1
ASURANSI JIWA
Disusun Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Risiko dan Asuransi
Dosen Pengajar :
Prof. Dr. H. Deden Mulyana, S.E., M.Si., CRA., CRP., CHRMP., CSBA.
Disusun Oleh :
CINTA WATI
213402095
Kelas E
Isi Review:
ASURANSI JIWA
A. Pengertian Asuransi Jiwa
Adalah bentuk asuransi yang dirancang untuk melindungi seseorang dari risiko finansial
tak terduga yang timbul karena meninggal seseorang terlalu cepat atau hidup seseorang
terlalu lama. Ketika seseorang membeli asuransi jiwa, mereka membayar premi kepada
perusahaan asuransi. Jika tertanggung meninggal, perusahaan asuransi akan
membayarkan jumlah pertanggungan kepada ahli waris yang ditunjuk, seperti anak atau
orang tua.
Menurut Fuad dkk (2010:54) Asuransi jiwa adalah proses pengalihan atau pelimpahan
risiko (risk shifting) atas kerugian keuangan (financial loss) dari tertanggung kepada
penanggung. Risiko yang dilimpahkan bukanlah risiko karena hilangnya jiwa seseorang,
melainkan kerugian keuangan akibat hilangnya jiwa seseorang atau karena mencapai usia
lanjut sehingga tidak produktif lagi.
B. Dasar Hukum Asuransi Jiwa
Tertera pada Undang-undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2014 Tentang
perasuransian pasal 1 ayat (6), bahwa “proses pengalihan atau pelimpahan risiko (risk
shifting) atas kerugian keuangan (financial loss) dari tertanggung kepada penanggung.
Risiko yang dilimpahkan bukanlah risiko karena hilangnya jiwa seseorang, melainkan
kerugian keuangan akibat hilangnya jiwa seseorang atau karena mencapai usia lanjut
sehingga tidak produktif lagi”.
C. Tujuan Asuransi Jiwa
1) Asuransi jiwa memberikan perlinudngan Finansial
2) Polis asuransi jiwa dapat digunakan sebagai alat untuk menabung (saving)
3) Asuransi jiwa tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga dapat diandalkan
sebagai sumber penghasilan tambahan (earning power) bagi individu atau keluarga.
D. Tugas Pokok Asuransi Jiwa
1) Perusahaan Asuransi Jiwa memiliki misi untuk menyediakan pelayanan dan produk
Asuransi Jiwa berkualitas terbaik.
2) Perusahaan Asuransi Jiwa menghimpun dana melalui pembayaran premi
3) Perusahaan Asuransi Jiwa memiliki peran peneting dalam mengelola risiko terkait
kehidupan atau kematian tertanggung.
4) Jika kematian tertanggung, perusahaan Asuransi Jiwa membayar santunan kepada
ahli waris sebagai bentuk dukungan finansial dalam menghadapi kehilangan tersebut.
E. Pendekatan Asuransi Jiwa
a. Pendekatan Pendapatan Klien (Multiple Approach)
Pendekatan yang menghitung nilai asuransi jiwa berdasarkan pendapatan bulanan
atau tahunan tertanggung, dikalikan dengan periode waktu yang diperlukan untuk
perlindungan (biasanya hingga pensiun). Dalam metode ini, aset-aset lain yang
dimiliki tertanggung tidak diperhitungkan, dan hasil investasi di masa depan
diasumsikan tetap konstan. Nilai asuransi jiwa yang dibutuhkan dihitung berdasarkan
nilai ekonomis/nyawa (human life value).
b. Pendekatan Kebutuhan Tanggungan (Needs Approach)
Tujuan pendekatan ini adalah menjaga standar hidup keluarga yang ditinggalkan oleh
tertanggung. Pendekatan ini melibatkan penilaian polis asuransi yang sudah ada,
mempertimbangkan tingkat inflasi, serta memperhitungkan aset likuid yang dimiliki
tertanggung. Nilai asuransi jiwa yang dibutuhkan dihitung berdasarkan kebutuhan
perlindungan (survival-based value). Ini mencakup kewajiban yang harus dijamin
dan kekurangan penghasilan yang harus disokong hingga tanggungan bisa kembali
bekerja penuh waktu.
c. Pendekatan Kebutuhan Modal (Capital Needs Approach)
Metode ini melibatkan investasi uang pertanggungan untuk memenuhi kebutuhan
hidup keluarga yang ditinggalkan. Tanggungan hanya menggunakan hasil investasi
tersebut. Jika kebutuhan hidup sudah terpenuhi, modal pokoknya bisa diwariskan.
Nilai asuransi dihitung berdasarkan kebutuhan bulanan dan dana tunai yang
dibutuhkan jika ditempatkan dalam instrumen investasi bebas risiko yang cukup
untuk menutupi kebutuhan bulanan.
F. Unsur-unsur Asuransi Jiwa
1) Pengalihan risiko atas individu tertanggung kepada penanggung.
2) Pemegang polis memiliki kewajiban membayar premi secara teratur kepada
perusahaan asuransi.
3) Sebagai imbalan atas premi yang dibayarkan, perusahaan asuransi memiliki
kewajiban membayar uang pertanggungan kepada ahli waris atau pemegang polis
jika risiko yang diasuransikan terjadi, seperti kematian tertanggung;
4) Pemegang polis perlu memahami persyaratan dan ketentuan yang diatur dalam polis
secara jelas untuk mengoptimalkan manfaat asuransi yang diberikan.
G. Jenis-jenis Asuransi Jiwa
1) Term Life (Berjangka)
Jenis asuransi ini memberikan perlindungan untuk jangka waktu tertentu, misalnya 1,
5, 10, 20, atau 30 tahun. Cocok untuk orang yang membutuhkan perlindungan dalam
waktu pendek.
2) Whole Life (Seumur Hidup)
Jenis asuransi ini memberikan perlindungan sepanjang hidup nasabah, biasanya
hingga usia 90-100 tahun. Menawarkan jaminan perlindungan seumur hidup dan
memiliki nilai tunai.
3) Unit Link (Gabungan term dan investasi)
Asuransi jiwa unit link adalah jenis asuransi yang menggabungkan keuntungan
investasi dan risiko untuk memberikan perlindungan. Nasabah akan membayar premi
asuransi dan investasi dalam rasio tertentu karena menggabungkan dua produk
keuangan sekaligus.
H. Manfaat Asuransi Jiwa
1) Asuransi jiwa memberikan jaminan kepada keluarga atau ahli waris jika nasabah
meninggal dunia.
2) Memberikan perlindungan finansial kepada nasabah jika mengalami cacat tetap total
akibat kecelakaan atau penyakit parah.
3) Berfungsi sebagai instrumen investasi atau tabungan.
I. Cara Kerja Perusahaan Asuransi
1) Perusahaan asuransi jiwa memasarkan produk-produknya melalui agen yang mereka
pekerjakan. Agen-agen ini bertugas mencari nasabah atau pemegang polis potensial.
Mereka mengenalkan produk asuransi jiwa dan menjelaskan tentang kinerja
perusahaan asuransi. Selain itu, agen juga harus memberikan pelayanan terbaik
kepada calon tertanggung sesuai dengan kode etik profesi agen asuransi.
2) Nasabah atau pihak yang ditanggung diwajibkan membayar sejumlah uang kepada
pihak yang menanggung. Sahnya suatu pertanggungan diatur melalui perjanjian
tertulis dalam akta yang disebut polis, sedangkan jumlah pembayaran yang harus
dibayarkan oleh tertanggung atau nasabah ditulis dalam bentuk premi. Pembayaran
premi yang biasanya dilakukan setiap bulanan.
3) Perusahaan asuransi jiwa berkewajiban membayar klaim sesuai dengan ketentuan
polis jika terjadi risiko kejadian yang tidak disengaja, seperti kematian akibat
kecelakaan atau penyakit, kecuali bunuh diri atau kematian yang direncanakan.
Namun, perusahaan asuransi harus memastikan bahwa kejadian yang menjadi dasar
klaim tersebut memang merupakan musibah dan bukan tindakan yang disengaja.
Dalam polis, biasanya dijelaskan bahwa klaim tidak akan dibayarkan jika kejadian
tersebut disengaja.
Setiap produk memiliki keunggulan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sesuai
dengan kebutuhan dan tujuan individu. Pengambilan keputusan yang bijak dalam memilih
jenis asuransi jiwa atau produk yang sesuai dapat membantu melindungi keuangan Anda dan
keluarga Anda dengan lebih efektif.
DISKUSI
Pertanyaan Jawaban
Apa yang terjadi jika seseorang gagal Jika seseorang gagal membayar premi
membayar premi asuransi jiwa secara berkala asuransi jiwa secara berkala, ada beberapa
dan apa konsekuensinya? konsekuensi yang mungkin terjadi. Pertama,
jika keterlambatan pembayaran premi masih
dalam batas waktu toleransi yang ditetapkan
oleh perusahaan asuransi, maka asuransi jiwa
biasanya masih tetap berlaku. Namun, jika
keterlambatan berlanjut, atau jika premi tidak
dibayarkan sama sekali, maka asuransi jiwa
tersebut dapat dinyatakan lapsed atau tidak
berlaku. Konsekuensinya, pemegang polis
akan kehilangan manfaat perlindungan yang
diberikan oleh asuransi jiwa tersebut,
termasuk manfaat kematian yang akan
diberikan kepada ahli waris jika pemegang
polis meninggal. Selain itu, dana yang telah
dibayarkan sebelumnya sebagai premi juga
mungkin tidak bisa dikembalikan
sepenuhnya. Oleh karena itu, penting bagi
pemegang polis untuk selalu memastikan
pembayaran premi dilakukan secara tepat
waktu agar manfaat perlindungan asuransi
jiwa tetap terjaga.
Menghubungi lembaga terkait mengenai
masalah gagalnya pembayaran premi. Untuk
konsekuensinya tergantung dari kebijakan
lembaganya. Jika terlambar ,akan terjadi
kemungkinan asuransi jiwa nya digagalkan.
Dalam polis asuransi sudah tertera
komitemen yang dibangun oleh nasabah dan
perusahaan itu. Maka konsekuensi yang
diterima bisa jadi premi yang dibayarkan
tidak bisa dikembalikan lagi oleh perusahan.
Bagaimana asuransi jiwa ini berhubungan Bukan hanya melindungi diri sendiri, nmaun
dengan perancangan pensiun dan dan transfer juga bisa mlindungi keluarga. Untuk
kekayaan generasi? menjamin kehidupan biaya hidup karena
asuransi jiwa ini.
Asuransi jiwa memiliki hubungan erat
dengan perancangan pensiun dan transfer
kekayaan generasi. Pada dasarnya, asuransi
jiwa tidak hanya memberikan perlindungan
finansial bagi ahli waris jika pemegang polis
meninggal, tetapi juga dapat digunakan
sebagai instrumen perencanaan keuangan
yang canggih.
Bagaimana rencana perawatan medis jangka Rencana perawatan medis jangka panjang
panjang atau penyakit kritis berhubungan atau perlindungan terhadap penyakit kritis
ddengan asuransi jiwa dan apa manfaat trader memiliki hubungan yang erat dengan
khusus ? asuransi jiwa dan sering kali dapat menjadi
tambahan penting dalam perencanaan
keuangan. Ketika seseorang mengalami
penyakit kritis atau memerlukan perawatan
medis jangka panjang, biaya medis dan hidup
sehari-hari dapat meningkat secara
signifikan. Inilah saat asuransi jiwa dapat
memberikan manfaat tambahan yang sangat
berarti.