Anda di halaman 1dari 4

Asuransi Jiwa (Life Insurance)

Sifat dasar asuransi jiwa adalah proteksi terhadap kerugian finansial akibat hilangnya sumber
penghasilan/nafkah yang disebabkan oleh kematian sang pencari nafkah, maupun dirinya
mencapai usia lanjut. Kematian sang pencari nafkah diartikan sebagai kematian yang terjadi pada
pencari nafkah pada saat masih bekerja dan mendapat penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
hidup bagi diri dan keluarganya. Oleh karena itu, kematiannya akan mengakibatkan kerugian
finansial bagi keluarga yang ditinggalkan.

Asuransi jiwa adalah suatu kontrak perjanjian antara pemegang polis atau tertanggung dengan
perusahaan asuransi sebagai penanggung yang mana perusahaan asuransi akan membayarkan
sejumlah uang pertanggungan jika terjadi risiko kematian terhadap pihak pemegang polis
asuransi. Asuransi jiwa termasuk salah satu instrumen penting dalam perencanaan keuangan.
Namun seperti pada umumnya, banyak orang yang merasa takut ‘rugi’ ketika membeli asuransi,
katanya premi mahal, proses klaim susah, manfaat tidak optimal, dan lainnya. Padahal manfaat
asuransi jiwa sangat banyak dan asuransi pada dasarnya memang berfungsi untuk proteksi,
bukan untuk mencari keuntungan seperti investasi. Untuk menghindari ‘kerugian’ yang
ditakutkan tersebut, kamu memang harus benar-benar memperhatikan ketentuan atau pasal-pasal
yang tertera dalam polis asuransi.

Menurut data Biro Pusat Statistik, 9 dari 10 wanita di Indonesia menggantungkan hidup dari
pasangannya. Hal ini tentunya akan berakibat fatal jika terjadi musibah terhadap suami dan istri
tidak memiliki proteksi keuangan untuk membiayai kehidupan selanjutnya. Survei lanjutan dari
BPS tersebut menemukan bahwa 60% istri yang suaminya meninggal dunia harus menurunkan
standar gaya hidup. Tentunya, kita tidak mau hal ini terjadi kan? Oleh karena itu penting untuk
memiliki asuransi jiwa.

Manfaat Asuransi Jiwa:

a. Melindungi ahli waris

Asuransi memang tidak bisa mencegah musibah terjadi, namun bisa meminimalisir besarnya
kerugian finansial. Asuransi jiwa dapat diklaim ketika tertanggung mengalami musibah,
contohnya dalam musibah meninggal dunia. Beban biaya yang timbul ketika tertanggung
meninggal bisa diringankan dengan uang asuransi yang diberikan kepada ahli waris yang telah
ditunjuk.

b. Mencegah terjadi kerugian yang besar

Saat memiliki asuransi jiwa, hal itu berarti sama saja dengan mencegah kerugian besar akibat
musibah. Satu contoh paling nyata yang bisa saja terjadi adalah kecelakaan yang dapat membuat
tubuh lumpuh. Secara otomatis, kamu tidak akan bisa bekerja dan mendapatkan penghasilan
dalam kurun waktu lama. Asuransi akan berperan sebagai penanggung kerugian yang terjadi.
Besar uang yang akan diberikan, sesuai dengan polis yang telah disepakati.

c. Perasaan aman
Tidak ada hal yang pasti di dunia ini. Sehat, sakit, lahir, bahkan kematian terkadang dapat
menjadi sebuah misteri yang tidak bisa diprediksi kapan akan terjadi. Untuk itu, asuransi jiwa
adalah solusi untuk menyiapkan segala kemungkinan yang bisa terjadi.

d. Investasi dalam asuransi

Saat ini, kita bisa memanfaatkan asuransi sebagai investasi, yang berarti kita tidak hanya
membayar premi untuk asuransi saja, namun bisa sekaligus berinvestasi, sehingga uang
pertanggungan yang bisa diberikan kepada ahli waris akan ditambahkan dengan hasil investasi.

Jenis-jenis Asuransi Jiwa:

1. Asuransi Jiwa Berjangka (Term Life Insurance)

Asuransi jiwa berjangka atau term life insurance fungsinya untuk memberi proteksi kepada
tertanggung dalam jangka waktu tertentu saja. Asuransi jiwa ini biasanya menawarkan kontrak
untuk 5, 10, atau 20 tahun, dengan premi tetap dan terhitung murah. Cocok untuk yang
mengutamakan masa depan keluarga, terutama pendidikan anak karena premi tidak terlalu besar
dengan uang pertanggungan besar.

Keuntungan Term Life Insurance:

Sebagai pemegang polis mendapatkan kebebasan dalam menentukan besarnya premi sesuai
dengan kemampuan.
Uang pertanggungan yang bisa diperoleh sebagai pemegang polis bisa mencapai miliaran rupiah.
Artinya, jika tertanggung meninggal dunia saat masa kontrak masih aktif, maka keluarga
tertanggung akan mendapatkan uang pertanggungan yang cukup besar.
Kekurangan Term Life Insurance:

Tertanggung bisa kehilangan uang premi yang sudah dibayarkan atau premi hangus begitu
kontrak selesai apabila tidak mengalami masalah kesehatan maupun meninggal dunia hingga
masa kontrak selesai tersebut.
2. Asuransi Jiwa Seumur Hidup (Whole Life Insurance)

Asuransi ini memberikan perlindungan seumur hidup, biasanya hingga 100 tahun. Asuransi jiwa
ini direkomendasikan untuk yang menginginkan manfaat lebih dari sekadar santunan kematian,
asuransi ini bisa sebagai perlindungan jiwa sekaligus tabungan untuk kebutuhan darurat.

Keuntungan Whole Life Insurance:

Pemegang polis dimungkinkan untuk mendapatkan nilai tunai dari premi yang sudah dibayarkan.
Apabila sebagai tertanggung tidak dapat membayar angsuran premi secara berkala, bisa
menggunakan nilai tunai dari premi yang sudah dibayar untuk membayar premi selanjutnya.
Premi asuransi yang sudah dibayarkan tidak akan hangus jika tidak ada klaim.
Saat kontrak berakhir, uang pertanggungan akan diberikan seluruhnya.
Kekurangan Whole Life Insurance:

Preminya lebih besar ketimbang premi asuransi jiwa berjangka, bahkan bisa mencapai lebih dari
dua kali lipatnya.
Nilai tunai dari total premi yang sudah dibayarkan tidak terlalu besar karena bunga untuk
asuransi ini biasanya hanya sebesar 4% per tahun, dan angka ini belum dipotong pajak.
3. Asuransi Jiwa Dwiguna (Endowment Insurance)

Jenis asuransi jiwa ini memiliki dua manfaat, yaitu sebagai asuransi jiwa berjangka sekaligus
tabungan. Artinya, sebagai pemegang polis dapat memperoleh nilai tunai dari premi asuransi
yang sudah Jika tertanggung meninggal dunia dalam periode tertentu maka akan dibayarkan
uang pertanggungan sesuai dengan kebijakan polis asuransi bersangkutan dan juga dapat
menarik polis asuransi dalam waktu tertentu sebelum masa kontrak berakhir. Asuransi jiwa jenis
ini direkomendasikan bagi Anda yang lebih ingin memastikan ketersediaan dana pendidikan
untuk anak, ingin punya dana untuk kebutuhan tak terduga di masa depan, dan ingin punya dana
pensiun yang lebih besar.

Keuntungan Endowment Insurance:

Dapat mengklaim polis asuransi jiwa ini sebelum masa kontrak berakhir, misalnya untuk dana
pendidikan anak atau lainnya. Namun penarikan dana ini hanya bisa dilakukan sekali dalam
jangka waktu beberapa tahun sesuai dengan perjanjian yang telah dibuat.
Jika misalnya tertanggung masih hidup saat jangka waktu berakhir, maka akan mendapatkan
seluruh uang pertanggungan.
Kekurangan Endowment Insurance:

Karena jenis asuransi jiwa ini memiliki dua manfaat, yang seperti menggabungkan manfaat
asuransi jiwa berjangka dengan asuransi jiwa seumur hidup, jadi preminya cukup besar, bisa
mencapai jutaan rupiah per bulannya.
4. Asuransi Jiwa Unit Link

Asuransi jiwa jenis unit link ini menggabungkan manfaat asuransi dengan investasi, dan paling
sering ditawarkan oleh agen asuransi.

Keuntungan Asuransi Jiwa Unit Link

Sebagai pemegang polis tidak hanya mendapatkan jaminan perlindungan saja melainkan juga
imbal hasil investasi dengan bunga yang cukup tinggi setiap tahunnya.
Kerugian Asuransi Jiwa Unit Link:

Imbal balik dari investasinya kurang signifikan jika dibandingkan dengan investasi murni seperti
saham, pasar uang, atau reksadana.
Uang pertanggungan yang akan diperoleh tergolong rendah, terutama jika investasinya gagal
atau hanya menghasilkan keuntungan yang kecil.

Sumber :
Materi INISIASI 4.1
https://finoo.id/blog/manfaat-asuransi-jiwa/
https://hanwhalife.co.id/5-keuntungan-memiliki-asuransi-jiwa-yang-perlu-anda-ketahui/

Anda mungkin juga menyukai