Asuransi Jiwa
Oleh:
K e l o m p o k 7
Arli Magfirah Utami
(1411140005)
Muh. Nahdi Alim Asyhari
(1411140006)
Kelas B
Matematika
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
harus
selalu
berusaha
sebaik-baiknya
untuk
menghadapi
C. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari makalah ini adalah untuk memberi informasi dan
pemahaman mengenai asuransi jiwa dan hal-hal yang berkaitan dengannya.
BAB II
PEMBAHASAN
baik akibat langsung seperti kematian atau cacat maupun akibat tidak
langsung seperti biaya pengobatan atau kehilangan penghasilan.
Asuransi jiwa adalah pelimpahan resiko dari pihak tertanggung kepada
pihak penanggung agar kerugian material yang diderita dapat ditanggung
pihak lain. Asuransi jiwa adalah usaha kerjasama dari sejumlah orang yang
sepakat menanggung kesulitan keuangan bila terjadi musibah terhadap salah
seorang anggotanya. Perusahaan yang besar dengan pemegang saham yang
banyak akan mudah mengatasi santunan asuransi dari anggota yang tertimpa
musibah. Dengan administrasi yang efisien dan investasi dana yang aman
dengan tingkat bunga yang wajar, perusahaan asuransi akan berkembang
dengan sehat dan merupakan usaha pengumpulan modal yang amat penting.
B. Asuransi Jiwa
Pada hakekatnya, asuransi jiwa merupakan suatu bentuk kerjasama antara
orang-orang yang ingin menghindarkan atau minimal mengurangi risiko yang
diakibatkan oleh:
a. Risiko kematian,
Kematian menyebabkan penghasilan lenyap dan mengakibatkan
kesulitan ekonomi bagi keluarga/tanggungan yang ditinggalkan.
b. Risiko hari tua,
Hari tua menyebabkan
kekurangmampuan
untuk
memperoleh
jumlah yang kecil sehingga dalam jangka waktu yang relatif panjang
terhimpun dana besar. Dari dana itulah diambil sejumlah uang untuk
diberikan sebagai santunan (benefit) kepada orang yang terkena risiko
kematian, hari tua dan kecelakaan.
Sebuah asuransi jiwa menyediakan suatu pembayaran santunan asuransi
(claim) dari jumlah yang ditetapkan atas suatu kematian, yang dikenal sebagai
tertanggung (insured).
Dalam sebuah kontrak asuransi jiwa, santunan yang diasuransikan
(benefit insured) terdiri dari:
variabel acak.
Nilai tunai dari pembayaran premi yang dinotasikan sebagai Z, dihitung
berdasarkan suku bunga tertentu, i, dengan factor diskon v = 1 / (1+i).
Karena Z adalah variabel acak, maka dapat ditentukan nilai ekspektasinya,
E(Z), yang merupakan pembayaran premi tungal bersih (net single
premium, NSP), atau dikatakan sebagai actuarial present value, untuk
suatu kontrak asuransi jiwa. NSP ini tergantung pada probabilitas kematian
pada nasabah dengan usia x.
Dalam pembayaran ini terdapat dua asumsi, yaitu pembayaran santunan
asuransi pada akhir tahun kematian polis (asuransi diskrit) dan pembayaran
santunan asuransi pada saat kematian terjadi (asuransi kontinu).
C. Perbedaan Asuransi Jiwa dan Anuitas
mencapainya,
manusia
selalu
dihadapkan
dengan
sebuah
maka
penanggung
wajib
membayar
sejumlah
uang
premi, yaitu
makin tinggi bunga asumsi, makin rendah premi yang dikenakan kepada
pemilik polis.
3. Faktor Biaya
Seperti layaknya setiap perniagaan, perusahaan asuransi mempunyai
aneka biaya operasi. Pegawai harus diadakan dan dibayar, tenaga
pemasaran harus diadakan, dilatih dan digaji, alat tulis dan peralatan
10
kantor harus dibeli, sewa harus dibayar. Setiap premi harus dibebani secara
proporsional untuk membiayai biaya operasi normal ini. Jadi, factor biaya
dihitung dan dimasukkan dalam tarif premi untuk asuransi jiwa, faktor ini
biasa dinamai loading charge.
b. Faktor-faktor Lain pada Premi
Pada saat melakukan evaluasi pembelian polis asuransi jiwa oleh
perorangan, terdapat faktor-faktor lain yang berperan dan kesemuanya
mempengaruhi mortalita.
1. Usia
Usia seseorang mempunyai kaitan langsung terhadap mortalita dan
mortalita mempengaruhi langsung pada perhitungan premi. Makin tua
tertanggung, makin tinggi resiko kematiannya.
2. Jenis Kelamin
Jenis kelamin calon tertanggung juga mempengaruhi mortalita,
karena penmgalaman menunjukkan, secara rata-rata, kehidupan wanita
lebih lama lima atau enam tahun daripada kehidupan laki-laki. Secara
statistika, golongan wanita dianggap mempunyai risiko asumsi yang
lebih baik daripada laki-laki dan tariff premi kaum wanita biasanya lebih
rendah daripada laki-laki.
3. Kesehatan
Faktor lain yang mempengaruhi mortalita adalah kesehatan calon
tertanggung tegasnya, mereka yang tingkat kesehatannya rendah akan
dikenakan tariff premi yang lebih tinggi.
4. Jenis Pekerjaan
Jenis pekerjaan calon tertanggung juga mempengaruhi mortalita.
Calon tertanggung yang bekerja pada jenis pekerjaan yang berbahaya
menggambarkan resiko yang lebih besar demikian juga calon
tertanggung yang mempunyai hobi yang membahayakan.
5. Kebiasaan
Kebiasaan hidup seseorang juga mempunyai pengaruh pada
mortalita. Misal kebiasaan merokok, makan berlebihan atau minum
beralkohol akan mempengaruhi kesehatan dan meningkatkan resiko
kematian.
11
darurat.
Calon pemegang polis yang membutuhkan proteksi penghasilan
T (X )
K+1
v .t q dt
x
k=0
12
Z =v
T (X )
+2 v
T ( X)
+= (k +1) v
T( X)
, k <T ( x ) k +1
k=0
Z = (k +1) v
k+1
k=0
x =
IA
k=0
(
k
( k +1)v .k p x . x+k dk =
t
v k +1 .k q
k=0
( j+1)
IA x = ( j+1) v
j=0
Misal
hidup dari
Ax
l
k= j
k= j
k+1
.k p x . q x+ k =
j=0
13
mencari
Ax
lx
individu, dengan
umur semuanya x, harus membantu untuk membentuk suatu dana yang cukup
sehingga perusahaan dapat membayar pada si penerima uang dari tiap polis
yang berjumlah L pada akhir tahun di mana pemegang polis meninggal.
Jumlah total yang menyusun dana adalah
pertama,
dx
dx
lx A x
. Selama tahun
harus dibayarpada akhir tahun. Nilai tunai untuk kepentingan ini adalah
dx
(1+i)1
= v
dx
d x +1
individu akan
v
d x +1
Dx =v l x
A x=
C x =v
x+1
M x =C x +C x+1 +C x+ 2+ +C99
dx
C x +1+C x+2+ +C 99
Dx
14
A x=
Jika bunga
Mx
Dx
1
2 , nilai
Mx
1000 A 22=1000
M 22
193.897
=1000
=Rp 352,57
D 22
549.965
Px
15
Px
per
Px =
A x M x/ D x
=
a x N x / Dx
Px =
Mx
Nx
Contoh 2 :Tentukan netto premi tahunan untuk polis asuransi seumur hidup
biasa sebesar Rp 1.000,00 dikeluarkan pada individu yang berumur 22 tahun.
Jawab :
1000 M 22=1000
m P x
Misal
selama hidup dari 1 yang dikeluarkan pada individu yang berumur x. karena
pembayaran premi membentuk m tahun dari annuitas kita dapatkan
m P x a x : m= A x
m P x =
Ax
Mx/ Dx
=
a x: m (N x N x+m )/ Dx
m P x =
Mx
.(3)
N x N x+m
Contoh 3 :
100010 P22=1000
M 22
193.897
=1000
=Rp 39,79
N 22N 32
14.598.4309.724 .962
16
A x: n
Misal
l
x: n
C x +C x+1 +C x +2+ +C 99
C +C
+C
+ + C99
x+n x+n +1 x+n+2
Dx
Dx
A 1x: n =
M x M x+ n
( 4)
Dx
Contoh 4 : Tentukan netto premi tunggal untuk jangka 10 tahun dari polis
asuransi Rp 1.000,00 dikeluarkan pada seseorang berumur 30.
Gunakan persamaan (4) didapat :
1000 A 130: 10 =1000
M 30M 40
182.403165.360
=1000
D 30
440,801
17
Misal
P1x : n
P1x : n =
A1x :n ( M x M x+n )/ Dx
=
a x; n (N x N x +n)/ D x
P1x : n =
M x M x+n
(5)
N x N x+ n
Misal
m P1x :n
M 30M 40
182,403165,360
=1000
=Rp 4,39
N 30N 40
10,594,2806,708,573
M x M x+n
( 6)
N x N xm
18
Jawab :
1.000
M 30M 50
N 30N 45
182.403142.035
=7,43
10,594,2805,161,996
Jika kontinu
T (X )
, T ( X ) n
Z =v
K+1
, K <n
v .tq
dt
k +1
.t q
n 1
1
x: n
n1
= v k+1 .k p x . x+k =
k=0
k=0
n1
Z = (k +1)v T ( X ) , k <T ( x ) k +1
k=0
Z = ( k +1) v
k+1
k=0
n1
IA 1 =
x :n
k=0
(
k
n1
(k + 1)v .t p x . x +t dk =
t
v k+1 .kq
k=0
( j+1)
n1
k= j
IA x = ( j+1) v
x :n
j=0
k= j
k +1
n1
.k px . q x+k =
j=0
M x M xn Dxn
Dx
Ax:n
merupakan nilai tunai (present value) asuransi dwiguna n tahun dengan
santunan Rp 1 bagi orang yang berusia x tahun.
f. Asuransi tertunda
20
V m 1 d x m V m 2 d x m 1 V m 3 d x m 2 V m 4 d x m 3
V m n d x m n 1
...
lx
lx
lx
lx
lx
m / Ax^:n
V x m 1 d x m V x m 2 d x m 1 V x m3 d x m 2 ....V x m n d x m n 1
V xlx
C x m C x m 1 C x m 2 ....C x m n 1
M x m M x m n
Dx
Dx
m / Ax^:n
m/ A
x:n
V m i dx m V m 2 dx m i ... V m n dx m n i
lx
V x m i dx m V X m 2 dx m n i ... V x m n dx m _ n i
V x lx
21
C x m C x m i ... C x m n i
Dx
m / A1 x:n
C x m C x m i C x m 2 ... C w C x m n C x m n ... C w
Dx
Dx
m / A1 x:n
M x m M x m n
Dx
Dengan cara yang sama untuk Asuransi seumur hidup yang tertunda
m / Ax :
nilai tunai Asuransi seumur hidup yang tertunda m tahun sebesar Rp
1 yang dikeluarkan bagi orang berusia x tahun.
m / Ax
M xm
Dx
Contoh :
Hitung premi tunggal bersih asuransi berjangka 10 tahun bagi orang yang
berusia 30 tahun bila besar santunannya adalah 1 juta rupiah.
Jawab:
X :besar premi
:10
x 10 6 A30
10 6
M 30 M 40
D30
Rp 38.665,12.
Contoh :
22
Hitung premi tunggal bersih dari polis asuransi jiwa yang besar santunannya
selama 10 tahun pertama adalah 1 juta rupiah dan 2 juta setelah itu, bagi
orang yang berusia 20 tahun
Jawab:
Ada berbagai cara untuk menjawab soal tersebut :
a. 10 tahun pertama asuransi berjangka dengan santunan 1 juta rupiah dan
dilanjutkan dengan asuransi seumur hidup yang tertunda sesudahnya
dengan santunan 2 juta rupiah.
b. Asuransi seumur hidup yang dimulai usia 20 tahun dengan santunan 1 juta
rupiah ditambah asuransi seumur hidup dengan santunan 1 juta rupiah
sejak usia 30 tahun
c. Selisih dua asuransi yaitu seumur hidup dengan santunan 2 juta rupiah
sejak usia 20 tahun dengan asuransi berjangka 10 tahun sejak usia 20 tahun
dengan santunan 1 juta rupiah.
Perbedaan dari jenis-jenis asuransi ditinjau dari berbagai hal.
Asuransi term life
Asuransi endowment
Premi
Rendah (dapat
Cukup mahal (kisaran
disesuaikan dengan
polis mulai Rp.
kemampuan pemegang 300.000)
polis. Kisaran polis
mulai dari Rp. 8.470
per hari)
Pembayaran premi
Bulanan, quarteran,
semesteran, dan
tahunan
23
Bulanan, quarteran,
Bulanan, quarteran,
semesteran, dan tahunan semesteran, dan tahunan
Berjangka dan seumur
hidup (1-99 tahun)
Nilai tunai
Tidak ada
Uang pertanggungan
Bisa mencapai
milyaran rupiah
Santunan
Meninggal dunia,
terkena penyakit kritis
dan cacat tetap total
yang nilanya bisa
mencapai 500 juta
rupiah
Meninggal dunia,
terkena penyakit kritis
dan cacat tetap total
yang nilanya bisa
mencapai 500 juta
rupiah
Meninggal dunia,
terkena penyakit kritis
dan cacat tetap total
yang nilanya bisa
mencapai 500 juta
rupiah
Manfaat tambahan
(rider)
Tidak ada
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa asuransi jiwa
merupakan jenis asuransi yang menyediakan pengalihan kerugian finansial
atas bencana yang bisa terjadi pada manusia, baik akibat langsung seperti
kematian atau cacat maupun akibat tidak langsung seperti biaya pengobatan
atau kehilangan penghasilan, adapun hal-hal yang berkaitan dengan asuransi
jiwa adalah perbedaannya dengan anuitas, fungsi, manfaat, karakteristik,
polis, dasar perhitungan, premi dan jenis-jenis asuransi jiwa.
B. Saran
Dari kesimpulan yang didapatkan, saya menyarankan agar pembaca
dapat mempelajari, kritis, dan memahami dengan baik materi mengenai
24
asuransi jiwa dan hal-hal yang berkaitan dengan asuransi jiwa, sehingga
pembaca dapat mengetahui asuransi jiwa jika dihadapkan pada kehidupan
sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA
Aziz, Abdul. 2010. Abduk Aziz 8 Matematika Asuransi Asuransi Jiwa Slides.
(online, pdf). http://blog.uin-malang.ac.id/abdulaziz/files/2010/08/AbdukAziz-8-MATEMATIKA-ASURANSI-Asuransi-Jiwa-slides.pdf.
(diakses
Kampus
Unhalu.
2009.
Asuransi
Jiwa.
http://hukumasuransi.blogspot.co.id/2009/01/asuransi-jiwa.html.
pada 17 Maret 2016 pukul 21.39)
25
(online).
(diakses
Tips Berasuransi. 2012. Premi Asuransi Jiwa dan Faktor yang Mempengaruhi
Besaran Premi. (online). http://tipsberasuransi.blogspot.com/2012/04/premiasuransi-jiwa-dan-faktor-yang.html. (diakses pada 17 Maret 2016 pukul
21.37)
Website:
http://www.asuransijiwaku.net/jenis-jenis-asuransi-jiwa/ (diakses pada 17 Maret
2016 pukul 20.57)
26