IDENTITAS

Judul : Riset Bisnis Untuk Pengambilan Keputusan

Nama Pengarang : Jonathan sarwono dan tutty martadiredja
Tahun Terbit : 2008
Ketebalan Buku : 261
Nomor Edisi Buku : 001.42
Penerbit Terakhir : Andi Yogyakarta

TAFSIRAN & ORIENTASI

BAB III
 Pendahuluan
 Jenis proposal
 Sistem matika proposal riset bisnis
 Pertimbangan manajerial
 Ringkasan

BAB XIII
 Pengertian kode etik riset bisnis
 Kode etik di internet
 Pertimbanga manajerial
 Ringkasan
  BAB III
PROPOSAL DALAM RISET BISNIS
Bab ini membahas tata cara penyusunan proposal riset bisnis. Setelah

mempelajari bab ini pembaca akan mampu memahami hal-hal berikut:

Jenis-jenis proposal dalam riset bisnis. Sistematika proposal dalam riset bisnis.

Komponen-komponen proposal dalam riset bisnis.

ADMIRIO 1 3.1 PENDAHULUAN

Proposal merupakan sarana bagi peneliti untuk berkomunikasi dengan para

peminta jasa mereka, dalam hal ini manajemen. Pada umumnya manajemen
mengeluarkan sejenis acuan atau Term Of Reference (TOR) untuk dibagikan kepada
peneliti yang kemudian diterjemahkan dalam bentuk proposal tertulis. Menurut Davis,
bagi manajemen, proposal dapat memberikan manfaat sebagai berikut:
1) menjamin bahwa para peneliti memang benar-benar mengetahui masalah manajerial:
2) berfungsi sebagai mekanisme kontrol atas riset yang sedang dilakukan;
3) memungkinkan manajemen melakukan penelitian atas metode yang digunakan oleh peneliti;
4) memungkinkan manajemen melakukan penilaian kualitas riset yang akan dilakukan. Sedang
bagi pihak peneliti, proposal memberikan keuntungan sebagai berikut:
1) meyakinkan peneliti bahwa apa yang diteliti merupakan hal yang memang benar-benar sedang
menjadi persoalan pihak manajemen;
2) mendorong peneliti untuk berpikir kritis melalui proses riset sebelum penelitian dilaksanakan
di lapangan;
3) menuntun peneliti dengan rencana tindakan yang jelas; dan
4) sebagai sarana persetujuan antara pihak manajemen dengan peneliti.

3.2 JENIS PROPOSAL BISNIS BERDASARKAN TIPOLOGINYA, RISET BISNIS

DIBAGI MENJADI EMPAT.
yaitu sebagai berikut: Proposal yang berasal dari dalam perusahaan itu sendiri. Proposal
ini ditujukan untuk pihak manajemen yang ditulis secara ringkas dan
singkat bahkan sering hanya dalam bentuk memo.
Proposal yang berasal dari kontraktor atau vendor yang mener jemahkan TOR dari pihak
manajemen. Proposal jenis ini ditulis secara detil dan panjang sebagai sarana memahami dan
menerjemah kan pemikiran manajemen dalam mengatasi masalah yang sedang dihadapi.
Proposal domain-domain umum. Proposal ini berupa proposal detil dan lengkap mengenai
masalah yang terjadi di dalam organisasi yang membuat manjemen menyadari akan pentingnya
riset yang akan dilaksanakan berkaitan dengan organisasi yang bersangkutan.

3.3 SISTEMATIKA PROPOSAL RISET BISNIS OT)

Secara umum sistematika proposal riset bisnis bervariasi antara satu organisasi dengan
organisasi lain. Sekalipun demikian terdapat benang merah yang menghubungkan versi-versi
tersebut. Pokok masalah bukan terletak pada perbedaan sistematika tetapi pada isi yang biasanya
sama tetapi menggunakan istilah yang berbeda. Contoh pertama proposal riset bisnis ini diambil
dari Davis dan Cozensa dengan menggunakan sistematika sbb: Silony slurlig red gnabo
ifung rotoligoni (1 Berisi deskripsi singkat mengenai proposal dan alasan mengapa riset layak
dilaksanakan.

Judul : alt gay alabot an Sebaiknya judul ditulis secara singkat, padat dan komunikatif.

Latar Belakang Riset

Bagian ini menerangkan secara singkat kondisi lingkungan yang melatarbelakangi

masalah yang akan dikaji serta bahasan singkat referensi-referensi yang digunakan dalam riset
yang berkaitan erat dengan masalah yang akan diselesaikan.

Masalah dan Tujuan

Masalah dan tujuan hendaknya dirumuskan secara jelas, ringkas dan tidak menimbulkan
interpretasi yang berbeda-beda. min ih nant Strategi dan Metode Riset do litonomo inad Bagian
ini menggambarkan metode riset yang akan digunakan serta prosedur yang dijalankan dalam
mencapai tujuan penelitian.
Karakteristik Laporan Akhir.

BENET seorang deisent Berisi bahasan mengenai antisipasi hasil riset dan sarana yang
akan digunakan untuk mengkomunikasikan kepada pihak-pihak yang meng inginkan hasilnya.
Bujet dan Jadwal Pelaksanaan dan Dim one our acetonated antiba Berisi deskripsi mengenai
bujet yang diperlukan dalam riset dan jadwal pelaksanaan riset.

Latar Belakang Penelitian mellom

Berisi daftar riwayat hidup pemenuhan persyaratan bagi peminta riset. atur persingkat
peneliti beserta kualifikasinya sebagai.

3.5 Pertimbangan Manajerial

Proposal merupakan tuntutan peneliti melakukan riset. Oleh karena itu pihak manajemen
sebaiknya mempelajari benar-benar proposal itu sehingga yang bersangkutan dapat memonitor
setiap perkembangan riset yang dilakukan. Ini dilakukan agar riset yang dihasilkan tidak
melenceng dari apa yang semula sudah disepakati antara manajemen dan peneliti. Keuntungan
bagi manajemen ialah mereka benar-benar akan mendapat kan hasil riset yang sesuai dengan
masalah yang mereka hadapi. Keuntungan bagi peneliti ialah hasil riset tidak akan dituntut
sebagai suatu kajian yang tidak sesuai dengan keinginan pihak manajemen. Sebab apabila ini
terjadi maka peneliti akan mendapatkan penalty berupa uang denda atau terminasi kontrak kerja
yang mengakibatkan peneliti rugi karena tidak dibayar oleh perusahaan.

3.6 RINGKASAN

Proposal riset bisnis mempunyai karakteristik yang sama dengan proposal riset pada
umumnya. Sekalipun demikian proposal riset bisnis lebih bersifat aplikatif dan pragmatis dalam
kaitannya dengan tujuan riset, yaitu untuk menjawab masalah-masalah yang sedang dihadapi
suatu organisasi bisnis.
BAB XIII
KODE ETIK RISET BISNIS

Bab ini membahas kode etik dalam riset bisnis. Setelah mempelajari bab ini, pembaca akan
mampu memahami hal-hal sebagai berikut:
 Pengertian kode etik riset bisnis. Isi kode etik riset bisnis.
 Mengaplikasikan kode etik dalam melakukan riset bisnis.

13.1 PENGERTIAN

Dalam riset bisnis terdapat etika yang harus ditaati para periset. Kode etik ialah aturan-
aturan yang ditujukan untuk mengatur kelompok profesi tertentu sehingga kelompok tersebut
berjalan sesuai dengan aturan-aturan yang sudah disepakati serta tidak melanggarnya demi
kepentingan pribadi. Pada umumnya setiap profesi mempunyai kode etik, termasuk pula para
peneliti dalam dunia bisnis. Numangered magad na sms guy in lanovos ne 13.2 Kode Etik dalam
Riset Bisnis
leb m abor Kode etik dalam dunia bisnis mencakup tiga pihak, yaitu pihak masyarakat sebagai
suatu entitas di mana suatu organisasi bisnis menjadi salah satu bagian di dalamnya. Oleh karena
itu peneliti juga bertanggung jawab kepada masyarakat, yang dalam hal ini menyatakan bahwa:
1) masyarakat berhak menerima informasi hasil riset; 2) masyarakat mempunyai hak untuk
mengharapkan memperoleh hasil riset yang objektif. Jika suatu organisasi bisnis melakukan riset
maka hasil riset tersebut sebaiknya diinformasikan secara terbuka kepada masyarakat mengingat
hak-hak di atas. Jika hasil riset hanya dijadikan pembenaran terhadap suatu klaim tertentu,
misalnya penggunaan handphone tidak mengganggu kesehatan; atau sebaliknya penggunaan
handphone akan mengganggu kesehatan; maka hasil riset tersebut tidak objektif. Riset yang
seperti itu merupakan riset pesanan. Masyarakat juga mempunyai hak untuk memperoleh
keamanan. Oleh karena itu riset yang berkaitan dengan masalah teknologi atau produk yang
dapat mengganggu keselamatan bagi masyarakat sebaiknya diumumkan secara terbuka.

Kode etik juga mengatur klien. Klien berhak mendapatkan perlin dungan kerahasiaan
menyangkut data dan informasi rahasia milik perusahaan. Oleh karena itu peneliti tidak boleh
membeberkan data atau informasi yang dapat digunakan oleh pihak lain, misalnya kompetitor,
yang dapat merugikan perusahaan di mana riset dipesan. Klien mempunyai hak untuk
memperoleh hasil riset yang berkualitas. Dengan demikian sudah menjadi hak mereka untuk
menuntut kepada peneliti jika hasil riset tidak berkualitas. 1921 Kode etik menyangkut peneliti
berkaitan dengan hak-hak peneliti untuk memperoleh timbal-balik kode etik yang berkaitan
dengan klien, yaitu misalnya hak untuk tetap menjaga kerahasiaan data hasil penelitian benar-
benar dijaga oleh pihak klien; hak untuk memperoleh appraisal bahwa riset yang dihasilkan
memang berkualitas dan hak untuk memperoleh remunerasi sesuai kesepakatan bersama.

13.3 Kode Etik di Internet

Dalam dunia internet, atau yang dikenal dengan istilah dunia maya (virtual world),
terdapat aturan yang disebut Netiquette yang berupa kebiasaan-kebiasaan, konvensi, praktik yang
sama dan harapan-harapan tertentu. Oleh karena itu jika kita ingin berhasil dalam riset yang
memanfaatkan internet sebagai media pencari data maka sebaiknya kita ikuti aturan-aturan yang
berlaku di dunia maya itu. Pemahaman akan aturan-aturan yang berlaku akan mempercepat
pencarian data yang kita butuhkan.guitar off and uleb tb naiged the almwwed nalivom in led lub
gray Jayasm abagal dawat Beberapa konvensi dalam dunia amaya di antaranya adalah sebagai
gne berikut: bosqm qugnam utnu led snugmom Jangan mengirim email sampah (bulk mail)
karena hal itu akan mengganggu privasi orang lain dan membuat penerima mengeluarkan biaya
untuk membuka email-email tersebut. aim ungest rouell utsuz qaba Jangan membanjiri alamat
email orang lain dengan menggunakan teknik spam karena akan merusak milik orang lain.

13.4 Pertimbangan Manajerial

Mengingat kode etik dalam riset bisnis itu penting maka para manajer mempunyai
kewajiban untuk: 1) menjadikan kode etik itu sebagai pegangan dalam organisasi; 2)
mengomunikasikan kepada seluruh jajaran perusahaan; 3) membangun suatu prosedur resmi
untuk melakukan pengecekan bahwa semua riset yang dilakukan sesuai dengan kode etik yang
berlaku; dan 4) melakukan audit secara periodik mengenai kode etik agar tetap dilaksanakan
sesuai standar.

13.5 Ringkasan

Naskode etik riset bisnis diperlukan dalam rangka menjaga kredibilitas peneliti dan untuk
menghindari penyalahgunaan hasil riset dalam dunia bisnis, misalnya hanya untuk meraih
keuntungan yang sebesar-besarnya tetapi mengabaikan keamanan konsumen. Kode etik
menyangkut kepentingan masyarakat, klien dan peneliti sendiri.