Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH HUKUM BISNIS

Tentang:

ASURANSI JIWA

Disusun oleh Kelompok 4

MUTI’AH FADHILLA (19101155310713) RACHELIA SHERLINA(19101155310719)

NISKIA ARWISNI DEVI (19101155310715) RAHMAD ABEL (19101155310720)

NUNUNG NURHAYATI (19101155310716) RANTI ELISA (19101155310721)

OLGA FEDRIKA(19101155310717) RIDHO PRAWIRA (19101155310722)

PRAMUDYA BIMO (19101155310718) RISKA APRILYA (19101155310723)

Dosen: RANGGA WENDA PRINOYA, SH, MM

JURUSAN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PUTRA INDONESIA “YPTK” PADANG 2020/2021


PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Masalah Asuransi atan pertanggungan merupakan sesuatu yang sudah tidak asing
lagi bagi masyarakat Indonesia, dimana sebagian besar masyarakat Indonesia sudah
melakukan perjanjian asuransi dengaii perusahaan asuransi, baik perusahaan asuransi
milik negara maupun milik swasta nasional. Menurut H.M.N Purwosutjipto:
“Pertanggungan adalah perjanjian timbal balik antara penanggung dengan penutup
asuransi, dimana penanggung mengikatkan diri untuk mengganti kerugian, dan atau
membayar sejumlah uang (santunan) yang ditetapkan pada waktu penutupan perjanjian,
kepada penutup asuransi atau orang lain yang ditunjuk, pada waktu terjadinya evenement,
sedangkan penutup asuransi mengikatkan diri untuk membayar uang premi”.1 Sementara
itu, dalam KUHD Pasal 246 menyatakan bahwa: Asuransi atau pertanggungan adalah
suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada tertaggung,
dengan menerima suatu premi, untuk memberikan penggantian kepadanya karena suatu
kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan, yang mungkin akan
dideritanya karena suatu peristiwa yang tak tertentu.
Asuransi sebagai lembaga pelimpahan resiko. Dalam keadaan wajar biasanya
seseorang atau suatu badan usaha itu secara pribadi selalu harus menanggung semua
kemungkinan kerugian yang dideritanya yang disebabkan karena peristiwa apapun juga.
Biasanya sifat dan jumlah kerugian itu tidak dapat dengan mudah diperkirakan
sebelumnya, apakah akan berakibat yang sangat fatal atau tidak. Apakah akan
menimbulkan kerugian yang kira-kira mampu ditanggulangi sendiri atau tidak. Guna
menghadapi segala kemungkinan termaksud di atas maka orang berasaha melimpahkan
semua kemungkinan kerugian yang timbul kepada pihak lain yang kiranya bersedia
menggantikan kedudukannya. Cara untuk melakukan pelimpahan risiko dapat ditempuh
dengan jalan mengadakan suatu perjanjian. Perjanjian mana mempunyai tujuan bafawa
pihak yang mempunyai kemungkinan menderita kerugian (lazim disebut tertanggung) itu
melimpahkan kepada pihak lain yang bersedia membayar ganti rugi (lazim disebut
penanggung) apabila terjadi kerugian. Perjanjian kemudian itu lazim disebut sebagai
perjanjian pertanggungan (asuransi).
Polis merupakan bukti adanya perjanjian asuransi antara pihak penanggung dan
pihak tertanggung sebagai penutup asuransi. Karena polis adalah surat yang bernilai
uang, maka penggadaian sepucuk polis itu hanya bisa terjadi dalam hubungan hukum,
khususnya mengenai pinjaman uang, yang dilakukan oleh tertanggung/penutup asuransi
kepada penanggung. Polis yang akan digadaikan itu harus memenuhi syarat yang telah
ditentukan oleh pelaksanaan asuransi jiwa yang bersangkutan. Polis ini harus polis
perorangan yang telah memiliki harga tunai dan tidak menunggak pembayaran preminya.
B. Perumusan Masalah

1. Bagaimana proses perjanjian gadai polis dengan jaminan polis asuransi ?


2. Bagaimana Objek Asuransinya ?
3. Bagaimana manfaat yang diberikan ?
4. Bagaimana premi, polis dan prosedur pengajuan klaim ?

C. Tujuan masalah

Tujuan dalam pembahasan makalah ini berdasarkan rumusan masalah di atas, adalah untuk
membahas hal-hal yang sesuai dengan permasalahan yang diajukan antara lain

1. Untuk mengetahu bagaimana proses perjanjian gada polis dengan jaminan polis asuransi
2. Untuk mengetahui bagaimana objek asuransi yang digunakan
3. Untuk mengetahui manfaat apa yang terdpat dalam asuransi
4. Mengetahu bagaimana premi, polis dan pengajuan klaim.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Objek Asuransi
Objek Asuransi adalah jiwa dan raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum,
benda dan jasa, serta semua kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi,
dan/atau berkurang nilainya. Dilihat dari obyek asuransi Bila dilihat dari obyek
asuransi, jenis asuransi secara umum dibedakan menjadi dua yaitu:
 Asuransi Jiwa (Life Insurance)
 Asuransi Umum (General Insurance)
a. Asuransi jiwa (Life Insurance)
Asuransi jiwa berbeda dengan asuransi lain. Dalam arti, di sini obyek
utama asuransi adalah kehidupan manusia itu sendiri. Ruang lingkup asuransi
jiwa bersifat maksimal karena kehidupan manusia adalah properti paling
penting dari seorang individu. Asuransi jiwa ditujukan untuk keluarga atau
penerima manfaat disebutkan saat kematian orang yang dijamin. Jadi, faktor
terbesar dalam memiliki asuransi jiwa adalah menyediakan jaminan bagi
keluarga atau orang yang ditinggalkan tertanggung akibat kematian. Asuransi
jiwa penting bagi keluarga yang bergantung pada gaji tertanggung untuk
memenuhi kebutuhan sehari-hari dan membayar tagihan.
Dalam memperkirakan jumlah pertanggungan asuransi jiwa yang
dibutuhkan, harus memperhitungkan untuk menutup pengeluaran. Antara lain
pengeluaran untuk biaya pemakaman dan memberi keluarga jaminan finansial
setelah kematian tertanggung seperti pembayaran hipotek, pinjaman, kartu
kredit dan pajak, perawatan anak dan biaya kuliah anak di masa depan.

Jenis-jenis asuransi jiwa


Biasanya asuransi jiwa dapat diklasifikasikan menjadi beberapa jenis,
antara lain:
 Asuransi Berjangka (Term Insurance)
 Asuransi Seumur Hidup (Whole-life Insurance)
 Perencanaan Anak (Child Plans)
 Paket Pensiun (Pension Plans)
Berikut ini penjelasan lengkap mengenai jenis-jenis asuransi jiwa:
a. Asuransi Berjangka (Term Insurance)
Asuransi berjangka adalah jenis asuransi yang paling mendasar.
Asuransi berjangka hanya memberikan perlindungan selama jangka
waktu polis dan membayar hanya pada Asuransi Seumur Hidup
(Whole-life Insurance) Asuransi seumur hidup adalah asuransi yang
melindungi melindungi seumur hidup dan akan memberikan
penggantian kerugian dalam jumlah tertentu setelah saat kematian
tertanggung. Keluarga tertanggung juga berhak atas bonus yang sering
bertambah pada jumlah tersebut.
b. Perencanaan Anak (Child Plans)
Asuransi ini memastikan keamanan finansial anak. Jika
tertanggung meninggal, anak akan menerima sejumlah penggantian
kerugian. Penanggung (perusahaan asuransi) akan membayar jumlah
premi setelah kematian tertanggung. Anak tertanggung akan terus
mendapatkan sejumlah uang pada interval tertentu.
c. Paket Pensiun (Pension Plans)
Asuransi ini membantu tertanggung dalam mengumpulkan dana
pensiun. Tertanggung bisa mendaptkan jumlah pensiun reguler setelah
tidak lagi bekerja karena pensiun. Bila terjadi kasus kematian,
keluarga tertanggung dapat mengklaim uang pertanggungan.
b. Asuransi umum (General Insurance)
Asuransi umum adalah kontrak yang menawarkan kompensasi finansial
atas kerugian selain kematian. Asuransi ini mengasuransikan segalanya selain
dari kehidupan manusia. Asuransi umum mengkompensasi kerugian finansial
manusia karena kewajiban yang terkait dengan rumah, mobil, sepeda,
kesehatan, perjalanan dan lain-lain.
Jenis-jenis asuransi umum
Terdapat beberapa jenis yang termasuk ke dalam asuransi umum, antara
lain:
 Asuransi Kesehatan (Health Insurance)
 Asuransi Properti (Property Insurance)
 Asuransi Rumah (Home Insurance)
 Asuransi Kebakaran (Fire Insurance)
 Asuransi Sosial (Social Insurance)
 Asuransi Otomotif (Automobile Insurance)
 Asuransi Perjalanan (Travel Insurance)
B. Manfaat asuransi
secara umum Secara umum, semua produk dan jenis asuransi mempunyai tiga
manfaat berikut.
1. Alat pengalihan risiko
Asuransi dapat mengalihkan risiko finansial yang kamu punya. Dengan
asuransi, kamu bisa mengalihkan beban risiko finansial yang ada.
Contohnya dengan asuransi kesehatan, kamu tidak perlu membayar
keseluruhan atau sebagian biaya tagihan rumah sakit bila jatuh sakit. Risiko
tersebut dialihkan atau ditanggung oleh perusahaan asuransi.
2. Meminimalisir kerugian
Karena sebagian atau keseluruhan risiko sudah dialihkan kepada
perusahaan asuransi, kamu pun bisa meminimalisir kerugian yang ada.
3. Memberikan keamanan untuk masa depan
Dengan adanya asuransi, setidaknya keuangan kamu akan lebih stabil.
Selain itu, jika kamu sudah tahu bahwa risiko yang ada dalam hidup bisa
dialihkan, kamu pun akan merasa lebih percaya diri secara keuangan. Hal
ini juga dapat membuat kamu merasa lebih berani untuk berinvestasi atau
memulai suatu bisnis.
C. Premi Asuransi
Dalam asuransi kita mengenal istilah premi asuransi. Lalu apa itu premi asuransi?
Pengertian premi asuransi adalah sejumlah biaya yang harus dibayarkan dalam jangka
waktu tertentu sebagai kewajiban peserta sebagai tertanggung (nasabah asuransi).
Premi umumnya dibayarkan setiap bulan tergantung dari jatuh tempo sesuai dengan
yang tertera dalam perjanjian atau polis asuransi.

Tujuan pembayaran premi asuransi


Tujuan utama pembayaran premi adalah:
 Memberikan jaminan perlindungan atas berbagai risiko kerugian yang diderita
satu pihak.
 Pemerataan biaya. Artinya, hanya dengan mengeluarkan biaya dalam jumlah
tertentu, Tertanggung tidak perlu menanggung, mengganti, atau membayar sendiri
kerugian yang jumlahnya tak tentu akibat musibah yang ia alami.

Jenis-jenis premi asuransi


Sedikitnya ada lima jenis premi. Apa saja? Berikut ini jenis-jenisnya.
 Asuransi jiwa
 Asuransi kesehatan
 Asuransi kendaraan
 Asuransi properti
 Asuransi perjalanan

1. Asuransi jiwa
Asurans jiwa memberikan perlindungan finansial dalam bentuk uang
pertanggungan yang akan diberikan kepada ahli waris jika Tertanggung atau
pemegang polis meninggal dunia.
2. Asuransi kesehatan
Premi asuransi kesehatan memberikan perlindungan finansial bagi
Tertanggung jika ia jatuh sakit. Bentuk perlindungan macam-macam,
tergantung pada manfaat yang ditawarkan asuransi kesehatan yang ia miliki.
Umumnya, premi dapat menanggung biaya rawat inap dan obat.
3. Asuransi kendaraan
Premi asuransi kendaraan memberikan perlindungan finansial bagi
pemegang polis jika ia mengalami berbagai risiko berkendara. Umumnya, ada
dua jenis asuransi kendaraan, yaitu asurans all rsk atau comprehensive dan
asuransi total loss only (TLO). Perbedaan kedua asuransi ini ada pada
ketentuan dan cakupan perlindungan.
Asuransi all risk akan mengganti kerugian atas sebagian atau keseluruhan
kendaraan. Sementara asuransi TLO hanya mengganti kerugian jika tingkat
kerusakan mencapai 75 persen atau lebih.
4. Asuransi properti
Premi asuransi properti memberikan perlindungan finansial bagi
pemegang polis atas risiko propertinya. Risiko yang dimaksud sangat
beragam, misalnya kerusakan properti akibat musibah banjir, kebakaran,
gempa bumi, dan lainnya.
5. Asuransi perjalanan
Premi asuransi perjalanan memberikan perlindungan finansial bagi
pemegang polis selama ia melakukan perjalanan. Umumnya, jenis asuransi
perjalanan dibedakan menjadi dua, yaitu asuransi perjalanan domestik, yang
cakupan perlindungannya adalah perjalanan di dalam negeri, dan asuransi
perjalanan internasional, yang cakupan perlindungannya adalah perjalanan di
luar negeri.
Contoh premi asuransi
Misalnya untuk asuransi demam berdarah dari Lifepal nilainya sangat
terjangkau dengan premi Rp 50 ribu dibayarkan satu kali dalam satu tahun.
Berbeda dengan premi asuransi jiwa. Umumnya masa pembayaran premi
dilakukan dalam kurun waktu tertentu. Sebagai contoh, premi asuransi jiwa
untuk usia 34 tahun nominal paket paling rendah di Lifepal adalah Rp 87.500
per bulan dengan masa premi lima tahun. Artinya, kamu harus membayarkan
Rp 1.050.000 per tahun selama lima tahun berturutturut untuk mendapatkan
uang pertanggungan sebesar Rp 30 juta dengan masa perlindungan selama 20
tahun. Sebagai informasi, setelah masa pembayaran premi selesai, kamu tidak
diwajibkan lagi untuk membayar premi. Tetapi, masa perlindungan tetap
berjalan sampai dengan 15 tahun ke depan. Keuntungannya, jika telah
melewati masa 20 tahun perlindungan tidak ada klaim, kamu bisa
mendapatkan pengembalian premi sebesar 160 persen dari premi atau senilai
Rp 8,4 juta.
D. Polis dan prosedur pengajuan klaim
Polis asuransi merupakan sebuah bukti perjanjian tertulis yang dilakukan oleh
pihak perusahaan asuransi (penanggung) dengan nasabah pengguna layanan asuransi
(tertanggung), yang isinya menjelaskan segala hak dan kewajiban antara kedua belah
pihak tersebut. Polis asuransi akan menjadi bukti tertulis yang sah dalam perjanjian
yang dilakukan oleh pihak penanggung dan pihak tertanggung.
Dengan adanya polis asuransi, maka kedua belah pihak yang melakukan
perjanjian asuransi tersebut akan terikat dan memiliki masing-masing tanggung jawab
sebagaimana yang telah disepakati sejak awal. Polis asuransi merupakan hal yang
sangat penting di dalam layanan asuransi itu sendiri, karena polis akan melindungi
setiap hak dan kewajiban nasabah dan pihak perusahaan asuransi.

TENTANG PROSES DAN PROSEDUR KLAIM KLAIM ASURANSI


Pastikan 4 hal berikut saat mengajukan klaim polis asuransi Anda dan/atau
keluarga:
 Pastikan polis asuransi perlindungan yang diajukan dalam keadaan aktif
 Pastikan Anda mengajukan klaim maksimal 30 hari setelah kejadian
 Lengkapi formulir dan dokumen klaim yang diperlukan
 Isian pada formulir klaim harus asli, sedangkan dokumen pendukung lainnya
diperbolehkan menyertakan dokumen fotokopi yang telah dilegalisir

PROSEDUR PENGAJUAN KLAIM ASURANSI


Prosedur Klaim Reguler

1. Nasabah mengajukan klaim dengan cara mengirimkan formulir dan dokumen klaim
melalui:
 Kurir POS atau Portal;
 Datang langsung ke kantor pusat atau kantor cabang Cigna

2. Cigna menerima dan memeriksa formulir serta dokumen klaim

3. Nasabah menerima SMS pemberitahuan formulir dan dokumen klaim telah diterima Cigna

4. Nasabah menerima pemberitahuan keputusan klaim melalui:

 Klaim diterima : SMS


 Klaim ditunda : SMS atau E-mail (akan ditelepon jika diperlukan)
 Klaim ditolak : E-mail atau surat

5.Jika klaim diterima, nasabah menerima SMS pemberitahuan pembayaran dana klaim

6. Pembayaran dana klaim diterima nasabah

Prosedur Speedy Klaim


Speedy Klaim merupakan proses klaim yang hanya membutuhkan waktu:
 30 menit untuk keputusan klaim rawat inap atau
 45 menit untuk keputusan klaim meninggal dunia
1. Nasabah mengajukan klaim dengan cara datang langsung ke kantor pusat dan
kantor cabang Cigna membawa formulir serta dokumen yg dibutuhkan
2. Cigna menerima dan memeriksa formulir serta dokumen klaim nasabah dalam
waktu 30/45 menit jika memenuhi syarat proses Speedy Klaim
3. Nasabah menerima pemberitahuan keputusan klaim dalam waktu 30/45 menit dari
Customer Service (CS) Cigna
4. Pembayaran dana klaim diterima nasabah

Prosedur Penutupan Polis

langkah-langkah penutupan polis asuransi secara benar dan tepat, seperti di bawah ini.

1. Datangi Pihak Asuransi

Anda sebaiknya langsung mendatangi pihak penerbit asuransi jika ingin melakukan
penutupan polis. Paparkan keinginan Anda tersebut agar pihak asuransi dapat segera memproses
permintaan penutupan polis tersebut.
2. Isi Dokumen

Oleh pihak asuransi, Anda akan diminta mengisi dokumen pernyataan yang menyebutkan
penutupan polis tersebut tanpa paksaan dan berdasarkan inisiatif Anda sendiri secara sadar.
Pahami isi dokumennya dan mintalah penjalasan dari petugas asuransi mengenai denda yang
timbul dari penutupan polis Anda.

3. Lengkapi Syarat

Selain mengisi dokumen, Anda juga akan diminta menyerahkan berbagai syarat terkait
penutupan polis asuransi. Kartu identitas hingga buku polis asuransi Anda diminta sebagai bukti.

4. Menunggu Sisa Dana

Tentunya ketika Anda menutup polis asuransi, Anda menginginkan ada sebagian dana yang
dapat kembali. Anda pun sadar dana premi tidak dapat kembali seluruhnya terkait denda dan
kesepakatan. Jika semua dokumen dan syarat penutupan telah dipenuhi, yang Anda perlukan
hanya tinggal menunggu waktu sampai pihak asuransi mengirimkan sisa dana premi Anda ke
dalam rekening Anda.

ASURANSI JIWA

PERUSAHAAN JASA RAHARJA

PT Jasa Raharja adalah perusahaan asuransi kecelakaan yang dimiliki oleh negara.
Karenanya, Jasa Raharja menawarkan asuransi kecelakaan yang berlandaskan peraturan yang
tertulis di Undang-Undang. Program asuransi Jasa Raharja di bidang penanggulangan kerugian
dari kecelakaan lalu lintas ini terus berlanjut hingga saat ini. Oleh karenanya, Jasa Raharja
dikenal sebagai perusahaan asuransi di bidang kecelakaan lalu lintas darat, laut, serta udara.

Pada dasarnya, Jasa Raharja memberikan perlindungan untuk masyarakat melalui dua
program asuransi sosial. Program asuransi sosial tersebut meliputi Kecelakaan Penumpang Alat
Angkutan Umum yang didasarkan UU No. 33 dan asuransi Tanggung Jawab yang diatur
berdasarkan UU No. 34 tahun 1964.

Nominal santunan yang diberikan Jasa Raharja pada kedua program asuransi sosial
tersebut juga tidak jauh berbeda. Untuk korban meninggal dunia, Jasa Raharja akan memberikan
santunan sebesar 50 juta Rupiah. Nilai yang sama juga diberikan kepada korban yang mengalami
cacat permanen.
Prosedur pengajuan santunan Jasa Raharja

Sementara, dirangkum dari laman resmi Jasa Raharja dan Indonesia.go,id, berikut cara klaim
santunan Jasa Raharja:

1. Meminta surat keterangan kecelakaan dari Unit Lakalantas Polres setempat atau instansi
serupa yang memiliki wewenang (misalnya PT KAI untuk kereta api dan Syah Bandar
untuk kapal laut).
2. Membuat surat keterangan kesehatan atau kematian dari rumah sakit.
3. Membawa identitas pribadi korban (asli dan fotokopi) seperti:
 Kartu Keluarga (KK).
 Kartu Tanda Penduduk (KTP).
 Surat Nikah.
4. Mengunjungi kantor Jasa Raharja dan mengisi formulir.
5. Menyerahkan formulir serta melampirkan dokumen pendukung kepada petugas.
6. Menunggu proses pencairan.

PROSEDUR PENGAJUAN

Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan RI No.15&16/PMK.010/2017 Tanggal 13 Februari


2017, besaran santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas darat/laut/udara:

JENIS ALAT ANGKUTAN


JENIS SANTUNAN
DARAT, LAUT (RP.) UDARA (RP.)

Meninggal Dunia Rp 50.000.000,- Rp 50.000.000,-

Cacat Tetap (Maksimal) Rp 50.000.000,- Rp 50.000.000,-

Perawatan (Maksimal) Rp 20.000.000,- Rp 25.000.000,-

Penggantian Biaya Penguburan


Rp 4.000.000,- Rp 4.000.000,-
(Tidak mempunyai ahli waris)

Manfaat Tambahan
Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Penggantian Biaya P3K

Manfaat Tambahan
Rp 500.000,- Rp 500.000,-
Penggantian Biaya Ambulance
Ahli Waris & Kadaluarsa Santunan

AHLI WARIS KADALUARSA

Hak Santunan
menjadi gugur /
kadaluarsa jika:

1. Permintaan
Santunan diberikan kepada ahli waris dengan prioritas skala diajukan
sebagai berikut: dalam waktu
1. Janda / Duda yang sah lebih dari 6
bulan setelah
2. Anak - Anaknya yang sah terjadinya
kecelakaan.
3. Orang Tuanya yang sah
2. Tidak
4. Apalbila tidak ada ahli waris, maka diberikan
dilakukan
penggantianbiaya penguburan kepada yang penagihan
menyelenggarakan.
dalam waktu 3
bulan setelah
hal dimaksud
disetujui oleh
Jasa Raharja
JUMLAH SANTUNAN

Berdasarkan Peraturan Mentri Keuangan RI No.15 dan 16 /PMK.10/2017 Tanggal 13 Februari


2017, besaran santunan bagi korban kecelakaan lalu lintas darat/laut/udara:

JENIS ALAT ANGKUTAN


JENIS SANTUNAN
DARAT, LAUT (RP.) UDARA (RP.)

Meninggal Dunia Rp 50.000.000,- Rp 50.000.000,-

Cacat Tetap (Maksimal) Rp 50.000.000,- Rp 50.000.000,-

Perawatan (Maksimal) Rp 20.000.000,- Rp 25.000.000,-

Penggantian Biaya Penguburan


Rp 4.000.000,- Rp 4.000.000,-
(Tidak mempunyai ahli waris)

Manfaat Tambahan
Rp 1.000.000,- Rp 1.000.000,-
Penggantian Biaya P3K

Manfaat Tambahan
Rp 500.000,- Rp 500.000,-
Penggantian Biaya Ambulance

TARIF SWDKLLJ

Tarif Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan sesuai Peraturan Menteri Keuangan
RI Nomor 36/PMK.010/2008 tanggal 26 Februari 2008, ditetapkan sebagai berikut :

TARIF KD /
GOL JENIS KENDARAAN JUMLAH
SWDKLLJ SERT

Sepeda motor 50 cc ke bawah, mobil ambulance, mobil


A 0 3000 3000
jenazah dan mobil pemadam kebakaran.
Traktor, buldozer, forklift, mobil derek, excavator, crane dan
B 20000 3000 23000
sejenisnya.

Sepeda motor, sepeda kumbang, dan scooter diatas 50 cc s/d


C1 32000 3000 35000
250 cc dan kendaraan bermotor roda tiga.

C2 Sepeda motor dan scooter diatas 250 cc 80000 3000 83000

Pick up/mobil barang s/d 2.400 cc, sedan, jeep, dan mobil
DP 140000 3000 143000
penumpang bukan angkutan umum

DU Mobil penumpang angkutan umum s/d 1.600 cc 70000 3000 73000

EP Bus dan Microbus bukan angkutan umum 150000 3000 153000

Bus dan Microbus angkutan umum, serta mobil penumpang


EU 87000 3000 90000
angkutan umum lainnya diatas 1.600 cc

Truck, mobil tangki, mobil gandengan, mobil barang diatas


F 160000 3000 163000
2.400 cc, truck container, dan sejenisnya

SISTEM PEMBAYARAN PREMI

 Dasar Hukum Pelaksanaan

UU No.33 Tahun 1964 tentang Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang jo.
PP No.17 Tahun 1965 tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Pertanggungan Wajib kecelakaan
penumpang. UU No.34 Tahun 1964 tentang Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan jo. PP No.18
Tahun 1965 tentang Ketentuan Pelaksanaan Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.
 Jenis Premi

Pembayaran Premi dalam program asuransi kecelakaan pada PT Jasa Raharja dikenal
dengan 2 (dua) bentuk yaitu Iuran Wajib (IW) dan Sumbangan Wajib (SW). Iuran Wajib dikutip
atau dikenakan kepada penumpang alat transportasi umum seperti kereta api, pesawat terbang,
bus dan sebagainya (pasal 3 (1) a UU No.33/1964 jo pasal 2 (1) PP No.17/1965). Sedangkan
khusus penumpang kendaraan bermotor umum di dalam kota dan Kereta Api jarak pendek
(kurang dari 50 km) dibebaskan dari pembayaran iuran wajib tersebut. Sumbangan Wajib dikutip
atau dikenakan kepada pemilik / pengusaha kendaraan bermotor (pasal 2 (1) UU No.34/1964 jo
pasal 2 (1) PP No.18/1965).

 Besaran Premi dan Santunan

- Untuk Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang dan


Santunannya di atur berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 15/PMK.010/2017 tentang
Besar Santunan dan Iuran Wajib Dana Pertanggungan Wajib Kecelakaan Penumpang Alat
Angkutan Penumpang Umum di Darat, Sungai/Danau, Ferry/Penyeberangan, Laut dan Udara.

- Untuk Sumbangan Wajib dan santunannya diatur berdasarkan Peraturan Menteri


Keuangan Nomor 16/PMK.010/2017 tentang Besar Santunan dan Sumbangan Wajib Dana
Kecelakaan Lalu Lintas Jalan.

 Teknis pengutipan premi

Setiap penumpang yang akan menggunakan alat transportasi umum membayarkan iuran
wajib yang disatukan dengan ongkos angkut pada saat membeli karcis atau membayar tarif
angkutan dan pengutipan ini dilakukan oleh masing-masing operator (pengelola) alat transportasi
tersebut

 Sumbangan wajib

Pembayaran SW dilakukan secara periodik (setiap tahun) di kantor Samsat pada saat pendaftaran
atau perpanjangan STNK
INFOBIP
PENUTUP

A. Kesimpulan

Asuransi adalah alat untuk mengurangi risiko dengan menggabungkan sejumlah unit
yang berisiko agar kerugian individu dapat diprediksi secara bersama-sama. Kerugian yang
diprediksi itu kemudian dibagi dan didistribusikan secara adil dan merata di antara semua unit
dalam gabungan tersebut.

Asuransi sebagai lembaga pelimpahan resiko. Dalam keadaan wajar biasanya seseorang
atau suatu badan usaha itu secara pribadi selalu harus menanggung semua kemungkinan kerugian
yang dideritanya yang disebabkan karena peristiwa apapun juga. Biasanya sifat dan jumlah
kerugian itu tidak dapat dengan mudah diperkirakan sebelumnya, apakah akan berakibat yang
sangat fatal atau tidak. Apakah akan menimbulkan kerugian yang kira-kira mampu ditanggulangi
sendiri atau tidak. Cara untuk melakukan pelimpahan risiko dapat ditempuh dengan jalan
mengadakan suatu perjanjian. Perjanjian mana mempunyai tujuan bafawa pihak yang
mempunyai kemungkinan menderita kerugian (lazim disebut tertanggung) itu melimpahkan
kepada pihak lain yang bersedia membayar ganti rugi (lazim disebut penanggung) apabila terjadi
kerugian. Perjanjian kemudian itu lazim disebut sebagai perjanjian pertanggungan (asuransi).

Polis merupakan bukti adanya perjanjian asuransi antara pihak penanggung dan pihak
tertanggung sebagai penutup asuransi. Karena polis adalah surat yang bernilai uang, maka
penggadaian sepucuk polis itu hanya bisa terjadi dalam hubungan hukum, khususnya mengenai
pinjaman uang, yang dilakukan oleh tertanggung/penutup asuransi kepada penanggung.

Anda mungkin juga menyukai