ROI (Return on Investment) adalah rasio yang menunjukkan hasil dari jumlah aktiva yang digunakan
dalam perusahaan atau suatu ukuran tentang efisiensi manajemen. Rasio ini menunjukkan hasil dari
seluruh aktiva yang dikendalikan dengan mengabaikan sumber pendanaan, rasio ini biasanya diukur
dengan persentase. ROI bisa juga diartikan sebagai rasio laba bersih terhadap modal.
1. Turnover dari operating assets atau tingkat perputaran aktiva yang digunakan untuk kegiatan
operasional, yaitu kecepatan berputarnya operating assets dalam suatu periode tertentu.
2. Profit margin, adalah besarnya keuntungan operasi yang dinyatakan dalam bentuk persentase dan
jumlah penjualan bersih. Profit margin dapat mengukur tingkat keuntungan perusahaan dan
dihubungkan dengan penjualannya.
1. ROI dapat mengukur efisiensi penggunaan modal yang bekerja, efisiensi produksi, dan efisiensi bagian
penjualan.
2. ROI dapat mengetahui kelemahan dan kekuatan perusahaan dibandingkan dengan perusahaan lain
yang sejenis.
3. Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur efisiensi tindakan-tindakan yang dilakukan oleh
masing-masing divisi atau bagian, yaitu dengan mengalokasikan semua biaya dan modal ke dalam
bagian yang bersangkutan.
4. Analisa ROI juga dapat digunakan untuk mengukur profitabilitas dari masing-masing produk yang
dihasilkan oleh perusahaan.
5. ROI selain berguna untuk keperluan kontrol, juga berguna untuk keperluan perencanaan. Misalnya
ROI dapat digunakan sebagai dasar untuk pengambilan keputusan jika perusahaan akan mengadakan
ekspansi.
Contoh Kasus:
Suatu perusahaan melakukan investasi sebesai Rp. 200.000.000 menghasilkan penjualan sebesar Rp.
300.000.000, maka diperoleh laba sebesar Rp. 100.000.000. Secara sederhana perhitungan ROI dalam
persentase adalah: