang dijual di

koperasi harus lebih murah dibandingkan di tempat lain, karena koperasi

bertujuan untuk mensejahterakan anggotanya. Contoh-contoh koperasi

konsumen adalah kopkar/kopeg, Koperasi Pegawai Indosat (Kopindosat),

KPRI adalah Koperasi Keluarga Guru Jakarta (KKGJ).

2. Koperasi Produksi

Koperasi yang menghasilkan barang dan jasa, di sini anggota berperan

sebagai pemilik dan pekerja koperasi. Bidang usahanya adalah membantu

penyediaan bahan baku, penyediaan peralatan produksi, membantu

memproduksi jenis barang tertentu serta membantu menjual dan

memasarkannya hasil produksi tersebut. Misalnya Koperasi Produksi


Kerja, misalnya dapat berupa kajian rumah tangga, pertanian, dan

sebagainya. Anggota sebagai pekerja dan sekaligus pemilik. Koperasi

Produksi Pengusaha (Produsen), Contohnya koperasi produsen tahu dan

tempe (kopti), koperasi produksi kerajinan (koprinka).

3. Koperasi Jasa

Koperasi Jasa memberikan jasa keuangan dalam bentuk pinjaman kepada

para anggotanya. Misalnya: simpan pinjam, asuransi, angkutan, dan

sebagainya. Di sini anggota berperan sebagai pemilik dan pengguna

layanan jasa koperasi. Tentu bunga yang dipatok harus lebih rendah dari

tempat meminjam uang yang lain. Contoh koperasi jasa angkutan yang

anggotanya para pemilik angkutan, yaitu Koperasi Wahana Kalpika

(KWK), Kowanbisata, Kopaja (di Jakarta), Koperasi Angkutan Bekasi

(Koasi); koperasi perumahan yang memberi jasa sewa rumah; koperasi

pelistrikan yang memberi jasa aliran listrik kepada anggotanya; koperasi

asuransi yang memberi jasa jaminan kepada anggotanya yaitu asuransi

jiwa, pinjaman dan kebakaran.

4. Koperasi penjualan/pemasaran

Koperasi yang menyelenggarakan fungsi distribusi barang atau jasa yang

dihasilkan oleh anggotanya agar sampai di tangan konsumen. Di sini

anggota berperan sebagai pemilik dan pemasok barang atau jasa kepada

koperasinya.
B. Jenis koperasi berdasarkan tingkat dan luas daerah kerja

1. Koperasi Primer adalah koperasi yang yang minimal memiliki


anggota sebanyak 20 orang perseorangan. Contoh Koperasi Pasar
Agung dan Koperasi Pasar Kemiri
2. Koperasi Sekunder adalah koperasi yang terdiri dari gabungan
badan-badan koperasi serta memiliki cakupan daerah kerja yang luas
dibandingkan dengan koperasi primer. Contoh gabungan dari
koperasi Pasar Agung, Pasar Kemiri, dan koperasi pasar yang ada di
kota Depok.
C. Koperasi Berdasarkan Jenis Usahanya

1. Koperasi Simpan Pinjam (KSP) adalah koperasi yang memiliki


usaha tunggal yaitu menampung simpanan anggota dan melayani
peminjaman. Anggota yang menabung (menyimpan) akan
mendapatkan imbalan jasa dan bagi peminjam dikenakan jasa.
Besarnya jasa bagi penabung dan peminjam ditentukan melalui rapat
anggota. Dari sinilah, kegiatan usaha koperasi dapat dikatakan “dari,
oleh, dan untuk anggota.” Contoh Kospin Jasa Pekalongan, KSP
Kodanua, KSP Kowika Jaya, Jakarta dan KSP Arta Prima di
Ambarawa, Magelang.
2. Koperasi Serba Usaha (KSU) adalah koperasi yang bidang
usahanya bermacam-macam. Anggota KSU adalah orang-orang yang
bertempat tinggal diwilayah itu.Misalnya, unit usaha simpan pinjam,
unit pertokoan untuk melayani kebutuhan sehari-hari anggota juga
masyarakat, unit produksi, unit wartel. Contohnya KUD.
3. Koperasi Konsumsi adalah koperasi yang bidang usahanya
menyediakan kebutuhan sehari-hari anggota. Kebutuhan yang
dimaksud misalnya kebutuhan bahan makanan, pakaian, dan perabot
rumah tangga. Contoh kopkar dan koperasi pegawai (KPRI), serta
KSU dan KUD.
4. Koperasi Produksi adalah koperasi yang bidang usahanya membuat
barang (memproduksi) dan menjual secara bersama-sama. Anggota
koperasi ini pada umumnya sudah memiliki usaha dan melalui
koperasi para anggota mendapatkan bantuan modal dan pemasaran.
Contoh Koperasi Pengrajin Susu Bandung Selatan (KPBS).
D. Koperasi berdasarkan keanggotaannya

1. Koperasi Unit Desa (KUD) adalah koperasi yang beranggotakan


masyarakat pedesaan. Koperasi ini melakukan kegiatan usaha
ekonomi pedesaan, terutama pertanian. Untuk itu, kegiatan yang
dilakukan KUD antara lain menyediakan pupuk, obat pemberantas
hama tanaman, benih, alat pertanian, dan memberi penyuluhan
teknis pertanian. Contoh Puskud Mina Lestari Jatim.
2. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI), koperasi ini
beranggotakan para pegawai negeri. Sebelum KPRI, koperasi ini
bernama Koperasi Pegawai Negeri (KPN). KPRI bertujuan
terutama meningkatkan kesejateraan para pegawai negeri
(anggota). KPRI dapat didirikan di lingkup departemen atau
instansi.
3. Koperasi Pasar (Koppas), Koperasi ini beranggotakan para
pedagang pasar. Pada umumnya pedagang di setiap pasar
mendirikan koperasi untuk melayani kebutuhan yang berkaitan
dengan kegiatan para pedagang. Misalnya modal dan penyediaan
barang dagangan. Di tingkat kabupaten atau provinsi terdapat Pusat
Koperasi Pasar (Puskoppas) yang bertujuan memberikan
bimbingan kepada koperasi pasar yang ada di wilayah
binaannya.
4. Koperasi Sekolah, memiliki anggota dari warga sekolah, yaitu
guru, karyawan, dan siswa. Koperasi sekolah memiliki kegiatan
usaha menyediakan kebutuhan warga sekolah, seperti buku
pelajaran, alat tulis, makanan, dan lain-lain. Keberadaan koperasi
sekolah bukan semata-mata sebagai kegiatan ekonomi, melainkan
sebagai media pendidikan bagi siswa antara lain berorganisasi,
kepemimpinan, tanggung jawab, dan kejujuran.

N. Tingkatan dalam Koperasi

Tingkat organisasi dalam koperasi adalah sebagai berikut:

1. Koperasi Primer

Koperasi Primer adalah badan usaha koperasi yang didirikan oleh dan

beranggotakan orang-seorang. Orang-orang ini berkumpul untuk


memikirkan bagaimana memecahkan masalah yang mereka hadapi

secara bersama-sama. Mereka ini tentunya terdiri dari orang-orang

yang memiliki kepentingan sama dan pandangan hidup yang serupa.

Koperasi primer ini dapat terbentuk sekurang-kurangnya oleh 20

orang.

2. Pusat Koperasi

Pusat koperasi adalah kumpulan dari sedikitnya 5 koperasi

primer yang memiliki sifat atau bidang usaha sama atau sejenis.

Pengurus pusat koperasi adalah wakil-wakil dari koperasi primer,

ditambah tenaga ahli yang digaji. Pusat Koperasi ini daerah kerjanya

adalah Daerah Tingkat II (tingkat Kabupaten). Misalnya pusat

koperasi konsumsi, pusat koperasi unit desa, pusat koperasi batik.

Penggabungan koperasi primer yang sama seperti ini dimaksudkan

untuk menggalang persatuan dan menghindari persaingan di antara

koperasi yang melakukan kegiatan sejenis, membantu penjualan

produk koperasi primer, menyebarluaskan cita-cita koperasi agar lebih

memasyarakat dan usaha lain yang berkaitan dengan usaha

memperbaiki dan memajukan kehidupan anggota.

3. Gabungan Koperasi

Gabungan Koperasi gabungan terdiri atas paling sedikit 3

pusat koperasi yang telah berbadan hukum. Gabungan Koperasi ini

daerah kerjanya adalah

Daerah Tingkat I (Tingkat Propinsi). Tugas utama gabungan koperasi

adalah menyediakan informasi bagi koperasi-koperasi anggotanya.


Informasi-informasi tersebut dapat berupa majalah atau bulletin

lainnya. Selain itu, gabungan koperasi bertugas menyelenggarakan

lembaga-lembaga pendidikan bagi anggota, pengurus dan pegawai-

pegawai yang bertugas di koperasi.

4. Induk Koperasi

Induk koperasi terdiri atas paling sedikit 3 gabungan koperasi

yang merupakan koperasi tingkat nasional. Induk Koperasi ini daerah

kerjanya adalah Ibukota Negara Republik Indonesia (tingkat

Nasional). Mengingat tingkatnya sudah nasional sifat dari anggota

induk koperasi tidak harus sama. Induk Koperasi seperti ini biasa

dinamakan Induk Koperasi Nasional atau Pusat Koperasi nasional.

Tugas utama induk koperasi adalah:

a. Mengeluarkan majalah yang memuat pengumuman-pengumuman,


peristiwa-peristiwa serta hal-hal lain yang menyangkut koperasi dan
perkembangan koperasi pada umumnya.
b. Menyelenggarakan penyuluhan, bimbingan dan bahkan pendidikan
koperasi bagi anggota dan pengurus koperasi.
c. Menyebarkan cita-cita dan semangat koperasi, terutama kepada anggota
koperasi dan masyarakat pada umumnya.

O. Perangkat Organisasi Koperasi Indonesia

Di dalam UU No.25 Tahun 1992, ketentuan mengenai perangkat

organisasi koperasi diatur dalam Pasal 21 beserta Penjelasannya, terdiri

dari :

1. Rapat Anggota

Rapat anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam

koperasi. Rapat anggota berhak meminta keterangan dan


pertanggungjawaban pengurus dan pengawas mengenai pengelolaan

koperasi. Rapat anggota diadakan paling sedikit sekali dalam setahun. Hal

yang dilakukan dalam rapat anggota tahunan antara lain:

 Menetapkan anggaran dasar

 Memilih, mengangkat dan memberhentikan pengurus serta

pengawas

 Meminta laporan pertanggungjawaban pengurus

 Menetapkan pembagian sisa hasil usaha

Di dalam koperasi, setiap anggota mempunyai kewajiban dan hak

yang sama. Kewajiban anggota koperasi adalah sebagai berikut :

 Menghadiri rapat anggota

 Membayar iuran atau simpanan pokok dan simpanan wajib

· Mematuhi AD dan ART serta keputusan yang telah ditetapkan dalam

Rapat Anggota.

· Mengembangkan dan memelihara kebersamaan atas dasar kekeluargaan

· Menjaga rahasia perusahaan dan organisasi koperasi kepada pihak luar

· Menanggung kerugian yang diderita koperasi, proporsional dengan

modal yang disetor.

Sedangkan hak-hak anggota koperasi antara lain sebagai berikut:

 Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara

sesama anggota

 Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan Koperasi

· Menyatakan pendapat dan memberikan suara dalam rapat anggota.

· Memilih pengurus dan pengawas.


· Dipilih sebagai pengurus atau pengawas.

· Menyetujui atau mengubah AD / ART serta ketetapan lainya.

2. Pengurus Koperasi

Pengurus koperasi dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam

rapat anggota. Bertanggung jawab kepada rapat anggota. Masa jabatan

pengurus paling lama lima tahun. Tidak merangkap sebagai pengawas.

Pengurus baik bersama-sama, maupun sendiri-sendiri menanggung

kerugian yang diderita koperasi, karena tindakan kesengajaan atau

kelalaian. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus

dicantumkan dalam akta pendirian.

Tugas Pengurus :

1. Mengelola organisasi dan usaha koperasi.

2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan

rencana pendapatan dan anggaran belanja koperasi.

3. Menyelenggarakan rapat anggota.

4. Melaksanakan rencana kerja yang sudah ditetapkan rapat

anggota.

5. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban

pelaksanaan tugas.

6. Mencatat setiap transaksi anggota.

7. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

8. Meningkatkan pengetahuan anggota dengan

menyelenggarakan pendidikan bagi anggota.

Wewenang Pengurus :
1. Mewakili koperasi di dalam dan di luar pengadilan.

2. Memutuskan penerimaan dan penolakan anggota baru serta

pemberhentian anggota sesuai dengan ketentuan AD dan ART.

3. Melakukan tindakan dan upaya bagi kepentingan dan

kemanfaatan koperasi sesuai dengan tanggung jawabnya dan

keputusan rapat anggota

4. Mengangkat dan memberhentikan pelaksana usaha.

5. Rencana pengangkatan pengelola atas persetujuan rapat

anggota.

3. Pengawas Koperasi Indonesia

Pengawas koperasi ini juga merupakan perangkat organisasi

koperasi Indonesia, yang dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam

rapat anggota, serta bertanggung jawab kepada rapat anggota. Semua hasil

pengawasan yang dilakukan oleh pengawas harus dirahasiakan dari pihak

luar koperasi. Sebagai anggota pengawas, tidak dapat merangkap sebagai

pengurus, sebab kedudukan dan tugas pengawas ini adalah mengawasi

pelaksanaan tugas kepengurusan yang dilakukan oleh pengurus.

TUGAS PENGAWAS :

1. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan

dan pengelolaan koperasi.

2. Melaporkan hasil pengawasannya secara tertulis kepada

rapat anggota.

Wewenang Pengawas :

1. Meneliti catatan yang ada pada koperasi.


2. Mendapatkan segala keterangan yang diperlukan.

MANAJER (PENGELOLA USAHA)

PENGURUS KOPERASI DAPAT MENGANGKAT

PENGELOLA YANG DIBERI WEWENANG UNTUK MENGELOLA

USAHA KOPERASI. RENCANA PENGANGKATAN PENGELOLA

DIAJUKAN KEPADA RAPAT ANGGOTA UNTUK MENDAPAT

PERSETUJUAN. PENGELOLA BERTANGGUNG JAWAB KEPADA

PENGURUS. SEBENARNYA, PENGELOLA MEMBAYAR DIRINYA

SENDIRI BERDASARKAN KEMAMPUANNYA DALAM

MENGELOLA USAHA. PENGELOLA MENANGGUNG KERUGIAN

USAHA KOPERASI KARENA KELALAIAN DAN

KESENGAJAANNYA.

Tugas Pengelola :

1. Melaksanakan usaha koperasi.

2. Mengajukan rancangan rencana anggaran pendapatan & belanja koperasi

kepada pengurus.

3. Memberikan pelayanan usaha kepada anggota.

4. Membuat studi kelayakan usaha koperasi.

5. Membuat laporan perkembangan usaha koperasi.

Wewenang Pengelola :

1. Mengangkat dan memberhentikan karyawan atas persetujuan

pengurus.

2. Meningkatkan prestasi kerja karyawan.


Karyawan

Tugas Karyawan:

1. Melaksanakan tugas sesuai dengan bidang pekerjaannya dengan penuh

tanggung jawab.

2. Menerima imbalan jasa atas prestasi kerja yang diberikan pada

koperasi.

3. Mematuhi segala peraturan yang berlaku serta menjalankannya.

4. Memasuki organisasi karyawan dalam memperjuangkan nasibnya dan

wadah inspirasi serta informasi dalam mengembangkan bakatnya.

Wewenang Karyawan:

1. Mendapatkan informasi yang diperlukan untuk keperluan tugasnya.

2. Mendapatkan pengajaran di organisasi karyawan yang diikutinya.

P. Modal Koperasi

Modal usaha koperasi berasal dari dua sumber yaitu :

a. Modal Sendiri

Berasal dari :

· Simpanan pokok

Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang wajib dibayarkan oleh

anggota kepada koperasi pada saat masuk menjadi anggota. Simpanan

pokok tidak boleh diambil kembali selama yang bersangkutan masih

menjadi anggota.

·
Simpanan Wajib

Simpanan wajib adalah simpanan yang wajin dibayar oleh anggota

kepada koperasi dalam waktu dan kesempatan tertentu. Simpanan wajib

juga tidak boleh diambil jika bersangkutan masih menjadi anggota

koperasi. Dengan simpanan wajib modal koperasi terus bertambah dan

berkembang.

· Simpanan Sukarela

Modal koperasi semacam ini adalah simpanan dari anggota – anggota

koperasi yang bersifat sukarela, dalam artian tidak ada paksaan untuk

melakukan simpanan ini tetapi dilakukan atas kemauan sendiri.

· Dana Cadangan

Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan

sisa hasi usaha. Dana yang terkumpul dalam bentuk cadangan selama tidak

terjadi kerugian dapat dimanfaatkan sebagai modal.

· Hibah

Hibah adalah pemberian berupa uang atau barang yang diterima oleh

koperasi tetapi bukan dari anggotanya melainkan dari pihak lain.

Contohnya koperasi menerima hibah dari pemerintah atau perusahaan

tertentu.

b. Modal pinjaman

· Anggota

Pinjaman yang diperoleh dari anggota koperasi dapat disamakan

dengan simpanan sukarela anggota. Kalau dalam simpanan sukarela, maka

besar kecil dari nilai yang disimpan tergantung dari kerelaan anggota.
Sebaliknya dalam pinjaman, koperasi meminjam senilai uang atau yang

dapat dinilai dengan uang yang berasal dari anggota. Koperasi lainnya dan

atau anggotanya

Pada dasarnya diawali dengan adanya kerja sama yang dibuat oleh

sesama badan usaha koperasi untuk saling membantu dalam bidang

kebutuhan modal. Bentuk dan lingkup kerja sama yang dibuat bisa dalam

lingkup yang luas atau dalam lingkup yang sempit tergantung dari

kebutuhan modal yang diperlukan. Bank dan lembaga keuangan lainnya

Pinjaman komersial dari lembaga keuangan untuk badan usaha koperasi

mendapat prioritas dalam persyaratan. Prioritas tersebut diberikan kepada

koperasi sebetulnya merupakan komitmen pemerintah dari negara-negara

yang bersangkutan untuk mengangkat kemampuan ekonomi rakyat

khususnya usaha koperasi. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya

Untuk menambah modal koperasi juga dapat menjual obligasi atau

surat utang kepada masyarakat investor untuk mencari dana segar dari

masyarakat umum diluar anggota koperasi. Mengenai persyaratan untuk

menjual obligasi dan surat utang tersebut diatur dalam ketentuan otoritas

pasar modal yang ada.Sumber lain yang sah;

Semua sumber keuangan, kecuali sumber keuangan yang berasal dari

dana yang tidak sah dapat dijadikan tempat untuk meminjam

modal. Modal penyertaan (diatur dengan PP);

Modal penyertaan adalah modal yang berasal dari penanaman modal

(investasi) pemerintah atau swasta bukan anggota (seperti perorangan,

badan usaha swasta, dan BUMN). Modal ini dilakukan dalam upaya
memperkuat kegiatan usaha koperasi. Dalam koperasi, modal penyertaan

juga menanggung risiko. Pemilik modal ini tidak memiliki suara dalam

rapat anggota. Akan tetapi, pemilik dapat diikutsertakan dalam

pengawasan usaha investasi dari modal tersebut sesuai dengan

kesepakatan.

Q. Cara Mendirikan Koperasi

a. Syarat pendirian koperasi

• Koperasi Primer dibentuk oleh sekurang-kurangnya 20 (duapuluh)

orang;

• Koperasi Sekunder dibentuk oleh sekurang-kurangnya 3 (tiga)

Koperasi;

• Dibuat dengan akta pendirian yang memuat anggaran dasar;

• Berkedudukan di wilayah Indonesia;

b. Persiapan Mendirikan Koperasi :

1. Anggota masyarakat yang akan mendirikan koperasi harus

mengerti maksud dan tujuan berkoperasi serta kegiatan usaha

yang akan dilaksanakan oleh koperasi untuk meningkatkan

pendapatan dan manfaat sebesar-besarnya bagi anggota. Pada

dasarnya koperasi dibentuk dan didirikan berdasarkan kesamaan

kepentingan koperasi.

2. Agar orang-orang yang akan mendirikan koperasi memperoleh

pengertian, maksud, tujuan, struktur organisasi, managemen,

prinsip-prinsip koperasi dan prospek pengembangan koperasinya,


maka mereka dapat meminta penyuluhan dan pendidikan serta

latihan dari Kantor Departemen Koperasi Pengusaha Kecil dan

Menengah Setempat.

c. Rapat Pendirian

Proses pendirian sebuah koperasi diawali dengan

penyelenggaraan Rapat Pendirian Koperasi oleh anggota masyarakat

yang menjadi pendirinya

Hal - Hal yang dibicarakan dalam Rapat:

 Untuk Tujuan mendirikan koperasi

 Untuk Kegiatan usaha yang hendak dijalankan

 Untuk Menetapkan modal yang akan disetor kepada koperasi

diantaranya dari simpanan pokok dan simpanan wajib

 Untuk Memilih nama-nama pengurus dan pengawas koperasi

 Untuk Menyusun anggaran dasar

d. Prosedur permohonan pengesahan :

· Adanya permohonan tertulis dari para pendiri dengan dilampiri

akta pendirian;

· Bila permintaan pengesahan ditolak, alasan penolakan

diberitahukan kepada para pendiri secara tertulis dalam waktu paling

lambat 3 (tiga) bulan setelah diterimanya permintaan;

· Terhadap penolakan pengesahan akta pendirian para pendiri

dapat mengajukan permintaan ulang dalam waktu paling lama 1

(satu) bulan sejak diterimanya penolakan;


· Keputusan terhadap pengajuan permintaan ulang diberikan dalam

jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan sejak diterimanya

pengajuan permintaan ulang;

· Setelah pengesahan akta pendirian diumumkan dalam Berita

Negara Republik Indonesia

R. Kelebihan dan kelemahan koperasi

Kelebihan Koperasi Yaitu:

 Anggota koperasi berperan sebagai konsumen dan produsen.

 Dasar sukarela, orang terhimpun dalam koperasi atau masuk

menjadi anggota dengan dasar sukarela.

 Usaha koperasi tidak hanya diperuntukkan kepada anggotanya

saja, tetapi juga untuk masyarakat pada umumnya

 Koperasi dapat melakukan berbagai usaha diberbagai bidang

kehidupan ekonomi rakyat

 Sisa Hasil Usaha (SHU) yang dihasilkan koperasi dibagikan

kepada anggota sebanding dengan jasa usaha masing-masing

anggota

Kekurangan Koperasi Yaitu:

 Koperasi sulit berkembang karena keterbatasan dibidang

permodalan.

 Kemampuan tenaga professional dalam pengelolaan koperasi.

 Kurangnya kerja sama antara pengurus, pengawas dan

anggotanya.
 Tidak semua anggota koperasi berperan aktif dalam

pengembangan koperasi.

 Koperasi identik dengan usaha kecil sehingga sulit untuk

bersaing dengan badan usaha lain.

KOPERASI SEKOLAH

A. Pengertian Koperasi Sekolah

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di lingkungan

sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas siswa sekolah. Koperasi

sekolah dapat didirikan pada berbagai tingkatan sesuai jenjang pendidikan,

misalnya koperasi sekolah dasar, koperasi sekolah menengah pertama, dan

seterusnya.

B. Ciri-Ciri Koperasi Sekolah

Ciri-ciri koperasi sekolah yaitu :

1. Bentuknya Badan Usaha yang tidak berbadan Hukum.

2. Anggotanya siswa-siswa sekolah tersebut.

3. Keanggotannya selama kita masih menjadi siswa.

4. Koperasi sekolah dibuka pada waktu istirahat.

5. Sebagai latihan dan praktek berkoperasi.

6. Melatih disiplin dan kerja.

7. Menyediakan perlengkapan pelajar.

8. Mendidik siswa hemat menabung.

9. Tempat menyelanggarakan ekonomi dan gotong royong.


C. Tujuan Koperasi Sekolah

Ada beberapa tujuan koperasi sekolah , antara lain :

 Melatih dan mengembangkan bakat serta pengetahuan berkoperasi

dikalangan para siswa agar menjadi manusia tang bertanggung jawab.

 Memupuk kesetiakawanan dalam berorganisasi dan menanamkan

kesadaran hidup bekerja sama dalam mengurus koperasi.

 Memelihara hubungan baik dan kekeluargaan di kalangan para siswa.

 Memupuk rasa cinta kepada sekolah

 Menanamkan kedisiplinan dalam berorganisasi di kalangan para siswa

 Memberikan kemudahan bagi para siswa dalam memenuhi kebutuhannya

 Meningkatkan kesejahteraan ekonomi para siswa.

D. Fungsi Koperasi Sekolah

1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian

melalui program pendidikan sekolah.

2. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.

3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.

4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak

berguna di masyarakat.

5. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa di

dalam dan luar sekolah

E. Landasan pokok

Landasan pokok dalam perkoperasian Indonesia bersumber pada

UUD 1945 pasal 33 ayat (1). Pasal ini mengandung cita-cita untuk

mengembangkan perekonomian yang berasas kekeluargaan. Peraturan


yang lebih terperinci tertuang dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun

1992. Undang-undang ini berisi pedoman bagi pemerintah dan masyarakat

mengenai cara-cara menjalankan koperasi, termasuk koperasi sekolah.

Koperasi sekolah tidak berbadan hukum seperti koperasi-koperasi lainnya

karena siswa atau pelajar pada umumnya belum mampu melakukan

tindakan hukum.

F. Ketentuan Keanggotaan Koperasi Sekolah

1. Mereka yang diterima menjadi anggota koperasi sekolah

adalah siswa sekolah tempat koperasi itu didirikan

2. Setiap anggota mempunyai hak yang sama dalam rapat

anggota, satu anggota memiliki satu suara

3. Keanggotaan koperasi sekolah tidak dapat dipindah tangankan

kepada orang lain.

4. Setiap anggota koperasi sekolah wajib memenuhi dan

melaksanakanketentuan-ketentuan yang berlaku dalam koperasi,

misalnya:

 Memenuhi dan melaksanakan AD/ART;

 Keputusan rapat anggota; serta

 T a t a t e r t i b d a n k e t e n t u a n - k e t e n t u a n l a i n n ya .

5. Setiap anggota harus loyal, taat, dan menjunjung tinggi

nama koperasisekolah

6. Setiap anggota berhak memilih dan dipilih sebagai

pengurus atau badan pemeriksa.

7. Keanggotaan koperasi b erakhir apabila:


a. S i s w a ya n g b e r s a n g k u t a n m e n i n g g a l d u n i a ;

b. S i s w a ya n g b e r s a n g k u t a n p i n d a h s e k o l a h ;

c. Siswa yang bersangkutan berhenti sekolah karena tamat

d. belajar/lulus padasekolah tersebut dan/atau alasan lainnya; serta

e. Sebab-sebab lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan

oleh koperasi sekolah yang diatur dalam anggaran dasarnya

(AD)

G. Kepengurusan

Keanggotaan lain dapat diisi oleh guru apabila tidak atau belum

ada murid yang mampu menjabatnya dengan persetujuan kepada sekolah

sampai ada murid yang mampu dan bersedia. Menurut Undang-Undang

No.25 Tahun 1992 tentang Perkoperasian, pengurus dipilih dari dan oleh

anggota. Setiap anggota dapat dipilih sebagai pengurusan koperasi

sekolah. Adapun syarat-syarat pengurus koperasi sekolah antara lain

sebagai berikut:

1. Mampu memimpin koperasi sekolah

2. Bertanggung jawab terhadap setiap keputusan yang telah diambil dan

ditetapkan.

3. Jujur dalam melaksanakan tugas

4. Mempunyai minat yang besar terhadap koperasi

5. Memiliki sifat sosial dan rela berkorban

6. Untuk badan pengawas koperasi sekolah ditambahkan dengan

persyaratan
a. Mengerti administrasi /akuntansi

b. Mampu memegang rahasia terhadap pihak ketiga

c. Mampu memberikan saran dan perbaikan terhadap kesalahan

pengelolaan koperasi sekolah.

Apabila tidak ada siswa yang memenuhi persyaratan, badan

pengawas dapat juga diangkat dari guru dengan persetujuan kepala

sekolah.

H. Modal dan Lapangan Usaha

 Modal koperasi sekolah didapat dari :

1. Simpanan pokok yang pembayarannya dapat diangsur

2. Simpanan wajib yang dipungut setiap bulan

3. Simpanan sukarela yang sifatnya bebas dan tidak dibatasi

jumlahnya

4. Modal donasi yaitu modal yang diperolehdari pihak lain,

dermawan, atau pihak sekolah/orang tua murid sekolah yang

bersangkutan.

5. Modal tambahan yang berasal dari dana cadangan

 Lapangan Usaha

Koperasi sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang

usahanya meliputi sektor ekonomi yang dapat memenuhi

kebutuhan para siswa sekolah yang bersangkutan:

1. Simpan pinjam

2. Penjualan buku-buku pelajaran dan alat tulis

3. Penjualan alat-alat praktik laboratorium


4. Penyelenggaraan kantin sekolah

5. Penjualan barang atau jasa lain untuk memenuhi kebutuhan

siswa.

I. Struktur Organisasi Koperasi Sekolah

Struktur organisasi koperasi sekolah terdiri dari :

a. Alat perlengkapan organisasi koperasi sekolah, yaitu :

1) Rapat anggota koperasi sekolah

2) Pengurus koperasi sekolah

3) Badan pemeriksa / pengawas

b. Dewan penasehat koperasi sekolah, hal ini dimaksudkan untuk

keperluan bimbingan pada koperasi sekolah, diangkat penasihat

koperasi sekolah yang anggota-anggotanya terdiri atas :

 Kepala sekolah yang bersangkutan sesuai dengan jabatannya

(exofficio)

 Guru pada sekolah yang bersangkutan; dan

 Salah seorang wakil persatuan orang tua murid yang

memiliki pengalaman di bidang koperasi

c. Pelaksana Harian

Pelaksana harian bertugas mengelola usaha, administrasi, dan

keuangan. Pelaksana harian dapat diatur bergantian antara pengurus

koperasi sekolah atau ditunjuk secara tetap atau bergantian antara

siswa anggota koperasi yang tidak menduduki jabatan pengurus atau

pengawas koperasi. Dalam pelaksanaannya harus secara ketat ada

pengawasan dari pihak guru atau pegawai sekolah misalnya tata usaha,
karena tanpa pengawasan dari pihak sekolah, koperasi sekolah

kesulitan karena siswa yang diberi tanggung jawab masih memerlukan

petunjuk dan bimbingan.

J. Dasar-Dasar Pertimbangan Pendirian Koperasi Sekolah

1. Menunjang program pembangunan pemerintah di sektor perkoperasian

melalui program pendidikan sekolah.

2. Menumbuhkan kesadaran berkoperasi di kalangan siswa.

3. Membina rasa tanggung jawab, disiplin, setia kawan, dan jiwa koperasi.

4. Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan berkoperasi, agar kelak

berguna di masyarakat.

5. Membantu kebutuhan siswa serta mengembangkan kesejahteraan siswa

di dalam dan luar sekolah.

K. Kelebihan dan Kelemahan Koperasi Sekolah

 Kelebihan koperasi sekolah:

1. Murid yang belum dapat membayar kontan, bisa membayar

dengan cara kredit.

2. Harga yang diperjual belikan di koperasi sekolah sangat terjangkau

apa bila dibandingkan dengan harga-harga toko lainnya di luar

sekolah.

3. Barang-barang yang diperjual belikan cukup lengkap.

4. Mudah membeli kebutuhan sekolah yang diperlukan.

5. Untuk melatih para siswa-siswi dalam mengenal koperasi serta

melatih dalam berorganisasi.


 Kelemahan koperasi sekolah:

1. Kurang aktifnya siswa dalam mengelola koperasi dan terkadang

stok barang yang dijual telah habis dan membutuhkan waktu yang

cukup lama untuk membeli barang

2. Letak koperasi sekolah kurang strategis dan kurang memadai.

3. Stok barang yang diperjual belikan kadang kosong.


BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Awalnya koperasi didirikan karena penderitaan dalam lapangan

ekonomi dan sosial yang ditimbulkan oleh sistem kapitalisme semakin

memuncak. Hal itu menyebabkan munculnya ide-ide perkoperasian

diperkenalkan pertama kali oleh Patih di Purwokerto, Jawa Tengah, R.

Aria Wiraatmadja pada tahun 1896. Pada tanggal 12 juli 1947, pergerakan

koperasi di Indonesia mengadakan konggres koperasi yang pertama di

Tasikmalaya. Tanggal dilaksanakannya konggres ini kemudian ditetapkan

sebagai Hari Koperasi Indonesia. Koperasi merupakan asosiasi orang-

orang yang bergabung dan melakukan usaha bersama atas dasar prinsip-

prinsip koperasi, sehingga mendapatkan manfaat yang lebih besar dengan

biaya rendah melalui perusahaan yang dimiliki dan diawasi secara

demokratis oleh anggotanya.

Adanya pergantian lambang koperasi di karenakan Lambang

koperasi Indonesia dalam bentuk gambar bunga yang memberi kesan akan

perkembangan dan kemajuan terhadap perkoperasian di

Indonesia. Koperasi didirikan untuk meningkatkan perekonomian rakyat.

Koperasi menyediakan kebutuhan setiap anggotanya dengan harga

terjangkau. Koperasi berasaskan kekeluargaan dan kegotongroyongan.

Masyarakat ikut serta menjadi anggota koperasi di dalamnya. Modal


koperasi di dapatkan dari modal sendiri maupun modal pinjaman. Dengan

adanya koperasi, kesejahteraan rakyat akan meningkat.

Koperasi sekolah

Koperasi sekolah adalah koperasi yang didirikan di sekolah yang

anggota-anggotanya terdiri dari siswa. Mereka dilatih untuk

mengembangkan ketrampilannya dan bersikap tanggung jawab. Landasan

pokok koperasi sekolah yaitu: UUD 1945 pasal 33 ayat 1. Modal koperasi

sekolah di dapat dari modal sendiri dan modal dari pihak luar.Lapangan

Usaha Koperasi sekolah berada dalam lingkungan sekolah yang usahanya

meliputi sektor ekonomi yang dapat memenuhi kebutuhan para siswa

sekolah. Dengan adanya koperasi sekolah, siswa mudah mendapatkan

keperluan sekolah dengan harga yang terjangkau.

Anda mungkin juga menyukai