Anda di halaman 1dari 14

KELOMPOK I

Bisnis perusahaan asuransi jiwa dan Kesehatan dalam hubungaanya dengan nilai uaang, waktu,
dan pertanggungaan resiko

A. Asuransi dan kesahatan

Asuransi Jiwa merupakan jenis asuransi yang menawarkan perlindungan finansial untuk
keluarga tertanggung jika terjadi kematian atau kehilangan pendapatan dari tertanggung.
Sedaangan Asuransi Kesehatan merupakan jenis asuransi yang menawarkan perlindungan
finansial untuk biaya perawatan kesehatan tertanggung atau keluarganya. ·

B. Fungsi dan Peranan Asuransi Jiwa dan Kesehatan


 Fungsi dan Peranan Asuransi Jiwa

Memberikan proteksi dari risiko finansial yang muncul ketika pencari nafkah tutup usia.
perannya untuk memberikan sejumlah dana pertanggungan kepada ahli waris (pihak
keluarga) yang bisa dijadikan bekal dalam melanjutkan kehidupan

 Fungsi dan Peranan Asuransi Kesehatan


Memberikan proteksi atas biaya-biaya yang mungkin timbul karena kejadian sakit dan
penyakit yang membutuhkan biaya berobat atau yang mengganggu keberlanjutan
pendapatan seseorang.

C. Elemen Investasi dalam Asuransi Jiwa dan Kesehatan

Di dalam asuransi jiwa, adanya perlindungan terhadap kerugian finansial atau


kehilangan pendapatan akibat kematian pihak tertanggung atau anggota keluarga yang
menjadi tulang punggung keluarga. Sedangkan Di dalam asuransi kesehatan, adanya
jaminan kesehatan apabila tertanggung mengalami sakit tertentu.

D. Jenis Asuransi Jiwa dan Kesehatan


 Jenis Asuransi Jiwa
 Asuransi jiwa berjangka atau term life insurance
 Asuransi jiwa seumur hidup (whole life insurance)
 Asuransi jiwa dwiguna (endowment insurance)
 Asuransi unit link
 Jenis Asuransi Kesehatan
 Asuransi kesehatan berdasarkan jenis perawatannya
 Asuransi kesehatan berdasarkan badan penyelenggara
 Asuransi kesehatan berdasarkan pihak tertanggung
E. Resiko yang ditanggung dalam Asuransi Jiwa
1. Kerugian nyata
2. Kerugian akibat kecelakaan
3. Kerugian yang bisa diprediksi
4. Kerugian yang signifikan
F. Perbedaan asuransi jiwa dengan anuitas
 Asuransi Jiwa
 Tujuan memperkecil risiko keuangan yang mungkin timbul
 Memberi jaminan bila seseorang meninggal dunia sebelum saat tidak mampu
mencari penghasilan atau pension.
 Makin lama tertanggung hidup, maka makin menguntungkan perusahaan asuransi.
 Anuitas
 Besarnya uang yang akan diterima tergantung pada kemauan si penabung kalau
kemauannya makin besar, maka yang akan diterima makin tinggi.
 Dapat memberikan jaminan kepada seseorang sebelum meninggal dunia pada saat
sudah tidak mampu bekerja.
 Makin lama tertanggung hidup, maka makin merugi penyelenggara anuitas, sebab
makin besar pembayaran kepada yang bersangkutan.

Pertanyaan:

Apa perbedaan asuransi jiwa dengan anuitas?

Jawab:
anuitas dan asuransi jiwa harus dipertimbangkan dalam rencana keuangan jangka pendek
meskipun keduanya mencakup tunjangan kematian Anda membeli asuransi jiwa Jika anda
melihat terlalu cepat dan anuitas jika ada hidup terlalu lama dengan kata lain asuransi jiwa
memberikan perlindungan ekonomi kepada orang yang anda cintai Jika Anda meninggal
sebelum kewajiban finansial Anda kepada mereka dipenuhi sementara anuitas menjaga agar
pasar anda tidak habis maka pakainya

Kelompok II

Obyek pertanggungan dan jenis jenis risiko yang ditanggung pada asuransi jiwa serta
kemungkinan terjadi perubahan polis

A. Obyek Pertanggungan

Menurut Ketentuan perundang-undangan No. 40 Tahun 2014 adalah : jiwa dan


raga, kesehatan manusia, tanggung jawab hukum, benda dan jasa, serta semua
kepentingan lainnya yang dapat hilang, rusak, rugi dan/atau berkurang nilainya.

B. jenis risiko yang ditanggung oleh asuransi jiwa


1. Kerugian nyata
2. Kerugian akibat kecelakaan
3. Kerugian yang bisa diprediksi
4. Kerugian yang signifikan

C. definisi hukum asuransi jiwa

Asuransi Jiwa Menurut Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI), adalah program
perlindungan dalam bentuk pengalihan resiko ekonomis atas meninggal atau hidupnya
seseorang yang dipertanggungkan.

D. syarat pengajuan asuransi jiwa:


 Hubungi pihak asuransi
 Wawancara dengan pihak asuransi
 Formulir klaim asuransi
 Verifikasi dokumen dan persetujuan

E. endorsemen asuransi

Endorsement yang dikenal sebagai lampiran dapat berupa penambahan,


pengecualian, atau jenis endorsement lain terhadap ketentuan polis awal produk
pertanggungan. Dengan kata lain, endorsement asuransi adalah perubahan yang mengikat
secara hukum terhadap polis untuk menambah atau mengecualikan cakupan, melakukan
koreksi, serta menerapkan modifikasi lain. Tujuan endorsemen asuransi memungkinkan
nasabah untuk menyesuaikan polis denan kebutuhan atau anggaran tanpa harus membeli
polis baru.

 Pertannyaan :

pada prinsipnya perusahaan asuransi sebagai penanggung risiko tidak akan memberikan
perlindungan asuransi terhadap semua peristiwa-peristiwa yang beresiko tinggi dengan
demikian perusahaan asuransi menetapkan pembatasan pembatasan terhadap resiko-
resiko yang dapat diasuransikan

Jawab:

1. resiko dapat menilai dengan uang


2. risiko-resiko yang sama
3. resiko harus murni risiko khusus dan fundamental
4. resiko tiba-tiba dan tak terduga
Kelompok III

Manfaat dan jaminan risiko atas besarnya kredit pada Lembaga keuangan

A. Definisi Lembaga Keuangan

Lembaga Keuangan merupakan badan usaha atau institusi di bidang jasa


keuangan yang bergerak dengan cara memberikan fasilitas jasa layanan keuangan,
menghimpun dana dari masyarakat, dan menyalurkannya kembali untuk pendanaan ke
berbagai kegiatan keuangan yang mempengaruhi jalannya perekonomian.

RISIKO BESARNYA KREDIT KEPADA LEMBAGA KEUANGAN

Risiko Kredit mencakup Risiko Kredit akibat kegagalan debitur, Risiko Kredit akibat kegagalan
pihak lawan (counterparty credit risk), dan Risiko Kredit akibat kegagalan settlement (settlement
risk)

MANFAAT KREDIT KEPADA LEMBAGA KEUANGAN

Bank memperoleh pendapatan berupa bunga yang diterima dari debitur

Dapat memasarkan sekaligus produk-produk dan jasa layanan bank lainnya. Seperti giro,
tabungan, deposito, dan lain sebagainya. c. Dengan diperoleh pendapatan bunga kredit, maka
diharapkan rentabilitas bank akan baik yang tercemin dalam perolehan laba yang meningkat.

Dengan adanya kegiatan pemberian kredit, maka bank tersebut dapat mendidik dan
meningkatkan kemampuan personilnya untuk lebih mengenal secara rinci kegiatan usaha secara
rill di berbagai sector ekonomi.

Asuransi Kredit

Asuransi Kredit adalah asuransi yang memberikan perlindungan dan menjamin tertanggung
selaku penerima kredit/debitur apabila Meninggal dunia karena kecelakaan Meninggal dunia
karena sakit (alami) Cacat tetap karena kecelakaan, sehingga tidak dapat melanjutkan
kewajibannya kepada Bank atau Pemberi kredit (kreditur), maka terhadap resiko-resiko tersebut
perusahaan Asuransi sebagai penanggung berkewajiban melunasi pinjaman atau kewajiban
tertanggung.

MANFAAT ASURANSI KREDIT

MEMENUHI P EMBAYARAN SISA K R EDIT TANPA TUNGGAKAN

MELUNASI BUNGA P EMBAYARAN SISA K R EDIT DAN TUNGGAKAN

MEMB E R IKAN KEMUDAHAN P ENGAJUAN P INJAMAN

4 TAHAP DALAM PROSEDUR KLAIM ASURANSI KREDIT

 Pengajuan klaim, di mana pihak debitur mengajukan klaim setelah terjadi kerugian.
 Investigasi atau penyelidikan klaim, di mana pihak asuransi melakukan verifikasi atas
risiko yang ditanggung oleh debitur dan menentukan apakah sesuai kebijakan asuransi
atau tidak
 Cek bukti kerugian, di mana pihak tertanggung menyerahkan dokumen atas kegagalan
usaha atau kecelakaan yang menimpanya.
 Pembayaran, di mana pihak asuransi membayar kerugian apabila pengajuan klaim
disetujui.

Asuransi Kredit Ekspor

Asuransi Kredit Ekspor atau Export Credit Insurance (ECI) adalah jenis asuransi yang
memberikan ganti rugi kepada eksportir terhadap kemungkinan risiko kerugian akibat tidak
menerima pelunasan pembayaran dari importir atau bank pembuka Letter of Credit (L/C) yang
disebabkan oleh Risiko Komersial dan/atau Risiko Politik.

RESIKO YANG DIJAMIN ASURANSI KREDIT EKSPOR

Risiko Komersial
1. Importir pailit (bangkrut).

2. Importir tidak membayar (cidera janji).

3. Importir menolak menerima barang

Risiko Politik

. Larangan transfer.

2.Pembatasan quota impor.

3.Pencabutan izin usaha impor.

Tindakan pemusanahan

Manfaat asuransi kedit ekspor

BAGI EKSPORTIR

Memberikan perasaan aman kepada eksportir dalam menghadapi risiko ekspornya;

2. Eksportir dapat menawarkan atau memenuhi keinginan importir untuk menggunakan cara
pembayaran (terms of payment);

3. Eksportir dapat memenuhi permintaan pasar yang berasal dari importir terutama yang berada
di non-tradisional market;

4. Eksportir dapat menggunakan Asuransi Kredit Ekspor dalam rangka memperoleh pembiayaan
diskonto wesel ekspor (postshipment export financing).

Bagi bank

Memudahkan perbankan memberikan pembiayaan ekspor pasca pengapalan (post-shipment


export financing) melalui diskonto tagihan ekspor/wesel ekspor yang dimiliki eksportir;

2. Bank yang memperoleh surat pelimpahan hak ganti rugi (SPHGR) dari eksportir akan
memperoleh manfaat dalam bentuk adanya nilai tambah terhadap wesel ekspor yang di diskonto
oleh bank.
Pertanyaan :

kontribusi BPJS Ketenagakerjaan untuk peningkatan ekonomi dan menyejahterakan masyarakat


Indonesia itu apa

jawaban:

Salah satu pengaruh kegiatan ekonomi terhadap kesejahteraan masyarakat adalah membuka
lapangan kerja baru lapangan kerja baru ini bisa dalam hal memproduksi barang maupun
mendistribusikan barang teman-teman hal ini akan membantu masyarakat dalam memperoleh
pendapatan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
Kelompok IV

Asuransi Sosial Dan Program Aspek Yang Kini Berubah Menjadi Bpjs Ketenagakerjaan

A. Pokok Makna Dan Tujuan Asuransi

Pengertian asuransi berasal dari istilah Bahasa Inggris ‘Insurance’ yang dapat
diartikan sebagai pertanggungan. Pengertian asuransi juga memliki arti sebagai bentuk
agreement antara bank atau penyedia asuransi kepada nasabah. Tujuan Asuransi adalah
untuk meringankan kerugian yang dialami oleh tertanggung dengan memperoleh ganti
rugi dari penanggung sedemikian rupa

B. Asuransi Sosial Di Indonesia

Asuransi sosial merupakan asuransi yang menyediakan jaminan sosial bagi


anggota masyarakat yang dibentuk oleh pemerintah bedasarkan peraturan-peraturan yang
mengatur hubungan antara pihak asuransi dengan seluruh golongan masyarakat. Contoh
yang paling umum dari produk asuransi sosial oleh pemerintah adalah BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan yang sekarang digunakan hampir seluruh masyarakat
terutama mereka yang sudah bekerja. Produk lain dari Asuransi Sosial di Indonesia
adalah :

1. Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas (Jasa Raharja)

2. Asuransi Sosial Pegawai Negeri Sipil (TASPEN)

3. Asuransi Sosial ABRI

C. Program Pokok Astek Menuju Bpjs Ketenagakerjaan

Bermula dari dikeluarkannya Peraturan Pemerintah (PP) No.33 tahun 1977


tentang pelaksanaan program asuransi sosial tenaga kerja (ASTEK). dan PP No.34
tentang pembentukan Perum Astek sebagai wadah penyelenggara ASTEK. ASTEK
kemudian berganti nama menjadi Jamsostek melalui Undang-Undang (UU) No.3 tahun
1992 tentang Jaminan Sosial Tenaga Kerja. Pada tahun 1995, dikeluarkan PP No.36 yang
mengatur Program Jamsostek, Pada tahun 2011, ditetapkan UU No.24 Tahun 2011
tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial. Menurut undang-undang ini, pada tanggal
1 Januari 2014, PT Jamsostek akan berubah menjadi Badan Hukum Publik.Pada tahun
2014, pemerintah juga menyelenggarakan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
sesuai UU No.24 Tahun 2011. PT Askes Indonesia (Persero) berganti nama menjadi
BPJS Kesehatan, sementara PT Jamsostek (Persero) berganti nama menjadi BPJS
Ketenagakerjaan.

D. Santunan Program

Menurut UU No. 40 tahun 2004, program BPJS Ketenagakerjaan ini


diselenggarakan dengan tujuan untuk memberikan santunan kematian kepada ahli waris
dan supaya ahli waris dapat memenuhi kebutuhan dasar hidup yang layak ketika peserta
meninggal dunia. Ahli waris dari peserta program JKM akan mendapatkan total manfaat
senilai Rp42 juta dan beasiswa hingga Rp174 juta.

Pertanyaan ;

santunan program biasanya diterima setelah pensiun atau sebelum pensiun

Jawaban:

program santunan pensiun atau dana pensiun dirancang untuk memberikan dukungan finansial
kepada individu setelah mereka pensiun dari pekerjaan atau mencapai batas usia pensiun
santunan ini bertujuan untuk Membantu memenuhi kebutuhan keuangan mereka di masa pensiun
ketika pendapatan dari pekerjaan utama sudah tidak ada lagi

Kelompok v

TINGKAT RESIKO TRANSPORTASI ANGKUTAN UDARA, LAUT, DAN DARAT


BESERTA TENTANG ASURANSI KENDARAAN BERMOTOR

A. Asuransi Transportasi Angkutan Udara, Laut, Darat, dan Kendaraan Bermotor


Asuransi transportasi pengangkutan adalah asuransi yang menawarkan manfaat
ganti rugi dengan tujuan untuk melindungi tertanggung terhadap resiko-resiko kerugian
atau kerusakan barang selama barang tersebut dalam proses pengangkutan melalui jalur
udara, laut, darat dan kendaraan bermotor. Asuransi pengangkutan secara umum
memiliki tiga jenis polis dengan manfaatnya masing-masing, yaitu:

 Marine Cargo
 Air Cargo
 Good in land transit

B. Asuransi angkutan laut

Asuransi angkutan laut adalah asuransi yang menjamin risiko kerugian terhadap
harta benda Tertanggung selama perjalanan melalui laut.Terdapat lima prinsip dalam
asuransi angkutan laut yaitu, asas ganti rugi, kepentingan terhadap barang atau kargo
yang dapat dipertanggungkan, adanya iktikad baik dari pihak tertanggung dan
penanggung, adanya penyebab sekitar , dan adanya subrogasi atau penuntutan ganti rugi
dari tertanggung kepada penanggung

C. dasar hukum asuransi angkutan laut


 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 Tentang Pelayaran
 Buku I Bab IX Pasl 246 - Pasal 286 Kitab UndangUndang Hukurn Dagang
 Buku II Bab IX Pasal 592 - Pasal 685 tentang Asuransi Bahaya Laut, dan Bab X Pasal
686

D. Polis asuransi angkutan laut

Polis merupakan dokumen resmi yang dikeluarkan oleh perusahaan asuransi


sebagai bukti adanya kontrak antara pemegang polis (tertanggung) dan perusahaan
asuransi. Klasifikasi polis yaitu
 Hull policy, Adalah polis asuransi pengangkutan laut yang menimpa alat-alat
pengangkutan dilaut
 Cargo Policy adalah polis yang dibuat untuk kerugian atas barang-barang yang
diangkut. Pada jenis asuransi ini ada dua cara pengasuransian.
 Freight Policy adalah polis asuransi yang ditujukan untuk melindungi pihak
tertanggung dari kerugian mata uang yang akan diterimanya akibat bahaya-
bahaya yang tercakup didalam polis asuransi.
E. Penutupan asuransi angkutan laut

Penutupan asuransi adalah suatu proses transaksi asuransi yang didahului oleh
adanya permohonan dari Tertanggung kepada Penanggung untuk memberikan
perlindungan atas risiko tertentu dengan membayar sejumlah premi.

Prosedur Penutupan asuransi angkutan laut :

 penanggung menerima permohonan penutupan dari tertanggung.


 Tertanggung mengisi formulir Surat Permintaan Asuransi Pengangkutan/ Cargo
dan ditandatangani.
 Tertanggung harus melengkapi dokumen berupa: Invoice/Faktur, Packing List,
Bill of Lading Penanggung menerima dokumen dan membuat penawaran.
 Setelah tertanggung menyetujui Penawaran, Polis akan diterbitkan dan dikirimkan
kepada tertanggung

F. Implied warranties

Implied Warranty adalah janji pihak tertanggung yang tidak tertulis dalam polis
tetapi harus ditaati dalam rangka memperkecil kerugian yangakan terjadi, misalnya: kapal
harus dalam keadaan layak laut dalam setiap pelayaran.

G. Average
Biaya yang dikeluarkan untuk memberikan penggantian ke pemilik cargo lain
secara kontribusi, dalam hal terjadi pembuangan muatan secara sengaja dalam upaya
penyelamatan perjalanan (General Average).

KELOMPOK VI

A. Asuransi Angkutan Udara

Asuransi Angkutan Udara Memainkan Peran Penting Dalam Melindungi


Perusahaan Penerbangan Dan Penumpang Mereka Dari Risiko Yang Berkaitan Dengan
Kegiatan Transportasi Udara
B. Asuransi Muatan Udara

Asuransi Muatan Udara Adalah Jenis Asuransi Yang Melindungi Pemilik Muatan
Udara, Seperti Barang- Barang Dan Kargo, Dalam Hal Terjadi Kerusakan, Kehilangan,
Atau Kecelakaan Selama Pengiriman Melalui Jalur Udara. Fungsi Utama Dari Asuransi
Ini Adalah Untuk Memberikan Perlindungan Finansial Dalam Hal Terjadi Kerugian
Atau Kehilangan Muatan Selama Pengiriman Udara.

C. Polis Dan Resiko Yang Dijamin

Polis Asuransi Angkutan Udara Adalah Kontrak Asuransi Yang Dibuat Antara
Pemilik Pesawat Atau Operator Dan Perusahaan Asuransi. Polis Ini Menentukan
Ketentuan Dan Persyaratan Yang Mengatur Perlindungan Asuransi Yang Diberikan
Oleh Perusahaan Asuransi Terhadap Risiko Yang Terkait Dengan Angkutan Udara

Anda mungkin juga menyukai