Dosen
Jurusan
Sistem Informasi
Disusun oleh :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,
karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
pada mata kuliah Etika Profesi. Tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk
memberikan informasi kepada pembaca mengenai salah satu isu etika profesi dunia IT,
judul yang diambil oleh penulis yaitu Isu-Isu Etika Profesi Perdagangan Elektronik (ECommerce).
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada pak M. Nur Gunawan, MBA
selaku dosen mata kuliah etika profesi yang telah memberikan bimbingannya kepada
kami dalam proses penyusunan makalah ini. Tak lupa penulis mengucapkan terima
kasih kepada berbagai pihak yang telah memberikan dorongan dan motivasi.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih terdapat banyak
kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik
serta saran yang membangun guna menyempurnakan makalah ini dan dapat menjadi
acuan dalam menyusun makalah-makalah atau tugas-tugas selanjutnya.
Kami ini juga memohon maaf apabila dalam penulisan makalah ini terdapat
kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membingungkan pembaca dalam
memahami maksud kami.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................2
DAFTAR ISI....................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................4
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................4
I.2 Rumusan Masalah................................................................................................5
I.3 Maksud dan Tujuan.............................................................................................5
I.4 Metodologi Penulisan...........................................................................................6
I.5 Sistematika Penulisan..........................................................................................6
BAB II ANALISA PERMASALAHAN.........................................................................7
II.1 Pengertian Kode Etik Profesi............................................................................7
II.2 Pengertian Profesionalisme................................................................................7
II.3 Pengertian Teknologi Informasi........................................................................9
II.4 Pengertian Bisnis Online....................................................................................9
II.5 Perdagangan Elektronik (E-Commerce)...........................................................9
II.6 Pengertian Etika Bisnis di Dunia IT...............................................................10
II.7 Pengertian Kejahatan Komputer....................................................................11
II.8 Kategori Bisnis di Bidang IT...........................................................................11
II.9 Tantangan Umum Bisnis di Bidang TI...........................................................12
BAB III PEMBAHASAN..............................................................................................15
III.1 Kasus-Kasus Pelanggaran Bisnis di Bidang IT............................................15
III.2 Aspek Hukum..................................................................................................20
3
BAB I
PENDAHULUAN
membuat bisnis perlu dilandasi oleh suatu etika antara lain adalah berikut
Selain mempertaruhkan barang dan uang untuk tujuan keuntungan, bisnis juga
mempertaruhkan nama, harga diri dan bahkan nasib umat manusia yang terlibat di
dalamnya.
Bisnis adalah bagian penting dari masyarakat. Bisnis dilakukan antara manusia
yang satu dengan manusia yang lainnya dan menyangkut hubungan antara manusia
tersebut. Sebagai hubungan antara manusia, bisnis juga membutuhkan etika yang
setidaknya mampu memberikan pedoman bagi pihak pihak yang melakukannya
Bisnis adalah kegiatan yang mengutamakan rasa saling percaya. Dengan saling
percaya maka suatu kegiatan bisnis akan berkernbang karena memiliki relasi yang dapat
dipercaya dan bisa mempercayai. Etika dibutuhkan untuk semakin menumbuhkan dan
memperkuat rasa saling percaya tersebut
Dengan alasan alasan di atas, dapat disimpulkan bahwa sudah selayaknya sebuah
bisnis juga mengenal etika. Bisnis jangka panjang akan berhasil jika pelaku mematuhi
etika etika dalam berbisnis. Hal itu dikarenakan masyarakatlah yang akan menilai siapa
pelaku bisnis yang benar dan layak diberi dukungan.
Mempelajari lebih jauh mengenai etika dalam berbisnis di dunia maya (ECommerce).
Bab ini berisi uraian yang menjelaskan tentang kesimpulan dan saran dari topik
makalah yang telah dibuat.
BAB II
ANALISA PERMASALAHAN
II.1 Pengertian Kode Etik Profesi
Profesi adalah suatu pekerjaan yang melaksanakan tugasnya memerlukan atau
menuntut keahlian (expertise), menggunakan teknik-teknik ilmiah, serta dedikasi yang
tinggi. Keahlian yang diperoleh dari lembaga pendidikan khusus diperuntukkan untuk
itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung jawabkan.
Etika profesi menurut keiser dalam (Suhrawardi Lubis, 1994:6-7) adalah sikap
hidup berupa keadilan untuk memberikan pelayanan professional terhadap masyarakat
dengan penuh ketertiban dan keahlian sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan
tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat.
Kode etik profesi adalah system norma, nilai dan aturan professional tertulis
yang secara tegas menyatakan apa yang benar dan baik, dan apa yang tidak benar dan
tidak baik bagi professional.
berhubungan
dengan
profesi
dan
memerlukan
kepandaian
khusus
untuk
adalah sistem norma atau aturan yang ditulis secara jelas dan tegas serta terperinci
tentang apa yang baik dan tidak baik, apa yang benar dan apa yang salah dan perbuatan
apa yang dilakukan dan tidak boleh dilakukan oleh seorang professional.
Prinsip prinsip umum yang dirumuskan dalam suatu profesi akan berbeda satu
dengan yang lainnya. Hal ini disebabkan perbedaan adat, kebiasaan, kebudayaan, dan
peranan tenaga ahli profesi yang didefinisikan dalam suatu negara tidak sama.
II.5
yang sangat pesat, salah satunya menghasilkan sebuah model perdagangan elektronik
yang disebut Electronic Commerce (e-commerce). E-commerce merupakan suatu
perkembangan baru yang pesat dalam dunia bisnis. Hal ini terutama disebabkan noleh
pesatnya pencapaian teknologi informasi, yaitu internet
Secara umum, dapat dikatakan bahwa e-commerce adalah sistem perdagangan
10
II.6
bisnis. Moralitas berarti aspek baik atau buruk, terpuji atau tercela, dan karenanya
diperbolehkan atau tidak, dari perilaku manusia. Moralitas selalu berkaitan dengan apa
yang dilakukan manusia, dan kegiatan ekonomis merupakan suatu bidang perilaku
manusia yang penting.
Bisnis adalah usaha perdagangan yang dilakukan oleh seseorang atau
sekelompok orang yang terorganisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi
dan menjual barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan konsumen. Teknologi
informasi adalah teknologi yang menggabungkan komputasi (computer) dengan jalur
komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa data, suara dan video. Maka dapat
disimpulkan, etika bisnis dalam IT adalah suatu pemikiran kritis mendasar tentang
pandangan moral dalam usaha perdagangan yang dilakukan seseorang atau kelompok
organisasi untuk mendapatkan laba dengan memproduksi dan menjual barang atau jasa
untuk memenuhi kebutuhan konsumen dengan menggunakan teknologi yang
menggabungkan komputasi dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang
membawa data, suara dan video.
Masalah etika bisnis atau etika usaha akhir akhir ini sernakin banyak
dibicarakan. Hal ini tidak terlepas dari semakin berkernbangnya dunia usaha di berbagai
bidang. Kegiatan bisnis yang makin merebak baik di dalarn maupun di luar negeri, telah
menimbulkan tantangan baru, yaitu adanya tuntutan praktik bisnis yang baik, yang etis,
yang juga menjadi tuntutan kehidupan bisnis di banyak negara di dunia. Transparansi
11
yang dituntut oleh ekonomi global menuntut pula praktik bisnis yang etis. Dalarn
ekonorni pasar global, kita hanya bisa survive jika mampu bersaing. Untuk bersaing
harus ada daya saing yang dihasilkan oleh produktivitas dan efisiensi. Untuk itu pula,
diperlukan etika dalarn berusaha atau yang dikenal dengan etika bisnis karena praktik
berusaha yang tidak etis dapat mengurangi produktivitas dan mengekang efisiensi
dalarn berbisnis.
Etika bisnis membantu para pelaku bisnis untuk melakukan pendekatan
permasalahan moral dalam bisnis secara tepat dan sebaliknya mendekati permasalahan
yang terjadi pada bisnis dengan pendekatan moral yang mungkin sering diabaikan. Etika
bisnis akan membuat pengertian bahwa bisnis tidak sekedar bisnis, melainkan suatu
kegiatan yang menyangkut hubungan antarmanusia sehingga harus dilakukan secara
manusiawi pula.
Etika bisnis akan memberikan pelajaran kepada para pelaku bisnis bahwa bisnis
yang berhasil, tidak hanya bisnis yang menuai keuntungan secara material saja
melainkan bisnis yang bergerak dalam koridor etis yang membawa serta tanggung
jawab dan memelihara hubungan baik antarmanusia yang terlibat di dalamnya.
II.7
komputer. Hal ini senada dengan yang diungkapkan oleh Thomas Porter dalam bukunya
EDP Control and Auditing yakni computer abuse (penyalahgunaan komputer),
computer crime (kejahatan komputer) dan computer relater crime (kejahatan yang
berhubungan dengan komputer).
II.8
dengan bisnis bisnis di bidang lainnya. Perbedaannya hanyalah obyek bisnisnya, yaitu
teknologi informasi. Sesuai dengan kegiatan dalam dunia teknologi informasi maka
bisnis di bidang ini dapat dibagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
1. Bisnis di Bidang Industri Perangkat Keras
12
II.9
14
15
16
BAB III
PEMBAHASAN
III.1 Kasus-Kasus Pelanggaran Bisnis di Bidang IT
1. Kasus Anak Angkat Rano Karno, Raka Widyatma Memakai Ekstasi yang
Pemesanannya di Lakukan Melalui Jaringan Internet.
Terdakwa kasus kepemilikan 5 butir ekstasi, Raka Widiyatama, yang
juga putra angkat Wakil Gubernur Banten Rano Karno akan disidang pada
Selasa (3/7). Perkara Raka sendiri sudah tercatat dalam daftar sidang PN
Tangerang dengan nomor perkara 1215/Pid.Sus/2012/PN Tangerang. kasus Raka
ini akan disidangkan bersama dengan kasus teman wanitanya Karina yang juga
kedapatan menerima kiriman ekstasi jenis Happy Five yang dipesan secara
online dari Malaysia. "Kasusnya sama, namun nomor registrasinya berbeda.
Kamungkinan, persidangannya bersamaan," katanya.
Nantinya, kasus ini akan ditangani langsung oleh tiga hakim, masingmasing Dahel K Sandan sebagai hakim ketua, Sterry M Rantung, dan Pudji Tri
Rahadi, sebagai hakim anggota. "Ketiganya sudah ditetapkan oleh Ketua PN
Tangerang sebagai dewan hakim yang akan menyidangkan kasus ini,"
tandasnya.
Raka bersama teman wanitanya Karina ditangkap jajaran Polres Metro
Bandara Soekarno Hatta, lantaran kedapatan memesan 5 buah ekstasi secara
online ke Malaysia. Akibatnya, Raka dan Karina dijerat pasal berlapis, UU
Nomor 35/2009 tentang Narkotika, yakni, pasal 111, 113, 114, dan pasal 127 UU
No 35/2009 tentang Narkotika.
Pada Kamis (30/8) Raka Widyatma, bersama sekretarisnya Karina
Anditia divonis 1 tahun rehabilitasi oleh majelis hakim di Pengadilan Negeri
Tangerang.
Sumber : Merdeka.com
2. Kasus Penipuan Online shop Jakarta Barat oleh www.yoogho.com/onlineshop
17
Laporan Masyarakat
On: Mar 4, 2013 @ 6:17 AM
IP: 180.243.237.164
Judul:
Pengaduan
Penipuan
Online
shop
Jakarta
sama
dg
Pemilik
Barat
oleh
www.yoogho.com/onlineshop
Nama
Penipu
(Harus
Rekening):
udah banyak trik-triknya. Gue ga takut kalian laporin. Asal tau aja nomor
rekening kemarin itu real online shop. Lo transfer ke dia tapi barang dikirim ke
tempat
gue.
Gue
ngambil
barang
aja
bukan
duit.
real
shopnya
http://penipuan.info/pengaduan-masyarakat/pengaduan-penipuan-
online-shop-jakarta-barat-oleh-www-yoogho-comonlineshop/
3. Polisi Bekuk Penjual 6 Perempuan Lewat Facebook
TEMPO.CO, Jakarta - Marlina Yuanita, 19 tahun, mucikari, ditangkap
aparat Direktorat Reserse Kriminal Khusus Kepolisian Daerah Metro Jaya
karena tertangkap tangan menjual enam perempuan di bawah umur melalui
Facebook. Marlina ditangkap di Hotel Fiducia, Pancoran, Jakarta Selatan, pada
Rabu 22 Februari 2012 sekitar pukul 15.00.
Juru Bicara Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar Rikwanto
mengatakan, Marlina sudah dua tahun menjadi mucikari dan menjual perempuan
lewat facebook. Dia menjual perempuan dengan tarif Rp 600 ribu-Rp 1,5 juta,
kata Rikwanto, Kamis 23 Februari 2012.
Sebelum pelaku ditangkap, polisi sudah mengatur pertemuan tersebut.
Anggota reserse kepolisian menyaru menjadi lelaki hidung belang yang ingin
menyewa enam gadis sekaligus dari pelaku.
Penyidik Kriminal Khusus Direktorat Reserse Kriminal Khusus
Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Muchammad Koderi berkali-kali
menghubungi dan bertemu dengan Marlina untuk mengatur sewa menyewa
19
perempuan untuk ditiduri. Pada Senin 6 Februari 2012 Marlina mengirim fotofoto perempuan sewaan ke Koderi melalui Facebook.
Dua pekan kemudian Koderi bertemu dengan Marlina di ITC Cibinong,
Depok. Ia kemudian memperkenalkan Koderi dengan enam perempuan yang
fotonya ia kirim sebelumnya. Di sana mereka menegosiasikan harga sewa.
Harga sewa disepakati Rp 800 ribu per orang. Rinciannya Rp 200 ribu untuk
Marlina dan Rp 600 ribu untuk masing-masing perempuan. Perempuan yang
disewakan itu masih sekolah. Usianya sekitar 16-18 tahun, kata Koderi.
Di Hotel Fiducia kemudian mereka bertemu kembali. Dikira serius
bertransaksi, Marlina bersama enam perempuan itu ternyata dijebak oleh polisi.
Mereka kemudian dibekuk dan digiring ke Polda Metro Jaya.
Polisi menyita dari mereka delapan buah telepon seluler, 36 lembar uang
pecahan Rp 50 ribu, dua pasang pakaian dalam perempuan, dan dua buah
kondom.
Enam perempuan yang disewakan dipulangkan. Hanya Marlina yang
dijadikan tersangka dan ditahan. Saat dihadapkan ke kamera media, ibu beranak
satu itu menutup wajahnya dengan jaket yang dikenakan. Ia menangis
sesunggukan.
Koderi mengatakan perempuan bertubuh kurus kecil tersebut rajin
merekrut perempuan untuk disewakan. Apa yang diminta pelanggan dia akan
cari, katanya.
Cara merekrutnya mula-mula Marlina mengajak mereka ke mal dan
mengobrol lama. Di sana ia kemudian menawari perempuan-perempuan ikut
bisnis menjual diri. Dia mencari perempuan hingga ke daerah-daerah, kata
Koderi.
Perempuan tersebut kemudian ditawarkan ke lelaki hidung belang
melalui akun Facebook atas nama Marlina Yuanita Shungkar. Koderi
mengatakan Marlina melakukan kejahatan karena terhimpit masalah ekonomi.
Kini perempuan yang masih bersuami itu meringkuk di tahanan. Ia dijerat
dengan pasal berlapis, yakni Pasal 297 juncto 506 Kitab Undang-undang Hukum
20
Pidana (KUHP) tentang perdagangan wanita dan menjadi mucikari, dan Pasal 88
Undang-Undang Perlindungan Anak yang mengatur tentang eksploitasi seksual.
Ancaman penjara paling lama 10 tahun.
Sumber : tempo.com
4. Kasus Penipuan Selly
REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Sidang perdana kasus penipuan
terdakwa Selly Yustiawati digelar hari ini Kamis pagi di Pengadilan Negeri
Bogor, Jawa Barat. "Berkas Selly sudah kita limpahkan ke Pengadilan Negeri
Bogor, sidang digelar hari ini, pukul 10.00 WIB," kata Kepala Kejaksaan Negeri
Bogor, Ahmad Ghazali Hadari, di Bogor, Kamis (19/5).
Modus yang digunakan Selly yakni menjual ponsel atau mengajak bisnis
investasi pulsa melalui situs jejaring sosial Facebook. Begitu para korban
mentransfer uangnya ke rekening Selly, ia tak menanggapi sang korban.
Kajari menyebutkan, sidang perdana ini digelar di Pengadilan Negeri
Bogor Jalan Pengadilan, Kota Bogor mengagendakan pembacaan dakwaan oleh
Jaksa Penuntut Umum.
Dalam rancangan dakwaan Jaksa, Selly didakwa dengan pasal 378 junto
pasal 6 dan 372 KUHP yakni tentang penipuan dan penggelapan. "Terdakwa kita
jerat dengan dua pasal yakni 378 dan 372 KUHP," kata Kejari.
Kejari mengatakan, dipersidangan nanti, tim JPU yang terdiri dari tiga
orang jaksa perempuan siap mengawal jalannya persidangan Selly Yustiawati.
Menurut Kejari, pihaknya sengaja mempersiapkan tim JPU yang terdiri dari
jaksa perempuan.
Tim dipimpin langsung Kepala Seksi Pidana Umum M Irsan Arif.
"Karena proses penyelidikannya pada bulan April bertepatan dengan hari
Kartini. Kita sengaja siapkan JPU perempuan kebetulan terdakwanya juga
perempuan, agar lebih mendalami kasusnya," kata Kejari.
Sementara itu, pihak kuasa hukum Selly Yustiawati menyatakan siap
akan mendapingi kliennya dalam persidangan nanti. "Kita sudah mempersiapkan
segalanya, baik itu eksepsi dan pembelaan terhadap klien kami nantinya," kata
21
Ramdan Alamsyah.
Ramdan menyebutkan, sebanyak 22 orang kuasa hukum siap membela
Selly dalam kasus penipuan itu. Selly dilaporkan telah melakukan penipuan di
sejumlah wilayah. Untuk di Kota Bogor, korban Selly yang melapor hanya satu
orang dengan total kerugian Rp10 juta.
TRIBUNKALTENG.COM, BOGOR - Masih ingat dengan Selly
Yustiawati (26), cewek cantik terdakwa kasus dugaan penipuan yang divonis
majelis hakim di Pengadilan Negeri Bogor dengan hukuman penjara 11 bulan
pekan lalu. Setelah membahas bersama penasihat hukum dan keluarga, Selly
memutuskan untuk menerima vonis itu.
"Setelah bermusyawarah dengan keluarga dan demi kebaikan Selly serta
yang lainnya, kami tim kuasa hukum dapat menerima putusan hakim dan tidak
akan melakukan upaya hukum atas putusan itu," tutur Ramdan Alamsyah,
penasihat hukum Selly, Senin (1/8/2011).
Sebelumnya, pada akhir vonis yang dibacakan hakim Aroziduhu
Waruwu, pada 26 Juli, kuasa hukum mengaku pikir-pikir. Sesuai ketentuan,
mereka memiliki waktu tujuh hari untuk mengajukan banding sebelum putusan
berkekuatan hukum tetap.
Selly dalam persidangan itu dinyatakan terbukti melanggar Pasal 378
KUHP, yakni soal penipuan. Kasus ini didasarkan pada laporan Vica, warga
Kota Bogor yang tertipu Rp 10 juta oleh Selly yang menawarkan bisnis pulsa.
Kepada korban, Selly mengaku wartawan Kompas yang sedang menginvestigasi
kasus korupsi di Kota Bogor.
Di dunia maya, nama Selly kerap disebut-sebut sebagai penipu cantik
dengan korban dari Jakarta, Bogor, Bandung, dan Depok. Namun, tidak banyak
korban yang melaporkan Selly secara resmi.
Sumber : Republika.co.id dan Tribunkalteng.com
22
untuk
mencegah
dan
menanggulangi
tindak
pidana
atau
penerimaan
kekerasan,
seseorang
penculikan,
dengan
penyekapan,
ancaman
kekerasan,
pemalsuan,
penipuan,
25
berbagai macam jenis bentuk pengedaran narkoba, sehingga hal tersebut dapat
setidaknya meminimalisir penyalahgunaan dan pengedaran narkoba di
masyarakat. Terlebih lagi kini kecangihan teknologi yang kian melesat.
Sekarang ini sering sekali kita lihat berita-berita mengenai transaksi jual
beli narkoba via jejaring social. ada hal yang diperlukan perlacakan setiap saat
terhadap gerak gerik sih pengedar didunia maya.
Kerjasama antara pihak berwajib dan staf ahli bidang IT harus lebih kuat
lagi dalam memberantas narkoba.
Dan juga perlu sekali pengawas orang tua terhadap anaknya yang saat ini
sering menghabiskan waktunya pada dunia maya. Mendekat lagi kepada Allah
swt.
B. Solusi kejahatan IT pada Online Shop
1. Bookmark Situs Belanja Resmi
Simpan atau tandai alamat toko online resmi untuk mencegah penyesatan
yang dilakukan oleh peretas melalui mesin pencarian online. Bila Anda
belum pernah melakukan belanja secara online, maka pilih toko resmi dan
kunjungi alamat situsnya yang dipublikasikan melalui promosinya.
2. Jangan Percaya Penawaran via Email
Bila Anda mendapatkan penawaran dari toko online melalui surat
elektronik atau email sebaiknya abaikan saja. Adanya penyingkat tautan
(URL Shortened) bisa saja membuat kita menjadi tidak mengetahui alamat
tujuan dari tautan yang dilampirkan. Trend Micro menyarankan peninjauan
terhadap tata bahasa dan kata-kata asing pada penawaran di email.
3. Verifikasi Penawaran yang Tidak Meyakinkan
Sebaiknya tinjau kembali sumber penawaran yang dikirimkan kepada
Anda. Identifikasi sederhana bisa dilakukan dengan memperhatikan datang
dan ditujukan kepada siapa saja, baik di email ataupun di media jejaring
sosial. Seringkali penawaran yang diberikan pada toko online palsu kurang
masuk akal, diskon yang terlalu besar ataupun harga yang terlalu murah.
4. Perhatikan Layanan Pembayaran Online
Dengan menyimpan catatan transaksi untuk melacak transaksi yang
pernah dilakukan agar lebih mudah melakukan laporan pada bank ataupun
lembaga keuangan lainnya jika ada penyelewengan. Pengguna kartu kredit
ataupun kartu debit berhak dan wajib melaporkan kepada bank jika
mengetahui kejanggalan pada transaksi mereka. Sebaiknya gunakanlah kartu
kredit dengan batasan paling minimal atau gunakan kartu debit.
5. Gunakan Aplikasi Keamanan Terpercaya
26
29
BAB IV
PENUTUP
IV.1 Kesimpulan
Jadi, Kejahatan IT bidang bisnis belum dapat di tanggunglangi secara penuh
masih kurang memadai. Dan
bahwa semakin maju peradaban dunia semakin besar juga tingkat kejahatan yang
muncul. Seiring berkembangnya kehidupan dunia maya semakin berkembang pula
tingkat kejahatan dunia maya (defacing). Penyerangan dengan cara defacing merupakan
suatu tindak kejahatan yang dilakukan untuk merusak suatu tampilan dan konfigurasi
fisik dari web. Untuk menanggulanginya dapat menggunakan beberapa cara diantaranya
yaitu penggunaan firewall, penggunaan SSL (Secure Socket Layer), menutup service
yang tidak digunakan, back up secara rutin, pemantau integritas sistem, adanya
cyberlaw dan adanya dukungan lembaga khusus.
IV.2 Saran
Dengan berkembangnya kecanggihan teknologi saat ini, semua aspek
kepraktisan dan ekonomis waktu mulai diterapkan di berbagai bidang. Namun
berkembang juga ide-ide jahil dari para penggunanya. Sehingga pengguna diharapkan
untuk berhati-hati dalam penggunaannya.
30
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:
http://tugasetikakelompok8.blogspot.com/2013/05/data-forgery-pelanggaranetika-di.html
http://notapintar.blogspot.com/2013/05/makalah-etika-profesi-informasidan.html
http://velinomonthana.blogspot.com/2013/04/pengertian-etika-profesi-dan-cirikhas.html
http://muhtaroktavianto.blogspot.co.id/2013/12/makalah-etika-di-dunia-it.html
31